Penulisan Kata Serapan Disesuaikan dengan Kaidah Bahasa, ini Jenis dan Contohnya
Penulisan Kata Serapan Disesuaikan dengan Kaidah Bahasa, ini Jenis dan Contohnya β Tahukah kamu bahwa kata yang digunakan setiap hari ternyata merupakan kata serapan?
Kata-kata dari berbagai bahasa tersebut mengalami proses penyesuaian agar penulisan dan pelafalannya mudah dipahami serta nyaman digunakan dalam bahasa Indonesia. π
Di artikel ini, Mamikos akan mengajakmu mengenal jenis-jenis kata serapan serta bagaimana penulisan kata serapan disesuaikan dengan kaidah bahasa, lengkap dengan contohnya. β¨
Daftar Isi
Daftar Isi
Apa itu Kata Serapan?
Secara sederhana, kata serapan adalah kosakata yang berasal dari bahasa lain lalu digunakan dalam bahasa Indonesia. Proses ini terjadi karena adanya interaksi dan kontak bahasa antara masyarakat yang berbeda.
Itulah sebabnya, bahasa Indonesia memiliki banyak sekali kata serapan, baik dari bahasa asing maupun bahasa daerah.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata serapan adalah kata yang diserap dari bahasa lain berdasarkan kaidah bahasa penerima. Artinya, kata tersebut sudah disesuaikan ejaan, pelafalan, dan penulisannya agar sesuai dengan aturan bahasa Indonesia.
Misalnya, kata office dari bahasa Inggris diserap menjadi ofis, atau qalam dari bahasa Arab yang kemudian menjadi kalimat.
Sejalan dengan pendapat Rohbiah (2017), kata serapan muncul karena adanya kontak berkelanjutan antara penutur bahasa yang berbeda. Kontak inilah yang memicu proses penyerapan, hingga akhirnya bahasa Indonesia memperkaya kosakatanya.
Nah, setelah memahami pengertian kata serapan, sekarang mari kita bahas jenis-jenisnya agar lebih jelas bagaimana proses penyerapan itu terjadi.
Jenis-jenis Kata Serapan
Kata serapan tidak selalu dalam bentuk yang sama, lho. Ada yang langsung digunakan sebagaimana asalnya, ada pula penulisan kata serapan yang disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Bahkan, ada juga kata yang diterjemahkan atau diciptakan kembali dengan bentuk baru.
Secara umum, proses tersebut dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu adopsi, adaptasi, terjemahan, dan kreasi. Berikut penjelasan jenis-jenis kata serapan agar lebih mudah kamu pahami:
Kata Serapan Adopsi
Adopsi adalah penyerapan kata asing ke dalam bahasa Indonesia tanpa mengubah ejaan, pelafalan, maupun penulisannya. Bentuk kata asli tetap dipertahankan sehingga terlihat sama seperti bahasa asalnya.
Contoh kata serapan adopsi
- data (dari bahasa Inggris data)
- film (dari bahasa Inggris film)
- angka (dari bahasa Sansekerta aαΉ ka)
- bola (dari bahasa Portugis bola)
- rekening (dari bahasa Belanda rekening)
Kata Serapan Adaptasi
Berbeda dengan adopsi, proses penyerapan adaptasi mengalami penyesuaian. Kata asing yang diserap diubah pada ejaan, pelafalan, atau penulisannya agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Dengan begitu, kata tersebut lebih mudah digunakan dalam komunikasi sehari-hari.
Contoh kata serapan adaptasi
- bisnis (dari bahasa Inggris business)
- aktor (dari bahasa Inggris actor)
- dosen (dari bahasa Belanda docent)
- komputer (dari bahasa Inggris computer)
- televisi (dari bahasa Inggris television)
Kata Serapan Terjemahan
Selanjutnya, kata serapan terjemahan tidak mengambil bentuk asli dari bahasa asing, melainkan arti atau konsep dasarnya. Proses ini dilakukan dengan cara menerjemahkan istilah asing ke dalam bahasa Indonesia sehingga maknanya tetap sama.
Contoh kata serapan terjemahan
- brainstorming β curah pendapat
- skyscraper β gedung pencakar langit
- hardware β perangkat keras
- software β perangkat lunak
- worldview β pandangan dunia
Kata Serapan Kreasi
Terakhir, kata serapan kreasi muncul ketika bahasa Indonesia membentuk kosakata baru yang terinspirasi dari bahasa asing, tetapi dengan bentuk yang berbeda. Proses ini biasanya dilakukan agar istilah tersebut lebih sesuai dengan struktur dan gaya bahasa Indonesia.
Contoh kata serapan kreasi
- supermarket β pasar swalayan
- handphone β telepon genggam
- e-mail β surat elektronik (surel)
- printer β pencetak
- air conditioner β penyejuk udara
Penulisan Kata Serapan Disesuaikan dengan Kaidah Bahasa Indonesia
Setiap kata asing yang masuk ke bahasa Indonesia tidak bisa langsung digunakan begitu saja. Penulisannya perlu disesuaikan dengan kaidah bahasa penerima agar konsisten, mudah dipahami, sekaligus selaras dengan aturan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) dan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Nah, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penulisan kata serapan disesuaikan dengan kaidah bahasa, yaitu:
1. Ejaan
Salah satu penyesuaian utama adalah ejaan. Kata asing biasanya mengalami perubahan huruf agar sesuai dengan sistem ejaan bahasa Indonesia atau penulisan kata sesuai EYD. Misalnya, kata bahasa Inggris computer ditulis menjadi komputer, dan television menjadi televisi.
Penyesuaian ejaan ini akan membantu kata tersebut lebih mudah dibaca dan diucapkan oleh penutur bahasa Indonesia, sekaligus menjaga konsistensi penulisan di berbagai media.
2. Pengucapan
Selain ejaan, pengucapan kata serapan juga disesuaikan agar sesuai dengan cara berbicara bahasa Indonesia. Contohnya, kata Prancis ballet diserap menjadi balet, mengikuti pelafalan yang lebih mudah diucapkan oleh penutur bahasa Indonesia.
Tujuannya adalah agar kata tersebut terdengar alami dan tidak membingungkan saat diucapkan, terutama dalam komunikasi lisan.
3. Penyederhanaan
Beberapa kata serapan juga mengalami penyederhanaan untuk memudahkan penggunaan sehari-hari. Misalnya, kata Inggris television disederhanakan menjadi televisi, sehingga lebih ringkas namun maknanya tetap sama.
Selain itu, penulisan kata serapan disesuaikan dengan kaidah bahasa dengan penyederhanaan juga membuat kata lebih cepat dikenali dan digunakan oleh pembaca atau pendengar.
4. Penyesuaian Tata Bahasa
Kata serapan harus menyesuaikan dengan tata bahasa Indonesia, termasuk penggunaan imbuhan, bentuk jamak, dan struktur kalimat. Contohnya, kata manager diubah menjadi manajer, agar dapat diterapkan dalam kalimat bahasa Indonesia tanpa menimbulkan kekeliruan.
5. Konsistensi Penulisan
Agar bahasa tetap baku dan profesional, maka semua kata serapan harus mengikuti pedoman resmi. Konsistensi tersebut bertujuan untuk mencegah kebingungan dan membantu pembaca mengenali kata tersebut dengan mudah.
Misalnya, penulisan komputer harus konsisten, tidak bercampur dengan bentuk lama seperti computer, terutama dalam dokumen resmi atau media publikasi.
Contoh Kata Serapan Berdasarkan Asal Bahasa
Berbagai kata serapan di bahasa Indonesia muncul dari berbagai bahasa, sesuai sejarah, budaya, dan interaksi sosial, lho. Baru setelahnya dilakukan penulisan kata serapan yang disesuaikan dengan kaidah bahasa seperti yang sudah Mamikos jelaskan sebelumnya.
Nah, berikut beberapa contoh kata serapan berdasarkan asal bahasa:
Kata Serapan dari Bahasa Inggris
Bahasa Inggris menjadi sumber kata serapan yang sangat luas, terutama di bidang teknologi, pendidikan, dan hiburan. Banyak istilah modern yang masuk tanpa mengubah maknanya, tetapi ejaan dan pelafalannya disesuaikan dengan bahasa Indonesia.
Contoh kata serapan dari bahasa Inggris
- komputer (computer)
- televisi (television)
- internet (internet)
- bisnis (business)
- restoran (restaurant)
- manajer (manager)
- kamera (camera)
- printer (printer)
- laptop (laptop)
- aplikasi (application)
Kata Serapan dari Bahasa Arab
Selain bahasa Inggris, pengaruh bahasa Arab juga sangat terlihat dalam kosakata yang berkaitan dengan agama, sosial, dan budaya. Kosakata bahasa Arab tersebut masuk ke bahasa Indonesia melalui kitab-kitab agama, perdagangan, dan interaksi budaya yang berlangsung lama.
Contoh kata serapan dari bahasa Arab
- kitab
- qiblat
- sabar
- zakat
- musafir
- imam
- hijab
- syariah
- hadis
- doa
Kata Serapan dari Bahasa Sansekerta
Hampir sama dengan Arab, kata serapan dari Sansekerta juga banyak masuk melalui agama, budaya, dan istilah tradisional. Bahasa ini menjadi sumber istilah yang cukup formal atau filosofis yang sering dijumpai dalam sastra maupun istilah resmi.
Contoh kata serapan dari bahasa Sansekerta
- angka
- bahasa
- raja
- putra
- padi
- dewa
- surya
- bhakti
- weda
- karya
Kata Serapan dari Bahasa Belanda
Karena sejarah kolonial, bahasa Belanda pun turut menyumbang banyak kata serapan, khususnya di bidang administrasi, pendidikan, hukum, dan kehidupan sehari-hari.
Setelah dilakukan proses penulisan kata serapan disesuaikan dengan kaidah bahasa, berikut adalah beberapa contoh kata serapan dari bahasa Belanda yang sering dijumpai.
Contoh kata serapan dari bahasa Belanda
- kantor (kantoor)
- polisi (politie)
- rekening (rekening)
- dompet (dompet)
- dokter (dokter)
Kata Serapan dari Bahasa Portugis
Selain Belanda, bahasa Portugis juga masuk ke Indonesia melalui jalur sejarah Indonesia. Beberapa kata dipergunakan terutama di bidang makanan, pakaian, dan benda sehari-hari.
Contoh kata serapan dari bahasa Portugis
- bola (bola)
- meja (mesa)
- kamar (cΓ’mara)
- sapu (sapo)
- bendera (bandeira)
- mentega (manteiga)
- sepatu (sapato)
- garpu (garfo)
- pena (pena)
Kata Serapan dari Bahasa Jawa
Kata serapan yang disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia ternyata tidak hanya berasal dari bangsa atau negara lain, lho. Bahasa daerah seperti Jawa turut menyumbang kata serapan yang kini digunakan secara luas, terutama dalam nama tempat, jabatan, atau budaya lokal.
Contoh kata serapan dari bahasa Jawa
- kraton
- lurah
- gamelan
- wayang
- padi (pari)
- desa
- raja
- dalang
Kata Serapan dari Bahasa Hokkien (Tiongkok)
Kata serapan dari Hokkien umumnya terkait perdagangan, makanan, dan budaya Tionghoa yang berkembang di Indonesia. Banyak kata yang awalnya spesifik digunakan di komunitas Tionghoa, kemudian menyebar ke masyarakat luas.
Contoh kata serapan dari bahasa Hokkien (Tiongkok)
- cina
- toko
- kue
- mie
- bakpau
- tauco
- lumpia
- siomay
- kecap
- kopi
Penutup
Adanya kaidah tersebut juga membantu menjaga bahasa Indonesia tetap rapi dan profesional, sekaligus mempermudah komunikasi lintas generasi dan latar belakang yang beragam.
Kalau kamu ingin lebih banyak belajar soal penulisan kata serapan disesuaikan dengan kaidah bahasa dan tips menulis lainnya, jangan lupa mampir ke Blog Mamikos, ya. πΉ
FAQ
Penulisan kata serapan disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, sesuai aturan PUEBI dan KBBI. Artinya, ejaan, pelafalan, tata bahasa, dan konsistensi penulisan kata asing diubah agar mudah dipahami, terdengar alami, dan selaras dengan standar bahasa Indonesia.
Kata serapan dapat berasal dari berbagai bahasa, baik bahasa asing maupun bahasa daerah. Bahasa asing yang sering menjadi sumber kata serapan antara lain bahasa Inggris, Arab, Belanda, Portugis, dan Sansekerta. Selain itu, bahasa daerah seperti Jawa dan bahasa Hokkien (Tiongkok) juga turut memperkaya kosakata bahasa Indonesia.
Setiap kata serapan diserap dari bahasa lain dengan menyesuaikan kaidah bahasa penerima, yakni bahasa Indonesia. Proses tersebut berupa penyesuaian ejaan, pelafalan, penyederhanaan kata, hingga tata bahasa, agar kata tersebut bisa digunakan dengan lancar dan mudah dipahami dalam komunikasi sehari-hari.
Referensi:
IV. Penulisan Unsur Serapan [Daring]. Tautan: https://ivanlanin.github.io/puebi/unsur-serapan/
Mengenal Beragam Jenis Kata Serapan dan Contohnya [Daring]. Tautan: https://katadata.co.id/lifestyle/varia/63e609dc0d03e/mengenal-beragam-jenis-kata-serapan-dan-contohnya
Penulisan Kata Serapan Disesuaikan dengan Kaidah Bahasa Penerima, Ini Maksudnya [Daring]. Tautan: https://kumparan.com/berita-terkini/penulisan-kata-serapan-disesuaikan-dengan-kaidah-bahasa-penerima-ini-maksudnya-23ChgPvHb8g
Kata Serapan: Pengertian, Cara Penulisan, dan Contoh [Daring]. Tautan: https://penerbitdeepublish.com/kata-serapan
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: