Penulisan Kata Serapan Disesuaikan dengan Kaidah Bahasa, ini Jenis dan Contohnya

Penulisan Kata Serapan Disesuaikan dengan Kaidah Bahasa, ini Jenis dan Contohnya – Tahukah kamu bahwa kata yang digunakan setiap hari ternyata merupakan kata serapan?

Kata-kata dari berbagai bahasa tersebut mengalami proses penyesuaian agar penulisan dan pelafalannya mudah dipahami serta nyaman digunakan dalam bahasa Indonesia. πŸ“–

Di artikel ini, Mamikos akan mengajakmu mengenal jenis-jenis kata serapan serta bagaimana penulisan kata serapan disesuaikan dengan kaidah bahasa, lengkap dengan contohnya. ✨

Apa itu Kata Serapan?

Canva/@Dynamic Graphics

Secara sederhana, kata serapan adalah kosakata yang berasal dari bahasa lain lalu digunakan dalam bahasa Indonesia. Proses ini terjadi karena adanya interaksi dan kontak bahasa antara masyarakat yang berbeda.

Itulah sebabnya, bahasa Indonesia memiliki banyak sekali kata serapan, baik dari bahasa asing maupun bahasa daerah.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata serapan adalah kata yang diserap dari bahasa lain berdasarkan kaidah bahasa penerima. Artinya, kata tersebut sudah disesuaikan ejaan, pelafalan, dan penulisannya agar sesuai dengan aturan bahasa Indonesia.

Misalnya, kata office dari bahasa Inggris diserap menjadi ofis, atau qalam dari bahasa Arab yang kemudian menjadi kalimat.

Sejalan dengan pendapat Rohbiah (2017), kata serapan muncul karena adanya kontak berkelanjutan antara penutur bahasa yang berbeda. Kontak inilah yang memicu proses penyerapan, hingga akhirnya bahasa Indonesia memperkaya kosakatanya.

Nah, setelah memahami pengertian kata serapan, sekarang mari kita bahas jenis-jenisnya agar lebih jelas bagaimana proses penyerapan itu terjadi.

Jenis-jenis Kata Serapan

Kata serapan tidak selalu dalam bentuk yang sama, lho. Ada yang langsung digunakan sebagaimana asalnya, ada pula penulisan kata serapan yang disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Bahkan, ada juga kata yang diterjemahkan atau diciptakan kembali dengan bentuk baru.

Secara umum, proses tersebut dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu adopsi, adaptasi, terjemahan, dan kreasi. Berikut penjelasan jenis-jenis kata serapan agar lebih mudah kamu pahami:

Kata Serapan Adopsi

Adopsi adalah penyerapan kata asing ke dalam bahasa Indonesia tanpa mengubah ejaan, pelafalan, maupun penulisannya. Bentuk kata asli tetap dipertahankan sehingga terlihat sama seperti bahasa asalnya.

Contoh kata serapan adopsi

  • data (dari bahasa Inggris data)
  • film (dari bahasa Inggris film)
  • angka (dari bahasa Sansekerta aαΉ…ka)
  • bola (dari bahasa Portugis bola)
  • rekening (dari bahasa Belanda rekening)

Kata Serapan Adaptasi

Berbeda dengan adopsi, proses penyerapan adaptasi mengalami penyesuaian. Kata asing yang diserap diubah pada ejaan, pelafalan, atau penulisannya agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Dengan begitu, kata tersebut lebih mudah digunakan dalam komunikasi sehari-hari.

Contoh kata serapan adaptasi

  • bisnis (dari bahasa Inggris business)
  • aktor (dari bahasa Inggris actor)
  • dosen (dari bahasa Belanda docent)
  • komputer (dari bahasa Inggris computer)
  • televisi (dari bahasa Inggris television)

Kata Serapan Terjemahan

Selanjutnya, kata serapan terjemahan tidak mengambil bentuk asli dari bahasa asing, melainkan arti atau konsep dasarnya. Proses ini dilakukan dengan cara menerjemahkan istilah asing ke dalam bahasa Indonesia sehingga maknanya tetap sama.

Contoh kata serapan terjemahan

  • brainstorming β†’ curah pendapat
  • skyscraper β†’ gedung pencakar langit
  • hardware β†’ perangkat keras
  • software β†’ perangkat lunak
  • worldview β†’ pandangan dunia

Kata Serapan Kreasi

Terakhir, kata serapan kreasi muncul ketika bahasa Indonesia membentuk kosakata baru yang terinspirasi dari bahasa asing, tetapi dengan bentuk yang berbeda. Proses ini biasanya dilakukan agar istilah tersebut lebih sesuai dengan struktur dan gaya bahasa Indonesia.

Contoh kata serapan kreasi

  • supermarket β†’ pasar swalayan
  • handphone β†’ telepon genggam
  • e-mail β†’ surat elektronik (surel)
  • printer β†’ pencetak
  • air conditioner β†’ penyejuk udara

Penulisan Kata Serapan Disesuaikan dengan Kaidah Bahasa Indonesia

Setiap kata asing yang masuk ke bahasa Indonesia tidak bisa langsung digunakan begitu saja. Penulisannya perlu disesuaikan dengan kaidah bahasa penerima agar konsisten, mudah dipahami, sekaligus selaras dengan aturan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) dan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Nah, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penulisan kata serapan disesuaikan dengan kaidah bahasa, yaitu:

1. Ejaan

Salah satu penyesuaian utama adalah ejaan. Kata asing biasanya mengalami perubahan huruf agar sesuai dengan sistem ejaan bahasa Indonesia atau penulisan kata sesuai EYD. Misalnya, kata bahasa Inggris computer ditulis menjadi komputer, dan television menjadi televisi.

Penyesuaian ejaan ini akan membantu kata tersebut lebih mudah dibaca dan diucapkan oleh penutur bahasa Indonesia, sekaligus menjaga konsistensi penulisan di berbagai media.

2. Pengucapan

Selain ejaan, pengucapan kata serapan juga disesuaikan agar sesuai dengan cara berbicara bahasa Indonesia. Contohnya, kata Prancis ballet diserap menjadi balet, mengikuti pelafalan yang lebih mudah diucapkan oleh penutur bahasa Indonesia.

Tujuannya adalah agar kata tersebut terdengar alami dan tidak membingungkan saat diucapkan, terutama dalam komunikasi lisan.

3. Penyederhanaan

Beberapa kata serapan juga mengalami penyederhanaan untuk memudahkan penggunaan sehari-hari. Misalnya, kata Inggris television disederhanakan menjadi televisi, sehingga lebih ringkas namun maknanya tetap sama.

Selain itu, penulisan kata serapan disesuaikan dengan kaidah bahasa dengan penyederhanaan juga membuat kata lebih cepat dikenali dan digunakan oleh pembaca atau pendengar.

4. Penyesuaian Tata Bahasa

Kata serapan harus menyesuaikan dengan tata bahasa Indonesia, termasuk penggunaan imbuhan, bentuk jamak, dan struktur kalimat. Contohnya, kata manager diubah menjadi manajer, agar dapat diterapkan dalam kalimat bahasa Indonesia tanpa menimbulkan kekeliruan.

5. Konsistensi Penulisan

Agar bahasa tetap baku dan profesional, maka semua kata serapan harus mengikuti pedoman resmi. Konsistensi tersebut bertujuan untuk mencegah kebingungan dan membantu pembaca mengenali kata tersebut dengan mudah.

Misalnya, penulisan komputer harus konsisten, tidak bercampur dengan bentuk lama seperti computer, terutama dalam dokumen resmi atau media publikasi.

Contoh Kata Serapan Berdasarkan Asal Bahasa

Berbagai kata serapan di bahasa Indonesia muncul dari berbagai bahasa, sesuai sejarah, budaya, dan interaksi sosial, lho. Baru setelahnya dilakukan penulisan kata serapan yang disesuaikan dengan kaidah bahasa seperti yang sudah Mamikos jelaskan sebelumnya.

Nah, berikut beberapa contoh kata serapan berdasarkan asal bahasa:

Kata Serapan dari Bahasa Inggris

Bahasa Inggris menjadi sumber kata serapan yang sangat luas, terutama di bidang teknologi, pendidikan, dan hiburan. Banyak istilah modern yang masuk tanpa mengubah maknanya, tetapi ejaan dan pelafalannya disesuaikan dengan bahasa Indonesia.

Contoh kata serapan dari bahasa Inggris

  • komputer (computer)
  • televisi (television)
  • internet (internet)
  • bisnis (business)
  • restoran (restaurant)
  • manajer (manager)
  • kamera (camera)
  • printer (printer)
  • laptop (laptop)
  • aplikasi (application)

Kata Serapan dari Bahasa Arab

Selain bahasa Inggris, pengaruh bahasa Arab juga sangat terlihat dalam kosakata yang berkaitan dengan agama, sosial, dan budaya. Kosakata bahasa Arab tersebut masuk ke bahasa Indonesia melalui kitab-kitab agama, perdagangan, dan interaksi budaya yang berlangsung lama.

Contoh kata serapan dari bahasa Arab

  • kitab
  • qiblat
  • sabar
  • zakat
  • musafir
  • imam
  • hijab
  • syariah
  • hadis
  • doa

Kata Serapan dari Bahasa Sansekerta

Hampir sama dengan Arab, kata serapan dari Sansekerta juga banyak masuk melalui agama, budaya, dan istilah tradisional. Bahasa ini menjadi sumber istilah yang cukup formal atau filosofis yang sering dijumpai dalam sastra maupun istilah resmi.

Contoh kata serapan dari bahasa Sansekerta

  • angka
  • bahasa
  • raja
  • putra
  • padi
  • dewa
  • surya
  • bhakti
  • weda
  • karya

Kata Serapan dari Bahasa Belanda

Karena sejarah kolonial, bahasa Belanda pun turut menyumbang banyak kata serapan, khususnya di bidang administrasi, pendidikan, hukum, dan kehidupan sehari-hari.

Setelah dilakukan proses penulisan kata serapan disesuaikan dengan kaidah bahasa, berikut adalah beberapa contoh kata serapan dari bahasa Belanda yang sering dijumpai.

Contoh kata serapan dari bahasa Belanda

  • kantor (kantoor)
  • polisi (politie)
  • rekening (rekening)
  • dompet (dompet)
  • dokter (dokter)

Kata Serapan dari Bahasa Portugis

Selain Belanda, bahasa Portugis juga masuk ke Indonesia melalui jalur sejarah Indonesia. Beberapa kata dipergunakan terutama di bidang makanan, pakaian, dan benda sehari-hari.

Contoh kata serapan dari bahasa Portugis

  • bola (bola)
  • meja (mesa)
  • kamar (cΓ’mara)
  • sapu (sapo)
  • bendera (bandeira)
  • mentega (manteiga)
  • sepatu (sapato)
  • garpu (garfo)
  • pena (pena)

Kata Serapan dari Bahasa Jawa

Kata serapan yang disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia ternyata tidak hanya berasal dari bangsa atau negara lain, lho. Bahasa daerah seperti Jawa turut menyumbang kata serapan yang kini digunakan secara luas, terutama dalam nama tempat, jabatan, atau budaya lokal.

Contoh kata serapan dari bahasa Jawa

  • kraton
  • lurah
  • gamelan
  • wayang
  • padi (pari)
  • desa
  • raja
  • dalang

Kata Serapan dari Bahasa Hokkien (Tiongkok)

Kata serapan dari Hokkien umumnya terkait perdagangan, makanan, dan budaya Tionghoa yang berkembang di Indonesia. Banyak kata yang awalnya spesifik digunakan di komunitas Tionghoa, kemudian menyebar ke masyarakat luas.

Contoh kata serapan dari bahasa Hokkien (Tiongkok)

  • cina
  • toko
  • kue
  • mie
  • bakpau
  • tauco
  • lumpia
  • siomay
  • kecap
  • kopi

Penutup

Adanya kaidah tersebut juga membantu menjaga bahasa Indonesia tetap rapi dan profesional, sekaligus mempermudah komunikasi lintas generasi dan latar belakang yang beragam.

Kalau kamu ingin lebih banyak belajar soal penulisan kata serapan disesuaikan dengan kaidah bahasa dan tips menulis lainnya, jangan lupa mampir ke Blog Mamikos, ya. 🌹

FAQ

Penulisan kata serapan disesuaikan dengan kaidah bahasa apa?

Penulisan kata serapan disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, sesuai aturan PUEBI dan KBBI. Artinya, ejaan, pelafalan, tata bahasa, dan konsistensi penulisan kata asing diubah agar mudah dipahami, terdengar alami, dan selaras dengan standar bahasa Indonesia.

Kata serapan diambil dari bahasa apa?

Kata serapan dapat berasal dari berbagai bahasa, baik bahasa asing maupun bahasa daerah. Bahasa asing yang sering menjadi sumber kata serapan antara lain bahasa Inggris, Arab, Belanda, Portugis, dan Sansekerta. Selain itu, bahasa daerah seperti Jawa dan bahasa Hokkien (Tiongkok) juga turut memperkaya kosakata bahasa Indonesia.

Apakah kata serapan diserap dari bahasa lain dengan didasarkan pada kaidah bahasa penerima?

Setiap kata serapan diserap dari bahasa lain dengan menyesuaikan kaidah bahasa penerima, yakni bahasa Indonesia. Proses tersebut berupa penyesuaian ejaan, pelafalan, penyederhanaan kata, hingga tata bahasa, agar kata tersebut bisa digunakan dengan lancar dan mudah dipahami dalam komunikasi sehari-hari.

Referensi:


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta