25 Contoh Kalimat Pelesapan beserta Jenis dan Kriteria Penggunaannya
25 Contoh Kalimat Pelesapan beserta Jenis dan Kriteria Penggunaannya – Dalam bahasa Indonesia, ada satu cara menarik untuk membuat kalimat terdengar lebih efisien tanpa kehilangan makna, yaitu dengan pelesapan.
Melalui pelesapan, penulis maupun penutur dapat menghemat kata tanpa mengurangi makna yang ingin disampaikan. Sehingga, kalimat pun menjadi lebih padat dan tetap mudah dipahami oleh pembaca. 🤓📖
Nah, agar kamu semakin mudah untuk membedakan dengan konsep lainnya, simak penjelasan tentang pengertian, jenis, kriteria dan contoh kalimat pelesapan di artikel ini. 📰
Daftar Isi
Daftar Isi
Pengertian Kalimat Pelesapan
Secara sederhana, pelesapan bisa dipahami sebagai penghilangan bagian tertentu dari kalimat karena unsur itu sudah bisa ditebak dari konteks. Misalnya, kalau dua kalimat punya subjek atau predikat yang sama, salah satunya bisa dihilangkan supaya tidak terasa berulang.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pelesapan diartikan sebagai proses, cara, atau perbuatan menghilangkan sesuatu. Artinya, dalam konteks kebahasaan, pelesapan bukan sekadar “menghapus kata”, tapi upaya untuk menyusun kalimat yang lebih hemat, rapi, dan efisien.
Sementara itu, dikutip dari situs resmi Narabahasa.id, pelesapan merupakan strategi untuk menghindari kemubaziran kata atau frasa yang berulang dalam satu kalimat. Jadi, fungsi utamanya adalah menciptakan kalimat efektif, tidak bertele-tele, tapi tetap mudah dipahami pembaca.
Dapat disimpulkan, kalimat pelesapan membantu penulis maupun pembicara menyampaikan pesan dengan lebih ringkas dan efisien tanpa kehilangan kejelasan dan keindahan struktur bahasa.
Jenis-jenis Kalimat Pelesapan
Pelesapan sering digunakan pada kalimat majemuk rapatan, yaitu gabungan beberapa kalimat yang memiliki unsur sama. Unsur yang dihilangkan itu harus bisa “dipulihkan” dari konteks kalimatnya, supaya makna keseluruhan tetap utuh dan tidak menimbulkan salah tafsir.
Mengutip pendapat Tukiran, D. (2008) dalam Jurnal Penelitian Inovasi berjudul “Pemahaman Unsur Pelesapan dalam Konstruksi Kalimat Bahasa Indonesia”, terdapat dua bentuk utama pelesapan dalam bahasa Indonesia, yaitu elipsis dan delesi.
Meski keduanya sama-sama melibatkan penghilangan unsur kalimat, tetapi berbeda dari segi ruang lingkup dan cara penafsirannya. Nah, agar lebih mudah dipahami, simak penjelasannya di bawah ini:
1. Elipsis
Elipsis adalah proses meniadakan kata atau unsur lain yang bentuk aslinya masih bisa diperkirakan dari konteks bahasa maupun luar bahasa.
Dengan kata lain, elipsis memungkinkan kita untuk “memadatkan” kalimat tanpa mengubah maknanya, karena bagian yang dihilangkan itu sudah tersirat secara jelas.
Contohnya sering muncul pada kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat, di mana unsur seperti subjek atau predikat tidak perlu diulang. Misalnya:
Bana mendengarkan musik dan Bana menulis ringkasan. Menjadi “Bana mendengarkan musik dan menulis ringkasan.“
Kata Bana pada kalimat kedua bisa dihilangkan karena sudah diketahui dari konteks sebelumnya. Dari situlah elipsis akan membuat struktur kalimat lebih efisien dan alami, terutama dalam bahasa tulis maupun tutur yang cenderung menghindari pengulangan berlebihan.
2. Delesi
Sementara itu, delesi mengacu pada pelesapan bagian kalimat yang maknanya masih dapat dipahami secara kontekstual maupun situasional.
Jika elipsis berfokus pada penghilangan unsur yang bisa ditebak dari bahasa, delesi lebih luas, yaitu bisa berdasarkan situasi atau pemahaman bersama antara penutur dan lawan bicara. Contohnya:
Apakah kamu sudah mandi? Menjadi “Sudah mandi?“
Kalimat tersebut tidak lengkap secara struktur, tetapi tetap mudah dimengerti karena konteksnya jelas dalam percakapan sehari-hari.
Kriteria Penggunaan Pelesapan
Dalam menerapkan pelesapan, tidak semua unsur kalimat boleh dihilangkan begitu saja, lho. Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan agar kalimat tetap jelas, efektif, dan tidak menimbulkan ambiguitas makna, seperti:
1. Unsur yang Dihilangkan Harus Dapat Dipulihkan dari Konteks
Pelesapan hanya dapat dilakukan apabila unsur yang dihilangkan masih dapat diprediksi atau dipulihkan dengan mudah dari konteks kalimat. Jika makna menjadi kabur atau sulit dipahami tanpa unsur tersebut, maka pelesapan sebaiknya tidak dilakukan.
2. Diterapkan pada Unsur yang Sudah Muncul Sebelumnya
Biasanya, pelesapan diterapkan pada unsur yang sudah disebut sebelumnya, baik dalam satu kalimat maupun antar kalimat. Unsur yang sering dihilangkan seperti subjek, predikat, objek, atau keterangan yang sama, dengan tujuan menghindari pengulangan kata yang tidak diperlukan.
3. Kalimat Tetap Menjaga Kejelasan dan Kelengkapan Informasi
Selain itu, kalimat hasil pelesapan tetap harus menyampaikan informasi secara lengkap. Walaupun ada bagian yang dihilangkan, makna keseluruhan harus tetap utuh sehingga tidak menimbulkan ambiguitas atau kebingungan bagi pembaca.
4. Umumnya Terjadi pada Kalimat Majemuk
Pelesapan sering ditemukan pada kalimat majemuk, terutama yang terdiri dari dua klausa atau lebih dengan unsur yang sama. Pada struktur seperti ini, unsur yang berulang dapat dihilangkan pada klausa kedua dan seterusnya tanpa mengubah makna kalimat.
5. Tidak Mengubah Struktur dan Fungsi Kalimat
Unsur yang dihilangkan umumnya berupa kata atau frasa yang tidak memengaruhi fungsi sintaksis kalimat. Artinya, walaupun bagian tertentu dihapus, struktur kalimat tetap seimbang dan maknanya tetap komunikatif serta efektif.
Contoh Kalimat Pelesapan
Dari penjelasan di atas, kamu sudah belajar tentang jenis dan kriteria penggunaannya. Nah, di bagian ini, Mamikos akan mengajakmu untuk melihat seperti apa contoh kalimat pelesapan itu.
Berikut adalah berbagai contoh penggunaan pelesapan dalam berbagai situasi:
Pelesapan Subjek dan Predikat
- Aku sudah belajar Aljabar dan aku sudah memahami semua rumusnya.
Setelah pelesapan: Aku sudah belajar Aljabar dan memahami semua rumusnya. - Kami sudah menyiapkan makanan dan kami sudah mendekorasi ruangan.
Setelah pelesapan: Kami sudah menyiapkan makanan dan mendekorasi ruangan. - Saya menulis laporan hasil observasi dan saya mengumpulkannya kepada guru.
Setelah pelesapan: Saya menulis laporan hasil observasi dan mengumpulkannya kepada guru. - Fahmi sedang memasak dan Fahmi mendengarkan musik pelan.
Setelah pelesapan: Fahmi sedang memaksa dan mendengarkan musik pelan. - Kami sudah membersihkan halaman dan kami menanam bunga di depan rumah.
Setelah pelesapan: Kami sudah membersihkan halaman dan menanam bunga di depan rumah.
Pelesapan Subjek Berulang
- Mereka sudah merencanakan perjalanan wisata dan mereka tidak ingin menundanya lagi.
Setelah pelesapan: Mereka sudah merencanakan perjalanan wisata dan tidak ingin menundanya lagi. - Anak-anak bermain bola di lapangan dan anak-anak berlari ke sana kemari dengan riang.
Setelah pelesapan: Anak-anak bermain bola di lapangan dan berlari ke sana kemari dengan riang. - Sinta membeli bahan makanan dan Sinta memasaknya untuk makan malam.
Setelah pelesapan: Sinta membeli bahan makanan dan memasaknya untuk makan malam. - Para siswa mendengarkan penjelasan guru dan para siswa mencatat di buku mereka.
Setelah pelesapan: Para siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat di buku mereka. - Kami menyiapkan alat upacara dan kami menata kursi di halaman sekolah.
Setelah pelesapan: Kami menyiapkan alat upacara dan menata kursi di halaman sekolah.
Pelesapan di Akhir Kalimat
- Momo pergi ke perpustakaan, tetapi Poki tidak pergi ke sana.
Setelah pelesapan: Momo pergi ke perpustakaan, tetapi Poki tidak. - Ayah bekerja di kantor, sedangkan Ibu tidak bekerja di kantor.
Setelah pelesapan: Ayah bekerja di kantor, sedangkan Ibu tidak. - Fajar berangkat ke sekolah lebih awal, tetapi Joko tidak berangkat lebih awal.
Setelah pelesapan: Fajar berangkat ke sekolah lebih awal, tetapi Joko tidak. - Kami berencana datang ke pesta itu, namun Dita sahabat kami tidak datang ke pesta itu.
Setelah pelesapan: Kami berencana datang ke pesta itu, namun Dita sahabat kami tidak. - Rudi mengikuti lomba menulis, tetapi Adi tidak mengikuti lomba menulis.
Setelah pelesapan: Rudi mengikuti lomba menulis, tetapi Adi tidak.
Pelesapan di Awal Kalimat
- Walau Robin sibuk, Robin tetap menyempatkan diri untuk membaca.
Setelah pelesapan: Walau sibuk, Robin tetap menyempatkan diri untuk membaca. - Meskipun Beni terlambat, Beni tetap bisa mengikuti ujian.
Setelah pelesapan: Meskipun terlambat, Beni tetap bisa mengikuti ujian. - Karena Yuha lapar, Yuha langsung menuju dapur.
Setelah pelesapan: Karena lapar, Yuha langsung menuju dapur. - Walau Arman sakit, Arman tetap datang ke sekolah.
Setelah pelesapan: Walau sakit, Arman tetap datang ke sekolah. - Walaupun Lina gugup, Lina tetap tampil di atas panggung.
Setelah pelesapan: Walaupun gugup, Lina tetap tampil di atas panggung.
Pelesapan Objek atau Keterangan
- Kemarin Rini pulang terlambat dan Rini lupa mengunci pintu.
Setelah pelesapan: Kemarin Rini pulang terlambat dan lupa mengunci pintu. - Dika mencuci motor di halaman dan Dika membersihkan kaca spionnya.
Setelah pelesapan: Dika mencuci motor di halaman dan membersihkan kaca spionnya. - Ibu menyiapkan bekal pagi dan Ibu membungkusnya dengan rapi.
Setelah pelesapan: Ibu menyiapkan bekal pagi dan membungkusnya dengan rapi. - Ayah memperbaiki genteng bocor dan Ayah mengganti yang sudah rusak.
Setelah pelesapan: Ayah memperbaiki genteng bocor dan mengganti yang sudah rusak. - Edo menyalakan televisi dan Edo menaikkan volumenya.
Setelah pelesapan: Edo menyalakan televisi dan menaikkan volumenya.
Penutup
Berbagai contoh kalimat pelesapan di atas mudah untuk dipahami, bukan? Semoga setelah ini, kamu bisa menulis kalimat dengan lebih efektif.
Kalau kamu ingin belajar lebih banyak tentang kalimat dalam bahasa Indonesia atau materi lainnya, jangan ragu untuk berkunjung ke blog Mamikos, ya! 😉
Referensi:
Kalimat Pelesapan: Pengertian dan Contohnya dalam Bahasa Indonesia [Daring]. Tautan: https://kumparan.com/berita-terkini/kalimat-pelesapan-pengertian-dan-contohnya-dalam-bahasa-indonesia-2147WVhiwPT/full
Kalimat Pelesapan: Pengertian, Kriteria, dan Contoh Kalimatnya [Daring]. Tautan: https://bobo.grid.id/read/083501432/kalimat-pelesapan-pengertian-kriteria-dan-contoh-kalimatnya?page=all
Pelesapan dalam Kalimat [Daring]. Tautan: https://narabahasa.id/artikel/linguistik-umum/sintaksis/pelesapan-dalam-kalimat/
Pemahaman Unsur Pelesapan dalam Konstruksi Kalimat Bahasa Indonesia [Daring] . Tautan: https://www.neliti.com/publications/17740/pemahaman-unsur-pelesapan-dalam-konstruksi-kalimat-bahasa-indonesia
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: