30 Contoh Aturan di Rumah yang Wajib Diterapkan untuk Kedisiplinan Anak
Membuat aturan di rumah menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan karena berkenaan dengan tiga pilar utama pengasuhan yakni Pilar Karakter, Pilar Lingkungan, dan Pilar Masa Depan.
Apabila kamu membutuhkan penjelasan dan apa saja contoh aturan di rumah yang wajib diterapkan untuk kedisiplinan anak, maka kamu bisa menyimak bahasan terbaru Mamikos di artikel ini.
Yuk, simak hingga akhir! ๐๐โจ
Daftar Isi
Daftar Isi
Penjelasan dan Contoh Aturan di Rumah yang Wajib Diterapkan
Aturan yang ada di dalam rumah merupakan peta jalan yang mengarahkan anak dari ketergantungan menuju kemandirian yang bertanggung jawab dan bijaksana.
Oleh karenanya di artikel ini Mamikos punya uraian terkini mengenai apa saja contoh aturan di rumah yang wajib diterapkan untuk kedisiplinan anak.
Contoh Aturan di Rumah yang Wajib Untuk Kedisiplinan Anak
Berikut ini penjelasan dan contoh aturan di rumah yang wajib diterapkan untuk kedisiplinan seorang anak, di antaranya:
I. Aturan Waktu dan Rutinitas
- Waktu Tidur yang Konsisten: Anak wajib berada di tempat tidur pada jam yang ditentukan setiap malam, termasuk saat akhir pekan.
- Tepat Waktu Saat Makan: Semua anggota keluarga harus berada di meja makan pada waktu makan yang telah ditetapkan/disepakati.
- Waktu Belajar/Mengerjakan PR: Ada waktu yang secara khusus dialokasikan untuk mengerjakan tugas sekolah setiap hari kerja.
- Pembatasan Waktu Layar: Batasi penggunaan gawai, TV, atau game harian, dan tidak boleh digunakan saat jam makan atau 1 jam sebelum pergi tidur.
II. Aturan Kebersihan dan Tanggung Jawab
- Merapikan Mainan Setelah Selesai: Semua mainan harus dikembalikan lagi ke tempatnya sebelum beralih ke aktivitas lain atau sebelum waktu tidur.
- Merapikan Tempat Tidur Setiap Bangun: Anak wajib merapikan seprai dan bantal mereka segera setelah bangun pagi.
- Pakaian Kotor Harus Dimasukkan Keranjang: Pakaian yang sudah dipakai tidak boleh diletakkan di lantai, dan harus langsung dimasukkan ke keranjang cucian.
- Membersihkan Piring Setelah Makan: Piring, gelas, dan alat makan harus segera dibawa ke wastafel atau mesin pencuci piring oleh anak setelah selesai makan.
- Jaga Selalu Kebersihan Kamar Mandi: Pastikan lantai dan area kamar mandi tetap bersih setelah digunakan.
III. Aturan Etika dan Komunikasi
- Mengucapkan ‘Tolong’ dan ‘Terima Kasih’: Penggunaan kata-kata sopan bersifat wajib dalam setiap interaksi permintaan atau penerimaan bantuan.
- Meminta Maaf Setelah Melakukan Kesalahan: Mengakui dan meminta maaf ketika menyakiti perasaan orang lain atau melanggar aturan harus selalu dilakukan.
- Selalu Berbicara dengan Nada Hormat: Tidak boleh berteriak atau membentak, terutama saat berbicara dengan orang tua atau anggota keluarga yang usianya lebih tua.
- Mengetuk Pintu Sebelum Masuk: Wajib mengetuk pintu kamar yang tertutup sebelum masuk, untuk menghargai privasi.
IV. Aturan Keamanan dan Batasan
- Selalu Minta Izin Sebelum Keluar Rumah/Area Bermain: Anak harus selalu memberi tahu orang tua dan mendapatkan izin sebelum meninggalkan area rumah atau halaman.
- Tidak Membuka Pintu untuk Orang Asing: Aturan ini harus selalu dipatuhi secara ketat saat tidak ada orang dewasa yang bertanggung jawab di rumah.
- Aturan Batasan Fisik: Tidak diperbolehkan memukul, menendang, atau menyakiti orang lain (atau hewan peliharaan) dengan alasan apa pun.
- Menjaga Barang Orang Lain: Anak harus selalu memperlakukan barang milik orang lain (anggota keluarga, teman) dengan hati-hati, hormat dan penuh tanggung jawab.
- Tidak Mengambil Barang Tanpa Izin: Harus selalu meminta izin sebelum menggunakan atau meminjam barang orang lain.
V. Aturan Tanggung Jawab dan Keuangan
- Menghemat Penggunaan Sumber Daya: Anak diwajibkan untuk mematikan lampu, air, dan peralatan elektronik saat sedang tidak digunakan.
- Menjaga Barang Milik Sendiri: Jika barang pribadi hilang karena kecerobohan, anak harus berpartisipasi dalam membeli penggantinya (contohnya menggunakan uang saku atau melakukan pekerjaan tambahan).
- Menggunakan Uang Saku Secara Bijak: Jika memiliki uang saku, ajarkan untuk membagi uang menjadi pos Tabungan, Sedekah, dan Belanja; dan patuhi alokasi yang ditetapkan.
- Menjaga Area Publik Rumah: Selain kamar sendiri, anak bertanggung jawab penuh untuk menjaga kebersihan area bersama dari barang-barang pribadi.
VI. Aturan Kesehatan dan Kebersihan Diri
- Sikat Gigi dan Cuci Muka Dua Kali Sehari: Ritual pagi dan malam harus selalu dilakukan secara rutin tanpa perlu diingatkan.
- Mencuci Tangan Sebelum Makan dan Setelah Beraktivitas: Aturan kebersihan diri yang wajib untuk mencegah penyakit.
- Wajib Makan Sayur dan Buah: Anak harus mencoba atau menghabiskan porsi minimal sayuran atau buah yang disajikan.
- Tidak Tidur Sambil Memegang Gawai: Semua gawai harus diisi daya di luar kamar tidur anak sebelum waktunya tidur.
VII. Aturan Kemandirian dan Keterlibatan Keluarga
- Menggantung Handuk Setelah Mandi: Handuk harus selalu dikeringkan/digantung di tempatnya, bukan ditinggalkan di lantai atau tempat tidur.
- Berpartisipasi dalam Pekerjaan/Tugas Rumah Tangga: Setiap anak memiliki tugas rumah tangga rutin mingguan yang harus diselesaikan tanpa keluhan.
- Menyiapkan Kebutuhan Sendiri: Anak harus menyiapkan tas sekolah, buku, dan pakaian untuk esok hari di malam sebelumnya.
- Meminta Izin untuk Makanan Ringan: Harus selalu meminta izin sebelum mengambil makanan ringan atau manisan, terutama di luar jam makan utama, untuk melatih kontrol diri dan pola makan yang sehat.
Tujuan Adanya Aturan di Rumah untuk Kedisiplinan Anak
Tujuan utama dari pembuatan aturan di rumah, adalah untuk memberikan struktur, rasa aman, dan bekal keterampilan hidup yang bakal dibutuhkan anak untuk menjadi individu yang bertanggung jawab, bijaksana dan sukses di masa depan.
Berikut adalah penjelasan dan tujuan utama membuat aturan di rumah, di antaranya:
1. Membangun Sikap Disiplin dan Tanggung Jawab
- Aturan membantu anak belajar untuk menahan diri (self-control) dan melakukan apa yang harus dilakukan, bahkan ketika mereka tidak ingin melakukannya. Ini akan menjadi fondasi kedisiplinan.
- Setiap aturan biasanya berkaitan dengan tanggung jawabโbaik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain/lingkungan.
- Aturan bakal mengajarkan bahwa setiap tindakan akan selalu memiliki akibat. Jika aturan dilanggar, maka ada konsekuensi yang harus diterima, sehingga melatih anak untuk berpikir sebelum bertindak.
2. Menciptakan Rasa Aman dan Keteraturan
- Aturan memberikan batasan yang jelas pada anak. Mereka akan merasa lebih aman dan nyaman ketika mereka tahu apa yang diharapkan dari mereka dan apa yang boleh/tidak boleh dilakukan.
- Aturan tentang kebersihan, kerapian, dan menghormati waktu membantu rumah menjadi tempat yang lebih teratur, bersih, dan nyaman bagi semua anggota keluarga.
- Aturan yang disepakati akan mengurangi kemungkinan pertengkaran antar saudara atau ketegangan antara anak dan orang tua di rumah.
3. Mengembangkan Karakter dan Keterampilan Sosial
- Aturan rutin membantu membentuk kebiasaan yang sehat dan produktif dan akan terbawa hingga anak-anak dewasa.
- Aturan tentang etika mengajarkan anak tentang bagaimana mereka berperilaku yang pantas dalam masyarakat.
- Aturan yang mewajibkan anak untuk melakukan tugas tertentu (misalnya, menyiapkan tas sekolah, mencuci piring) akan melatih kemandirian dan kesiapan mereka untuk hidup tanpa bantuan dari orang tua.
- Ketika mereka terbiasa mentaati peraturan di rumah, anak-anaknpun akan lebih mudah beradaptasi dan mematuhi peraturan yang ada di sekolah, tempat kerja, atau masyarakat.
Maka secara ringkas, tujuan diberlakukannya aturan di rumah adalah untuk membimbing anak menjadi pribadi yang utuh, beretika, bijak, bertanggung jawab, dan mampu berfungsi dengan baik di luar lingkungan keluarga.
Tantangan dan Solusi Penerapan Aturan di Dalam Rumah
Terdapat beberapa tantangan berikut solusi penerapan aturan yang ada di rumah pada penjelasan sebagai berikut:
1. Ketidakkonsistenan Orang Tua
Aturan ditegakkan secara sporadis (kadang ketat, kadang diabaikan), sehingga membuat anak kebingungan dan belajar bahwa aturan bisa diuji.
Strategi Mengatasi:
Pastikan kedua orang tua sepenuhnya sepakat dan 100% konsisten dalam menerapkan aturan dan konsekuensinya, tanpa pengecualian.
2. Penolakan dan Drama dari Anak
Anak merespons aturan atau konsekuensi dengan tantrum, merengek, atau berdebat untuk menguji batasan.
Strategi Mengatasi:
- Orang tua harus tetap bersikap tenang; jangan pernah berdebat atau bernegosiasi saat anak sedang emosi.
- Orang tua juga bisa menerapkan konsekuensi yang telah disepakati segera dan tak perlu mengeluarkan emosi berlebihan.
- Orang tua juga bisa memberikan peringatan yang singkat, spesifik, dan diikuti dengan tindakan tega.
3. Aturan Terlalu Rumit atau Terlalu Banyak
Anak merasa kewalahan karena aturan yang terlalu abstrak, banyak, atau sulit mereka pahami.
Strategi Mengatasi:
- Gunakan bahasa yang sesuai usia anak saat memberi pengertian.
- Bisa juga menggunakan jadwal visual atau gambar untuk membantu anak mengingat dan memahami rutinitas mereka.
- Perkenalkan aturan satu per satu da fokus pada aturan inti yang paling penting.
4. Konsekuensi Tidak Efektif
Hukuman yang diberikan tidak sebanding, bisa terlalu keras, atau tidak ada kaitannya dengan pelanggaran, sehingga tidak memberikan pelajaran secara tepat.
Strategi Mengatasi:
- Terapkan konsekuensi yang terkait langsung dengan pelanggaran (misalnya anak merusak mainan berarti mereka kehilangan waktu bermain).
- Selalu akhiri dengan diskusi singkat tentang apa yang harus dilakukan anak di waktu berikutnya (fokus pada solusi dan bukan masalahnya).
5. Kurangnya Keterlibatan Anak
Aturan hanya ditetapkan secara sepihak oleh orang tua, sehingga membuat anak merasa tertekan dan tidak memiliki aturan tersebut.
Strategi Mengatasi:
- Ajak anak untuk berpartisipasi dalam menentukan beberapa aturan di rumah.
- Selalu jelaskan tujuan baik dan manfaat di balik aturannya, bukan sekadar melarang.
Penutup
Menetapkan aturan di rumah jauh melampaui sekadar menjaga ketertiban semata. Sebab aturan tersebut adalah alat pendidikan vital yang membentuk karakter, kedisiplinan diri, dan tanggung jawab anak. ๐๐งนโฐ
Meskipun proses penerapannya tentu saja menantang, namun dengan strategi yang tepat aturan tersebut dapat menjadikan rumah sebagai lingkungan yang aman, terstruktur, dan efektif.
Rumah bakal menjadi tempat latihan utama yang nyaman bagi anak untuk bertumbuh menjadi individu yang beretika, bertanggung jawab, dan siap menghadapi tuntutan di dunia luar.
Referensi:
Contoh Aturan di Rumah untuk Anak dan Manfaatnya![Daring]. Tautan: orami.co.id/magazine/aturan-di-rumah
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:
Kost Jogja Murah
Kost Jakarta Murah