15 Contoh Narasi Rapor Deep Learning TK Singkat dan Jelas
Dalam dunia pendidikan anak usia dini, khususnya di jenjang Taman Kanak-Kanak (TK), rapor tidak lagi terbatas pada nilai angka sehingga diperlukan contoh narasi rapor deep learning TK untuk memudahkan guru.
Rapor dengan narasi memberikan gambaran yang lebih holistik dan personal mengenai perkembangan anak, mulai dari aspek kognitif, sosial, emosional, kreativitas, hingga karakter.
Artikel ini akan memberikan 15 contoh narasi rapor deep learning TK untuk menjadi referensi guru. Yuk, simak selengkapnya! ππ
Daftar Isi
Daftar Isi
Mengapa Narasi Penting untuk Rapor TK?
Dikutip dari BBPMP Jateng, deep learning atau pembelajaran mendalam berlandaskan pada tiga prinsip utama yaitu mindful (berkesadaran), meaningful (bermakna), dan joyful (menggembirakan). Dalam menuliskan laporan perkembangan siswa, guru dapat menggunakan narasi untuk menjelaskan pencapaiannya.
Sebelum masuk ke contoh narasinya, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu mengapa rapor berbasis narasi sangat dianjurkan untuk TK. Berikut ini beberapa alasannya:
1. Menangkap perkembangan holistik
Anak TK tidak hanya belajar angka atau huruf, mereka berkembang secara sosial, emosional, motorik, nilai agama, moral, kreativitas seni, serta kemandirian. Narasi memungkinkan guru untuk mendokumentasikan semua aspek tersebut dalam satu laporan.
2. Memudahkan orang tua memahami kemajuan anak
Dengan kalimat sederhana dan deskriptif, orang tua bisa mendapatkan gambaran jelas tentang kekuatan, minat, serta area yang perlu dibimbing lebih lanjut.
3. Memberi motivasi dan fondasi karakter sejak dini
Narasi dapat menyampaikan hal positif sekaligus menjadi media untuk menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, empati, dan kerja sama.
4. Memudahkan guru dalam refleksi dan perencanaan pembelajaran selanjutnya
Dengan melihat kekuatan dan area perkembangan setiap anak secara jelas, guru dapat merancang strategi pembelajaran yang lebih sesuai untuk pembelajaran selanjutnya, termasuk dalam menyusun worksheet.
15 Contoh Narasi Rapor Deep Learning TK Singkat dan Jelas
Berikut ini 15 contoh narasi yang dapat langsung digunakan atau dimodifikasi sesuai konteks kelas dan profil siswa. Semua contoh ini disajikan dalam gaya deskriptif, positif, dan mudah dipahami oleh orang tua.
1. Kemajuan Kognitif dan Kemampuan Berpikir
Ananda [Nama Siswa] menunjukkan perkembangan yang konsisten dalam kemampuan berpikir logis dan mengenali pola. Ia bisa membedakan warna dan bentuk dengan baik, serta mampu menyusun urutan benda dari kecil ke besar.
Saat diberikan teka-teki sederhana tentang urutan, Ananda [Nama Siswa] dengan sabar mencoba hingga berhasil. Keterampilan berpikir dan pemecahan masalahnya terus meningkat dari awal semester hingga saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa ia mulai menguasai konsep dasar logika dan pengelompokan.
2. Perkembangan Bahasa dan Literasi Dasar
Sejak awal semester, Ananda [Nama Siswa] semakin antusias saat guru membacakan cerita. Kini ia mulai mengenali beberapa huruf, sanggup menyebut nama huruf dengan benar, dan dapat menirukan bunyi huruf tersebut.
Di saat bermain, Ananda [Nama Siswa] sering mencoba menulis garis-garis dan membuat gambar sederhana yang menunjukkan pemahaman awal terhadap bentuk huruf. Minatnya pada buku cerita bergambar terus tumbuh dan ini menjadi fondasi literasi awal yang sehat dan menyenangkan.
3. Kemampuan Sosial dan Interaksi Teman Sebaya
Dalam kegiatan bermain kelompok, Ananda [Nama Siswa] menunjukkan kemampuan bersosialisasi yang semakin baik. Ia bersedia untuk bergiliran, mampu menunggu dengan sabar, dan bersedia berbagi mainan dengan temannya.
Jika terdapat konflik kecil, ia belajar menyampaikan keinginannya dengan sopan atau meminta bantuan guru. Sikap empatinya muncul terutama saat melihat temannya sedang sedih, dia mendekat dan mencoba menghibur. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan sosial dan emosionalnya berkembang secara positif.
4. Kemandirian dan Tanggung Jawab
Ananda [Nama Siswa] semakin mandiri dalam kegiatan harian di kelas. Ia bisa merapikan mainan setelah bermain tanpa diminta, mengambil minum sendiri, dan membantu guru ketika meminta tolong.
Ketika tiba waktunya istirahat atau pulang, ia mengenali tas dan peralatannya sendiri. Kebiasaan ini memperlihatkan bahwa ia mulai memahami tanggung jawab dan peduli terhadap miliknya sendiri serta lingkungan.
5. Kreativitas dan Ekspresi Seni
Di kelas seni dan aktivitas menggambar serta mewarnai, Ananda [Nama Siswa] menunjukkan antusiasme yang tinggi. Ia berani bereksplorasi dengan warna-warna cerah, mencampur warna, dan membuat gambar dengan bentuk sederhana namun penuh ekspresi.
Saat bernyanyi atau menari bersama teman, ia tampak riang, mengikuti irama, dan berani tampil meskipun terkadang malu-malu. Kemampuan kreatif dan ekspresinya semakin berkembang dan ini menjadi modal penting untuk imajinasi anak.
6. Motorik Halus dan Motorik Kasar
Ananda [Nama Siswa] kini semakin lincah bergerak, ketika bermain di luar atau bermain bola, ia dapat berlari, melompat, dan menangkap bola dengan koordinasi yang semakin baik.
Untuk motorik halus, saat menggambar atau mewarnai, tangannya terlihat lebih stabil, dan ia mulai dapat memegang krayon atau pensil dengan benar. Perkembangan motorik ini menjadi fondasi bagi aktivitas sehari-hari dan pembelajaran selanjutnya.
7. Emosi dan Regulasi Diri
Selama beberapa bulan terakhir, Ananda [Nama Siswa] belajar mengenali emosi dirinya. Ia dapat mengungkapkan perasaannya ketika merasa senang, sedih, atau marah dengan bahasa sederhana. Ketika kesulitan dalam tugas atau permainan, ia cenderung meminta bantuan atau rehat sejenak daripada membiarkan emosinya meledak.
Dalam situasi bersama teman, ia mulai bisa berbagi, menunggu giliran, dan menyelesaikan konflik kecil secara damai. Regulasi emosi ini menunjukkan kematangan emosional yang mulai berkembang.
8. Nilai Moral dan Karakter Positif
Ananda [Nama Siswa] menunjukkan sikap sopan kepada guru dan teman. Ia sering mengucapkan βterima kasihβ dan βtolongβ tanpa diminta. Ketika berbagi makanan atau mainan, ia tampak rela dan tidak egois.
Dalam kegiatan bersama, ia menunjukkan rasa kejujuran dan tanggung jawab. Sikap-sikap ini menunjukkan bahwa karakter dasar seperti menghormati, empati, dan tanggung jawab sudah mulai tertanam dalam dirinya. Hal ini adalah hal yang sangat penting di usia dini.
9. Rasa Ingin Tahu dan Eksplorasi Lingkungan
Ananda [Nama Siswa] sering menunjukkan rasa ingin tahu terhadap lingkungan sekitar. Ia suka mengamati daun, bunga, serangga, atau benda di sekitarnya, serta banyak bertanya kepada guru tentang hal-hal tersebut.
Dalam kegiatan praktik sederhana seperti mencampur warna, mencampur pasir dan air, atau bermain dengan tanah, ia sangat antusias mencoba sendiri.Β
Sikap eksploratif dan rasa penasaran ini menunjukkan bahwa ia siap belajar melalui pengalaman. Hal ini akan menjadi fondasi penting untuk perkembangan pengetahuan ilmiahnya di masa depan.
10. Kerja Sama dan Gotong Royong
Dalam kelompok kecil saat bermain atau berkegiatan, Ananda [Nama Siswa] aktif berpartisipasi. Ia membantu teman yang kesulitan, bersedia mendengarkan ide teman, dan berusaha menyelesaikan tugas bersama.
Ia tidak takut mencoba peran berbeda dan bersedia bergantian memimpin atau mengikuti instruksi teman. Kemampuan bekerja sama ini menjadi modal penting untuk kemampuan sosial, emosional, dan karakter kebersamaan.
11. Kemajuan Moral dan Nilai Kebangsaan/Sosial
Ananda [Nama Siswa] mulai menunjukkan rasa peduli terhadap teman yang berbeda latar belakang. Dia bersedia menghormati teman yang berbeda karakter atau kebiasaan, serta bersikap toleran dan ramah.
Dalam bermain bersama, ia memperlihatkan gotong royong dan kerja sama, misalnya saat merapikan mainan bersama atau membantu teman yang kesulitan. Ini menunjukkan bahwa nilai kebersamaan dan toleransi sudah mulai dipahami dan diterapkan.
12. Semangat Belajar dan Rasa Percaya Diri
Sepanjang semester ini, Ananda [Nama Siswa] menunjukkan semangat belajar yang terus tumbuh. Ia tidak mudah menyerah saat menghadapi tugas sulit, sering mencoba lagi dengan antusias, dan berani bertanya ketika belum memahami suatu hal.
Dalam kegiatan presentasi sederhana atau bercerita di depan kelas, ia sudah berani tampil meskipun masih malu-malu. Namun, setiap kali tampil, rasa percaya dirinya semakin meningkat. Semangat belajar dan kepercayaan diri ini menjadi modal penting untuk sukses di jenjang pendidikan selanjutnya.
13. Kemampuan Menyimak dan Memahami Instruksi
Ananda [Nama Siswa] menunjukkan perkembangan yang baik dalam kemampuan menyimak dan memahami instruksi sederhana dari guru.
Saat kegiatan berlangsung, ia mampu duduk dengan tenang, dan memperhatikan arahan yang diberikan, seperti saat diminta merapikan alat tulis atau berbaris sebelum masuk kelas.Β
Ia mulai dapat mengikuti aturan kelas tanpa perlu diingatkan berulang kali. Kemampuan ini menunjukkan bahwa Ananda [Nama Siswa] mulai memiliki konsentrasi yang lebih stabil dan dapat menyesuaikan diri dengan rutinitas belajar di lingkungan sekolah.
14. Kepercayaan Diri dalam Mengemukakan Pendapat
Ananda [Nama Siswa] mulai berani menyampaikan keinginan dan pendapatnya dengan cara yang sopan. Saat sesi bercerita atau tanya jawab, ia tidak ragu mengangkat tangan untuk berbicara, meskipun kadang masih terlihat malu.
Ia juga sudah mampu menyampaikan perasaan, misalnya ketika merasa senang, kecewa, atau tidak nyaman. Perkembangan ini menunjukkan bahwa rasa percaya dirinya mulai terbentuk dengan baik dan menjadi bekal penting untuk kemampuan komunikasi di masa depan.
15. Kebiasaan Hidup Bersih dan Sehat
Dalam kegiatan sehari-hari, Ananda [Nama Siswa] mulai menunjukkan sikap peduli terhadap kebersihan diri dan lingkungan. Ia terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, serta mulai memahami pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
Saat diberi pemahaman tentang hidup sehat, ia mampu menirukan kebiasaan baik tersebut dengan semangat. Hal ini menunjukkan bahwa Ananda [Nama Siswa] mulai memiliki kesadaran dasar tentang pola hidup bersih dan sehat yang sangat penting untuk pertumbuhan dan kesehariannya.
Kesimpulan
Format narasi untuk rapor TK digunakan untuk mendeskripsikan perkembangan anak secara mendalam dan menyeluruh. Hal ini merupakan cara yang sangat efektif untuk menyampaikan kemajuan belajar anak secara lebih holistik, manusiawi, dan mudah dipahami oleh orang tua.
Melalui pendekatan ini, guru tidak hanya menuliskan apa yang sudah dicapai anak, tetapi juga bagaimana proses belajar itu berlangsung serta bagaimana sikap, minat, dan kebiasaan anak terbentuk dari waktu ke waktu.
Dengan contoh narasi rapor deep learning TK yang telah disajikan di atas, guru dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas dan inspiratif dalam menyusun laporan perkembangan siswa yang informatif, empatik, dan membangun kepercayaan diri anak.
Rapor dalam bentuk narasi seperti ini tidak hanya merekam pencapaian akademis semata, tetapi juga mencakup aspek sosial, emosional, karakter, kreativitas, serta kemandirian anak yang semuanya merupakan fondasi penting agar anak dapat tumbuh dengan sehat, percaya diri, dan seimbang.
Semoga kumpulan contoh ini dapat membantu dalam menyusun rapor TK yang bermakna dan menjadi catatan perjalanan perkembangan anak yang jujur, utuh, dan penuh makna bagi masa depannya. ππ
Referensi:
Pembelajaran Paud Dengan Pendekatan Deep Learning Melalui Media Loose Parts [Daring]. Tautan: https://bbpmpjateng.kemendikdasmen.go.id/pembelajaran-paud-dengan-pendekatan-deep-learning-melalui-media-loose-parts/
Contoh Narasi Rapor Deep Learning TK: Singkat, Padat, dan Mudah Ditiru [Daring]. Tautan: https://www.sonora.id/amp/424328720/contoh-narasi-rapor-deep-learning-tk-singkat-padat-dan-mudah-ditiru
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: