15 Contoh Tradisi Budaya yang Ada di Indonesia dan Penjelasannya Lengkap
Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki kekayaan dan keberagaman etnis dan budaya. Setiap daerah memiliki cara yang unik untuk merayakan fase kehidupan, menghormati leluhur, hingga menunjukkan rasa syukur kepada alam.
Berbagai tradisi yang ada di Indonesia tersebut membuktikan bahwa negara ini bukan hanya kaya secara visual saja, tetapi juga memiliki kedalaman filosofi hidup yang sangat menghargai harmoni antara manusia, Tuhan, dan alam semesta.
Penjelasan terperinci mengenai beberapa tradisi budaya ikonik di Indonesia yang masih lestari hingga saat ini sudah Mamikos rangkum di daftar contoh tradisi budaya yang ada di Indonesia ini. π πβ¨
Daftar Isi
- Penjelasan dan Contoh Tradisi Budaya yang Ada di Indonesia
- 1. Upacara Kasada (Suku Tengger, Jawa Timur)
- 2. Ngaben (Bali)
- 3. Pasola (Sumba, Nusa Tenggara Timur)
- 4. Lompat Batu/Fahombo (Nias, Sumatera Utara)
- 5. Tradisi Tiwah (Suku Dayak, Kalimantan Tengah)
- 6. Karapan Sapi (Madura, Jawa Timur)
- 7. Tradisi Potong Jari/Iki Palek (Suku Dani, Papua)
- 8. Rambu Solo (Tana Toraja, Sulawesi Selatan)
- 9. Tradisi Makepung (Jembrana, Bali)
- 10. Bau Nyale (Lombok, Nusa Tenggara Barat)
- 11. Seba Baduy (Lebak, Banten)
- 12. Bakar Batu (Papua)
- 13. Tradisi Tabuik (Pariaman, Sumatera Barat)
- 14. Upacara Meugang (Aceh)
- 15. Tari Caci (Manggarai, Flores, NTT)
Daftar Isi
- Penjelasan dan Contoh Tradisi Budaya yang Ada di Indonesia
- 1. Upacara Kasada (Suku Tengger, Jawa Timur)
- 2. Ngaben (Bali)
- 3. Pasola (Sumba, Nusa Tenggara Timur)
- 4. Lompat Batu/Fahombo (Nias, Sumatera Utara)
- 5. Tradisi Tiwah (Suku Dayak, Kalimantan Tengah)
- 6. Karapan Sapi (Madura, Jawa Timur)
- 7. Tradisi Potong Jari/Iki Palek (Suku Dani, Papua)
- 8. Rambu Solo (Tana Toraja, Sulawesi Selatan)
- 9. Tradisi Makepung (Jembrana, Bali)
- 10. Bau Nyale (Lombok, Nusa Tenggara Barat)
- 11. Seba Baduy (Lebak, Banten)
- 12. Bakar Batu (Papua)
- 13. Tradisi Tabuik (Pariaman, Sumatera Barat)
- 14. Upacara Meugang (Aceh)
- 15. Tari Caci (Manggarai, Flores, NTT)
Penjelasan dan Contoh Tradisi Budaya yang Ada di Indonesia
Penjelasan lengkap dan apa saja contoh tradisi budaya yang ada di Indonesia tersebut sudah Mamikos rangkum dengan saksama pada uraian berikut:
1. Upacara Kasada (Suku Tengger, Jawa Timur)
Contoh tradisi budaya yang ada di Indonesia di urutan pertama ada upacara Kasada yang dilakukan oleh masyarakat Hindu Suku Tengger yang tinggal di sekitar Gunung Bromo.
Upacara Kasada diadakan setiap bulan Kasada hari ke-14 dalam penanggalan tradisional mereka.
Dalam prosesinya, masyarakat akan mendaki puncak Gunung Bromo untuk melemparkan sajen berupa hasil bumi, ternak, hingga uang ke dalam kawah gunung.
Makna upacara tersebut sebagai bentuk rasa syukur dan permohonan keselamatan kepada Sang Hyang Widhi serta penghormatan atas pengorbanan leluhur mereka yakni Roro Anteng dan Joko Seger.
2. Ngaben (Bali)
Ngaben merupakan upacara pembakaran jenazah umat Hindu di Bali. Tradisi Ngaben dikenal sangat megah dan melibatkan banyak orang.
Jenazah akan diletakkan di dalam wadah berupa replika lembu atau menara (wadah) yang dihias dengan indah, kemudian diarak keliling desa sebelum akhirnya dibakar.
Makna upacara ini adalah mengembalikan unsur-unsur tubuh manusia (Panca Maha Bhuta) ke alam semesta agar roh dapat terlepas dari ikatan duniawi dan menuju ke kehidupan berikutnya yakni reinkarnasi atau moksa.
3. Pasola (Sumba, Nusa Tenggara Timur)
Pasola merupakan ritual ketangkasan berperang yang dilakukan masyarakat di Sumba Barat. Tradisi Pasola berkaitan erat dengan kepercayaan lokal yakni Marapu.
Dalam prosesi akan ada dua kelompok penunggang kuda yang bersenjatakan lembing kayu saling menyerang dan berusaha menjatuhkan lawan di sebuah lapangan luas.
Makna upacaranya adalah darah yang berhasil ditumpahkan ke bumi dalam permainan ini dipercaya akan menjadi pupuk yang menyuburkan tanah dan menjamin panen yang berlimpah bagi masyarakat.
4. Lompat Batu/Fahombo (Nias, Sumatera Utara)
Mulanya, tradisi ini muncul dari kebutuhan militer zaman dahulu di mana setiap desa di Nias memiliki benteng-benteng yang tinggi.
Prosesinya dilakukan oleh seorang pemuda yang mengenakan pakaian adat lalu melompati susunan batu setinggi lebih dari 2 meter dengan ketebalan 40 cm.
Upacara ini dimaknai sebagai ujian pendewasaan bagi laki-laki. Jika seorang pemuda berhasil melompati batu tersebut, maka ia dianggap telah dewasa, memiliki fisik yang kuat, dan siap untuk menjadi prajurit pembela desa.
5. Tradisi Tiwah (Suku Dayak, Kalimantan Tengah)
Tiwah merupakan sebuah upacara pemakaman tingkat akhir bagi penganut kepercayaan Kaharingan di Suku Dayak.
Prosesi upacaranya akan dilakukan dengan menggali kembali tulang belulang orang yang sudah meninggal untuk dibersihkan, lalu diletakkan di dalam Sandung (rumah kecil yang indah).
Makna upacara ini adalah mengantarkan arwah menuju Lewu Tatau (surga) dan melepaskan status janda atau duda bagi pasangan yang ditinggalkan secara hukum adat.
6. Karapan Sapi (Madura, Jawa Timur)
Karapan Sapi menjadi contoh kearifan lokal budaya yang ada di Indonesia yang merupakan perlombaan pacuan sapi yang sangat bergengsi di tanah Madura.
Sepasang sapi akan menarik kereta kayu (tempat joki berdiri) dan dipacu secepat mungkin di lintasan tanah sepanjang kurang lebih 100 meter.
Selain sebagai ajang hiburan pasca panen, Karapan Sapi menjadi ajang untuk menunjukkan status sosial dan mempererat solidaritas antar warga di Madura.
7. Tradisi Potong Jari/Iki Palek (Suku Dani, Papua)
Tradisi Potong Jari di Papua menjadi contoh tradisi budaya yang ada di Indonesia berikutnya yang mungkin terdengar ekstrem bagi masyarakat luar.
Namun bagi Suku Dani di Lembah Baliem sendiri, tradisi ini merupakan simbol kesedihan yang sangat mendalam.
Upacaranya akan melibatkan anggota keluarga (biasanya wanita) yang memotong ruas jari mereka saat ada anggota keluarga inti yang meninggal dunia.
Jari dianggap sebagai simbol harmoni, persatuan, dan kekuatan dalam keluarga. Kehilangan jari melambangkan rasa sakit yang luar biasa akibat kehilangan orang tercinta serta untuk mencegah malapetaka tersebut kembali terulang.
8. Rambu Solo (Tana Toraja, Sulawesi Selatan)
Rambu Solo adalah salah satu upacara pemakaman paling mahal dan kompleks di dunia. Masyarakat Toraja menganggap orang yang meninggal belum benar-benar βmatiβ sebelum upacara Rambu Solo dilaksanakan.
Prosesi ini akan melibatkan penyembelihan puluhan hingga ratusan ekor kerbau (Tedong) dan babi. Semakin tinggi status sosial seseorang, maka semakin banyak pula kerbau yang dikurbankan.
Upacara ini dilakukan sebagai bekal bagi arwah menuju Puya (dunia arwah). Kerbau diyakini mereka sebagai kendaraan bagi roh untuk mencapai surga.
9. Tradisi Makepung (Jembrana, Bali)
Jika Madura punya Karapan Sapi, Bali punya Makepung dan perbedaannya terletak pada penggunaan kerbau dan aksesorisnya.
Balap kerbau di Bali ini akan menggunakan gerobak kayu yang dihias secara megah (disebut Cikar). Kerbau-kerbau ini nantinya dipasangi uwer (hiasan kepala yang besar).
Tradisi ini bermula dari para petani yang mengisi waktu luang saat membajak sawah, yang kini menjadi ajang sportivitas dan rasa syukur atas hasil panen masyarakat setempat.
10. Bau Nyale (Lombok, Nusa Tenggara Barat)
Tradisi Bau Nyale berkaitan erat dengan legenda Putri Mandalika yang mengorbankan dirinya ke laut demi menghindari perang antar pelamar.
Ribuan masyarakat akan berkumpul di tepi pantai (biasanya Pantai Seger) pada waktu tertentu (sekitar bulan Februari atau Maret) untuk menangkap cacing laut berwarna-warni yang muncul di permukaan air.
Cacing laut tersebut diyakini sebagai jelmaan rambut dari Putri Mandalika. Masyarakat juga meyakini bahwa memakan atau menebar nyale ke sawah akan mendatangkan keberuntungan dan kesuburan.
11. Seba Baduy (Lebak, Banten)
Seba Baduy merupakan tradisi berjalan kaki puluhan hingga ratusan kilometer yang dilakukan oleh Suku Baduy (Luar dan Dalam).
Prosesi upacaranya akan dilakukan oleh warga Baduy yang berjalan kaki menuju pusat pemerintahan daerah (Gubernur atau Bupati) untuk menyerahkan hasil bumi mereka.
Makna dari upacara ini adalah sebagai bentuk kesetiaan, rasa syukur, serta silaturahmi antara masyarakat adat dengan pemerintah (yang mereka sebut sebagai Bapak Gede). Masyarakat juga membawa pesan untuk selalu menjaga kelestarian alam.
12. Bakar Batu (Papua)
Berikutnya di daftar contoh tradisi budaya yang ada di Indonesia ada Bakar Batu yang merupakan pesta rakyat sekaligus sarana diplomasi yang dilakukan oleh berbagai suku di pegunungan tengah Papua.
Prosesi upacaranya akan dilakukan dengan menumpuk batu di atas lubang, yang kemudian dipanaskan dengan api hingga membara.
Di atas batu panas tersebut kemudian diletakkan dedaunan, ubi-ubian, sayuran, dan daging (biasanya daging babi) untuk dimasak bersama.
Makna upacara ini adalah simbol persahabatan, syukur atas pernikahan atau kelahiran, serta alat untuk mendamaikan dua suku yang sempat berselisih (simbol damai).
13. Tradisi Tabuik (Pariaman, Sumatera Barat)
Tradisi Tabuik ini merupakan peringatan peristiwa Asyura, yakni mengenang gugurnya Imam Husain yang adalah cucu Nabi Muhammad SAW.
Prosesi upacaranya dilakukan dengan cara membuat dua buah Tabuik (keranda raksasa berbentuk kuda bersayap dengan kepala manusia yang dihiasi bunga-bunga). Tabuik tersebut kemudian akan diarak menuju pantai dan dibuang ke laut saat matahari terbenam.
Makna upacaranya sendiri melambangkan simbol kembalinya manusia ke alam dan pengabdian yang tulus. Di masa kini, Tabuik telah menjadi festival budaya besar yang menyatukan masyarakat Minang.
14. Upacara Meugang (Aceh)
Masih di daftar contoh tradisi budaya Indonesia. Di aceh ada sebuah upacara yang disebut dengan Meugang dimana ini adalah tradisi memotong hewan ternak dan memasaknya untuk dinikmati bersama keluarga.
Tradisi ini dilakukan menjelang bulan Ramadan, Hari Raya Idulfitri, dan Hari Raya Iduladha.
Prosesi upacaranya akan dilakukan oleh hampir seluruh keluarga di Aceh yang membeli daging sapi atau kerbau, kemudian memasaknya dengan bumbu khas Aceh.
Lalu mereka akan menyantapkan bersama keluarga. Daging tersebut juga akan dibagikan kepada anak yatim dan fakir miskin.
Makna upacara ini adalah sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki yang diberikan oleh Allah SWT dan simbol kebahagiaan menyambut hari-hari suci dalam Islam.
15. Tari Caci (Manggarai, Flores, NTT)
Tradisi budaya Tari Caci adalah tari perang sekaligus permainan rakyat antara dua laki-laki yang akan bertarung satu lawan satu dengan cambuk dan perisai.
Para penari akan menggunakan cambuk (larik) dari kulit kerbau dan perisai (nggiling). Meski terlihat cukup berbahaya karena saling cambuk satu sama lain, namun para penari tetap menari mengikuti irama bunyi-bunyian.
Tradisi ini memiliki makna sebagai media bagi para laki-laki Manggarai untuk menunjukkan kejantanan dan sportivitas mereka.
Darah yang menetes dari luka cambuk dianggap sebagai persembahan untuk kesuburan tanah air.
Penutup
Deretan tradisi yang membentang dari Sabang sampai Merauke yang sudah Mamikos uraikan pada contoh tradisi budaya yang ada di Indonesia ini merupakan bukti nyata bahwa Indonesia adalah permata dunia yang kaya akan nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas. ππΎπ
Setiap ritual, tarian, hingga upacara adat yang masih terjaga hingga saat ini bukan sekadar warisan masa lalu, melainkan kompas moral yang mengajarkan manusia tentang pentingnya menjaga harmoni dan hubungan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Referensi:
Tradisi di Indonesia yang Unik Beserta Penjelasannya [Daring]. Tautan: traveloka.com/id-id/explore/destination/tradisi-di-indonesia-acc/386131
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: