15 Contoh Pembelajaran STEM untuk Anak SD yang Efektif dan Menyenangkan
Contoh pembelajaran STEM untuk anak SD kini semakin dicari oleh guru dan orang tua yang ingin membuat belajar menjadi lebih bermakna dan aplikatif.
Pendekatan STEM menggabungkan Science, Technology, Engineering, dan Mathematics sehingga siswa tidak hanya memahami konsep, tetapi juga mampu memecahkan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Artikel Mamikos ini akan memberikan 15 contoh pembelajaran STEM untuk anak SD agar dapat menjadi referensi bagi guru maupun orang tua. Yuk, simak selengkapnya! 📝🔬
Daftar Isi
- Apa itu STEM dan Manfaatnya?
- Contoh Pembelajaran STEM untuk Anak SD
- 1. Merancang Jembatan Mini dari Bahan Bekas
- 2. Eksperimen Perubahan Wujud Air
- 3. Membuat Alat Penyaring Air Sederhana
- 4. Mengukur Pertumbuhan Tanaman
- 5. Membuat Kendaraan Sederhana dari Balon
- 6. Menyusun Pola Bangun Datar dalam Kehidupan Sehari-hari
- 7. Membuat Jam Matahari Mini
- 8. Permainan Logika Berbasis Instruksi
- 9. Membuat Kipas Angin Manual
- 10. Menghitung Konsumsi Air Harian
- 11. Membuat Kompas Sederhana
- 12. Merancang Rumah Impian dari Kardus
- 13. Percobaan Mengapung dan Tenggelam
- 14. Membuat Termometer Sederhana dari Botol Bekas
- 15. Mengelompokkan Sampah Berdasarkan Jenis
- Penutup
Daftar Isi
- Apa itu STEM dan Manfaatnya?
- Contoh Pembelajaran STEM untuk Anak SD
- 1. Merancang Jembatan Mini dari Bahan Bekas
- 2. Eksperimen Perubahan Wujud Air
- 3. Membuat Alat Penyaring Air Sederhana
- 4. Mengukur Pertumbuhan Tanaman
- 5. Membuat Kendaraan Sederhana dari Balon
- 6. Menyusun Pola Bangun Datar dalam Kehidupan Sehari-hari
- 7. Membuat Jam Matahari Mini
- 8. Permainan Logika Berbasis Instruksi
- 9. Membuat Kipas Angin Manual
- 10. Menghitung Konsumsi Air Harian
- 11. Membuat Kompas Sederhana
- 12. Merancang Rumah Impian dari Kardus
- 13. Percobaan Mengapung dan Tenggelam
- 14. Membuat Termometer Sederhana dari Botol Bekas
- 15. Mengelompokkan Sampah Berdasarkan Jenis
- Penutup
Apa itu STEM dan Manfaatnya?
STEM adalah akronim dari Science, Technology, Engineering, dan Mathematics.
Dalam Panduan Pembelajaran STEM yang diterbitkan oleh Kemendikdasmen disebutkan bahwa pembelajaran STEM dipahami sebagai pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai mata pelajaran serta lebih berfokus pada pemecahan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Pendekatan ini menekankan pembelajaran berbasis proyek, pengamatan langsung, eksperimen, dan pemecahan masalah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Manfaat dari menerapkan pendekatan STEM cukup banyak dan berpengaruh positif bagi perkembangan kemampuan anak. Pertama, anak diajak berpikir secara kritis dan analitis ketika mereka menghadapi situasi yang kompleks dan harus menemukan solusinya sendiri.
Kedua, pendekatan ini mendorong kreativitas dan inovasi karena anak tidak hanya meniru jawaban yang sudah ada tetapi mencoba menciptakan cara baru untuk menyelesaikan tantangan.
Ketiga, anak belajar bekerja sama dalam tim, berkomunikasi, dan memperkuat rasa percaya diri saat mereka mempresentasikan hasil karya atau menjelaskan proses yang telah mereka lakukan.
Pembelajaran STEM juga membantu anak menghubungkan materi pelajaran dengan dunia nyata sehingga pengalaman belajar menjadi lebih bermakna dan aplikatif.
Dengan demikian, STEM menjadi sebuah pendekatan pembelajaran yang mempersiapkan anak untuk menghadapi tantangan masa depan dengan keterampilan yang relevan dan bermanfaat dalam kehidupan nyata.
Di bawah ini akan diberikan 15 contoh pembelajaran STEM untuk anak SD yang dapat dijadikan referensi.
Contoh Pembelajaran STEM untuk Anak SD
1. Merancang Jembatan Mini dari Bahan Bekas
Pembelajaran ini mengajak anak untuk memahami konsep kekuatan dan struktur melalui aktivitas merancang jembatan mini. Anak diberikan bahan sederhana seperti kardus, sedotan, kertas, dan lem, lalu diminta membuat jembatan yang mampu menahan beban tertentu.
Dalam proses ini, anak belajar mengamati bentuk, mencoba berbagai susunan, dan memperbaiki desain ketika jembatan tidak kuat. Melalui kegiatan ini, anak tidak hanya belajar tentang teknik dan matematika, tetapi juga belajar bersabar dan berpikir logis.
Mereka dapat membandingkan hasil antarkelompok dan mendiskusikan alasan mengapa satu desain lebih kuat dibandingkan yang lain. Aktivitas seperti ini menunjukkan bahwa belajar dapat terasa seperti bermain, namun tetap bermakna.
2. Eksperimen Perubahan Wujud Air
Air merupakan media pembelajaran yang sangat dekat dengan kehidupan anak. Dalam pembelajaran ini, anak diajak mengamati perubahan wujud air dari cair menjadi padat dan kembali mencair.
Guru dapat memandu anak untuk memasukkan air ke dalam freezer, lalu mengamati perubahan yang terjadi setelah beberapa jam.
Anak kemudian diminta mencatat waktu, bentuk, dan suhu secara sederhana. Dari sini, mereka belajar tentang sains dasar sekaligus memahami konsep sebab dan akibat.
Contoh pembelajaran STEM untuk anak SD seperti ini sangat efektif karena tidak membutuhkan alat khusus, tetapi mampu menanamkan pemahaman ilmiah sejak dini.
3. Membuat Alat Penyaring Air Sederhana
Guru dapat memberikan pertanyaan pemantik untuk mendorong anak mengamati permasalahan nyata, misalnya air kotor.
Anak kemudian diajak membuat alat penyaring air menggunakan botol plastik, pasir, kerikil, dan kain. Setelah itu, anak membandingkan air sebelum dan sesudah disaring untuk melihat perbedaannya.
Aktivitas ini mengajarkan anak tentang proses filtrasi, pentingnya air bersih, serta kepedulian terhadap lingkungan.
Selain aspek sains dan teknik, anak juga belajar berpikir kritis dan menyampaikan hasil pengamatannya secara lisan. Pembelajaran berbasis masalah seperti ini sangat sesuai dengan pendekatan STEM.
4. Mengukur Pertumbuhan Tanaman
Anak diminta menanam biji kacang atau sayuran di pot kecil, lalu mengamati pertumbuhannya setiap hari. Mereka mencatat tinggi tanaman, jumlah daun, dan perubahan warna secara berkala. Data tersebut kemudian digunakan untuk membuat grafik sederhana.
Melalui kegiatan ini, anak belajar tentang biologi, matematika, dan keteraturan. Mereka memahami bahwa pertumbuhan membutuhkan waktu dan perawatan. Contoh pembelajaran STEM untuk anak SD ini juga melatih konsistensi dan tanggung jawab karena anak harus merawat tanamannya sendiri.
5. Membuat Kendaraan Sederhana dari Balon
Aktivitas ini mengajarkan konsep energi dan gerak dengan cara menyenangkan. Anak diminta membuat mobil-mobilan sederhana dari botol plastik dan balon. Saat balon dilepaskan, anak dapat melihat bagaimana udara mendorong kendaraan bergerak.
Setelah percobaan, anak dapat membandingkan jarak tempuh kendaraan berdasarkan ukuran balon atau berat kendaraan. Dari sini, anak belajar melakukan pengamatan, membuat prediksi, dan menarik kesimpulan secara sederhana namun ilmiah.
6. Menyusun Pola Bangun Datar dalam Kehidupan Sehari-hari
Pembelajaran STEM tidak selalu berbentuk eksperimen. Anak juga dapat diajak mengamati lingkungan sekitar untuk menemukan bentuk bangun datar dan bangun ruang. Guru dapat meminta anak mencatat benda di kelas atau rumah yang berbentuk persegi, lingkaran, atau segitiga.
Kegiatan ini membantu anak memahami bahwa matematika tidak terpisah dari kehidupan nyata. Anak menjadi lebih peka terhadap lingkungan dan mampu mengaitkan konsep abstrak dengan benda konkret.
7. Membuat Jam Matahari Mini
Dengan menggunakan kertas, sedotan, dan sinar matahari, anak dapat membuat jam matahari sederhana. Anak mengamati bayangan yang berubah seiring waktu dan mencatat perbedaannya.
Pembelajaran ini mengenalkan konsep waktu, pergerakan matahari, serta hubungan antara alam dan teknologi sederhana. Aktivitas ini juga melatih kemampuan observasi dan pencatatan data secara runtut.
8. Permainan Logika Berbasis Instruksi
Anak diajak bermain permainan berbasis instruksi seperti maju, mundur, belok kanan, dan belok kiri. Guru dapat membuat lintasan sederhana di kelas dan meminta anak menyusun instruksi agar temannya mencapai tujuan.
Aktivitas ini melatih berpikir komputasional tanpa menggunakan perangkat digital. Anak belajar menyusun langkah secara runtut dan memperbaiki instruksi ketika terjadi kesalahan. Ini merupakan contoh pembelajaran STEM untuk anak SD yang fokus pada logika dan pemecahan masalah.
9. Membuat Kipas Angin Manual
Anak membuat kipas angin sederhana dari kertas dan poros kecil, lalu memutarnya secara manual. Mereka mengamati bagaimana gerakan menghasilkan aliran udara. Anak juga dapat mencoba berbagai ukuran dan bentuk baling-baling untuk melihat perbedaannya.
Kegiatan ini mengenalkan konsep energi dan gerak dengan cara yang sangat konkret. Selain itu, anak belajar bahwa perubahan kecil pada desain dapat memengaruhi hasil sehingga melatih ketelitian dan kemampuan mengevaluasi percobaan sederhana.
10. Menghitung Konsumsi Air Harian
Aktivitas ini mengajak anak mencatat penggunaan air di rumah, seperti saat mandi, mencuci tangan, atau menyiram tanaman. Data tersebut kemudian dihitung dan dibandingkan untuk mengetahui kegiatan mana yang paling banyak menggunakan air.
Dari sini, anak belajar berhitung, membaca data, dan memahami konsep penghematan sumber daya. Pembelajaran menjadi bermakna karena anak mengaitkan angka dengan kebiasaan sehari-hari. Diskusi lanjutan dapat diarahkan pada cara mengurangi pemborosan air dan dampaknya bagi lingkungan sekitar.
11. Membuat Kompas Sederhana
Anak dapat membuat kompas sederhana menggunakan jarum, magnet, dan wadah berisi air. Setelah kompas jadi, anak diajak mencoba menentukan arah mata angin di lingkungan sekolah. Kegiatan ini membantu anak memahami konsep magnetisme dan navigasi dasar tanpa teori yang rumit.
Selain itu, anak belajar membandingkan hasil pengamatan dengan posisi matahari. Aktivitas ini melatih rasa ingin tahu dan kemampuan menghubungkan fenomena alam dengan alat bantu sederhana yang mereka buat sendiri.
12. Merancang Rumah Impian dari Kardus
Dalam proyek ini, anak diminta merancang rumah dari kardus bekas dengan mempertimbangkan fungsi setiap ruang. Anak belajar mengukur panjang, lebar, dan tinggi secara sederhana, lalu menyesuaikannya dengan desain yang diinginkan.
Proses ini melatih kemampuan visualisasi ruang, perencanaan, serta pemecahan masalah saat desain awal tidak sesuai. Anak juga diajak menjelaskan alasan pemilihan bentuk dan tata letak rumah sehingga kemampuan berpikir logis dan komunikasi berkembang secara bersamaan.
13. Percobaan Mengapung dan Tenggelam
Anak menguji berbagai benda seperti batu, kayu, plastik, dan koin untuk melihat apakah benda tersebut mengapung atau tenggelam. Mereka mencatat hasil percobaan dan membandingkannya antarbenda.
Dari kegiatan ini, anak belajar bahwa ukuran besar tidak selalu berarti tenggelam dan benda kecil tidak selalu mengapung. Diskusi lanjutan membantu anak memahami konsep massa jenis secara intuitif. Aktivitas ini menumbuhkan rasa penasaran serta kebiasaan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan.
14. Membuat Termometer Sederhana dari Botol Bekas
Dalam kegiatan ini, anak diajak membuat termometer sederhana menggunakan botol kaca kecil, sedotan bening, air berwarna, dan plastisin. Anak mengamati perubahan tinggi air di dalam sedotan ketika botol diletakkan di tempat panas dan dingin. Melalui aktivitas ini, anak belajar bahwa suhu dapat memengaruhi volume zat cair.
Selain memahami konsep sains tentang pemuaian, anak juga belajar membaca perubahan secara visual dan membandingkan hasil pengamatan. Proses mencoba dan mengamati ini melatih ketelitian, rasa ingin tahu, serta kemampuan menghubungkan fenomena alam dengan alat sederhana buatan sendiri.
15. Mengelompokkan Sampah Berdasarkan Jenis
Dalam kegiatan ini, anak mengelompokkan sampah bersih menjadi organik, anorganik, dan dapat didaur ulang. Anak kemudian mendiskusikan dampak masing-masing jenis sampah terhadap lingkungan.
Aktivitas ini tidak hanya melatih kemampuan klasifikasi dan pengelompokan, tetapi juga menanamkan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini.
Anak belajar bahwa ilmu pengetahuan dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah nyata. Diskusi dapat diperluas dengan ide pengurangan sampah di sekolah atau rumah.
Penutup
Pembelajaran STEM memberikan pengalaman belajar yang lebih aktif dan bermakna bagi anak sekolah dasar. Melalui berbagai aktivitas sederhana yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, siswa dapat memahami konsep sains, teknologi, teknik, dan matematika secara lebih konkret.
Melalui berbagai contoh ide kreatif, pendekatan ini mendorong anak berpikir kritis dan belajar bekerja sama sejak dini untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Yuk, mulai terapkan pembelajaran STEM secara bertahap di kelas atau di rumah. Pilih aktivitas yang sederhana terlebih dahulu, libatkan anak secara aktif, dan jadikan proses belajar sebagai pengalaman yang menyenangkan dan penuh eksplorasi.
Dengan begitu, anak dapat belajar sambil bermain dan tumbuh menjadi pembelajar yang percaya diri. 📝🔬👏
Referensi:
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia. (2025). PANDUAN PEMBELAJARAN STEM. [Daring]. Tautan: https://buku.kemendikdasmen.go.id/buku-stem
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: