Kupas Tuntas Jurusan Bimbingan Konseling, Mata Kuliah & Juga Gelar
Kupas Tuntas Jurusan Bimbingan Konseling, Mata Kuliah & Juga Gelar – Memilih jurusan kuliah memang menjadi pertimbangan penting ketika ingin mendaftar di perguruan tinggi. Dari sekian banyaknya jurusan yang ditawarkan di perguruan tinggi, ada satu jurusan yang dianggap cukup menarik untuk dibahas yakni jurusan Bimbingan Konseling. Seperti yang diketahui, Bimbingan Konseling merupakan cabang dari ilmu psikologi. Untuk mengenal lebih dekat dengan jurusan Bimbingan Konseling, kamu bisa cek infonya di bawah ini.
Mengenal Lebih Dekat Dengan Jurusan Bimbingan Konseling
Daftar Isi
Daftar Isi
Jurusan Bimbingan Konseling dianggap menjadi jurusan kuliah yang sangat direkomendasikan untuk kamu yang suka bersosialisasi. Terlebih jika kamu adalah tipe orang sering memberikan solusi atas masalah orang lain dan tipe pendengar, tentunya jurusan yang satu ini tampak sangat cocok untuk kamu pilih. Kini di Indonesia sedang membutuhkan banyak lulusan Bimbingan Konseling, untuk itu tak ada salahnya jika kamu mempertimbangkan jurusan yang satu ini.
Apa Itu Jurusan Bimbingan Konseling?
Bimbingan Konseling adalah ilmu yang mempelajari ilmu pendidikan yang berhubungan dengan cara pembelajaran, pemahaman pendidikan, dan pemahaman terhadap peserta didik. Nantinya, ilmu pendidikan digunakan sebagai dasar dalam melakukan bimbingan bagi dunia pendidikan. Selain itu, materi yang pasti didapat oleh mahasiswa Bimbingan Konseling adalah Ilmu Psikologi, karena memang Bimbingan Konseling merupakan cabang dari ilmu psikologi. Ilmu psikologi yang didapat meliputi pemahaman kepribadian, ilmu perilaku manusia, teori psikologi, dan lainnya.
Lulusan Jurusan Bimbingan Konseling Akan Mendapatkan Gelar Apa?
Pertanyaan yang satu ini mungkin kerap muncul dikalangan calon mahasiswa maupun mahasiswa bimbingan dan konseling sendiri. Umumnya di seluruh perguruan tinggi, Bimbingan Konseling akan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.). Hal ini dikarenakan perguruan tinggi di Indonesia sebagian besar hanya memfokuskan ruang lingkup Bimbingan Konseling di lingkup pendidikan saja.
Namun, ada pula perguruan tinggi yang juga memperlebar ruang lingkup bimbingan konseling tidak hanya di dunia pendidikan, seperti di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga yang juga membuka Bimbingan Konseling Industri. Meskipun fokusnya berbeda, lulusan jurusan tersebut juga tetap mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).
Lulusan S1 Bimbingan Konseling nantinya dapat melanjutkan pendidikan dengan menempuh Pendidikan Profesi Konselor (PPK). Sampai sekarang ini yang menyediakan PPK hanya Universitas Negeri Padang (UNP) dan Universitas Negeri Semarang (Unnes) saja. Lulusan PPK ini nantinya akan mendapatkan gelar tambahan sebagai Konselor (Kons.). Dengan adanya sertifikat sebagai Konselor, maka kamu tidak hanya konseling pendidikan saja namun juga dapat membuka praktik konseling untuk masyarakat umum seperti konseling keluarga, konseling pernikahan, konseling anak, konseling remaja, konseling karier.
Seorang konselor juga nantinya memiliki wewenang untuk memberikan tes psikologis (tes bakat, minat dan kecerdasan) apabila telah memiliki sertifikat Tes Psikologi. Di mana sertifikat tersebut dapat kamu peroleh jika sudah menyelesaikan pendidikan di Universitas Negeri Malang (UM). Atau. lulus pada jenjang pendidikan S2 Magister Pendidikan Bimbingan Konseling dengan konsentrasi Testing Psikologis di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
Bidang-bidang Spesialisasi Jurusan Bimbingan Konseling
1. Konseling Pendidikan
Pendidikan merupakan institusi pembinaan anak didik yang memiliki latar belakang social budaya dan psikologis yang beraneka ragam. Dalam mencapai maksud dan tujuan pendidikan banyak anak didik yang menghadapi masalah dan sekaligus mengganggu tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Masalah yang dihadapi sangat beraneka ragam, diantaranya masalah pribadi, sosial, ekonomi, agama dan moral, belajar, dan vokasional. Masalah-masalah tersebut seringkali menghambat kelancaran proses belajar, meskipun masalah yang dihadapi tidak ada sangkut pautnya dengan kegiatan akademik.
Penyelenggara pendidikan, khususnya tenaga pendidikan bertanggung jawab membina anak didiknya sehingga berhasil sebagaimana yang diharapkan termasuk mereka yang mengalami masalah. Konseling pada latar pendidikan ini telah banyak dikenal di Indonesia. Di Amerika, klinik konseling juga didirikan di sekolah dan pusat-pusat pendidikan pada awal perkembangan konseling, misalnya di Pennsylvania University pada tahun 1896.
2. Konseling Vokasional/Karier
Kerap disebut dengan Konseling Karier atau Employment Counseling, Konseling Vokasional berkaitan dengan usaha membantu dalam penempatan tenaga kerja. Tak hanya itu saja, Konseling Vokasional juga membantu klien yang memiliki masalah-masalah yang berhubungan dengan pekerjaan. Misalnya dalam hubungan dengan pejabat di atasnya, dan penyesuaian dengan pekerjaan baru.
Konseling Vokasional ini menduduki fungsi yang sangat penting dalam rekrutmen dan penempatan tenaga kerja sebuah perusahaan atau departemen. Departemen Tenaga Kerja Amerika juga menggunakan konseling vokasional untuk menempatkan para veteran Perang Dunia II pada bidang-bidang yang lebih tepat. Di masyarakat industri, konseling vokasional ini semakin dibutuhkan baik bagi industri untuk peningkatan usaha-usahanya dan bagi pekerja untuk peningkatan penyesuaian kerja dan prestasi kerja.
3. Konseling Keluarga dan Perkawinan
Bidang konseling yang satu ini berkaitan dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh keluarga, seperti hubungan antar anggota keluarga (ayah, ibu, anak), peranan dan tanggung jawab masing-masing anggota keluarga. Hidup berkeluarga berarti melakukan penyesuaian baru, terutama yang berhubungan dengan tanggung jawab sebagai suami istri. Dalam banyak hal, membangun keluarga tidak semudah yang dibayangkan oleh para remaja.
Banyak situasi yang harus diselesaikan dengan cara yang amat rumit termasuk perceraian. Konseling Perkawinan dan Keluarga bermaksud membantu menyelesaikan masalah-masalah psikologis yang dihadapi kedua belah pasangan. Sehingga dalam menjalankan fungsi-fungsi keluarga, mereka lebih dapat diterima kedua belah pihak dan dapat membangun keluarga secara lebih baik.
4. Konseling Industri
Konseling Industri adalah pembahasan suatu masalah dengan seorang karyawan yang mempunyai masalah emosional, dengan maksud untuk membantu karyawan tersebut agar dapat mengatasi masalahnya secara lebih baik. Konseling ini bertujuan untuk memperbaiki kesehatan mental karyawan. Kesehatan mental yang baik berarti, orang-orang merasa nyaman akan mereka sendiri, baik terhadap orang lain, dan sanggup memenuhi kebutuhan hidup.
Awal mula dikenalnya konseling karyawan adalah pada tahun 1936 di Western Electronic Company, Chicago. Diyakini bahwa inilah pertama kali perusahaan menggunakan istilah “konseling personalia” bagi pelayanan pembimbingan karyawan. Kepuasan kerja karyawan pasti meningkat sebagai hasil dari konseling.
5. Konseling Traumatik
Konseling Traumatik adalah upaya konselor untuk membantu klien yang mengalami trauma melalui proses hubungan pribadi. Sehingga, klien dapat memahami diri sehubungan dengan masalah trauma yang dialaminya dan berusaha untuk mengatasinya sebaik mungkin.
6. Konseling Agama
Konseling Agama (religion counseling) digunakan untuk membantu klien yang mengalami masalah-masalah yang berhubungan dengan agama. Misalnya keragu-raguan akan nilai-nilai agama, kebimbangan dalam mengikuti aliran-aliran keagamaan, terjadinya konflik keyakinan keagamaan dengan pola pemikiran dan sebagainya. Konseling Agama biasanya dilakukan terhadap klien yang seagama dengan konselor, dan diselenggarakan untuk membantu orang-orang yang bermasalah keagamaan.
7. Konseling Rehabilitasi
Konseling Rehabilitasi merupakan konseling yang dilakukan terhadap orang-orang yang sedang dalam proses rehabilitasi. Rehabilitasi berarti proses mempercepat sosialisasi atau berfungsi secara wajar dari keadaan sebelumnya, misalnya rehabilitasi setelah bertahun-tahun mengalami perawatan medis, rehabilitasi karena menjalankan hukuman, dan sebagainya. Seseorang yang di penjara misalnya membutuhkan pelayanan konseling.
Konseling ini bermaksud membantu klien agar tidak mengalami masalah-masalah setelah keluar dari penjara (lembaga pemasyarakatan). Sebagian orang yang di penjara mengalami perasaan yang tidak diinginkan, seperti rasa tertekan, malu kepada masyarakat atau cemas tidak diterima oleh lingkungan sosialnya nanti. Konseling rehabilitasi ini juga dimaksudkan membantu klien yang cacat secara fisik, untuk mengembalikan persepsi dan emosi sehingga memandang dirinya secara positif dan dapat berbuat lebih tepat sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Mata Kuliah Jurusan Bimbingan Konseling
Di bawah ini adalah contoh mata kuliah Jurusan Bimbingan Konseling yang bisa menjadi gambaran kamu:
Mata Kuliah Wajib
- Belajar dan Pembelajaran
- Kajian dan Praktikum Konseling Masalah Akademik
- Kajian dan Praktikum Konseling Masalah Emosional
- Kajian dan Praktikum Konseling Masalah Sosial
- Psikologi Anak Luar Biasa
- Praktik Psikoedukasi
- Praktik Konseling Individual, dll.
Mata Kuliah Peminatan Pendidikan
- Teknologi Pendidikan
- Manajemen Sekolah
- Pendidikan Luar Sekolah
- Kajian & Perencanaan Pendidikan Anak Usia Dini
- Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus
Mata Kuliah Peminatan Non-Pendidikan
- Manajemen Sumber Daya Manusia
- Konseling Kasus di Perusahaan
- Intervensi Sosial
- Konseling Kasus Ketergantuangan Obat
- Komunikasi Organisasi
Prospek Kerja Lulusan Bimbingan Konseling
Berikut ini adalah beberapa jenis profesi yang dapat digeluti oleh lulusan Bimbingan Konseling:
1. Guru Bimbingan Konseling
Lulusan S1 Bimbingan dan Konseling sebagian besar terserap di sebagai tenaga pendidik terutama jenjang SMP/Mts dan SMA/SMK/MA. Namun ada juga beberapa lembaga pendidikan terutama swasta yang membutuhkan tenaga konseling untuk TK, PAUD dan SD. Selain itu kebutuhan akan dosen bimbingan dan konseling sangat besar di perguruan-perguruan tinggi di Indonesia. Hal ini disebabkan banyak dosen BK yang sudah menjelang masa pensiun, serta banyak dosen BK yang ternyata tidak berlatar belakang BK.
2. Psikolog Konseling
Selain menjadi tenaga pendidik, lulusan Bimbingan Konseling juga dapat menggeluti karir sebagai seorang Psikolog Konseling. Profesi ini bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi masalah individu melalui catatan kasus, wawancara, dan observasi. Tak hanya itu saja, Psikolog Konseling juga menyediakan layanan individu atau konseling kelompok untuk membantu individu dalam mencapai pengembangan pribadi, sosial, pendidikan, dan keahlian yang lebih efektif dan sesuai.
3. Hipnoterapis
Hinoterapi belakangan ini sering kali dipakai sebagai terapi untuk mengubah suatu kebiasaan, atau menyembuhkan trauma. Orang yang bertugas memberikan terapi ini adalah seorang Hipnoterapis. Lulusan Bimbingan Konseling juga dapat memilih karir sebagai Hipnoterapis yang bekerja di area mental, psikologi, dan bukan area fisik. Walaupun terdapat penyakit fisik yang dipicu oleh gangguan psikologis, tetapi area yang dikerjakan oleh seorang hipnoterapis adalah intervensi di area psikologis saja.
4. Ahli Neuropsikologi Kognitif
Ahli neuropsikologi kognitif bekerja untuk lembaga penelitian publik dan swasta yang melakukan studi empiris pada mereka yang mengalami defisit fungsi otak. Meskipun mereka berinteraksi dengan pasien, mereka tidak merawat atau memberikan intervensi untuk pasien.
Demikian informasi yang bisa Mamikos bagikan kepada kamu terkait dengan Jurusan Bimbingan Konseling. Setelah membaca informasi di atas, adakah salah satu dari kamu yang tertarik untuk memilih jurusan ini? Jika kamu membutuhkan informasi lainnya terkait jurusan di perguruan tinggi, kamu bisa kunjungi situs Mamikos ya!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: