Bagaimana Nasib Jika Lulus SNBT 2024 Tapi Tidak Diambil

Bagaimana Nasib Jika Lulus SNBT 2024 Tapi Tidak Diambil – Diterima di PTN melalui jalur SNBT selayaknya diisi dengan rasa syukur.

Namun demikian, ada kalanya peserta lolos yang lolos seleksi jalur tersebut justru memutuskan untuk tidak mengambil program studi yang dipilih.

Salah satu alasannya bisa jadi karena peserta asal saja menentukan program studi serta PTN yang dipilih. Alhasil ketika diterima, peserta merasa tidak cocok dan dengan sengaja tidak melakukan daftar ulang.

Konsekuensi Peserta yang Lulus SNBT 2024 Namun Tidak Melakukan Pendaftaran Ulang

Getty Images/ChristopherBernard

Keputusan peserta SNBT 2024 yang dinyatakan lolos UTBK dan diterima di PTN namun memilih untuk tidak mengambil program studi tersebut tentu dinilai merugikan sebagian pihak.

Misalnya saja PTN penerima yang sudah menyediakan kursi untuk mahasiswa baru.

Selain itu, kursi yang tersedia juga seharusnya dapat diisi oleh peserta lain yang benar-benar ingin diterima di program studi dan PTN tersebut.

Maka, tidak heran apabila peserta yang lulus SNBT 2024 namun tidak melanjutkan program studi yang dipilih harus siap dengan konsekuensinya.

Agar kamu tidak asal memilih program studi saat SNBT 2024 nanti, berikut hal-hal yang akan peserta alami saat lolos SNBT 2024 namun memilih untuk tidak mengambil program studi yang kamu pilih.

Tidak Bisa Ikut Seleksi Mandiri di Perguruan Tinggi Negeri Tertentu

Seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri pada dasarnya terdiri dari tiga jalur yakni SNBP, UTBK SNBT, dan Seleksi Mandiri.

Perlu diketahui bahwa beberapa perguruan tinggi negeri, seperti Universitas Gadjah Mada dan Universitas Brawijaya turut menggunakan nilai UTBK sebagai bahan pertimbangan Seleksi Mandiri untuk program studi jenjang S1 reguler.

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh pihak SNPMB BPPP, nilai UTBK peserta yang lolos SNBT namun tidak diambil tidak akan dapat digunakan untuk mendaftar di PTN yang menggunakan nilai UTBK sebagai pertimbangan untuk diterima lewat jalur Seleksi Mandiri.

Sebagai gambaran, Seleksi Mandiri UGM pada tahun sebelumnya menggunakan nilai UTBK, nilai rapor, serta kriteria lainnya. Hal ini dapat dilihat pada laman resmi penerimaan mahasiswa baru UGM.

Padahal, Seleksi Mandiri UGM ini tidak hanya berlaku bagi jenjang sarjana atau S1 saja, melainkan juga untuk program Diploma IV/ Sarjana terapan.

Penggunaan nilai UTBK sebagai bahan pertimbangan penerimaan juga berlaku bagi Seleksi Mandiri Universitas Brawijaya (SMUB). Pada laman resmi selma.ub.ac.id, SMUB memiliki jalur UTBK.

Pada laman tersebut dinyatakan bahwa pertimbangan seleksi dilakukan berdasarkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang didukung oleh prestasi lainnya, baik berupa prestasi akademik maupun non akademik.

Akan tetapi, apabila peserta mengikuti Seleksi Mandiri UB lewat Jalur Rapor, pendaftaran masih dapat dilakukan tanpa menggunakan nilai UTBK.

Syarat pendaftaran SMUB Jalur Rapor diantaranya berupa ijazah atau Surat Keterangan Lulus.

Artinya, jika memang nilai rapormu cukup baik, kamu tetap punya kesempatan untuk berkuliah di Universitas Brawijaya Malang tanpa menggunakan nilai UTBK 2024.

Jika Tetap Ingin Kuliah di Perguruan Tinggi Negeri, Harus Mencari Seleksi atau Program Alternatif yang Tidak Menggunakan Nilai UTBK 2024

Konsekuensi lain yang harus dijalani peserta yang lolos UTBK 2024 namun memilih untuk tidak mengambil program studi di PTN yang dipilih adalah harus berusaha lebih mencari informasi PTN yang tidak menggunakan nilai UTBK sebagai bahan pertimbangan penerimaan.

Konsekuensi ini berlaku apabila peserta tetap ingin menjadi mahasiswa di perguruan tinggi negeri.

Jenis program yang diseleksi lewat SNBP dan UTBK SNBT 2024 biasanya berupa program studi untuk jenjang sarjana atau S1 Reguler.

Secara garis besar, perguruan tinggi unggulan di Indonesia tidak hanya memiliki jenjang sarjana S1 saja untuk mereka yang merupakan lulusan SMA, SMK, atau sederajat.

Masih ada juga program D3 atau Sekolah Vokasi serta Kelas Internasional yang bisa jadi pilihan. Namun demikian, program studi yang ditawarkan tentu berbeda dengan program studi S1 Reguler.

Salah satu PTN unggulan yang menyediakan program studi dengan kelas internasional adalah Universitas Indonesia.

Pada laman resmi simak.ui.ac.id, disebutkan bahwa Universitas Indonesia memiliki kelas internasional untuk beberapa program studi setara S1. Beberapa program studi UI yang memiliki kelas internasional diantaranya:

  1. Pendidikan Dokter Kelas Khusus Internasional (Gelar Ganda)
  2. Pendidikan Dokter Gigi (Gelar Tunggal)
  3. Teknik Metalurgi (Gelar Tunggal dan Gelar Ganda)
  4. Teknik Kimia (Gelar Tunggal dan Gelar Ganda)
  5. Teknik Sipil (Gelar Tunggal dan Gelar Ganda)
  6. Ilmu Hukum (Gelar Tunggal)
  7. Ilmu Ekonomi (Gelar Tunggal dan Gelar Ganda)
  8. Psikologi (Gelar Ganda)
  9. Ilmu Komunikasi (Gelar Ganda)

Sebagai kelas internasional, tentu nominal biaya semester yang harus dibayarkan lebih besar apabila dibandingkan dengan program S1 Reguler.

Misalnya saja, besar uang pangkal mahasiswa Program Sarjana Kedokteran untuk kelas internasional adalah sekitar Rp80 Jutaan untuk WNI.

Sementara biaya per semesternya mencapai Rp20 Jutaan untuk WNI. Besaran biaya untuk WNA tentu lebih besar lagi.

Di samping itu, masih ada juga biaya tambahan untuk berkuliah selama setahun di Universitas Mitra yang berada di luar negeri seperti Monash University (Australia), Melbourne University (Australia), dan University of Newcastle Upon Tyne (Inggris).

Masih Ada Kesempatan untuk Kuliah di Perguruan Tinggi Swasta

Selain mengambil kelas internasional di PTN atau mencari jalur seleksi yang tidak menggunakan nilai UTBK, peserta yang lolos UTBK 2024 namun tidak melakukan pendaftaran ulang di PTN terkait dapat juga mendaftarkan diri untuk kuliah di perguruan tinggi swasta.

Apabila mengacu pada nilai akreditasi perguruan tinggi yang ada di laman resmi BAN-PT, saat ini sudah cukup banyak perguruan tinggi swasta yang memiliki status akreditasi A.

Artinya, kualitas pendidikan di sebuah institusi pendidikan tidak berpatok pada posisi universitas tersebut baik sebagai perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta.

Buktinya, ada kok program studi di PTN favorit yang masih memiliki nilai akreditasi B atau C berdasarkan data dari BAN-PT.

Konsekuensi lainnya adalah biaya kuliah di perguruan tinggi swasta juga cenderung lebih mahal, khususnya untuk program sarjana S1 Reguler.

Besaran biaya ini tentu tergantung pada kebijakan masing-masing perguruan tinggi swasta.

Pada umumnya, perguruan tinggi negeri menggunakan sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebagai pedoman biaya yang harus dibayarkan setiap semester.

UKT ini dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan kemampuan ekonomi orang tua mahasiswa yang diterima di PTN.

Gambaran Biaya Kuliah di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta

Sebagai gambaran, berikut UKT- Biaya Operasional Pendidikan (BOP-B) yang berlaku di Universitas Indonesia.

Biaya ini berlaku untuk program studi dalam rumpun Sains Teknologi dan Kesehatan (IPA) dengan jenjang S1 Reguler pada tahun akademik 2024/2025.

  1. Kelas 1: Rp 0 – Rp 500.000,00
  2. Kelas 2: Rp 500.000,00 – Rp 1.000.000,00
  3. Kelas 3: Rp 1.000.000,00 – Rp 2.000.000,00
  4. Kelas 4: Rp 2.000.000,00 – Rp 4.000.000,00
  5. Kelas 5: Rp 4.000.000 – Rp 6.000.000,00
  6. Kelas 6: Rp 6.000.000,00 – Rp 7.500.000,00

Bandingkan besaran biaya UKT di atas dengan perguruan tinggi swasta yang masih mengenal rincian biaya berupa SPP tetap, biaya kuliah per SKS, biaya pengembangan pendidikan, dan sebagainya.

Akan tetapi, apabila kamu tetap akan memilih untuk berkuliah di perguruan tinggi swasta namun terkendala biaya, kamu bisa coba mencari program beasiswa.

Penutup

Sekian dulu artikel Mamikos yang membahas mengenai nasib atau konsekuensi peserta UTBK 2024 yang lulus namun tidak mengambil program studi yang dipilih.

Apabila kamu belum siap dengan konsekuensi di atas, pastikan bahwa kamu benar-benar memilih program studi di PTN yang sesuai dengan minat, bakat, serta kemampuanmu.

Selain artikel ini, kamu bisa juga menemukan informasi menarik lain terkait dunia kuliah di website Mamikos .

Untuk kamu yang sedang mencari kost di lokasi strategis dan dekat dengan kampus idaman, kamu bisa download dan install  aplikasi Mamikos di smartphone kamu.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta