Kenali Perubahan Kimia beserta Pengertian, Ciri–ciri, dan Contohnya Lengkap
Kenali Perubahan Kimia beserta Ciri–ciri dan Contohnya Lengkap – Membicarakan tentang bagaimana sebuah materi atau zat berubah tentu tidak terlepas dari fenomena perubahan fisika dan perubahan kimia.
Paling mudah diamati sehari – hari adalah berubahnya es menjadi air, buah membusuk, atau besi berkarat.
Perubahan Kimia
Daftar Isi
Daftar Isi
Perbedaan kategori fenomena tersebut salah satunya didasarkan atas bagaimana proses perubahannya terjadi. Apabila berubah dan membentuk substansi atau zat baru maka sebutannya kimiawi (chemical changes) namun apabila tak terbentuk zat baru, sebutannya adalah fisis (physical changes).
Berubahnya materi tersebut merupakan sebuah fenomena yang sering dan terjadi secara alamiah. Amatilah buah jatuh ke tanah, secara perlahan – lahan buahnya akan berair, mengeluarkan bau tak sedap, hingga berubah sepenuhnya, menjadi busuk.
Begitu juga amatilah siklus air, mula – mula mengalir dari tempat tinggi. Terkena sinar matahari akhirnya menguap dan membentuk gumpalan awan. Setelah itu terkondensasi lalu turunlah hujan, membasahi tanah, diserap tanah, atau mengalir ke berbagai saluran air.
Berubahnya berbagai jenis materi tersebut merupakan cara alam dalam mempertahankan keseimbangan energinya. Energi tak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, tetapi dapat berubah bentuk. Adanya siklus tersebut memastikan bahwa energinya tetap kekal.
Mengenal Definisi dan Pengertian Perubahan Kimia
Sebelum membahas lebih dalam terkait dengan chemical change, perlu memahami apa itu perubahan kimia terlebih dahulu. Secara definisi merupakan sebuah kondisi terbentuknya substansi baru, baik berdasarkan proses penggabungan atau pemecahan.
Proses penggabungan contohnya adalah bersatunya gas hidrogen dengan oksigen membentuk senyawa berupa H2O atau lebih dikenal sebagai air. Sedangkan proses pemecahan contohnya pada saat fotosintesis, air dipecah menjadi glukosa dan oksigen.
Proses penggabungan atau pemecahan tersebut lebih akrab dengan sebutan reaksi kimiawi. Sehingga secara umum, fenomena chemical changes merupakan sebuah proses reaksi kimiawi. Bisa menghasilkan panas atau sering disebut reaksi eksoterm atau menyerap panas, reaksi endoterm.
Pada saat terjadinya reaksi kimiawi, secara umum atom – atom dalam sebuah materi akan terpecah ulang, kemudian akan tersusun lagi. Ketika reaksinya sedang berjalan atau produk selesai terbentuk, ada proses perubahan energi di dalamnya.
Untuk perubahan kimia sendiri dari proses terbentuknya, dapat dibagi menjadi 3, yaitu organik, non organik, dan reaksi biologis. Pada proses organik, biasanya terjadi pada karbon, seperti penggalian minyak dan sebagainya.
Non organik merupakan proses penggabungan pada lab, tentunya terukur dan sistematis. Biasanya digunakan untuk mengembangkan senyawa baru demi kemajuan umat manusia. Sedangkan reaksi biologis, merupakan proses kimiawi dalam tubuh makhluk hidup.
Untuk memudahkan mengilustrasikan, cobalah amati proses fotosintesis. Ketika zat hara bertemu dengan karbon dioksida dan cahaya matahari akan menghasilkan oksigen dan zat gula. Oksigen dan zat gula tersebut baru saja terbentuk, menandakan adanya proses kimiawi.
Kenali Ciri – ciri Perubahan Kimia di Sekitarmu
Seperti ulasan sebelumnya bahwa materi bisa berubah dalam dua jenis, yaitu kimiawi dan fisis. Namun bagaimanakah cara membedakannya? Tentu jawabannya adalah mengenali ciri – ciri perubahannya masing – masing, melalui ciri tersebut, lebih mudah mengidentifikasinya.
Adanya Kenaikan Temperatur
Panas bisa menjadi salah satu acuan untuk melihat apakah terjadi perubahan kimia atau tidak. Namun jangan di sama artikan pada proses perubahan fisika. Memang physical change berkaitan dengan titik didih dan titik beku tetapi fenomenanya berbeda.
Contohnya tentang penguapan air yang termasuk pada physical change. Proses ini membutuhkan langkah air dipanaskan, sehingga peran panas di sini adalah membantu air berubah wujudnya, dari cair menjadi gas, tanpa ada reaksi kimia menyertainya.
Berbeda dengan fenomena pencampuran air dengan sodium, dari reaksi keduanya terbentuk unsur baru yaitu sodium hodoksida. Dalam proses reaksinya muncul panas ditandai dengan meletupnya sodium dalam air.
Contoh yang mudah diamati berikutnya adalah menggabungkan antara air dengan batu kapur, perlahan – lahan airnya akan meningkat suhunya dan terdapat gelembung – gelembung. Munculnya gelembung dan naiknya suhu merupakan contoh perubahan kimia.
Muncul Perubahan Warna
Pasti kamu pernah mengupas atau melihat sebuah apel yang telah terkupas. Cobalah mendiamkan apel tersebut pada ruangan terbuka selama beberapa jam. Coba tebak apa yang akan terjadi pada apelnya? Lebih tepatnya pada bagian terluar apelnya?
Jawabannya jelas, bagian terluarnya terutama yang telah terkupas akan berubah warna. Awalnya berwarna kuning cerah, kini berubah kecokelatan. Padahal tidak menyentuhnya sama sekali, hanya membiarkannya kontak dengan udara.
Proses berubahnya warna pada apel tersebut terjadi karena udara (oksigen) bereaksi dengan enzim pada apel. Sehingga membuat bagian terluar mengalami perubahan warna menjadi kecokelatan. Contoh perubahan warna lainnya adalah terjadinya pengaratan.
Tetapi harus dipahami bahwa tidak semua fenomena disertai dengan warna berubah merupakan reaksi kimia, bisa saja karena sekedar pencampuran dua warna saja. Contohnya terbentuknya emas putih, terbentuk karena mencampurkan emas dengan perak.
Adanya Bau Saat Reaksi
Selain warna, indikator yang dapat menandakan apakah terjadi perubahan kimia adalah terbentuknya bau, bisa bau wangi atau bau tidak sedap. Contoh paling sederhana atau dekat dengan kehidupan sehari – hari adalah membusuknya buah.
Lakukanlah eksperimen sederhana, belilah beberapa potong buah – buahan segar, masukkan ke dalam kantong plastik dan diamkan selama beberapa hari. Hindari memasukkan ke dalam kulkas agar proses pengamatan tidak terlalu lama.
Setelah beberapa hari dibuka, yang terjadi pada buah segar tersebut adalah berubah bentuk, warna, dan menimbulkan bau tak sedap. Padahal sebelumnya apel tersebut baunya segar, tetapi sekarang baunya busuk, perubahan ini menunjukkan adanya reaksi kimiawi.
Terbentuk Endapan
Endapan bisa menjadi indikator atau tanda bahwa terjadi chemical change, namun bedakan dengan fenomena campuran. Seperti mencampurkan antara air dengan kopi, di bagian bawah masih ada bubuk kopi tak terlarut.
Endapan yang dimaksud ini adalah terbentuknya sebuah padatan karena adanya reaksi tertentu, contohnya pada aki. Larutan aki pada awalnya tidak ada endapan tetapi setelah digunakan beberapa kali, di bagian kutupnya akan muncul endapan.
Hal demikian menandakan ketika aki digunakan, maka bereaksi secara kimiawi. Contoh lainnya adalah penggabungan antara perak dengan sodium iodidat, keduanya berbentuk cair. Ketika direaksikan, akan membentuk endapan (AgI), ini menunjukkan reaksinya terjadi.
Contoh dan 4 Bentuk–bentuk Perubahan Kimia
Pada kehidupan sehari – hari, banyak sekali chemical change terjadi, dari banyaknya fenomena tersebut sebenarnya dapat dikelompokkan menjadi 4 bentuk saja. Mulai dari penggabungan – pemisahan, pembakaran, oksidasi – reduksi, dan penggaraman.
Penggabungan dan Pemisahan
Penggabungan adalah terbentuknya senyawa baru dari unsur – unsur berbeda, contohnya adalah ketika terbentuknya air. Satu atom hidrogen akan bereaksi dengan 2 atom oksigen, nantinya akan membentuk oksigen.
Begitu juga ketika membentuk silver oksida, terbentuk ketika perak berinteraksi dengan oksigen berbentuk gas. Unsur perak akan berinteraksi langsung dengan unsur oksigen, membentuk silver oksida.
Berkebalikan dengan penggabungan, pemisahan adalah proses terpecahnya senyawa menjadi unsur – unsur penyusunnya. Intinya adalah memecah unsur kompleks menjadi unsur lebih sederhana. Seperti hidrogen peroksida bisa terpecah menjadi hidrogen dan oksigen.
Contoh perubahan kimia yang bersifat alamiah adalah proses pencernaan dalam tubuh manusia. Materi kompleks seperti karbohidrat akan terpecah berkali – kali hingga menjadi zat gula. Seperti pertama ketika beraksi dengan amilum ketika di kunyah.
Pembakaran
Reaksi pembakaran adalah beraksinya 2 zat tertentu yang ditandai dengan dilepaskannya panas. Secara kimiawi reaksi tersebut dikenal dengan sebutan redoks. Apabila bereaksi dan menghasilkan panas disebut eksoterm apabila menyerap panas sebutannya endoterm.
Contoh perubahan kimia dalam kehidupan sehari – hari akibat proses pembakaran adalah terbakarnya kertas menjadi abu, bensin dapat menghidupkan mesin motor, terciptanya panas ketika mencampurkan garam dengan batu kapur untuk bahan bangunan, dan beragam contoh lainnya.
Pembakaran ini mengandalkan oksigen dalam proses reaksinya, apabila menghasilkan karbon dioksida dan air menunjukkan reaksinya berlangsung sempurna. Tetapi apabila reaksinya tak mampu menghasilkan karbon dioksida dan air, maka sebutannya tak sempurna.
Ciri umum telah terjadi reaksinya adalah munculnya percikan cahaya atau berubahnya suhu pada sekelilingnya. Cobalah berada di dekat api unggun ketika malam hari, maka kamu akan merasakan kehangatan mulai menyelimuti tubuhmu.
Oksidasi – Reduksi
Pernahkah mengamati bagaimana sebuah apel berubah warna setelah dikupas serta didiamkan pada ruang terbuka? Tentu pernah, berubahnya warna tersebut merupakan salah satu contoh terjadinya reaksi oksidasi – reduksi.
Lantas bagaimana oksidasi dan reduksi tersebut bekerja? Jawabannya sederhana, fenomena ini memang secara kasat mata sulit untuk diamati namun pada level atomik mudah untuk mengidentifikasinya, yaitu adanya perubahan jumlah atom dalam suatu senyawa akibat bereaksi.
Ketika jumlah atom meningkat, menunjukkan adanya proses oksidasi, namun ketika reaksinya menurunkan jumlah atomnya sebutannya adalah reduksi. Pada sebuah proses reaksinya, zat yang mengalami oksidasi sebutannya adalah reduktor.
Sedangkan yang mengalami proses reduksi sebutannya adalah oksidator. Pada kehidupan sehari – hari contoh dari perubahan kimia dari bentuk ini adalah zat pemutih membuat kain menjadi lebih putih dan bersih.
Oksidasi – reduksi cukup mudah untuk dijumpai pada kehidupan sehari – hari, seperti berubahnya warna pada apel tersebut. Contoh lainnya adalah perkaratan, pembersihan bijih besi, pemurnian tembaga, dan berbagai aktivitas melibatkan logam – logam lainnya.
Reaksi Penggaraman
Secara pengertian, penggaraman berarti pencampuran antara asam dengan basa, mengakibatnya hasil reaksinya menjadi netral. Selain disebut sebagai penggaraman, juga kerap disebut sebagai penetralan, karena nilai PH-nya menjadi cenderung mendekati netral.
Penggaraman pada dasarnya adalah mengikatkan zat bersifat asam atau basa untuk menghasilkan garam dan air. Contohnya pada Natrium clorida, ketika ditambahkan asam klorida, maka pembentuk unsur asam dan basanya akan terikat menjadi garam.
Sedangkan unsur Hidrogen dan Hidoksidanya akan bereaksi membentuk H2O atau sering dikenal sebagai air. Perubahan komposisi tersebut menunjukkan adanya perubahan kimia pada proses penggaraman. Sehingga terjadi chemical change bukan physical change.
Contoh bentuk penggaraman dalam kehidupan sehari – hari adalah proses penyembuhan sakit maag. Lambung akan mengeluarkan zat asam secara berlebihan, menyebabkan terjadinya rasa nyeri atau terbakar bagi orangnya.
Obatnya cenderung bersifat basa, ketika obatnya diminum serta larut pada lambung akan segera terikat menjadi garam serta air. Menyebabkan rasa nyerinya mulai berkurang dan tidak lagi merasakan sakit. Masih banyak lagi fenomena di sekitarmu untuk reaksi penggaraman.
Banyak sekali fenomena pada kehidupan sehari – hari erat kaitannya dengan perubahan zat, seperti menguapnya air, membusuknya buah, dan lain sebagainya. Perubahan fisika dan perubahan kimia tersebut selain terjadi alami juga sengaja dibuat agar membantu kehidupan manusia.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: