Contoh Jurnal Penutup dan Cara Membuatnya yang Baik dan Benar
Contoh Jurnal Penutup dan Cara Membuatnya yang Baik dan Benar – Bagi orang awam istilah jurnal penutup barangkali terdengar asing karena memang digunakan pada bidang akuntansi saja.
Sehingga untuk memahaminya diperlukan berbagai referensi dan buku wawasan.
Istilah jurnal juga mempunyai makna yang bermacam-macam sesuai bidang ilmu yang diterapkan.
Misalnya seperti jurnal dalam ilmu akuntasi mempunyai makna tersendiri yang mengarah pada laporan.
Jurnal Penutup
Daftar Isi
Daftar Isi
Dalam ilmu akuntansi istilah jurnal diartikan sebagai laporan semua transaksi keuangan dari organisasi maupun badan usaha. Semua catatan tersebut dicatat secara terstruktur dengan tujuan tertentu.
Misalnya seperti tujuan pendataan, jumlah transaksi, setiap nama yang dipengaruhi dan memengaruhi dan waktu.
Sementara itu jurnal penutup sendiri adalah salah model dari laporan pencatatan akuntansi.
Salah satu tujuan dari pembuatan laporan tersebut masih berkaitan dengan pembacaan data.
Beberapa kalangan juga membuat laporan tersebut untuk mempermudah pengambilan data yang sudah terakumulasi sebelumnya.
Memahami Jurnal Penutup dalam Ilmu Akuntansi
Alam S di dalam bukunya juga ikut mendefinisikan pengertian laporan tersebut.
Dalam buku Ekonomi yang terbit tahun 2007 halaman 257 ia menuliskan tentang peran jurnal laporan akuntansi.
Menurutnya saldo akun yang ada pada laporan laba dan rugi bersifat sementara.
Oleh karena itu saldo tersebut tidak dapat dipindahkan maupun dibawa untuk periode akuntansi selanjutnya.
Alam di dalam bukunya tersebut memberikan contoh yang berkaitan dengan penarikan atau perubahan modal oleh pemilik.
Namun dalam hal ini perubahan yang dimaksud hanya bersifat sementara alias tidak permanen.
Karena sifatnya yang tidak permanen secara otomatis saldo laporan laba dan rugi serta penarikan oleh pemilik lebih dulu harus dikosongkan. Jurnal penutup perusahaan dagang tersebut pada akhirnya sangat penting.
Demi menutup atau mengosongkan akun biasanya diperlukan penutupan lewat laporan akhir akuntansi. Jurnal tersebut umumnya dibuat di akhir periode akuntansi perusahaan dagang atau instansi lainnya.
Tujuan pembuatan jurnal pada akhir periode dimaksudkan agar dapat menutup akun laporan laba dan rugi. Selain itu akun penarikan modal oleh pemilik dan privat juga bisa ditutup.
Pada akhirnya terdapat tiga fungsi pokok pembuatan jurnal penutup tentang perusahaan dagang, usaha maupun manufaktur. Pertama yaitu agar dapat menghitung laba rugi akun beban dan pendapatan.
Kedua adalah mengosongkan akun sementara menuju akun modal agar dapat dicatatkan ke periode berikutnya.
Ketiga yaitu mempemudah hitungan keseluruhan modal untuk akhir periode akuntansi perusahaan.
Contoh Jurnal Penutup dan Cara Membuatnya
Membuat laporan akhir akuntansi memang diperlukan ketelitian dan analisa yang mendalam.
Hal ini lantaran laporan tersebut masih berkaitan dengan penghitungan akuntansi perusahaan pada periode berikutnya.
Untuk membuat laporan terdapat beberapa syarat yang harus disiapkan seorang akuntan.
Sehingga laporan akhir jurnal akuntansi tersebut dapat disusun sesuai data-data yang benar dan lengkap.
Lantas darimana dokumen penyusun laporan akuntansi akhir didapat? Dokumen yang digunakan bukanlah berkas luar melainkan yang berasal dari laporan laba maupun rugi sebuah perusahaan jasa.
Sementara itu tujuan penggunaan laporan perubahan modal pada jurnal penutup untuk melihat adanya tambahan modal.
Umumnya penambahan modal bisa terjadi lantaran pendapatan maupun pengurangan modal.
Keduanya dapat terjadi akibat adanya transaksi prive pada laporan transaksi.
Akun pendapatan maupun prive dalam akuntansi sama-sama merupakan akun yang harus ditutup untuk beberapa tujuan.
Di sisi lain laporan laba maupun rugi tetap dibutuhkan dalam penyusunan jurnal akhir.
Fungsinya untuk membantu akuntan dalam melihat berbagai pendapatan bersih dari perusahaan akibat penjualan.
Biasanya dalam susunan jurnal penutup perusahaan terdapat catatan pendapatan akibat penjualan yang hanya dilakukan pada satu periode saja.
Dengan demikian pada periode yang akan datang tidak akan menjadi pendapatan ulang.
Jurnal akhir akuntansi digunakan pada beberapa tipe akun perkiraan. Deretan akun perkiraan yang dimaksud seperti misalnya akun pendapatan, beban, ikhtisar laba maupun rugi, saldo dan prive.
Tahapan Menyusun Jurnal Penutup yang Baik
Membuat jurnal untuk penutupan akun dilakukan perlu dilakukan dengan beberapa tahapan.
Berikut adalah beberapa tahapan dalam menyusun sebuah jurnal akuntansi untuk tujuan penutupan akun perkiraan:
1. Menutup setiap akun berbasis pendapatan
Tahapan pertama untuk menyusun jurnal akhir akuntansi ialah dengan menutup setiap akun pendapatan.
Di baris sisi debet kamu bisa menulis berbagai akun pendapatan dan masing-masing nilai rupiahnya.
Sementara itu jangan lupa untuk menulis akun ILR pada bagian sisi kredit laporan agar lengkap. Kamu dapat menulis nilai rupiah dengan besarannya untuk akun pendapatan.
2. Menutup setiap akun berbasis biaya
Tahapan kedua dalam susunan jurnal penutup adalah menutup akun biaya.
Pada bagian debet cobalah untuk menutup akun ILR dengan mempertimbangkan besaran total nilai rupiah di akun biaya.
Pada tabel kredit kamu dapat menulis akun-akun biaya lengkap dengan nilai rupiahnya.
Lengkapi pengisian tersebut pada masing-masing akun biaya agar memaksimalkan langkah penutupan akun biaya.
3. Menutup semua akun berbasis ILR
Tahapan ketiga ialah menutup setiap akun yang berbasis ILR apabila perusahaan tersebut menghasilkan laba.
Pencatatan dapat dilakukan dengan melakukan debat pada akun ILR sebesar keuntungan bersih.
Laba bersih didapat dari perhitungan selisih diantara saldo debet dan saldo kredit pada akun ILR. Selain langkah tersebut kamu juga perlu mengkredit setiap akun modal pada sisi kredit.
Pencatatan dilakukan dengan memperhatikan nilai rupiah yang sama besarnya terhadap akun modal.
Apabila perusahaan dalam kondisi yang merugi biasanya perlu dilakukan pencatatan lain oleh akuntan.
Pencatatan tersebut dilakukan dengan melakukan debet pada akun modal. Selain itu langkah mengkredit pada akun ILR dengan nilai rugi bersih penting dicermati agar nominalnya seimbang.
4. Menutup setiap akun berbasis pribadi
Langkah keempat agar pencatatan jurnal penutup berhasil perlu dilakukan penutupan akun berbasis pribadi.
Menutup akun pribadi dapat dilakukan dengan mudah karena kamu hanya perlu memerhatikan bagian debet.
Pada bagian debet sebaiknya catat akun modal yang sudah didapat dari dokumen.
Sementara itu pencatatan juga dilanjutkan pada bagian kredit dengan pertimbangan besaran total nilai rupiah di saldo akun pribadi.
Selain itu kamu juga perlu mengisi kolom bagian bawah pada jurnal tersebut.
Hitung menggunakan pertimbangan jumlah nilai rupiah sisi kredit dan debet dengan total seimbang.
5. Menutup akun menggunakan sistem pemindahan
Selain tahapan tersebut kamu juga bisa menggunakan sistem pemindahan. Jurnal penutup perusahaan jasa ini juga perlu didukung dengan penutupan beberapa akun menggunakan sistem pemindahan saldo.
Tutuplah semua akun pendapatan menggunakan sistem pemindahan klasikal.
Rekening akun pendapatan dipindahkan menuju rekening saldo laba maupun rugi atau saldo ikhtisar agar laporan tertata dengan rapi.
6. Menutup akun beban lewat sistem pindah rekening
Bagaimana dengan akun beban yang juga merupakan bagian dari susunan laporan akhir akuntansi?
Pada dasarnya akun beban juga haru ditutup layaknya seperti penutupan akun pendapatan.
Pemindahan dapat dilakukan menggunakan sistem pindah rekening. Pindahkan rekening pada akun beban menuju ke bagian ikhtisar laba maupun rugi sesuai dengan data dokumen susunan jurnal.
Pada tahapan ini jika terdapat laba biasanya akun laba maupun rugi sudah dilakukan pendebitan dan modal kredit.
Namun jika sebaliknya maka akun modal diproses ke tahapan debit, ikhtisar dan kredit.
7. Menutup akun priv lewat pindah akun ke modal
Tahapan menyusun laporan akhir akuntansi jurnal penutup dibuat dengan melakukan penutupan jenis akun priv.
Namun bagaimana memindahkan akun priv saat penarikan modal dilakukan oleh pemilik?
Penarikan modal umumnya juga sering dilakukan oleh para pemiliknya dengan jumlah tertentu.
Kendati demikian kejadian tersebut seringkali hanya terjadi pada perusahaan keuangan dengan skala kecil.
Penutupan akun priv dapat dilakukan dengan sistem pindah akun. Pindahkan akun priv dalam laporan jurnal ke dalam akun modal agar nantinya dapat terhitung bersamaan dengan akun-akun perkiraan lainnya.
Risiko Perusahaan tidak Membuat Jurnal Penutup
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pembuatan laporan akhir akuntansi perusahaan sangat penting.
Terlebih bagi beberapa perusahaan yang selalu melalukan transaksi akuntansi di setiap produktivitasnya.
Bagaimana risiko yang dialami perusahaan jika mengabaikan laporan penutupan akuntansi tersebut?
Berikut beberapa risiko bagi perusahaan yang tidak membuat jurnal penutup dengan baik dan benar:
1. Siklus akuntansi tersendat karena tidak ada laporan akhir
Pernahkah kamu melihat perusahaan yang mengalami pailit dalam kurun waktu yang lama?
Salah satu faktornya bisa disebabkan oleh minimnya rutinitas pembuatan laporan untuk bidang akuntansi.
Padahal penting bagi sebuah perusahaan untuk mengelola laba dan rugi lewat sistem yang terintegrasi.
Tanpa laporan dan data yang lengkap mustahil perusahaan bisa mengembangkan usahanya dengan baik.
Terlebih jurnal tersebut dibuat berdasarkan akhir periode akuntansi sebuah perusahaan.
Apabila hal tersebut diabaikan bisa jadi siklus akuntansi pada perusahaan akan tersendat dan mengganggu kredibilitas usaha tersebut.
2. Perusahaan tidak mengetahui kinerja akuntansi
Sebuah perusahaan wajib menyusun jurnal penutup dengan benar dan susunan yang baik demi keberlangsungan keuangan di dalamnya.
Namun bagaimana jadinya jika perusahaan tidak membuat dan menyusun laporan akhir?
Tentu saja perusahaan harus mengetahui arus laba dan rugi pada masing-masing periode.
Hal tersebut bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja bagian akuntansi pada beberapa periode yang ditentukan.
Mengabaikan penyusunan laporan penutupan juga berpotensi membuat perusahaan mengandalkan hasil kinerja lama.
Sehingga jika perusahaan mengalami kesalahan dalam penghitungan makan hal tersebut sulit dideteksi sejak dini.
3. Menghambat pengembangan perusahaan
Salah satu dampak dari tidak adanya jurnal penutup adalah terhambatnya pengembangan bagi perusahaan.
Setiap perusahaan biasanya memerlukan proses untuk berkembang dalam berbagai sektor dan bidang.
Proses pengembangan perusahaan juga harus dibarengi dengan konsep penyusunan laporan akhir yang benar.
Namun jika laporan tidak dikerjakan dengan baik dan benar hal tersebut akan memengaruhi pengembangan perusahaan.
Bahkan di dalam laporan umumnya terdapat penghitungan laba dan rugi. Jika hal tersebut tidak dicermati dengan benar bisa terjadi kesalahan data sehingga perusahaan justru mengalami kerugian.
Pembuatan jurnal juga harus dilakukan berdasarkan fakta transaksi yang terjadi dalam satu periode.
Sehingga seluruh transaksi yang berhubungan dengan hal sensitif dapat tercatat dengan baik dan maksimal.
Itulah penjelasan mengenai pentingnya laporan akhir akuntansi pada perusahaan.
Dengan melihat contoh jurnal penutup dan cara menyusun jurnal penutup di atas saat ini kamu bisa mengembangkan skill dalam bidang akuntansi.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: