Daftar Contoh Peribahasa Indonesia Beserta Artinya Dari A-Z
Daftar Contoh Peribahasa Indonesia Beserta Artinya Dari A-Z – Indonesia banyak dikenal khalayak sebagai negara yang kaya akan keragaman budaya, entah itu tarian tradisional, pakaian adat, dan masih banyak lagi. Namun, ada satu sejarah budaya yang hingga saat ini masih tetap dijaga yaitu peribahasa. Peribahasa ini merupakan salah satu peninggalan sastra lama yang tidak diketahui siapa pembuatnya atau biasa dikenal sebagai anonim. Ungkapan dari peribahasa ini juga mengandung pemikiran yang didapatkan dari pengalaman hidup dan kepekaan masyarakat dalam memperhatikan keadaan alam sekitar.
Peribahasa ini sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari manusia di masa lalu. Isi dari peribahasa
berupa ajaran filsafat terkait kebijakan hidup yang dapat digunakan sebagai
nasehat, teguran, bahkan sindiran. Kali ini Mamikos akan berbagi contoh dari
peribahasa Indonesia dan juga artinya dijamin terlengkap. Simak terus artikel
ini, ya!
Pengertian Peribahasa
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum beralih ke
pembahasan yang lebih mendetail, ketahui terlebih dahulu mengenai definisi
peribahasa. Secara harafiah, peribahasa merupakan sekelompok kata atau kalimat
yang susunannya tetap dan biasanya memiliki maksud tertentu (bisa bidal, ungkapan,
ataupun perumpamaan). Dalam buku Menggali
Khazanah Sastra Melayu Klasik karya Edwar Djamaris, tertulis bahwa
peribahasa tidak hanya sekedar mutiara bahasa atau bunga bahasa, namun juga
sebuah kalimat yang memiliki makna mendalam yang disampaikan secara halus
berupa kiasan.
Fungsi Peribahasa
Peribahasa memiliki
beberapa fungsi, di antaranya:
- Untuk
memberikan petuah atau nasehat - Sebagai
pengamatan terhadap suatu keadaan - Sebagai
estetika dalam bahasa cakap - Sebagai
tanda identitas pembicara dalam suatu kelompok
Ciri-Ciri Peribahasa
Ciri-ciri peribahasa
sebagai berikut:
- Susunan
kata yang ada di dalam peribahasa sudah mutlak dan tidak dapat dirubah - Peribahasa
biasanya digunakan untuk memperindah suatu bahasa - Kalimat
yang ada dalam peribahasa biasanya teratur, mempunyai makna, dan mengesankan - Peribahasa
didasarkan atas pandangan alam sekitar, suatu peristiwa yang terjadi dan
berlaku di masyarakat - Pembentukan
peribahasa diciptakan dengan satu ikatan bahasa yang indah dan padat sehingga
dapat melekat di kalangan masyarakat secara turun temurun
Jenis-Jenis Peribahasa
1. Pepatah
Pepatah merupakan salah satu jenis peribahasa yang mengandung ajaran serta nasehat yang berasal dari orang-orang tua terdahulu. Fungsi dari pepatah ini yaitu dipakai sebagai upaya dalam mematahkan ucapan lawan bicara.
2. Ungkapan
Jenis
peribahasa yang kedua yaitu ungkapan. Ungkapan sendiri berupa kiasan mengenai
keadaan atau kelakuan seseorang yang dinyatakan menggunakan sepatah atau dua
patah kata.
3. Pemeo atau Bidal
Pemeo
atau bidal merupakan salah satu jenis peribahasa yang mengandung sindiran,
ejekan serta peringatan.
4. Tamsil atau Ibarat
Tamsil
berupa kiasan yang sering menggunakan kata “ibarat” guna membandingkan tentang
suatu perkara.
5. Semboyan
Kita semua pasti tau dengan “Bhineka Tunggal Ika”. Yup, itu adalah semboyan negara Indonesia. Definisi dari semboyan yaitu suatu kalimat, atau frase yang digunakan sebagai pedoman atau prinsip akan suatu hal.
Contoh Peribahasa Indonesia
A
Ada udang di balik batu (mengandung arti: Ada suatu maksud
tersembunyi)
Ada uang abang disayang, tak ada uang abang
melayang (mengandung arti:
Berbuat baik hanya saat seseorang memiliki banyak harta)
Ada gula ada semut (mengandung arti: Dimana ada kesenangan maka
disitu pasti ada keramaian)
Ada asap ada api (mengandung arti: Segala akibat dari perbuatan
pasti ada sebabnya)
Air beriak tanda tak dalam (mengandung arti: Orang yang banyak bicara
biasanya adalah orang yang kurang berilmu)
Air jernih ikannya banyak (mengandung arti: Ketika daerah tersebut makmur aman dan subur, maka masyarakatnya pun tentram)
B
Bagai air di daun talas (mengandung arti: Seseorang yang tidak tetap
pendiriannya)
Bagai anjing berebut tulang (mengandung arti: Segala hal yang baik tentu
ada cacatnya)
Bagai diiris dengan sembilu (mengandung arti: Perkataan seseorang yang
dapat menyakiti orang lain)
Bergantung pada akar lapuk (mengandung arti: Mengharapkan bantuan dari
orang yang tidak mungkin akan memberikan bantuan)
Bersih Pangkal Sehat (mengandung arti: Kesehatan yang akan diterima
harus di awali dengan kebersihan)
Bagai makan buah simalakama (mengandung arti: Keadaan atau kondisi serba
salah)
Bagai kerbau dicocok hidungnya (mengandung arti: Seseorang yang selalu patuh
pada pemerintahan serta patuh terhadap aturan orang lain)
Bagai pungguk merindukan bulan (mengandung arti: Mengharapkan sesuatu yang
sulit sekali terwujudnya)
Berat sepikul, ringan sejinjing (mengandung arti: Suka dan duka yang dialami
akan ditanggung bersama)
Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak
jadi (mengandung arti: Mempelajari
suatu ilmu hanya setengah-setengah tidak akan membawakan manfaat)
Besi baik tiada berkarat (mengandung arti: Perbuatan baik seseorang
akan selalu dikenang oleh banyak orang)
Bumi berputar zaman beredar (mengandung arti: Keadaan zaman yang selalu berubah)
C
Cakap melangit dapur tak berasap (mengandung arti: Penampilan yang ditampilkan
seperti orang kaya, padahal tidak memiliki apa-apa)
Cempedak berbuah nangka (mengandung arti: Mendapatkan sesuatu lebih
dari yang kita harapkan)
Cepat kaki ringan tangan (mengandung arti: Seseorang yang suka tolong menolong dalam hal kebaikan)
D
Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik
hujan batu di negeri sendiri
(mengandung arti: Meskipun hidup di negeri orang itu senang, tapi lebih senang
apabila hidup di negeri sendiri)
Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi (mengandung arti: Sejajar dalam martabat atau
kedudukannya)
Dikasih hati minta jantung (mengandung arti: Orang yang melunjak atau
tidak tahu terima kasih)
Dari telaga yang jernih tak akan mengalir air
yang keruh (mengandung arti:
Seseorang yang sering berbuat baik maka akan melahirkan keturunan yang baik
pula)
Datang tidak berjemput, pulang tidak berantar (mengandung arti: Diabaikan atau tidak dipedulikan)
G
Gadung rasa ubi (mengandung arti: Orang miskin yang memaksakan
dirinya menjadi orang kaya)
Gajah mati karena gading (mengandung arti: Bencana akan menimpa
seseorang karena kesombongannya sendiri)
Gali lobang, tutup lobang (mengandung arti: Seseorang yang berpenghasilan pas-pasan)
M
Main segampang-gampangan (mengandung arti: Semua pekerjaan dianggap
mudah)
Membuang garam di laut (mengandung arti: Mendapat bantuan yang tidak ada gunanya sama sekali)
P
Patah tumbuh hilang berganti (mengandung arti: Sesuatu yang hilang pasti aka nada penggantinya)
S
Sedikit hujan banyak yang basah (mengandung arti: Peristiwa yang menjadikan
suatu perkara kecil yang bisa membuat banyak orang menjadi dendam)
Sudah lama makan garam (mengandung arti: Seseorang yang sudah
memiliki banyak pengalaman)
Segala yang baik ada cacatnya (mengandung arti: Di dunia ini tidak ada yang sempurna, semua pasti memiliki kekurangannya masing-masing)
T
Tak ada harimau memakan anaknya (mengandung arti: Setiap orang tua pasti menyayangi anaknya, tidak ada orang tua yang ingin mencelakai anaknya)
Z
Zaman beralih musim bertukar (mengandung arti: Segala sesuatu hendaknya disesuaikan dengan keadaan zaman)
Zaman beredar musim berganti (mengandung arti: Musim yang tak dapat ditentukan kapan akan berganti.
Demikian informasi
mengenai peribahasa mulai dari pengertian, ciri-ciri, fungsi, jenis, hingga
contoh dari peribahasa Indonesia beserta artinya. Semoga informasi ini
membantu!
Jangan lupa untuk selalu update informasi melalui blog Mamikos karena disini tempatnya berbagai maacam informasi menarik seputar sastra dan informasi menarik lainnya. Dijamin ter up to date deh!
Klik dan dapatkan info kost di dekat mu: