Pengertian Kelompok Sosial, Syarat, Jenis, dan Proses Terbentuknya
Pengertian Kelompok Sosial, Syarat, Jenis, dan Proses Terbentuknya – Kalian pasti pernah membaca atau bahkan mendengar kalimat “Manusia adalah makhluk sosial”. Yup, pernyataan itu benar adanya, bahwa manusia merupakan makhluk sosial dan pasti membutuhkan bantuan orang lain.
Hal semacam itu dapat dikatakan sebagai naluri manusia untuk hidup berdampingan dan saling membutuhkan antar manusia.
Manusia tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan orang lain terutama dalam hal berinteraksi dan bertahan hidup.
Hubungan antar manusia
ini erat kaitannya dengan kelompok sosial. Singkatnya, kelompok sosial
merupakan sekumpulan orang-orang yang saling berinteraksi dan memiliki hubungan
satu sama lain, serta memiliki kesadaran diri sebagai anggota suatu kelompok.
Kali ini Mamikos akan berbagi informasi seputar kelompok sosial, mulai dari pengertian, syarat, jenis, serta proses terbentuknya kelompok sosial. Simak terus artikel berikut ini, ya!
Pengertian Kelompok Sosial
Daftar Isi
Daftar Isi
Berikut pengertian kelompok sosial berdasarkan pendapat para ahli:
Joseph S.Roucek dan Roland S. Warren
Kelompok sosial adalah sekumpulan individu yang meliputi dua atau lebih manusia yang di antara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya/orang lain secara keseluruhan.
Goodman
Kelompok sosial adalah kumpulan dua orang atau lebih yang
memiliki kesamaan identitas dan berinteraksi satu sama lain secara terstruktur
untuk mencapai tujuan bersama.
Paul B.
Horton dan Chester Chester L.Hunt
Istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
Sehingga apabila dirangkum, kelompok sosial memiliki arti sekumpulan individu yang saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain serta memiliki harapan, tujuan yang sama dan tentunya memiliki kesadaran diri sebagai anggota suatu kelompok.
Syarat Terbentuknya Kelompok Sosial
Pada dasarnya, terbentuknya suatu kelompok sosial itu dikarenakan adanya naluri manusia untuk hidup berdampingan dengan orang lain dan saling membantu. Namun perlu kita ketahui bahwa terdapat syarat yang harus dipenuhi dalam proses terbentuknya suatu kelompok sosial, di antaranya:
- Anggota kelompok sosial harus memiliki kesadaran bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok tersebut
- Adanya hubungan timbal balik antar anggota kelompok sosial
- Adanya faktor yang dimiliki bersama oleh tiap-tiap anggota kelompok sosial guna menciptakan hubungan yang lebih erat. Faktor tersebut dapat berupa kepentingan yang sama, tujuan, nasib, atau bahkan ideologi politik yang sama.
- Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku
Ciri – Ciri Kelompok Sosial
Berikut ini beberapa ciri kelompok sosial:
- Memiliki motif serta dorongan yang sama antar individu satu dengan yang lain
- Terdapat akibat interaksi yang berlainan antar individu berdasarkan rasa dan kecakapan yang berbeda-beda antar individu yang terlibat didalamnya
- Terdapat penegasan dan pembentukan struktur organisasi kelompok yang jelas dan sudah ada peranan serta kedudukan masing-masing
- Terdapat peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang berguna untuk mengatur interaksi dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu
- Terjadinya suatu kepentingan
- Terdapat pergerakan yang dinamis
Faktor Pembentuk
Kelompok Sosial
1. Adanya kedekatan
Semakin dekat jarak geografis antar individu, maka kemungkinan
untuk dapat bersosialisasi dan terjadinya interaksi akan semakin meningkat. Terlebih
lagi, kedekatan fisik, kedekatan geografis, serta kedekatan situasi seperti
itulah yang melatarbelakangi terbentuknya kelompok sosial.
2. Adanya kesamaan
Setiap orang tentunya merasa senang apabila memiliki kesamaan minat dan lain sejenisnya. Hal tersebut dapat menjadikan mereka lebih mudah untuk bersatu. Kesamaan yang dimaksud yaitu berupa kesamaan kepercayaan, ideologi, minat, tingkat intelegensi, dan lain sebagainya.
Faktor Pendorong
Terjadinya Kelompok Sosial
1. Dorongan untuk mempertahankan hidup
Secara tidak langsung, bergabung ke dalam suatu kelompok sosial dapat dijadikan sebagai upaya untuk mempertahankan hidup menjadi sedikit lebih mudah karena adanya bantuan dari anggota kelompok yang lain.
2. Dorongan untuk meneruskan keturunan
Dengan adanya kelompok sosial, seseorang akan lebih mudah dalam menemukan pasangan serta akan terjadi dorongan untuk meneruskan keturunan.
3. Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
Keberadaan kelompok sosial akan dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja. Misalnya dengan pembagian tugas dalam kelompok agar dapat selesai lebih cepat dengan hasil yang lebih baik.
4. Adanya norma yang diakui
Adanya norma yang diakui oleh mereka yang terlibat di dalam kelompok tersebut.
5. Adanya tujuan yang harus dipatuhi
Kesamaan tujuan serta kepentingan yang harus dipatuhi menjadi salah satu faktor pendorong terjadinya kelompok sosial. Hal tersebut dilakukan dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Faktor
Penyebab Ketidakstabilan Kelompok Sosial
- Adanya kepentingan yang tidak seimbang
- Terjadi perebutan kekuasaan dari anggota kelompok
- Adanya konflik antar anggota kelompok
- Adanya perbedaan paham mengenai cara pencapaian tujuan
- Tidak adanya koordinasi yang baik dari pemimpin kelompok
Macam –
Macam Kelompok Sosial
1. Kelompok Primer
Jenis kelompok sosial pertama yaitu kelompok primer. Kelompok primer merupakan kelompok kecil yang memiliki ciri intimitas, asosiasi tatap muka, dan tentunya kerja sama.
Kelompok primer merupakan kelompok yang anggotanya sering bertatap muka dan saling mengenal dari dekat sehingga menjadikan hubungan yang lebih erat.
2. Kelompok Sekunder
Kelompok sosial kedua yaitu kelompok sekunder. Kelompok sekunder merupakan kelompok yang merujuk pada sebuah kelompok formal yang memiliki sedikit kedekatan sosial. Interaksi dalam kelompok sekunder terdiri atas saling hubungan yang tidak langsung dan kurang bersifat kekeluargaan.
Hubungan-hubungan kelompok skunder biasanya lebih bersifat objektif. Peranan atau fungsi kelompok sekunder dalam kehidupan manusia adalah untuk mencapai tujuan tertentu dalam masyarakat dengan bersama, secara objektif dan rasional.
3. Kelompok Luar (Out Group)
Pada kelompok luar atau out group, seseorang dapat merasa bahwa dirinya bukan bagian dari suatu kelompok. Out group dapat berubah menjadi in group apabila terjadi kontak dan komunikasi yang memungkinkan interaksi sosial antar kelompok atau antar individu terjalin dengan baik sehingga muncul rasa simpati.
4. Kelompok Dalam (In Group)
Kelompok dalam atau in group merupakan bentuk kesadaran seseorang terkait identitas dirinya dalam suatu kelompok. Misal: keluargaku, negaraku, dan pekerjaanku. Kata “ku” dalam pernyataan tersebut menunjukan seseorang merasa menjadi bagian dalam kelompok.
5. Kelompok Formal
Jenis kelompok sosial selanjutnya yaitu kelompok formal. Kelompok formal merupakan kelompok yang mempunyai aturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh anggotanya guna mengatur hubungan antara anggota supaya dapat terkoordinasi melalui usaha untuk mencapai tujuan berdasarkan bagian-bagian organisasi yang bersifat spesialisasi.
Kegiatannya didasarkan pada aturan-aturan yang sebelumnya sudah ditentukan. Organisasi biasanya ditegakkan pada landasan mekanisme administratif. Staf administratif bertanggung jawab memelihara organisasi dan mengkoordinasikan kegiatankegiatan organisasi.
6. Kelompok Informal
Kelompok informal merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotaan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: