Sejarah Perkembangan Akuntansi di Indonesia Secara Singkat dan Jelas
Sejarah Perkembangan
Akuntansi di Indonesia Secara Singkat dan Jelas – Bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)
terutama yang berada di jurusan IPS pasti sudah tidak asing dengan mata pelajaran
satu ini. Yup, akuntansi. Mata
pelajaran yang didominasi oleh angka dan segala aktivitas keuangan ini menjadi
salah satu pelajaran favorit bagi beberapa siswa.
Kali ini Mamikos akan berbagi informasi mengenai sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia. Namun sebelum memasuki ke pembahasan inti, alangkah baiknya berkenalan terlebih dahulu apa itu akuntansi. Simak terus artikel ini, ya!
Apa Itu Akuntansi
Daftar Isi
Daftar Isi
Akuntansi merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang melibatkan proses pengukuran, komunikasi, serta interpretasi aktivitas keuangan. Jadi, pada mata pelajaran akuntansi ini kalian akan diajarkan proses pencatatan, pengelompokan, pengolahan, penyajian data, serta pencatatan transaksi yang masih berkaitan dengan keuangan.
Pada dasarnya, keuangan menjadi tolak ukur dalam pengambilan suatu keputusan saat beraktivitas. Misalnya saja ketika kalian ingin membeli kebutuhan pokok untuk bulan depan. Pasti kalian akan memperhitungkan berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut.
Bahkan sejak abad XIV,
perhitungan laba rugi juga telah diterapkan oleh pedagang-pedagang dengan
menghitung harta yang ada pada akhir suatu pelayaran. Sedangkan pada akhir abad
XV, sistem akuntansi yang telah dikembangkan Romawi juga digunakan dibeberapa
wilayah seperti Spanyol, Belanda, dan Portugis. Eropa pun ikut mendorong
perkembangan akuntansi pada abad XIX dengan mengembangkan akuntansi biaya dan
konsep dari penyusutan.
Lantas bagaimana sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia?
Sejarah Perkembangan Akuntansi di Indonesia
Akuntansi mulai masuk
dan diterapkan di Indonesia pada tahun 1642. Ada bukti yang jelas terkait
penerapan akuntansi di Indonesia yaitu terdapat pembukuan pada perusahaan Amphioen Societeit yang berdiri di
Jakarta sejak tahun 1747. Pada zaman penjajahan Belanda, banyak perusahaan Indonesia yang menggunakan sistem kontinental atau tata pembukuan yang dicetuskan oleh Luca Pacioli.
Akuntansi di Indonesia pun terus mengalami perkembangan sejak UU Tanam Paksa dihapuskan pada tahun 1870. Hal tersebut yang membuat banyak pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modal di Indonesia dan akhirnya menerapkan sistem pembukuan di Indonesia. Lantas Indonesia juga diperkenalkan sistem auditing atau sistem pemeriksaan guna menyusun pembukuan suatu perusahaan. Setelah tahun 1960, sistem pembukuan di Indonesia berganti dari kontinental ke Anglo Saxon.
Perkembangan standar
akuntansi Indonesia telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan, berikut
rinciannya:
- Masa penjajahan Belanda: Indonesia memakai standar akuntansi milik Belanda
- Pada tahun 1955: Indonesia belum memiliki UU resmi terkait standar keuangan
- Pada tahun 1974: Indonesia mengikuti standar akuntansi Amerika yang dibentuk oleh IAI
- Pada tahun 1984: PAI (Prinsip Akuntansi Indonesia) ditetapkan menjadi standar akuntansi Indonesia
- Pada tahun 1984 akhir: PAI mengikuti standar IASC (International Accounting Standart Committed)
- Pada tahun 1994: Prinsip Akuntansi Indonesia telah committed mengikuti IASC
- Pada tahun 2008: SAK (Standar Akuntansi Keuangan) mengacu pada IFRS
- Pada tahun 2012: IFRS mulai diresmikan dan diterapkan di Indonesia
Tujuan Akuntansi
- Akuntansi memiliki tujuan utama yaitu untuk menghasilkan dan menyajikan informasi ekonomi dari suatu kesatuan ekonomi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
- Memberikan informasi terkait laporan keuangan, baik aktiva maupun pasiva suatu perusahaan.
- Memberikan informasi terkait perubahan pada netto perusahaan.
- Membantu suatu perusahaan dalam pembuatan estimasi potensi profit perusahaan.
- Memberikan informasi terkait perubahan pada berbagai sumber ekonomi, seperti aset, hutang, ataupun modal.
Fungsi Akuntansi
- Akuntansi sebagai rekaman laporan yang merekam serta mencatat transaksi secara sistematis dan kronologis.
- Akuntansi berfungsi sebagai penghitung jumlah realitas dari penyusutan aset secara nyata yang dimiliki suatu perusahaan.
- Akuntansi berfungsi untuk mengembangkan sistem dalam menjaga catatan dan pelaporan hasil yang nantinya akan selalu memenuhi persyaratan hukum.
- Akuntansi juga berfungsi sebagai klasifikasi yang berkaitan dengan analisa sistematis dari data yang sudah tercatat.
- Akuntansi berfungsi sebagai penyajian data rahasia yang dimengerti dan berguna bagi internal maupun eksternal dari laporan akuntansi.
Proses Dalam Akuntansi
Seperti yang telah kita ketahui bahwa akuntansi merupakan suatu proses yang berkaitan dengan keuangan dalam organisasi ataupun bisnis. Proses akuntansi ini meliputi:
1. Mencatat
Proses yang paling
pertama dan tentunya paling penting dalam akuntansi yaitu proses pencatatan
transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan maupun organisasi. Istilah lain
dari pencatatan ini yaitu pembukuan dengan cara mengenali transaksi lantas
dimasukkan ke dalam sebuah catatan.
Pembukuan ini
dilakukan guna kepentingan pencatatan yang rinci dan dapat menjadi laporan yang
menyajikan data sebagai laporan akhir keuangan.
2. Meringkas
Data mentah dari hasil
pencatatan transaksi umumnya dianggap tidak terlalu penting sebab tidak
berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan. Di sinilah ilmu akuntansi
digunakan untuk mengolah data mentah tersebut dan membaginya menjadi beberapa
kategori, lalu menerjemahkannya. Proses ini dinamakan sebagai proses meringkas
atau mencatat transaksi.
3. Melaporkan
Sebagai entrepreneur atau pemilik bisnis wajib mengetahui
berbagai macam operasi atau kegiatan bisnis yang terjadi di perusahaannya
termasuk dalam mengetahui penggunaan keuangan perusahaan. Oleh karena itu, para
pemilik perusahaan akan menerima sebuah laporan keuangan setiap bulannya yang
disusun oleh akuntan. Selain itu, juga ada rangkuman laporan tahunan terkait
kinerja dalam perusahaan yang akan diberikan kepada pemilik perusahaan.
4. Menganalisa
Dalam akuntansi, menganalisa merupakan proses akhir yang paling penting. Setelah merekam dan meringkas laporan keuangan yang ada, tentunya kalian juga harus bisa menarik kesimpulan. Dalam proses analisa ini, akuntansi akan memperkenalkan konsep perbandingan yaitu dengan membandingkan penjualan, laba rugi, ekuitas, dan lain sebagainya guna mngambil kesimpulan.
Peran Utama Akuntansi Bagi Perusahaan
1. Akuntansi berperan sebagai informasi laporan keuangan perusahaan
Berbagai macam data
yang masih berhubungan dengan keuangan akan di catat dalam buku besar secara
terperinci dan rutin oleh akuntan. Buku besar inilah yang nantinya akan
diteruskan dan bisa menghasilkan laporan keuangan.
2. Akuntansi sebagai analisis bisnis
Pengolahan pada
data-data akuntansi dapat digunakan sebagai pisau analisis kinerja perusahaan.
Sebab data akuntansi tersebut mencerminkan kinerja serta posisi keuangan suatu
perusahaan. Dengan data tersebut, kalian akan lebih terbantu dalam memahami apa
yang sedang terjadi pada perusahaan saat ini.
3. Akuntansi sebagai perencanaan bisnis
Akuntansi akan
berhubungan erat dengan penganggaran perusahaan karena salah satu penggunaan
paling umum dari informasi akuntansi yaitu untuk membuat anggaran dan perkiraan
dalam proses perencanaan bisnis kedepannya.
Dengan menggunakan
data periode sebelumnya, perusahaan dapat membuat rencana keuangan yang lebih
baik lagi untuk dilakukan di periode mendatang.
Demikian informasi
mengenai sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia beserta fungsi dan tujuan
dari akuntansi. Semoga informasi ini membantu!
Jangan lupa untuk selalu update informasi di blog Mamikos, dijamin ter up to date!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idaman mu: