Aksara Jawa Lengkap, Pasangan, Sandangan, Tanda Baca dan Artinya Lengkap
Aksara merupakan suatu sistem tanda grafis yang manusia gunakan dengan tujuan berkomunikasi dan menjadi simbol dari ujaran.
Aksara Jawa lengkap, pasangan, sandangan, tanda baca dan artinya lengkap – Di Indonesia ada banyak sekali ragam bahasa yang digunakan oleh masyarakatnya.
Bahasa Indonesia meskipun menduduki posisi sebagai bahasa nasional, tetapi tidak menjamin ia akan selalu digunakan. Seperti hal nya pada masyarakat yang masih memegang teguh nilai-nilai adat.
Umumnya, mereka menggunakan bahasa daerah yang berlaku pada wilayah tersebut. Terkadang untuk memahaminya, banyak yang menggunakan translate bahasa, seperti contohnya translate bahasa jawa.
Salah satu contohnya adalah wilayah-wilayah di Jawa. Penduduk etnis Jawa, jika diperhatikan lebih sering menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa Jawa pun memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh semua ragam bahasa daerah lainnya di Indonesia.
Oleh karena itu, pada artikel ini Mamikos akan memberikan informasi seputar aksara Jawa yang sangat menarik untuk dipelajari.
Aksara Jawa: Pasangan, Sandangan, Tanda Baca
Daftar Isi [hide]

Pada Kamus Besar bahasa Indonesia, aksara Jawa memiliki definisi sebagai askara yang fungsinya untuk menuliskan bahasa Jawa, memiliki jumlah huruf sebanyak dua puluh, dan hurufnya diawali dengan ha serta memiliki akhiran nga.
Aksara sendiri memiliki pengertian sebagai suatu sistem tanda grafis yang manusia gunakan dengan tujuan berkomunikasi dan menjadi simbol dari ujaran. Singkatnya, aksara dapat juga diartikan sebagai huruf.
Faktanya, aksara Jawa diturunkan dari aksara Brahmi. Di mana aksara Jawa telah lama digunakan pada berbagai wilayah Nusantara, di antaranya adalah di pulau Jawa, Makassar, Melayu,Sunda, Bali, dan Sasak.
Selain itu, aksara Jawa juga digunakan untuk menuliskan karya sastra yang berbentuk atau berbahasa Jawa.
Aksara Jawa telah ada sejak abad ke-17 Masehi. Masa di mana kerajaan Mataram Islam masih berdiri.

Advertisement
Pada saat itu, abjad ‘Hanacaraka’ atau cakaran pada aksara jawa telah ada. Lalu, pada abad ke-19 Masehi, barulah dibuat cetakan aksara Jawa.
Aksara kawi dan abugida merupakan gabungan aksara yang kemudian menghasilkan aksara Jawa. Di mana struktur dari masing-masing huruf mewakili setidaknya dua buah abjad aksara pada huruf lain.
Hal ini menjadi bukti bahwa aksara Jawa emmang benar gabungan dari kedua aksara tersebut.
Bentuk asli dari aksara Jawa ‘Hanacaraka’ adalah penulisannya yang digantung atau adanya garis yang terbentang pada bagian bawahnya.
Namun, seiring berjalannya waktu dan masuknya dunia pada masa modern mendorong terjadinya modifikasi pada aksara Jawa.
Modifikasi itu berbentuk penulisan aksara Jawa ‘Hanacaraka’ yang kini ditulis di atas garis.