Alat Ukur Intensitas Cahaya beserta Cara Mengukurnya, Yuk Pelajari!

Alat Ukur Intensitas Cahaya beserta Cara Mengukurnya, Yuk Pelajari! – Cahaya merupakan salah satu materi yang dipelajari dalam mata pelajaran Fisika.

Di dalamnya ada pembahasan mengenai intensitas cahaya dan juga alat ukurnya. Itulah yang akan menjadi bahasan utama dari artikel ini.

Apa saja alat ukur intensitas cahaya dan bagaimana prinsip kerja serta cara memakainya akan dijelaskan semua di sini. Yuk, baca hingga tuntas! 

Mengenal Alat Ukur Intensitas Cahaya beserta Cara Memakainya

https://www.tokopedia.com/

Alat ukur intensitas cahaya berbeda-beda tergantung dari sumber cahaya yang akan diukur. Lampu memiliki alat ukur berbeda, matahari pun demikian, dan juga sumber cahaya lainnya.

Namun, sebelum jauh membahas alat-alat tersebut, prinsip kerja, dan juga cara memakainya, lebih baik kamu mengetahui dulu apa itu pengertian dari intensitas cahaya. Bisa dibaca di bawah ini!

Intensitas Cahaya

Intensitas cahaya memiliki definisi sebagai daya pancar sumber cahaya dari suatu arah tertentu per satuan sudut.

Perlu diketahui bahwa intensitas cahaya ternyata juga merupakan salah satu besaran pokok pada SI atau Satuan Internasional. Satuannya dinyatakan dengan Candela atau Cd.

Alat Ukur Intensitas Cahaya

Ada 3 alat untuk mengukur intensitas cahaya yaitu Lux Meter, Goniophotometer, dan Spektrofotometer. Ketiganya memiliki prinsip kerja dan cara penggunaan yang berbeda. Berikut ini penjelasan lebih detailnya:

1. Lux Meter

https://www.tokopedia.com/

Alat ukur intensitas cahaya yang pertama adalah Lux Meter. Disebut juga dengan nama light meter.

Alat ini mampu mengukur tingkat pencahayaan dalam satuan candela di suatu tempat. Pengukuran yang jauh dari sumber cahaya akan menunjukan nilai yang semakin kecil.

Light meter lazim digunakan dalam bidang fotografi dan sinematografi. Dalam fotografi, alat ini bisa membantu menentukan eksposure paling tepat dalam pengambilan foto.

Dalam sinematografi, light meter bisa digunakan untuk mengetahui tingkat pencahayaan maksimal sebuah adegan.

Selain itu, lux meter juga berguna di bidang arsitektur. Light meter bisa menjadi verifikator instalasi rangkaian pencahayaan pada sebuah gedung atau bangunan.

Fungsi lainnya adalah bisa juga untuk mengukur intensitas cahaya untuk tanaman.

Secara fisik, lux meter terbuat dari rangkaian elektronik analog maupun digital untuk pengukuran tingkatan pencahayaan. Alat inilah yang membuat fotografer mampu memproduksi gambar yang bagus.

Prinsip Kerja Lux Meter

Lux meter bekerja dengan cara mengkonversi energi foton menjadi elektron. Hal ini karena memang foton bisa mentrigger elektron.

Jadi, cahaya akan jatuh pada sel foto lalu ditangkap sensor yang kemudian diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik.

Pada prinsipnya, semakin banyak cahaya yang bisa ditangkap atau jatuh pada sel foto, maka arus yang dihasilkan pun menjadi lebih banyak.

Cara Memakai Lux Meter

Lux meter versi digital amat mudah digunakan. Nyalakan saja alat ini dan ukurlah tingkat pencahayaan di tempat yang ingin diketahui intensitas cahayanya.

Secara otomatis, light meter akan mengukur dan kemudian menampilkan hasil pengukurannya pada layar.

2. Goniophotometer

https://gloptic.com/

Alat ukur intensitas cahaya yang kedua adalah Goniophotometer. Alat ini digunakan untuk mengukur pancaran cahaya dari sumber cahaya dengan sudut berbeda.

Lebih detail lagi, alat ini mampu mengukur distribusi spasial sumber cahaya atau sumber radiasi. Sehingga, sifat fotometri cahaya akan bisa tampak pada suatu sudut.

Dengan fungsinya tersebut, alat ini pada prakteknya banyak digunakan di industri otomotif. Alat ini mampu mengukur intensitas cahaya, distribusi intensitas, fluks cahaya, temperatur warna, dan koordinat warna.

3. Spektrofotometer

https://www.miconos.co.id/

Alat ukur intensitas cahaya yang terakhir adalah spektrofotometer. Alat ini mampu mengukur jumlah cahaya yang terdapat pada gelombang tertentu yang tengah merambat pada suatu benda ataupun materi.

Dengan fungsinya tersebut, alat ini pun lebih banyak dipakai di laboratorium untuk keperluan eksperimen.

Prinsip Kerja Spektrofotometer

Spektrofotometer mengukur jumlah cahaya berdasarkan interaksi yang terjadi antara sebuah materi dengan cahaya yang disinarkan atau ditembakkan.

Cahaya yang ditembakkan bisa bermacam-macam seperti ultra violet, inframerah, ataupun cahaya tampak.

Pemilihan cahaya bisa diatur sesuai panjang gelombang. Sementara materi yang bisa dipakai adalah atom maupun molekul. Biasanya memakai bahan dari kuarsa atau kaca.

Cahaya yang ditembakkan nantinya akan diserap oleh materi, sementara sisanya dilewatkan begitu saja. Nilai penyerapan cahaya yang terserap sebanding dengan konsentrasi larutan yang terdapat di dalam kuvet.

Berdasarkan prinsip kerjanya, terdapat dua jenis spektrofotometer yaitu single beam dan double beam.

Spektrofotometer single beam mampu melewati satu arah saja. Sehingga nilai yang ada hanyalah nilai penyerapan dari larutan yang dimasukkan.

Sementara pada spektrofotometer double beam, nilai blanko mampu secara langsung terukur bersamaan dengan nilai penyerapan larutan. Satu proses untuk mengukur dua hal tersebut.

Prinsip kerjanya terletak pada chopper yang mampu membelah cahaya menjadi dua dimana yang satu melewati blanko sedangkan yang lainnya melewati larutan.

Melihat dari prinsip atau cara kerjanya, spektrofotometer jenis double beam memang lebih unggul. Hal ini dikarenakan nilai absorbansi larutan yang didapat telah dikurangi oleh nilai absorbansi blanko.

Sementara spektrofotometer single beam memiliki beberapa kekurangan seperti perubahan intensitas cahaya yang disebabkan oleh fluktuasi daya listrik.

Cara Memakai Spektrofotometer

Berikut ini cara memakai alat ukur intensitas cahaya spektrofotometer yang terbagi dalam beberapa bagian:

Persiapan Sampel:

  1. Pertama nyalakanlah spektrofotometer
  2. Setelah itu, bersihkan tabung reaksi atau kuvet
  3. Selanjutnya, tuanglah sampel secukupnya saja ke dalam tabung reaksi
  4. Persiapkan larutan kontrol dan lap sisi luar dari kuvet

Eksperimen:

  1. Tentukanlah panjang gelombang cahaya yang akan diteliti
  2. Lakukan kalibrasi spektrofotometer dengan menggunakan laurtan blank
  3. Tarik black dan uji terlebih dahulu hasil dari kalibrasinya
  4. Ukurlah daya absorbansi dari sampel
  5. Ulangi percobaan dengan panjang gelombang sumber cahaya yang berbeda

Analisa: 

  1. Hitunglah daya serta atau absorbansi dari sampel berikut dengan transmitannya
  2. Buatlah grafik yang berisi nilai penyerapan atau absorbansi vs panjang gelombang
  3. Lakukanlah perbandingan spektrum daya absorbansi dengan grafik dari sebuah senyawa tertentu yang telah diketahui daya absorbansinya

Demikianlah cara memakai alat ukur intensitas cahaya spektrofotometer.

Itulah Alat Ukur Intensitas Cahaya beserta Cara Mengukurnya

Tiga alat ukur intensitas cahaya yang dibahas di atas ternyata memiliki segmentasi tersendiri dalam pemakaiannya.

Hanya bidang-bidang tertentu saja yang banyak menggunakan alat-alat tersebut seperti fotografi, sinematografi, otomotif, eksperimen laboratorium, dan lain sebagainya.

Dengan demikian, agak sulit memang bila ditanya apa saja alat ukur intensitas cahaya yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, setidaknya kamu kini sudah tahu. Semoga pembahasan alat ukur intensitas cahaya ini semakin menambah pengetahuanmu, ya!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta