Alasan Anak Rantau Cocok Dijadikan Pasangan

Alasan Anak Rantau Cocok Dijadikan Pasangan – Jauh dari orang tua bukanlah hal yang menyenangkan.

Hal tersebut kerap kali terjadi demi mencapai cita-cita, misalnya demi menempuh pendidikan atau lokasi pekerjaan yang cukup jauh yang mengharuskanmu jauh dari orang tua.

Namun, dari berbagai pengalaman baru ketika jauh dari orang tua itulah yang membentuk pribadi menjadi lebih mandiri dan dewasa. Karakter tersebut menjadikan anak rantau cocok untuk dijadikan sebagai pasangan.

Alasan Anak Rantau Cocok Dijadikan Pasangan

Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik buat anaknnya. Pendidikan yang terbaik, pekerjaan yang terbaik adalah harapan setiap orang.

Demi mendapat semua itu, seorang anak harus jauh dari keluarganya. Menjadi anak kos, hidup sendiri di ruangan kecil, hidup mandiri, tanpa ada lagi bantuan dari Mama yang biasa dilakukan.

Tapi hal ini memberi banyak pelajaran loh buat kamu yang sedang ada di posisi ini.

Karena kamu akan dipaksa mandiri, dipaksa dewasa oleh keadaan, maka kamu akan mendapat pengalaman berharga, dan bisa menjadi bekal kamu nanti bila ingin membangun sebuah rumah tangga.

Kenapa anak rantau kerap kali dijadikan alasan cocok sebagai pasangan hidup? Simak  di sini.

1. Terbiasa Bangun Sendiri

Memulai aktivitas setiap hari, mengejar waktu, kamu diharuskan untuk bangun lebih awal tanpa ada bantuan dari mama lagi.

Harus membuat alarm sendiri, atau bahkan menjadi biasa bangun di jam itu.

2. Menyelesaikan Pekerjaan Rumah Sendiri

Mencuci, menyetrika pakaian akan dilakukan sendiri, meski ada jasa laundry, namun anak rantau akan melakukannya sendiri untuk menghemat keuangan.

3. Masak Sendiri

Meski tidak semua anak rantau melakukan ini, namun ada beberapa anak rantau apalagi wanita akan masak sendiri, dengan alasan hemat ataupun masakan sendiri lebih enak.

Apalagi yang ada pasangan, pasti berusaha masak sendiri untuk makan bersama nanti, hehe.

4. Menyelesaikan Masalah Sendiri

Mandirinya anak rantau karena beberapa masalah yang dihadapi harus diselesaikan sendiri.

Tidak mudah untuk mengadu kepada orang tua, karena akan membebani orang tua, atau didikan orang tua kepada anak harus mampu menyelesaikan sendiri.

Tidak terbayang ya, bila nanti sudah menikah, akan terbiasa dengan pergumulan hidup.