Angpao Imlek 2020, Aturan Memberikan Angpao Agar Membawa Keberuntungan

Angpao Imlek 2020, Aturan memberikan Angpao Agar Membawa Keberuntungan – Tidak terasa sebentar lagi masyarakat Tionghoa akan merayakan Chinese New Years yang jatuh pada 25 Januari. Momen Imlek atau Chinese New Year 2020 yang dilewatkan bersama keluarga atau orang terdekat tentu menjadi hal yang begitu dinanti. Dalam perayaan Imlek atau Chinese New Year 2020, selain bisa berjumpa dengan sanak famili, kamu juga bisa mencicipi aneka jajanan kue yang memiliki rasa khas. Karena sama menariknya dengan perayaan Imlek, maka Mamikos menyajikan artikel khusus untuk membahas angpao Imlek 2020, aturan memberikan angpao agar membawa keberuntungan ini.

Ini Dia Aturan Memberikan Angpao Agar Bawa Keberuntungan

Hidangan khas Imlek yang sudah mulai banyak ditemui sebut saja kue keranjang hingga ikan bandeng yang lezat. Dua sajian itu tentu bisa menjadi inspirasi sajian pada perayaan Imlek atau Chinese New Year 2020 bersama keluarga Anda. Ternyata bukan hanya karena kelezatannya saja lho, kuliner khas Imlek tersebut dipercaya mampu membawa keberuntungan dan kemakmuran.

Di bawah ini Mamikos telah merangkum dengan detail tentang cara memberi angpao Imlek 2020, aturan memberikan angpao agar membawa keberuntungan beserta mitos yang dilarang dilakukan pada perayaan Imlek atau Chinese New Year 2020. Apa saja itu, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini:

Aturan Memberikan Angpao Dan Menerima Angpao

1. Alasan Angpao Berwarna Merah

Bagi masyarakat Tionghoa khususnya, warna merah adalah warna wajib dalam setiap perayaan Imlek atau Chinese New Year 2020. Warna merah juga menjadi simbol energi, kebahagiaan dan keberuntungan. Dengan memberikan angpao beramplop merah menandakan bahwa kita juga membagikan kebahagiaan dan keberuntungan bagi orang yang menerimanya. Sarat filosofi sekali bukan. Jadi tidak sembarangan warna merah saja.

2. Angpao Selalu Diberikan Dari Orangtua Kepada Orang Yang Lebih Muda

Dalam memberikan angpao ke sesama juga bisa sembarangan sebab ada aturan tersendiri agar membawa keberuntungan. Perhatikan baik-baik. Angpao selalu diberikan dari orangtua kepada orang yang lebih muda dan tidak pernah sebaliknya. Pegawai atau staf di sebuah kantor biasanya juga akan mendapatkan angpao dari atasannya sebagai bos. Sementara bila di rumah maka orangtua yang akan memberikan angpao Imlek kepada anak-anaknya.

Selain itu, bagi yang sudah menikah biasanya akan memberikan angpao kepada yang belum menikah. Sedangkan bila seseorang belum menikah akan tetapi sudah memasuki usia 40 tahun, maka dirinya tetap diwajibkan memberikan angpao karena sudah dianggap dewasa. Apabila usiamu masih mudah namun belum menemukan jodoh, maka menerima angpao juga bisa menjadi salah satu jalan untuk membuka keberuntungan akan jodoh. Jadi jika kamu belum menemukan jodoh, kamu bisa mencoba meminta angpao pada orangtua atau saudaramu.

3. Ketentuan Uang yang Harus Diberikan

Bagi kamu yang bukan berasal dari keturuan Tionghoa mungkin tidak mengetahui sama sekali fakta ini. Memberikan angpao itu tidak bisa sembarangan. Ada ketentuan uang seperti apa yang harus kamu isi dalam angpao. Yakni hindari lah memberikan uang logam di dalam angpao. Saat memberikan angpao, usahakan untuk selalu memberikan uang baru bukan uang lama atau bahkan yang sudah lusuh. Jadi tidak ada salahnya menukar uang baru di Bank.

4. Aturan Saat Menerima Angpao

Apabila kamu hendak menerima angpao, perhatikan aturannya, ya. Yaitu kamu wajib menerima angpao tersebut dengan 2 tangan. Dan hal terpenting yang harus selalu kamu ingat juga adalah dengan tidak membuka angpao di depan orang yang memberikannya.

5. Membersihkan Rumah

Membersihkan rumah tentunya memang harus sering dilakukan. Begitu juga saat di saat menjelang perayaan Imlek. Membersihkan rumah adalah hal yang wajib untuk dilakukan agar menjauhkan rumah dari hal-hal spiritual negatif dan nasib buruk yang terjadi pada tahun sebelumnya. Tahun baru juga bisa menjadi waktu yang tepat untuk mengganti barang-barang yang lama. Jadi kamu bisa sedikit mensontek cara Marie Kondo dalam mensortir barang-barang lama dan tak perlu dan menggantinya dengan yang baru.

6. Hidangan Wajib Khas Imlek

Hari raya apapun tentu akan terasa kurang lengkap apabila tidak disajikan makanan wajib saat hari perayaan tersebut. Begitu juga dengan perayaan Imlek. Hidangan khas Imlek seperti kue keranjang dan jeruk menjadi makanan wajib yang ada di meja saat Imlek. Bagi masyarakat Tionghoa sendiri, makanan yang akan disajikan saat perayaan tersebut berlangsung minimal terdiri dari 12 jenis makanan yang melambangkan 12 macam shio dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa.

Selain melambangkan shio, masing-masing makanan tersebut juga memiliki makna atau istilahnya sendiri. Misalnya, ayam utuh yang melambangkan kemakmuran keluarga. Lalu mie panjang yang melambangkan panjang umur dan cara menyantapnya juga jangan sembarangan. Kamu tidak boleh memotongnya begitu saja melainkan memakannya sampai habis. Lalu ada sajian kue lapis legit yang mengartikan rezeki yang berlapis-lapis.

7. Nominal Angpao

Berdasarkan kebudayaan dan kepercayaan masyarakat keturunan Tionghoa, jumlah nominal uang angpao boleh berapa saja alias dibebaskan. Akan tetapi, hal yang tidak boleh dilanggar sama sekali ialah nominalnya tidak mengandung angka 4. Sebab menurut keyakinan keturunan Tionghoa, angka 4 dalam bahasa mandarin memiliki pelafalan yang sama dengan kata ‘mati’. Sehingga angka 4 dalam kebudayaan Tionghoa pun kemudian memiliki arti yang buruk dan selalu dikait-kaitkan dengan ketidakberuntungan. Jadi perhatikan ya kalau mau memberi angpao.

8. Dilarang Dibelanjakan

Mungkin ini tradisi lama. Namun siapa sangka masih berlanjut sampai sekarang. Tradisi lama kebudayaan Tionghoa tersebut mengatakan bahwa uang angpao Imlek yang didapatkan jangan sampai dibelanjakan. Orang dulu mempercayai jika uang angpao Imlek dibelanjakan oleh si penerima, maka setelahnya maka akan membawa kesialan terus menerus. Hal tersebut dikarenakan uang angpao juga diartikan sebagai bentuk doa dan berkah yang diberikan oleh Dewa Cai Shen atau Dewa Uang dalam kebudayaan Tionghoa. Jadi ada baiknya uang angpao tersebut disimpan atau ditabung saja untuk membawa keberuntungan. Bisa ditaruh di celengan atau disetor secara tunai ke bank.

9. Memasang Kertas Merah

Kertas merah yang biasanya ditempelkan pada pintu kerap berisikan karakter huruf berwarna emas atau hitam. Hal tersebut bukanlah hal aneh. Melainkan mengandung tujuannya sebagai bentuk pengharapan yang bersifat positif terhadap tahun baru. Tradisi ini dikabarkan sudah berkembang sejak masa Dinasti Han untuk memberikan keberuntungan kepada keluarga di setiap rumah. Jadi jangan heran jika kamu menemui ada kertas merah yang tertempel di pintu atau jendela rumah orang Tionghoa, ya.

10. Petasan dan Kembang Api

Petasan dan kembang api identik dengan sebuah perayaan besar. Terutama pada saat tahun baru. Siapa sangka hal yang sama juga berlaku pada saat perayaan Imlek. Menurut kepercayaan Tionghoa, membakar petasan dan kembang api selain untuk memeriahkan perayaan yang berlangsung setahun sekali, juga wajib dilakukan untuk mengusir nasib-nasib buruk di tahun sebelumnya. Selain itu juga mengharapkan tahun baru yang lebih bahagia dan lebih baik.

11. Nonton Barongsai Bersama

Dalam kepercayaan orang Tionghoa, Liong (naga) dan Barongsai adalah lambang kebahagiaan dan kesenangan. Tarian naga dan singa ini dipercaya merupakan pertunjukan yang dapat membawa keberuntungan serta salah satu cara mengusir roh-roh jahat yang akan mengganggu kehidupan manusia. Maka tidak mengherankan pertunjukkan ini selalu ada dalam setiap perayaan Imlek. Apakah kamu suka menonton Barongsai saat Imlek?

Mitos Saat Imlek

Setelah membaca ulasan singkat angpao Imlek 2020, aturan memberikan angpao agar membawa keberuntungan, maka Mamikos juga hendak membahas hal-hal yang dianggap mitos saat perayaan Imlek berlangsung. Lantas apa saja yang dianggap sebagai mitos tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini:

1. Dilarang Berbicara Hal-hal Ini

Orangtua dulu sudah mengajarkan kepada anak-anaknya agar tidak mengucapkan kata-kata yang berbau kematian saat perayaan Imlek berlangsung. Hal tersebut dipercaya bahwa apa yang akan terjadi pada awal tahun baru, bisa menggambarkan apa yang akan terjadi di sepanjang tahun tersebut. Pembicaraan seputar hantu atau apapun yang terkait dengan roh orang yang sudah meninggal juga amat dilarang. Hal ini juga diyakini akan membawa unsur kematian dan kesialan.

Selain itu juga tidak boleh membuat anak-anak kecil menangis di malam tahun baru lho. Karena bisa membawa suasana kesedihan, dimana seharusnya tercipta suasana kegembiraan oleh tawa anak-anak. Jadi sebaiknya ciptakan suasana yang penuh dengan rasa syukur dan khidmatnya berkumpul bersama keluarga.

2. Simpan Benda Ini Saat Perayaan Tahun Baru Imlek

Sebaiknya alat-alat pembersih rumah seperti kemoceng, kain pel dan sapu disimpan dengan rapi jauh-jauh hari sebelum malam pergantian tahun baru. Hal ini dimaksudkan agar kita tidak menggunakannya lagi ketika perayaan Imlek sedang berlangsung. Sebab apabila sampai digunakan, kepercayaan yang beredar keberuntungan kita juga akan ikut tersapu. Jika kotor, gunakan saja kertas tisu, atau pungut dengan tangan. Jangan disapu atau dipel.

3. Dilarang Memotong Rambut Menjelang Imlek

Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, kita dilarang untuk boleh memotong atau menggunting rambut pada saat perayaan tahun baru Imlek. Alasan logisnya adalah keberuntungan kita disepanjang tahun sebelumnya akan ikut terpotong juga. Jika kamu ingin memotong rambut, maka disarankan agar dilakukan beberapa hari sebelum perayaan Imlek. Namun tidak bisa dipastikan juga apakah hal tersebut berlaku juga bagi wanita yang ingin pergi ke salon terlebih dulu sebelum pergi ke rumah sanak saudaranya. Atau sekedar ingin tampil kinclong cantik saat menjamu para tamu dirumahnya. Atau mungkin hanya berlaku untuk proses potong rambut saja.

4. Mitos Seputar Warna Merah Saat Imlek

Jangan terlalu heran jika saat perayaan tahun baru Imlek, warna merah akan menjadi warna yang dominan dibanding warna lainnya. Mulai dari pakaian hingga ornamen atau hiasan Imlek pasti semua berwarna merah. Masyarakat Tionghoa mempercayai jika warna merah adalah simbol keberuntungan. Kertas Angpao yang dibungkus dengan berwarna merah bermakna agar anak-anak dapat tumbuh sehat dan bahagia selalu.

Demikianlah ulasan Mamikos seputar angpao Imlek 2020 aturan memberikan angpao agar membawa keberuntungan yang bisa disampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga perayaan tahun baru Imlek nanti kita semua diberi keberkahan oleh Yang Maha Kuasa, murah rejeki dan dijauhkan dari hal-hal buruk serta beruntung di sepanjang tahun. Selamat Imlek!

Klik dan dapatkan kost yang kamu idamkan: