Apa Itu Hantavirus, Ciri-ciri Gejala, Cara Penularan Dan Cara Mencegahnya

Hantavirus – Belum reda dari wabah Virus Corona (Covid-19), kini dunia tengah digemparkan dengan kabar tentang Hantavirus. Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) ini merupakan sebuah penyakit pernapasan parah. Penyakit ini bisa berakibat fatal jika terjangkit pada manusia. Kabar tentang Hantavirus ini mulai terkuak setelah seorang pria di Provinsi Yunnan, China dilaporkan meninggal dunia akibat virus tersebut pada Selasa (24/3/2020). Untuk info lebih jelasnya, berikut Mamikos sudah rangkum info terkait Hantavirus mulai dari ciri-ciri gejala, cara penularan, hingga cara pencegahannya.

Ciri-ciri Gejala, Cara Penularan dan Cara Pencegahan Hantavirus

1.bp.blogspot.com

 

Kemunculan penyakit Hantavirus di China ternyata cukup menggemparkan publik. Berdasarkan informasi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, Hantavirus ditularkan melalui tikus. Hantavirus ini adalah keluarga virus yang menyebar terutama oleh tikus. Virus ini dapat menyebabkan beragam sindrom penyakit pada orang di seluruh dunia. Siapa pun yang bersentuhan dengan tikus yang membawa Hantavirus berisiko akan terjangkit.

Apa Itu Hantavirus?

Hantavirus sebenarnya adalah penyakit zoonosis, yakni penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Hewan yang paling berpotensi dalam penyebaran virus ini adalah tikus. Penularan pada manusia bisa terjadi jika manusia melakukan kontak dengan urine, saliva, ataupun kotoran dari hewan tersebut. Nah, Hantavirus ini sendiri sebenarnya terbagi menjadi 2 kelompok yakni Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) yang terdapat di Amerika dan Hantavirus Fever with Renal Syndrome (HFRS) yang kebanyakan ditemukan di Eropa dan Asia dan dapat menyebabkan demam berdarah.

Asal Muasal Hantavirus

Mengutip situs Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Rabu (25/3/2020), infeksi Hantavirus biasanya terjadi di daerah pedesaan, hutan, ladang, dan perternakan yang menjadi tempat terbaik kehadiran hewan pengerat tikus. Sedangkan di perkotaan, tikus hobi tinggal di gudang dan bangunan kosong tak terurus. Para tikus ini bisa membawa Hantavirus. Sayangnya, kita tidak bisa mengenali tikus yang membawa virus tersebut karena mereka tidak akan sakit. Tikus yang membawa virus ini kemudian bersarang, seiring kotoran, air kencing, hingga air liur terus-menerus menumpuk dan menyebabkan virus semakin banyak keluar.

Jenis Hewan Yang Menularkan Hantavirus

Dilansir dari situs resmi Pusat Penanganan dan Pencegahan Penyakit AS atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada empat jenis tikus pengerat yang dapat menularkan hantavirus di AS. Berikut rinciannya:

1. Tikus kapas (Sigmodon hispidus)

Tikus jenis ini ditemukan di AS tenggara dan merambah ke Amerika Tengah dan Selatan. Sigmodon hispidus memiliki tubuh lebih besar daripada tikus rusa. Sigmodon hispidus juga khas dengan ukuran tubuh berkisar 5-7 inci atau sekitar 12,5-18 cm dan panjang ekor sekitar 7,5-10 cm. Selain itu, Sigmodon hispidus memiliki bulu lebih panjang dan kasar dan bewarna keabu-abuan, atau hitam keabu-abuan. Jenis virus yang ada dalam tikus kapas adalah virus Black Creek Canal (BCCV). Untuk habitatnya, tikus kapas biasa mendiami daerah yang ditumbuhi semak belukar dan rumput tinggi.

2. Tikus rusa (Peromyscus maniculatus)

Tikus rusa atau Peromyscus maniculatus adalah tikus yang memiliki ciri mata dan telinga besar. Kepala dan tubuhnya berukuran sekitar 2-3 cm (untuk ukuran kepala), sementara untuk ukuran badan sekitar 5-7,5 cm dan untuk panjang ekor berkisar 5-7,5 cm. Tikus rusa umumnya memiliki warna abu-abu hingga cokelat kemerahan dan ekornya memiliki sisi putih yang tampak jelas. Jenis hantavirus yang dibawa oleh tikus rusa yakni Sin Nombre (SNV). Adapun habitat tikus rusa ditemukan di seluruh Amerika Utara, dan beberapa muncul di daerah gurun.

3. Tikus beras (Oryzomys palustris)

Kemudian, jenis tikus yang membawa hantavirus yakni tikus beras atau Oryzomys palustris. Tikus ini memiliki postur tubuh lebih kecil jika dibandingkan dengan tikus kapas. Panjang kepala 7,5-15 cm dan panjang ekor 10-18 cm. Memang, tikus beras memiliki ekor yang sangat panjang daripada empat jenis tikus pembawa hantavirus lainnya. Tak hanya itu, tikus beras memiliki bulu pendek, lembut, dan warna kecokelatan. Mereka memiliki kaki berwarna keputih-putihan. Adapun strain hantavirus yang ada pada tikus beras adalah Bayou (BAYV). Umumnya, tikus beras lebih suka berada di daerah rawa dan semi-akuatik. Daerah-daerah ini banyak ditemukan di AS Tenggara dan Amerika Tengah.

4. Tikus putih (Peromyscus leucopus)

Jenis tikus lain yang menjadi sumber atau pembawa hantavirus yakni tikus putih atau Peromyscus leucopus. Adapun tikus putih memiliki ciri yang serupa dengan tikus rusa, yakni kepala dan tubuh mereka memiliki panjang sekitar 10 cm. Normalnya, tikus putih mempunyai ekor dengan panjang 5-10 cm. Sementara, bulu-bulu dari tikus putih berwarna pucat dan ada beberapa berwarna cokelat kemerahan. Untuk bagian kaki, tikus putih memiliki kaki berwarna putih. Diketahui, jenis virus yang dibawa oleh tikus putih adalah virus New York (NYV).

Ciri-ciri Gejala Hantavirus

1. Demam

Ciri-ciri gejala Hantavirus yang pertama adalah demam, di mana demam pada infeksi Hantavirus ini memiliki kesamaan seperti demam berdarah. Suhu tubuh penderita Hantavirus cenderung akan mengalami kenaikan dan melebihi suhu tubuh orang normal, yakni sekitar 37,5 derajat celcius. Selain itu, akan ada gejala yang lain seperti muncul bercak-bercak merah pada permukaan kulit di seluruh tubuh. Gejala infeksi ini tidak begitu saja muncul, namun gejala ini dapat terjadi dalam kurun waktu 1 hingga 8 minggu setelah terjadi kontak ataupun interaksi langsung dengan hewan pengerat yang terinfeksi.

2. Nyeri atau keram otot

Ciri-ciri selanjutnya adalah nyeri atau kram otot. Gejala ini mengindisikan bahwa otot pada tubuh sedang meradang, sehingga yang dirasakan oleh seseorang yang terinfeksi Hantavirus adalah sakit yang berlebihan pada otot dan jaringan di sekitarnya. Tidak perlu merasa khawatir, pengobatan yang diterapkan untuk pasien infeksi Hantavirus bersifat simptomik. Maksudnya adalah pengobatan dilakukan untuk mengurangi dan menekan gejala-gejala yang ditimbulkan setelah terjadinya penularan Hantavirus.

3. Kelelahan

Penderita Hantavirus juga kerap merasakan kelelahan. Kelelahan di sini dapat berarti bahwa otot-otot yang ada pada tubuh menjadi tegang dengan menurunnya fungsi otak untuk melakukan aktivitas secara sadar. Pada orang yang telah terinfeksi Hantavirus, gejala tersebut muncul setelah adanya beberapa gejala yang dirasakan sebelumnya.

4. Sakit kepala

Selanjutnya, seorang pendertia Hantavirus juga akan merasakan adanya sakit kepala. Gejala ini dapat dirasakan dalam kurun waktu 1 minggu setelah terjadi kontak dengan hewan tertular Hantavirus. Biasanya, gejala sakit kepala tersebut disertai dengan gangguan penglihatan, bicara kacau, leher kaku, atau bahkan kejang. Sakit kepala dapat dirasakan seperti menyebar ke area wajah, leher, dan bahu serta penderita akan lebih sensitif terhadap sinar matahari, lampu, dan sebagainya.

5. Batuk

Tak hanya sampai disitu saja, ciri-ciri dan gejala Hantavirus selanjutnya adalah batuk. Gejala yang satu ini akan dirasakan pada 10 hari setelah gejala-gejala awal pada orang yang telah terinfeksi oleh Hantavirus. Ciri dan gejala infeksi Hantavirus yang satu ini dirasakan setelah adanya gejala demam, kram atau nyeri otot, dan sakit kepala. Pada tahapan gejala ini, batuk yang dirasakan yakni batuk berdahak ataupun batuk kering. Ciri dan gejala ini dapat menyebabkan gejala-gejala lain seperti sesak napas.

6. Sesak nafas

Sesak nafas juga menjadi salah satu ciri-ciri dan gejala Hantavirus yang dapat kita amati. Para pendertia Hantavirus akan merasakan sesak nafas seperti berat untuk bernapas dan dada seperti tertekan. Hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa Hantavirus telah menginfeksi organ paru-paru dan sistem pernapasan penderitanya. Apabila orang yang terinfeksi Hantavirus telah mengalami gejala pada tahapan ini, maka sebaiknya segera tindakan-tindakan medis yang lebih lanjut.

7. Gangguan buang air kecil

Dan ciri-ciri serta gejala Hantavirus yang terakhir adalah merasakan gangguan buang air kecil. Orang yang terinfeksi Hantavirus akan merasakan meningkatnya atau menurunnya intensitas buang air kecil. Padahal, buang air kecil merupakan salah satu cara metabolisme tubuh untuk mengeluarkan racun yang ada. Sehingga tubuh akan tetap akan selalu bebas dengan racun. Jika penderita sudah merasakan gejala ini, maka dipastikan bahwa Hantavirus telah menyerang organ ginjal pada orang yang telah terinfeksi.

Cara Penularan Hantavirus ke Manusia

Tidak seperti Virus Corona yang penularannya melalui droplet atau air liur yang menempel, hantavirus ini bisa menular melalui airbone atau virus yang berada di udara lalu terhirup oleh manusia. Misalnya, saat proses pembersihan sarang itu disapu, lalu debunya melayang ke udara dan terhirup, dari sanalah virus tersebut masuk. Adapun beberapa cara penularan lainnya dari manusia ke tikus, yakni:

  1. Jika tikus tersebut mengigit seseorang, bisa jadi virus itu menyebar ke orang tersebut. Tapi jenis penularan ini jarang terjadi.
  2. Para ilmuwan percaya bahwa orang bisa tertular hantavirus jika menyentuh benda yang terkontaminasi urine tikus, kotoran, atau air liur, lalu orang tersebut menyentuh hidung dan mulut.
  3. Ilmuwan juga menduga seseorang bisa terinfeksi jika memakan makanan yang terkontaminasi oleh air kencing, kotoran, atau air liur tikus yang terinfeksi hantavirus.
  4. Kasus di Amerika Serikat, orang yang terinfeksi hantavirus tidak menularkan kepada manusia lainnya. Kasus penularan dari orang ke orang terjadi di Chili dan Argentina saat terjadinya kontak dekat dengan orang yang terinfeksi hantavirus yang berjenis virus Andes.

Cara Pencegahan Hantavirus

Untuk mencegah agar tidak terjangkit Hantavirus, kamu bisa melakukan beberapa pencegahan berikut yang dirangkum dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC):

  1. Membuka dan membersihkan segala sisi bangunan di ruangan rumahmu
  2. Rajin membersihkan segala jenis peralatan rumah
  3. Menggunakan peralatan yang lengkap untuk tubuh saat bekerja di lapangan

Pengobatan Hantavirus

Hingga kini, belum ada perawatan khusus, pengobatan, hingga vaksin untuk infeksi Hantavirus. Namun, diketahui bahwa jika seseorang yang terinfeksi diketahui lebih awal dan menerima perawatan medis di unit perawatan intensif, kondisi akan membaik. Dalam perawatan intensif, pasien diintubasi dan diberikan terapi oksigen untuk membantu gejala kesulitan bernapas yang parah. Semakin awal pasien dibawa ke perawatan intensif, semakin baik. Oleh karena itu, jika kamu berada di sekitar kawasna di mana tikus berkembang biak dan alami gejala demam, nyeri otot dalam, dan napas pendek, segera temui dokter. Pastikan untuk memberi tahu dokter bahwa kamu berada di sekitar hewan pengerat. Cara ini akan mengingatkan dokter untuk mencari dengan cermat segala penyakit yang dibawa hewan pengerat, seperti Hantavirus.

Perbedaan Gejala Hantavirus dan Virus Corona Covid-19

Belum selesai dengan Virus Corona Covid-19, kini dunia harus dihadapkan lagi dengan kemunculan Hantavirus. Hantavirus telah membuat satu pria di China meninggal dunia pada Selasa (24/3/2020) lalu. Kabarnya, pria tersebut merupakan penumpang bus yang tak diungkap namanya itu berasal dari provinsi Yunna dan dia sedang dalam perjalanan kerja menuju Shandong. Seorang dokter yang bernama Dr Sumaiya Shaikh juga menjelaskan jika warga dunia tak perlu panik akan Hantavirus karena virus ini tidak menyebar seperti Covid-19. Jika Covid-19 menyebar lewat manusia, maka Hantavirus ini menyebar lewat hewan perekat (tikus).

Oke, di atas tadi Mamikos sudah merangkum info seputar Hantavirus yang sedang marak diperbincangkan khalayak. Semoga info terkait Hantavirus mulai dari ciri-ciri gejala, cara penularan, hingga cara pencegahannya tadi bisa berguna ya untuk menambah wawasan kamu. Jika kamu masih memiliki pertanyaan lainnya seputar Hantavirus, kamu bisa gali informasi lebih banyak lagi melalui situs blog Mamikos. Buat kamu yang berencana ingin merantau ke luar kota untuk menempuh pendidikan, maka jangan lupa untuk download aplikasi Mamikos di ponsel kamu ya! Di aplikasi Mamikos kamu akan dengan mudah menemukan informasi seputar kost-kostan, sewa apartemen, hingga sewa rumah kontrakan dengan mudah yang bisa menjadi tempat tinggal kamu nantinya.

Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idaman mu: