Apa itu Kurikulum Deep Learning sebagai Pengganti Kurikulum Merdeka 2025? Siswa dan Guru Wajib Tahu Berikut Penjelasannya

Apa itu Kurikulum Deep Learning sebagai Pengganti Kurikulum Merdeka 2025? Siswa dan Guru Wajib Tahu Berikut Penjelasannya – Baru-baru ini Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang baru telah memberikan pernyataan yang menjadi buah bibir.

Prof. Abdul Mu’ti yang ditunjuk presiden sebagai Mendikdasmen memiliki wacana untuk mengganti Kurikulum Merdeka yang digagas oleh Nadiem Makarim, dengan Kurikulum Deep Learning.

Apa itu Kurikulum Deep Learning? Apa beda dan perbedaan dari kurikulum sebelumnya? Bagi Anda guru dan siswa, tentunya harus menyimak artikel ini sampai habis, ya.😊

Mengapa Kurikulum Merdeka Ditinggalkan?

Canva/@Satrio Ramadhan

Mendikdasmen Prof. Abdul Mu’ti mengatakan bahwa kurikulum yang sebelum ini hanya memiliki dua pendekatan saja, yaitu service learning dan achievement learning.

Kurikulum Merdeka hanya terfokus pada aspek permukaan saja dalam proses pembelajarannya. Belum ada upaya yang benar-benar mendalam untuk memastikan peserta didik mampu memahami materi secara berkelanjutan, menemukan fakta, memahami manfaat, atau penerapan praktik nyata.

Dikutip dari laman klikpendidikan.id, dalam wawancaranya Prof. Abdul Mu’ti mengatakan “Mengetahui fakta-fakta itu penting, tapi murid sering kali tidak tahu gunanya fakta yang sudah diketahui.”

Oleh karena itu, beliau menawarkan penggunaan Kurikulum Deep Learning sebagai pengganti kurikulum lama agar siswa menjadi lebih memahami apa yang sedang dipelajari tanpa memberikan beban yang berat.

Nah, apa itu Kurikulum Deep Learning? Mari Mamikos beri pembahasan tentang Kurikulum Deep Learning di bagian selanjutnya.👇

Apa itu Kurikulum Deep Learning?

Kurikulum Deep Learning yang dimaksud adalah sebuah sistem pembelajaran yang lebih mendalam berupa pendekatan baru yang fokusnya adalah pada pemahaman yang juga lebih dalam dari setiap topik.

Prof. Abdul Mu’ti juga menyampaikan bahwa adanya Kurikulum Deep Learning bertujuan untuk menyederhanakan materi yang terlalu padat.

Selain itu siswa diharapkan dapat memahami tiap materi secara menyeluruh dan mendalam, bukan hanya sekadar menghafal saja seperti yang selama ini dilakukan.

Prof. Abdul Mu’ti pun mengungkapkan selama ini siswa dibebani terlalu banyak materi dalam waktu singkat. Hal tersebut justru membuat siswa tidak punya cukup waktu untuk memahami materi secara menyeluruh.

Tujuan Kurikulum Deep Learning

Lalu, mengapa Prof.  Abdul Mu’ti memiliki wacana untuk menerapkan Kurikulum Deep Learning sebagai pengganti dari Kurikulum Merdeka?  Apa tujuan Kurikulum Deep Learning?

1. Meningkatkan Pemahaman Siswa

Dibandingkan membahas banyak materi sekaligus seperti yang diterapkan selama ini, akan lebih baik fokus pada pemahaman yang lebih dalam.

Ketika siswa diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi konsep materi lebih banyak, maka mereka akan lebih mengerti apa yang sedang dipelajari.

Siswa diajak untuk benar-benar memahami inti dari pelajaran yang membuat pemahaman mereka akan lebih kuat dan mudah diingat.

2. Mengembangkan Keterampilan Berpikir

Tujuan lain dari apa itu Kurikulum Deep Learning adalah siswa diberi kesempatan untuk berpikir kritis. Merka akan diminta untuk berpikir dan mencari solusi atas masalah yang ada di sekitar mereka.

Tentunya hal tersebut akan membuat mereka lebih kritis dan melihat bagaimana teori yang dipelajari bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Meningkatkan Motivasi Siswa

Ketika kegiatan belajar lebih relevan dan menyenangkan, tentunya akan membuat siswa lebih tertarik belajar. Nantinya pendekatan Kurikulum Deep Learning yang  diterapkan akan menghubungkan materi dengan minat mereka, atau bahkan pengalaman sehari-hari yang membuat siswa termotivasi.

Kesimpulannya, Kurikulum Deep Learning akan membuat belajar lebih seru dan menyenangkan dengan tetap mengacu pada materi pembelajaran.

Pendekatan Kurikulum Deep Learning

Selain membicarakan apa itu Kurikulum Deep Learning, Mendikdasmen Prof. Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa kurikulum tersebut memiliki pendekatan-pendekatan utama, yaitu mindful, meaningful, dan joyfull.

Nah, apa saja maksud dari pendekatan Kurikulum Deep Learning itu, berikut penjelasannya:

1. Mindful Learning

Pendekatan pertama Kurikulum Deep Learning adalah mindful. Pendekatan ini bermaksud untuk mendorong pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakter unik setiap siswa.

Nantinya, siswa tidak hanya mendengarkan, tetapi juga ikut berperan aktif dengan berpartisipasi dalam diskusi dan eksplorasi materi.

Mindful Learning sebagai Metode Pengakuan Keberagaman

Mindful Learning menekankan pentingnya pengakuan akan keberagaman di kelas, karena setiap siswa memiliki latar belakang, minat, dan kemampuan yang unik. Guru diharapkan memahami konteks masing-masing siswa agar pengalaman belajar bisa lebih relevan dan bermakna.

Selain itu, guru diimbau untuk menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan setiap siswa melalui metode diferensiasi.

Metode tersebut melibatkan penyesuaian materi dan metode pengajaran, seperti mengadakan diskusi kelompok, eksperimen, dan eksplorasi materi, yang memungkinkan siswa lebih aktif dalam proses belajar.

Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran

Dalam pendekatan Mindful Learning, partisipasi siswa akan sangat ditekankan, sehingga mereka bukan hanya menjadi pendengar, tetapi turut aktif dalam proses pembelajaran.

Misalnya, dalam mata pelajaran sains, siswa bisa melakukan eksperimen untuk memahami konsep secara langsung, bukan sekadar mendengar penjelasan guru.

Mindful Learning juga mengutamakan pembelajaran berbasis proyek, di mana siswa diberikan tugas yang membuat mereka menerapkan pengetahuan dalam situasi nyata. Metode ini membantu mereka memahami hubungan antara pembelajaran di kelas dan kehidupan sehari-hari.

2. Meaningfull Learning

Pendekatan Meaningful Learning akan mengajak siswa untuk memahami hubungan dan manfaat materi yang sedang dipelajari. Tujuannya adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

Guru memiliki peran penting untuk menjelaskan tujuan dan manfaat dari materi yang sedang diajarkan.

Contohnya pada materi kesadaran lingkungan, guru juga harus menjelaskan mengapa siswa memiliki kepentingan untuk peduli terhadap lingkungan. Contoh lainnya seperti ketika mempelajari Akuntansi, maka guru juga menjelaskan tentang kegunaannya dalam pengaturan keuangan sehari-hari.

Metode Inkuiri Aktif dalam Pendekatan Meaningfull Learning

Dalam metode ini, siswa diajak belajar dengan cara bertanya dan mencari jawaban sendiri, sehingga mereka bisa berpikir lebih kritis. Siswa tidak hanya menerima informasi, tetapi juga aktif dalam menemukan jawabannya.

Selain itu, tugas-tugas dibuat oleh  guru agar siswa bisa bekerja dalam kelompok. Tujuannya agar siswa dapat bekerja sama, bertukar pemahaman dan pandangan, serta membuat belajar jadi lebih menarik dan bermanfaat.

3. Joyfull Learning

Dalam pendekatan Joyfull Learning lebih berfokus pada terciptanya suasana belajar yang menyenangkan, penuh semangat, dan  memotivasi siswa.

Menciptakan Suasana Belajar yang Menyenangkan dan Efektif

Kegiatan belajar bisa dilakukan dengan metode yang kreatif sekaligus interaktif, seperti permainan, simulasi, atau proyek yang membutuhkan kreativitas dari siswa.

Keterlibatan emosional juga penting dalam pembelajaran ini, lho. Ketika siswa terhubung secara emosional dengan materi, mereka cenderung lebih antusias dan termotivasi.

Misalnya, guru menyampaikan materi melalui cerita atau konteks yang relevan sehingga pelajaran terasa lebih hidup dan menarik bagi mereka.

Berfokus pada Pengalaman Belajar

Selain itu Joyfull Learning menekankan pentingnya pengalaman langsung dalam proses belajar. Artinya, siswa diberikan kesempatan untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam situasi nyata.

Tujuannya adalah agar mereka bisa melihat bagaimana materi yang dipelajari berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Setelah kegiatan belajar, siswa didorong untuk melakukan refleksi dan memberikan umpan balik agar membantu mereka memahami apa yang sudah dipelajari dan memikirkan cara mengaplikasikannya di masa depan.

Kapan Kurikulum Deep Learning Diterapkan?

Tentunya pergantian kurikulum tidak bisa dilakukan begitu saja dengan waktu yang singkat. Prof. Abdul Mu’ti mengatakan bahwa tidak mungkin melakukan perubahan kurikulum di tengah tahun ajaran yang kini masih berlangsung.

Namun demikian, Prof. Abdul Mu’ti memberikan bocoran bahwa penerapan Kurikulum Deep Learning direncanakan pada tahun 2025 nanti.

Berbagai persiapan juga harus mulai dilakukan, karena proses adaptasi elemen sekolah juga harus diperhatikan. Oleh karena itu, diperlukan adanya pelatihan guru, materi pembelajaran yang relevan, dan sosialisasi apa itu Kurikulum Deep Learning pada siswa dan orangtua.

Pergantian dari Kurikulum Merdeka ke Kurikulum Deep Learning juga akan dilakukan secara bertahap agar tidak menimbulkan masalah. Salah satunya adalah dengan mempertahankan beberapa hal yang efektif dari Kurikulum Merdeka.

Keterlibatan Guru dalam Kurikulum Deep Learning

Tentunya, agar berjalannya penerapan Kurikulum Deep Learning menjadi maksimal maka memerlukan peran dari fasilitator atau dalam kata lain adalah guru.

Maka dari itu, guru memerlukan pelatihan serta adaptasi untuk menguasai metode pengajaran yang mendukung Kurikulum Deep Learning.

Agar para guru siap menjalankan kurikulum tersebut, maka diperlukan pelatihan khusus yang membantu mereka memahami metode yang sesuai dengan Kurikulum Deep Learning.

Selain itu, proses tersebut akan membantu guru untuk membangun suasana belajar yang lebih interaktif (mindful learning), siswa yang lebih aktif berpikir kritis (meaningful learning), dan belajar yang menyenangkan (joyful learning).

Penutup

Demikian pembahasan Mamikos mengenai apa itu Kurikulum Deep Learning yang diwacanakan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah baru, Prof Abdul Mu’ti, di tahun 2025 nanti.

Apakah Kurikulum Deep Learning ini akan lebih baik dibandingkan dengan Kurikulum Merdeka yang sudah dan sedang berlangsung saat ini? Semoga apa yang menjadi harapan masyarakat untuk terciptanya pendidikan yang berkualitas bisa terwujud, ya.🙏

FAQ

Apa itu Kurikulum Deep Learning?

Kurikulum Deep Learning adalah metode pembelajaran yang membuat siswa akan lebih memahami materi agar lebih mendalam.

Apa tujuan Kurikulum Deep Learning?

Tujuan dari Kurikulum Deep Learning adalah untuk membuat siswa memahami secara mendalam, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan meningkatkan motivasi belajar siswa.

Apa saja pendekatan Kurikulum Deep Learning?

Pendekatan yang dibawa oleh Kurikulum Deep Learning adalah Mindfull Learning, Meaningfull Learning, dan Joyfull Learning.

Kapan Kurikulum Deep Learning diterapkan?

Kurikulum Deep Learning akan dilakukan pada tahun 2025.

Siapa penggagas Kurikulum Deep Learning?

Kurikulum Deep Learning diwacanakan oleh Mendikdasmen, Prof. Abdul Mu’ti, untuk menggantikan Kurikulum Merdeka di Indonesia.

Referensi:


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta