Apa Itu Paper? Pahami Struktur Penulisan serta Ciri-Ciri dan Cara Membuatnya

Apa Itu Paper? Pahami Struktur Penulisan serta Ciri-Ciri dan Cara Membuatnya – Makanan sehari-hari mahasiswa adalah paper, membuat kalangan pelajar di pendidikan tinggi ini pasti sudah paham apa itu paper sebenarnya. Walaupun tidak dapat mengatakan definisi secara langsung, paling tidak sudah mengerti bagaimana gambaran paper itu. 

Apa Itu Paper?

unsplash.com/@anniespratt

Kamu yang masih akan menginjak status mahasiswa baru mungkin bertanya-tanya tentang apa itu paper, apa itu paper dalam perkuliahan, dan sebagainya, baik karena mendengar gambaran tugas dari kakak-kakak tingkat ataupun masih membayangkan seperti apa tugas berbentuk paper itu.

Paper merupakan tulisan yang memaparkan satu tema dengan dukungan data dan argumen valid yang menguatkan isi paper. Paper bisa pula berupa tugas akhir yang sudah diringkas dengan rinci yang secara umum ada enam halaman.

Untuk menjawab pertanyaan apa itu paper, Pen & Pad menyatakan bahwa paper merupakan pengaturan ide-ide dalam format linier yang mudah dimengerti. Tidak seperti makalah, di dalam paper harus terdapat perspektif dan argumen yang kuat.

Essay Shark mengungkapkan pengertian apa itu paper sebagai karya tulis yang melibatkan penelitian, pemikiran kritis, evaluasi sumber, komposisi, dan organisasi.

Struktur Penulisan Paper

Struktur penulisan paper atau sistematika penulisannya memiliki 8 bagian pokok, yaitu judul, abstrak, pendahuluan, penelitian terdahulu, metodologi, pembahasan, penutup, dan daftar referensi atau daftar pustaka.

Untuk ketentuan font huruf dan ukurannya dan ukuran kertas biasanya disesuaikan dengan arahan dosen.

1. Judul

Struktur ini berisi judul dan nama penulis beserta nomor induk mahasiswa (NIM) atau nomor pokok mahasiswa (NPM). Pada halaman ini, kamu bisa menambahkan nama program studi, fakultas, perguruan tinggi, dan tahun penulisan, serta logo perguruan tinggi kamu.

2. Abstrak

Bagian ini berisi ringkasan atau rangkuman paper secara keseluruhan. Kamu dapat menulisnya dengan singkat dan cukup di satu halaman saja. Gambaran abstrak pada paper sama halnya dengan abstrak dalam skripsi.

3. Pendahuluan

Karena paper juga merupakan karya tulis ilmiah, maka bagian ini terdapat juga di dalam paper. Isinya juga kurang lebih sama, seperti latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

4. Penelitian Terdahulu

Tulisan ini dapat kamu jadikan sebagai referensi yang mendasari mengapa paper dibuat. Sebagai penulis, kamu juga dapat menunjukkan bahwa paper kamu bisa dikatakan unik dan berbeda saat dibandingkan dengan penelitian terdahulu, serta mencegah dilakukannya penelitian yang sama.

5. Metodologi

Bagian ini menjelaskan pendekatan dan metode penelitian yang digunakan dalam memperoleh data. Di samping itu, bagian metodologi juga berisi kerangka berpikir dan hipotesis.

6. Pembahasan

Bagian ini diisi dengan hasil temuan dari penelitian yang sudah dilakukan. Kamu sebagai penulis akan mengisi bagian ini dengan analisis dari hasil temuan yang didapat, bukan hanya menggambarkan atau mendeskripsikannya saja.

7. Penutup

Penutup biasanya berisi tentang kesimpulan yang menjawab tujuan penelitian kamu, juga saran yang berisi rekomendasi untuk penelitian-penelitian berikutnya yang serupa atau masih di dalam bidang yang sama.

8. Daftar Referensi atau Daftar Pustaka

Bagian ini berisi sumber-sumber referensi yang kamu pakai selama proses pembuatan paper. Referensi bisa diperoleh dari buku, jurnal, artikel media cetak, dokumen resmi, dan sumber-sumber resmi lain yang terpercaya.

Ciri-Ciri Paper

Selain memahami apa itu paper, kamu juga harus mengetahui ciri-cirinya. Karena sifat paper bukan hasil mengarang tanpa dasar seperti karya ilmiah lainnya, beberapa ciri di bawah ini juga dapat kamu ingat sebagai ciri khas mendasar yang terdapat dalam sebuah paper. 

1. Sistematika Penulisan Fleksibel

Pada dasarnya, paper merupakan karya tulis ilmiah yang tidak terpaku pada sistematika penulisan tertentu layaknya makalah atau skripsi. Kamu dapat menuangkan ide dan gagasan dan pembahasannya dengan leluasa namun tetap harus berdasarkan data dan sumber yang valid.

Selain itu, penulisan juga bukan berarti tidak runtut, melainkan memerhatikan struktur agar tidak ‘melompat-lompat’ seenaknya ke bagian lain sehingga pembaca mudah memahami tulisan kamu.

2. Tidak Kaku

Selain sistematika yang fleksibel, bentuk tulisan atau tampilan dalam paper juga biasanya tidak kaku seperti karya tulis ilmiah pada umumnya. Paper dapat ditulis dengan leluasa, dapat seperti menyusun makalah yang ditulis dari atas ke bawah, dapat pula berbentuk dua kolom dalam satu lembar halaman.

Tampilan dua kolom itu membuat paper memiliki tampilan seperti koran, dan bentuk tidak kaku ini membuat paper bersifat mirip seperti esai.

3. Pembahasan Singkat

Menilik pengertian apa itu paper di atas, maka pembahasan singkat dalam paper sengaja dibuat dengan padat dan jelas, sehingga membuat paper memiliki jumlah halaman yang lebih sedikit daripada makalah, sebab paper membahas secara terpusat mengenai topik yang diangkat.

Ini juga membuat pembahasan tidak melebar dan malah lalai menyampaikan sejumlah teori dengan detail.

Perbedaan Makalah dan Paper

Pengertian apa itu paper selama ini mungkin kamu samakan dengan makalah. Padahal, makalah berisi penelitian yang telah dilaksanakan, di mana di dalamnya terdapat lebih dari sekadar pembahasan topik dan penelitiannya.

Sementara, paper mesti didasari argumen dan data yang kuat dan valid, sehingga poin utamanya adalah terdapat perspektif penulis yang menonjol dalam paper.

Beberapa mahasiswa, termasuk kamu, mungkin masih bingung juga dengan perbedaan paper dan makalah. Berikut ini adalah rincian perbedaan keduanya sehingga kamu tidak kebingungan lagi di kemudian hari dalam membedakan apa itu paper dan makalah:

  • Paper ditulis lebih fleksibel, sementara makalah ditulis dengan formal.
  • Pembahasan dalam paper lebih singkat.
  • Pada paper, berfokus mengenai analisis masalah dari topik yang diangkat, sementara makalah tidak terlalu menonjolkan analisis, melainkan kebanyakan gambaran dari masalah di topik yang diangkat.
  • Paper ditulis berdasarkan sasaran publikasi, sementara makalah dapat ditulis dengan cara dan gaya menulis si penulis secara pribadi.

Cara Membuat Paper

Setelah memahami apa itu paper, ciri-ciri, hingga perbedaannya dengan makalah, kamu mungkin masih bingung bagaimana cara menulisnya. Berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan ketika kamu akan menulis paper:

  • Menentukan topik.
  • Menentukan pernyataan paper dengan singkat dan menggambarkan jenis paper, lalu perkuat pernyataan dengan data-data serta referensi-referensi.
  • Memulai penelitian.
  • Membuat outline untuk mempermudah dalam menemukan poin-poin yang butuh dikembangkan dengan dukungan data.
  • Membuat draft pertama, di mana berisi bagaimana kamu akan mulai menulis paper dan bab-bab yang ada. Langkah ini dapat membuat kamu bisa menulis sesuai topik, tidak lari dari konteks dan fokus pada gagasan ide.
  • Mulai menulis dan merevisi atau mengoreksi beberapa kesalahan.
  • Melengkapi sumber referensi di bagian daftar pustaka.
  • Mengoreksi paper yang telah ditulis sebelum dikumpulkan.

Setelah mengetahui apa itu paper dan cara membuatnya, kamu dapat menentukan jenis paper yang akan ditulis sesuai arahan dosen atau keinginan kamu sendiri dalam menganalisis suatu masalah. Jenis-jenis paper dapat disimak dalam pembahasan selanjutnya di bawah ini.

Jenis-Jenis Paper

Pengetahuan perihal apa itu paper barangkali membuatmu berpikir bahwa jenis paper hanya satu, di mana isinya menonjolkan perspektif atau argumen yang kuat dari analisis-analisis yang telah kamu jelaskan. Namun, ternyata ada beberapa jenis paper yang dapat kamu simak berikut ini.

1. Paper Argumentatif

Paper argumentatif berisi dua masalah sekaligus secara kritis. Paper ini mengarahkan penulis untuk menentukan apakah akan berpihak pada topik A atau topik B dengan disertai argumen yang jelas dan kuat.

Penulis harus bisa memberikan fakta dan data yang akurat dan valid untuk mendukung argumen ketika menganalisis dua topik masalah tersebut. Sebelum menentukan topik, penulis perlu memberi paparan data agar pembaca memahami keberpihakan penulis punya dasar yang kuat.

2. Paper Analitik

Apa itu paper analisis? Paper analisis atau paper analitik berisi informasi dari banyak sumber, sehingga penulis harus menyajikan hasil analisisnya terhadap informas-informasi yang telah diperoleh.

Paper analitik harus fokus pada temuan, metodologi, dan kesimpulan dari peneliti-peneliti lain menyangkut topik yang telah ditentukan. Kesimpulan yang kamu buat dapat berisi saran atau rekomendasi untuk kasus serupa pada penelitian selanjutnya di kemudian hari.

3. Paper Definisi

Tidak seperti paper argumentatif, paper ini mendeskripsikan topik melalui sudut pandang yang faktual, di mana di dalamnya tidak disertai oleh pendapat atau argumentasi penulis, sebab hanya berisi informasi dan fakta yang dipaparkan dari banyak sumber.

Isi paper hanya berisi fakta-fakta temuan, dan paper jenis ini dapat dikatakan bagus untuk dijadikan bahan pendukung paper argumentatif atau paper analitik sebab kerangka kerja informasi dan referensinya cukup lengkap.

4. Paper Komparatif dan Kontras

Paper ini biasanya dipakai dalam bidang sastra untuk membandingkan dua penulis atau dua cerita atau karya tulis dengan aliran tertentu. Namun, paper ini berkemungkinan juga untuk dipakai oleh para mahasiswa di bidang ilmu sosial.

Pada ilmu sosial sendiri, paper berisi perbandingan dari dua sudut pandang teoretis yang berbeda, misalnya membandingkan pemikiran dua kerangka kerja filosofis, gaya kepemimpinan, atau sistem pemerintahan pada beberapa negara, dan sebagainya.

Poin pentingnya adalah kedua elemen harus dibahas dan dijelaskan dengan ringkas. Karena, bagian utamanya ialah perbandingan dan contoh kontras dari dua elemen yang diteliti oleh penulis.

5. Paper Sebab-Akibat

Sesuai jenisnya, paper ini memaparkan mengenai kemungkinan dari tindakan atau perlakuan tertentu. Berisi sebab dan akibat suatu kejadian, paper ini kerap digunakan dalam bidang bisnis dan pendidikan, di mana isinya menguraikan hasil prediksi suatu kondisi atau tindakan.

Paper sebab-akibat juga memaparkan perkiraan hasil yang bisa terjadi dalam kondisi itu. Penjelasan sampai kesimpulan paper harus disampaikan dengan logis oleh penulis.

6. Paper Interpretatif

Paper ini biasanya diperlukan oleh bidang pendidikan bagian sastra, humaniora, dan ilmu sosial. Dosen atau tenaga pendidik umumnya mengarahkan mahasiswa untuk menulis paper ini memakai teori yang dipelajari dalam menganalisis studi kasus yang sudah ditentukan.

Poin penting dari paper interpretatif adalah kamu bisa menulis sesuai kerangka teori dan memakai data pendukung yang tepat dalam memperkuat argumen dan temuan-temuan saat menuliskan paper nantinya.

7. Laporan

Berikutnya, apa itu paper laporan? Paper dalam bentuk laporan contohnya adalah laporan penelitian. Bila kamu memperoleh tugas menulis laporan penelitian, maka aktivitas itu sama halnya dengan menulis paper. Laporan berisi ringkasan satu topik yang menjadi topik penelitian.

Isi laporan biasanya dimulai dengan identifikasi masalah utama, uraian unsur masalah, hingga saran atau rekomendasi dalam mengatasi masalah tersebut. Seperti beberapa jenis paper lain, laporan harus disertai data pendukung untuk membuatnya semakin valid.

Sekarang, sudah mengerti apa itu paper kan? Paper merupakan penjelasan tentang topik yang sudah dipelajari secara mendalam, disertai dengan perspektif atau argumen dan data-data yang valid dan kuat. Selamat berkutat dengan paper-paper dari dosen!


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah