Apa Itu Paradigma? Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Contohnya
Apa sih sebenarnya paradigma itu? Kamu pasti bertanya-tanya kan? Coba simak artikel Mamikos berikut ini! Penjelasannya lengkap loh!
Apa Itu Paradigma? Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Contohnya – Kamu pasti pernah mendengar istilah paradigma kan?
Tapi, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan paradigma? Apa tujuan dan contohnya?
Simak artikel Mamikos berikut ini tentang apa itu paradigma dan contoh-contohnya yang lengkap!
Definisi Paradigma
Daftar Isi [hide]

Kamu pasti sudah bertanya-tanya apa itu paradigma kan? Kalau kamu memeriksa definisi kata ini di Kamus Besar Bahasa Indonesia, kamu akan menemukan beberapa definisi.
Definisi paradigma yang pertama dalam KBBI adalah daftar bentukan kata untuk memperlihatkan konjugasi dan deklinasi dalam kata tersebut.
Kemudian, definisi paradigma selanjutnya adalah model atau kerangka berpikir untuk suatu teori ilmu pengetahuan.
Nah, dalam artikel tentang apa itu paradigma kali ini, definisi yang akan Mamikos gunakan adalah definisi yang kedua.
Definisi tersebut juga terdapat dalam Kamus Merriam-Webster bahwa paradigma adalah suatu kerangka filosofis dan teoretis suatu ilmu pengetahuan yang digunakan untuk mendukung argumentasi dalam karya tulis ilmiah.
Jadi, paradigma bisa juga disebut sebagai sebuah payung besar yang menaungi model atau cara berpikirmu tentang suatu ilmu pengetahuan.
Secara sederhana, paradigma adalah fondasi atau prinsip dasar yang kamu gunakan untuk menelaah dan menganalisis suatu hal atau fenomena.
Biasanya, paradigma digunakan dalam penelitian ilmiah, seperti skripsi dan tesis atau jurnal artikel.
Memang tidak lazim digunakan dalam bahasa sehari-hari, jadi wajar kalau kamu sebelumnya tidak apa itu paradigma atau kegunaannya.
Pilar Dalam Paradigma
Setelah memahami apa itu paradigma dalam penelitian ilmiah, sekarang kamu harus tahu beberapa pilar utama dalam paradigma.
Setidaknya ada tiga pilar utama dalam suatu paradigma, yaitu sebagai berikut:
1. Ontologi
Pilar paradigma yang pertama adalah ontologi. Ontologi adalah studi yang mempertanyakan tentang sifat realitas.
Pilar paradigma ini bersifat filosofis. Contoh pertanyaan ontologi adalah sebagai berikut:
- Mana yang muncul lebih dulu, ayam atau telur?
- Mengapa meja disebut dengan meja dan bukan kursi?
- Mengapa udara disebut dengan udara dan bukan angin?
2. Epistemologi
Pilar paradigma selanjutnya adalah epistemologi. Pilar ini adalah pilar studi yang digunakan untuk mengetahui realitas.
Pilar ini menggabungkan cara mendapatkan suatu pengetahuan dan bagaimana memvalidasi pengetahuan tersebut.
Misalnya, kamu mencari tahu asal usul nama meja dengan cara menelusuri sejarah bahasa Indonesia.
Kemudian, dari hasil penelitian dan penelusuran tersebut, kamu berhasil membuktikan bahwa nama meja diambil dari bahasa Sanskerta.
3. Metodologi
Pilar yang ketiga dan terakhir adalah metodologi.
Metodologi adalah studi tentang bagaimana seseorang menyelidiki suatu pengetahuan dan memvalidasi pengetahuan yang diperoleh tersebut.
Pilar ini biasanya digunakan untuk menemukan jawaban atau kenyataan atas suatu hipotesis atau rumusan masalah.
Untuk itu, pilar ini memerlukan pengumpulan data dan rencana analisis atau penelitian yang spesifik.
Pilar paradigma yang satu ini paling lazim kamu temukan dalam skripsi atau tesis.
Tujuan Penggunaan Paradigma
Kalau kita sudah tahu apa itu paradigma lalu sebenarnya paradigma itu digunakan untuk apa sih?
Nah, penggunaan paradigma memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut:

Advertisement
1. Sebagai Landasan Penelitian
Bila kamu menggunakan paradigma, maka penelitian ilmiahmu memiliki landasan yang kuat.
Selain itu, penggunaan paradigma dalam penelitian ilmiah pun akan memberikan struktur yang rapi dan tertata.
Dengan begitu, kamu tidak akan kesulitan dalam menuliskan hasil analisis data untuk penelitian ilmiah.
2. Sebagai Alur Penulisan Penelitian
Ketika kamu menggunakan paradigma dalam penelitian ilmiahmu, kamu akan memiliki struktur.
Dan ketika kamu memiliki struktur yang jelas, maka kamu pun akan memiliki alur penulisan penelitian yang jelas pula.
Dengan begitu, kamu tidak akan mengalami kesulitan dalam menyusun karya tulis ilmiah dan menguraikan topik yang kamu pilih.
Hal ini pun akan berpengaruh pada kualitas karya tulis ilmiahmu loh.
3. Sebagai Sudut Pandang
Kalau dalam karya fiksi,
kamu mengenal apa yang disebut sebagai sudut pandang orang pertama dan ketiga.
Nah, dalam karya tulis ilmiah, paradigma berfungsi sebagai sudut pandang si peneliti atau penulis.
Dengan menggunakan paradigma, peneliti atau penulis akan sedikit banyak menunjukkan cara dan alur pemikirannya terkait topik yang sudah dipilih.
Paradigma juga akan menunjukkan apakah cara berpikir peneliti atau penulis tersebut akan mempengaruhi hasil penelitian atau tidak.
Jenis-jenis Paradigma
Setelah kamu mengetahui apa itu paradigma dan pilar-pilar utama dalam penelitian ilmiah, sekarang marilah pelajari tentang jenis-jenis paradigma.
Pada dasarnya, paradigma bisa digunakan untuk seluruh penelitian ilmiah, baik kualitatif maupun kuantitatif.
Terdapat dua jenis paradigma yang biasa digunakan dalam penelitian-penelitian ilmiah, yaitu sebagai berikut:
1. Paradigma Positivisme
Jenis paradigma yang pertama adalah paradigma positivisme. Apa itu paradigma positivisme?
Asumsi utama paradigma ini adalah suatu realitas Tunggal pasti dapat diukur dan dipahami.
Oleh sebab itu, para peneliti yang menggunakan jenis paradigma ini cenderung menggunakan metode kuantitatif dalam penelitian mereka.
Proses penelitian dengan menggunakan jenis paradigma ini cenderung mengajukan hipotesis empiris yang kemudian didukung atau disangkal melalui pengumpulan dan analisis data.
Peneliti yang menganut paradigma ini juga percaya bahwa hasil dari satu penelitian dapat digeneralisasikan ke situasi yang serupa.
Paradigma positivisme paling sering digunakan oleh ilmuwan fisika.
2. Paradigma Interpretivisme
Jenis paradigma yang kedua dan terakhir adalah paradigma positivisme. Apa itu paradigma interpretivisme?
Asumsi utama paradigma interpretivisme adalah terdapat banyak realitas, tidak hanya satu.
Itu sebabnya paradigma ini banyak digunakan oleh studi atau penelitian kualitatif untuk ilmu pengetahuan sosial.
Para penganut paradigma interpretivisme berpendapat bahwa karena perilaku manusia sangat kompleks, maka metode probabilistik adalah metode yang paling tepat digunakan untuk mempelajari fenomena di sekitar manusia.
Peneliti yang menggunakan paradigma ini berpendapat bahwa pengetahuan hanya dapat diciptakan dengan menafsirkan perilaku dan peristiwa yang terjadi pada seseorang.
Oleh sebab itu, penelitian yang menggunakan paradigma ini kerja ini bersifat subyektif dan sangat dipengaruhi oleh sudut pandang pribadi peneliti.
Penelitian dengan paradigma interpretivisme dilakukan dalam realitas yang benar-benar terjadi, bukan dalam skenario yang sengaja dibuat seperti dalam laboratorium.
Hasil penelitian dengan paradigma interpretivisme ini hanya berlaku dalam keadaan tertentu (sesuai dengan realitas atau fenomena yang diteliti) dan biasanya tidak dapat digeneralisasikan.
Contoh Paradigma
Sekarang, kita akan mempelajari apa itu paradigma dan contoh-contohnya.
Berikut adalah beberapa contoh paradigma yang mungkin pernah kamu temui dalam suatu karya tulis ilmiah:
1. Paradigma Pragmatisme
Contoh paradigma yang pertama adalah paradigma pragmatisme.
Paradigma yang satu ini berasumsi bahwa realitas itu dinamis, terus berubah sesuai dengan lingkungan dan situasi.
Oleh sebab itu, daripada menggunakan satu jenis paradigma penelitian, mereka menggunakan paradigma yang bisa diterapkan pada apa pun pertanyaan penelitian yang mereka kaji.
Dalam contoh paradigma yang satu ini, teknik kualitatif dan kuantitatif digunakan bersamaan dengan pendekatan positivisme dan interpretivisme.
2. Paradigma Konstruktivisme
Selanjutnya, ada paradigma konstruktivisme yang bahwa ada banyak realitas, bukan hanya satu.
Paradigma konstruktivisme berpendapat bahwa setiap orang membangun pemahaman mereka sendiri tentang dunia melalui refleksi terhadap pengalaman yang sudah mereka lalui.
Penelitian konstruktivisme berupaya memahami makna yang dilekatkan seseorang terhadap suatu pengalaman.
Oleh sebab itu, teknik pengumpulan data kualitatif (seperti wawancara dan studi kasus) sering digunakan untuk penelitian dengan paradigma ini.
Paradigma konstruktivisme pada umumnya berusaha menjawab pertanyaan ilmiah “mengapa” suatu peristiwa terjadi.
3. Paradigma Post-positivisme
Kamu pasti bertanya-tanya, apa itu paradigma post-positivisme.
Paradigma post-positivisme adalah paradigma yang melihat suatu realitas secara probabilistik, sehingga mengambil sudut pandang yang lebih subyektif.
Para peneliti yang menganut paradigma ini percaya bahwa hasil penelitian tidak akan pernah bisa sepenuhnya objektif, dan pandangan dunia serta bias peneliti tidak akan pernah bisa sepenuhnya dihilangkan dari hasil penelitian.
4. Paradigma Transformatif
Dan contoh paradigma yang terakhir adalah paradigma transformatif.
Para peneliti yang menggunakan paradigma ini percaya bahwa jenis paradigma positivisme dan interpretivisme tidak secara akurat dalam mewakili pengalaman masyarakat terpinggirkan.
Oleh sebab itu, mereka menolak kedua jenis paradigma tersebut.
Peneliti transformatif umumnya menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif untuk lebih memahami perbedaan dalam hubungan masyarakat, mendukung keadilan sosial, dan pada akhirnya memastikan perubahan transformatif.
Penutup
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang apa itu paradigma beserta tujuan, jenis dan contoh-contohnya.
Apakah kamu sudah memahami apa itu paradigma sekarang? Kalau nanti ingin menulis karya tulis ilmiah, kira-kira paradigma mana yang ingin kamu gunakan?
Semoga artikel Mamikos tentang apa itu paradigma ini bisa membantumu ya!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:
Kost Dekat UGM Jogja
Kost Dekat UNPAD Jatinangor
Kost Dekat UNDIP Semarang
Kost Dekat UI Depok
Kost Dekat UB Malang
Kost Dekat Unnes Semarang
Kost Dekat UMY Jogja
Kost Dekat UNY Jogja
Kost Dekat UNS Solo
Kost Dekat ITB Bandung
Kost Dekat UMS Solo
Kost Dekat ITS Surabaya
