Apa itu Perusahaan Startup Unicorn vs Decacorn dalam Startup? Yuk Kenalan!

Perusahaan Startup Unicorn vs Decacorn – Belum lama ini istilah Unicorn dan menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Namun, tahukan Anda bahwa Unicorn yang dimaksudkan di sini bukan lah seekor kuda putih bertanduk, melainkan istilah dalam dunia startup meskipun istilah itu memang diambil dari hewan legenda mitologi tersebut. Bagi mereka yang menggemari dunia start-up, istilah unicorn tentu sudah sangat familiar bersamaan dengan dua istilah lainnya yakni decacorn hingga hectocorn. Istilah tersebut sebenarnya adalah istilah yang dicetuskan oleh Aileen lee, yakni seorang pemodal usaha. Penamaan istilah tersebut ia cetuskan pada tahun 2013.

Tetapi sebelum membahas lebih lanjut terkait istilah yang ada pada dunia startup, apakah Anda telah mengetahui apa itu startup? Startup adalah sebuah wirausaha yang biasanya tergolong bisnis baru yang mana mengalami pertumbuhan dengan cepat dan pesat yang mana tujuannya adalah memenuhi kebutuhan pasar. Dengan mengembangkan model bisnis yang layak terkait produk, layanan, proses, ataupun platform yang inovatif. Definisi startup tersebut adalah definisi yang dikemukakan oleh Wikipedia.

Menurut Indonesia Digital Creative Industry Society, jumlah start-up yang berkembang di Indonesia hingga akhir tahun 2018 mencapai 992 buah, yang menjangkau berbagai macam sektor. Halodoc Dapat Suntikan Dana Rp 919 Miliar Mulai dari sektor transportasi, pendidikan, teknologi, hingga travelling. Banyaknya demand atau permintaan konsumen terhadap jasa dari start-up membuat perusahaan-perusahaan ini mendapatkan atensi dari pemodal atau investor agar dapat terus berkembang dan berinovasi. Karena pertumbuhan dari start-up sangat erat kaitannya dengan pendanaan, maka tidak mengherankan jika start-up selalu identik dengan nilai atau valuasi. Beberapa istilah dari tingkatan valuasi start-up seperti unicorn dan decacorn juga mulai familiar saat ini.

Setelah mengetahui pengertian lebih jauh seputar startup, jadi apakah Anda sudah mengetahui perbedaan dari Unicorn dengan Decacorn dalam Startup? Nah, untuk menambah wawasan Anda mengenai hal ini berikut Mamikos akan membagikan sedikit infonya untuk Anda.

Perusahaan Startup Unicorn vs Decacorn?

Dalam kehidupan masyarakat Hindu dikenal kasta yang membeda-bedakan antara golongan yang satu dengan lainnya. Dimulai dari tingkatan Sudra yang merupakan gambaran dari masyarakat petani. Lalu ada Wesias yang menjadi status sosial bagi kasta pedagang dan pegawai pemerintahan. Untuk mereka yang merupakan keturunan bangsawan dan raja akan digolongkan sebagai Satria. Sementara tingkatan tertinggi, yaitu Brahmana hanya dimiliki oleh para pendeta. Kasta atau tingkatan sosial ternyata nggak hanya ada di kehidupan masyarakat.
Pada dunia startup dikenal pula level-level yang membedakan antara perusahaan rintisan yang masih dalam tahap pengembangan hingga yang telah mencapai kesuksesan. Ada dua tingkatan startup yang saat ini dikenal masyarakat awam yakni Unicorn dan Decacorn. Berikut Mamikos akan membantu Anda mengenali lebih dalam kasta yang terdapat pada startup ini.

Unicorn

Unicorn merupakan makhluk mistis dari mitologi Yunani yang digambarkan dengan kuda bertanduk. Semistis keberadaannya, begitu juga dengan startup unicorn pada awal perkembangan bisnis digital. Hanya sedikit perusahaan yang berhasil menembus level valuasi sebesar USD 1 miliar. Istilah unicorn sendiri bisa dibilang mulai dipergunakan setelah muncul pada laporan founder Cowboy Ventures, Aileen Lee. Suatu kali dirinya membuat laporan tentang perusahaan rintisan yang berusia di bawah 10 tahun tapi punya valuasi USD 1 miliar.

Aileen menyebut bahwa perusahaan ini langka, jarang ditemukan. Maka dari itu, dia menggunakan istilah unicorn. Sebelum unicorn disematkan, Aileen konon juga mencoba menggunakan istilah-istilah lain, seperti home run atau mega hit. Tapi pada akhirnya dia memandang bahwa unicorn adalah kata yang tepat untuk menggambarkan perusahaan yang dimaksud olehnya. Di Indonesia sendiri memang belum banyak startup unicorn. Beberapa yang sering digadang-gadang adalah Tokopedia, Traveloka, dan Go-Jek.

  • Go-jek. Sebuah aplikasi online yang digagas oleh Nadiem Makarim di tahun 2010. hebatnya, Go-jek ini hanya perlu waktu 1,5 tahun sebelum akhirnya menyandang status unicorn. Ini merupakan fakta membanggakan karena untuk mencapai level unicorn rata-rata startup membuthkan waktu setidaknya 6 tahun.
  • Bukalapak merupakan marketplace yang pendanaan serta penjualannya cenderung konsisten.
  • Traveloka. Startup ini didirikan oleh Ferry Unardi yang merupakan lulusan MBA dari Harvard Business School. Setelah lulus dari Harvard tersebut, Ferry berinisiatif membuka aplikasi pemesanan tiket pesawat terbang. Pada bulan desember pada tahun yang sama, aplikasi Ferry Unardi ini berhasil memproses setidaknya dua juta pencarian tiket pesawat.
  • Tokopedia. Startup ini didirikan oleh William Tanuwijaya dan juga Leotinus Alpha Edison di tahun 2009. Startup ini memiliki pendanaan yang besar melalui banyak investor. Bahkan, startup tokopedia ini sempat disebut-sebut sebagai startup dengan rekor pendanaan yang terbesar di Indonesia.

Decacorn

Setelah tahap unicorn, startup yang terus meraup keuntungan dan suntikan dana dari investor bakal bertransformasi menjadi decacorn. Disebut deca sebagai gambaran bahwa perusahaan ini sepuluh (deca) kali lebih besar dari unicorn, yaitu dengan valuasi sebesar USD 10 miliar. Istilah decacorn sendiri sepertinya dimunculkan karena nyatanya makin banyak perusahaan yang mampu berkembang pesat meninggalkan unicorn. Hingga saat ini ada lebih dari 10 perusahaan decacorn yang kebanyakan berasal dari Amerika Serikat dan Tiongkok. Beberapa nama yang mungkin kamu kenal adalah Toutiao (Bytedance), Uber, Didi Chuxing, WeWork, hingga Airbnb. Di Asia Tenggara sendiri juga sudah lahir sebuah perusahaan decacorn yaitu Grab yang saat ini memiliki valuasi USD 11 miliar.

Perusahaan rintisan bermarkas di Singapura ini memulai perjalanan mereka pada 2012 sebagai aplikasi ride-hailing dengan layanan GrabTaxi. Seiring dengan waktu, Grab semakin berkembang menjadi superapp dengan menambahkan berbagai layanan, seperti GrabBike, GrabFood, GrabExpress, GrabFresh, dan masih banyak lagi. Semua layanan tersebut membuat Grab menjelma menjadi pemimpin pasar Asia Tenggara untuk segmen ride-hailing yang menjangkau 336 kota di 8 negara Asia Tenggara tahun 2018. Adapun aplikasinya telah diunduh lebih dari 138 juta kali. Sementara itu, di Indonesia sendiri, Grab memulai perjalanannya sejak 2014. Kini setelah lima tahun, layanan Grab telah menjangkau 222 kota di Indonesia.

Hectocorn

Selanjutnya adalah Hectocorn yang merupakan level tertinggi dari startup. Agar start up mendapatkan sematan Hectocorn maka ia harus memiliki nilai perusahaan lebih dari seratus milyar dollar. Di Indonesia sendiri, masih berada pada level unicorn yang menuju kepada decacorn. Saat ini perusahaan yang disematkan dengan level tertinggi startup ini adalah Ant Financial dengan nilai perusahaan $150 billion dollar. Lalu siapakah pemilik dari Ant Financial ini? pemiliknya adalah founder dari Alibaba.com yakni Jack Ma.

Nah, itu tadi ulasan sedikit seputar Perusahaan Startup Unicorn vs Decacorn dalam startup yang dapat Mamikos tuliskan dalam artikel kali ini. Bagaimana dengan hal tersebut? Apa pendapat Anda terkait startup dan juga tingkatannya? Apakah kini Anda tertarik juga untuk segera memulai startup Anda?

Semoga apa yang telah Mamikos tuliskan disini dapat bermanfaat untuk kita semua dan dapat menambah wawasan Anda seputar perusahaan startup. Jangan lupa untuk selalu berkunjung ke situs blog Mamikos untuk mendapatkan informasi ter-update dan informasi menarik lainnya. Dan jangan lupa pula download aplikasi Mamikos di Play Store untuk akses yang lebih praktis lagi. Temukan pula informasi seputar lowongan kerja, kost-kostan, serta sewa apartemen hanya di Mamikos.

Klik dan dapatkan kost idamanmu: [sg_popup id=”14679″ event=”onLoad”][/sg_popup]