Mengenal Apa Itu Sempro Saat Kuliah dan Apa Bedanya dengan Skripsi, Mahasiswa Wajib Tahu!
Mengenal Apa Itu Sempro Saat Kuliah dan Apa Bedanya dengan Skripsi, Mahasiswa Wajib Tahu! — Sempro tidak memiliki perbedaan dan persamaan dengan skripsi.
Sebagai mahasiswa, terutama yang sudah atau akan menginjak semester lima dan enam, kamu harus memahami definisi sempro beserta perbedaan dan persamaannya dengan skripsi.
Jangan khawatir! Mamikos akan menjelaskannya segamblang mungkin dalam artikel berikut ini. Yuk, disimak!
Definisi Sempro
Daftar Isi
Daftar Isi
Sempro merupakan singkatan dari Seminar Proposal. Selain itu, seminar ini biasanya disebut juga sebagai Seminar Usulan Penelitian (SUP).
Disebut Seminar Proposal karena pada saat itu kamu diwajibkan melakukan presentasi tentang topik yang akan diangkat menjadi skripsi nanti. Alias, proposal skripsi.
Jadi, dapat dikatakan, kamu seolah menawarkan topik dan judul skripsi yang akan kamu analisis nantinya setelah sempro.
Dan, layaknya proposal pada umumnya, proposal skripsi pun harus mendapatkan persetujuan dari para dosen penguji sebelum kamu bisa melanjutkan proses penyusunan skripsi.
Perbedaan Antara Sempro dengan Skripsi
Dalam sidang sempro, kamu akan melakukan presentasi tentang topik dan judul yang hendak kamu jadikan skripsi.
Sidang sempro dan skripsi memiliki perbedaan, yaitu:
- Saat sidang sempro, kamu hanya akan memaparkan bab 1 sampai 3 dari topik dan judul yang hendak dijadikan skripsi.
- Saat sidang skripsi, kamu harus memaparkan hasil penelitian skripsi dari bab 1 hingga akhir.
- Jika kamu belum mengikuti sidang sempro maka kamu tidak bisa mengikuti sidang skripsi. Karena itu berarti kamu belum menentukan topik dan judul skripsi.
Berdasarkan penjelasan tentang perbedaan di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa sempro adalah sidang pertama yang harus ditempuh mahasiswa sebelum melanjutkan ke sidang skripsi atau sidang akhir.
Tahapan Dalam Sempro
Pada umumnya, sempro sudah bisa diambil pada saat kamu memasuki semester 6 atau 7, tergantung persyaratan dan ketentuan fakultas masing-masing.
Setelah itu, kamu harus menjalani bimbingan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing skripsi yang sudah ditentukan pihak kampus.
Banyaknya sesi bimbingan menyesuaikan dengan ketentuan dari fakultas masing-masing.
Dalam bimbingan ini, kamu diharuskan menyusun proposal yang terdiri dari tiga bab awal untuk mengenai topik dan judul skripsi yang hendak kamu ambil.
Setelah dosen pembimbing merasa bahwa proposal kamu sudah cukup, maka kamu akan diberikan izin mengikuti sempro atau Seminar Usulan Penelitian.
Hal-hal yang Harus Disiapkan Sebelum Menghadapi Sempro
Jika kamu sudah paham apa itu sempro, sekarang mari kita bahas mengenai hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menghadapi sidang sempro.
1. Perhatikan peraturan dari fakultas atau program studi masing-masing
Kamu harus mempelajari terlebih dahulu peraturan dari fakultas dan program studi terkait sempro.
Misalnya, siapa saja dosen yang sekiranya akan menjadi dosen pembimbing, topik apa saja yang dapat diterima oleh kampus, atau persyaratan-persyaratan lainnya.
2. Siapkan topik dan judul proposal skripsi yang kamu suka
Salah satu tips untuk kesuksesan proses penyusunan proposal skripsi adalah memilih topik dan judul yang disukai.
Hal ini tersebut untuk memicu semangat dan daya pikir kamu agar terus tertarik menggali topik proposal skripsi.
3. Hubungi dosen pembimbing untuk mulai berkonsultasi
Jangan takut untuk menghubungi dosen pembimbing saat sedang menyusun proposal skripsi.
Selama kamu menggunakan bahasa yang baik dan sopan, maka dosen pun akan dengan senang hati membimbing kamu.
4. Buatlah target mengikuti sidang sempro
Setiap kampus tentu memiliki kalender akademik tersendiri. Dalam kalender itu, tentu terdapat batasan waktu bagi mahasiswa mengikuti sidang sempro.
Nah, jangan sampai kamu bermalas-malasan hingga terlewat jadwal sidang sempro. Tentukan target agar proses penyusunan proposal skripsi semakin lancar.
Misalnya, kamu membuat target untuk sempro di awal bulan November. Maka, kamu harus sudah mulai menggarap naskah proposal sejak bukan Mei.
5. Tulis naskah proposal sesuai panduan yang diberikan kampus
Buatlah naskah serapi mungkin dengan mengikuti panduan dari kampus. Perhatikan pula ketentuan substansi proposal yang sudah ditetapkan.
Diskusikan pula ketentuan-ketentuan ini dengan dosen pembimbing kamu, ya! Dengan begitu, kamu dapat menulis proposal skripsi yang detail, jelas dan tidak bertele-tele.
6. Penuhi persyaratan sebelum mendaftar sidang sempro
Persyaratan yang dimaksud pada umumnya berupa bukti persetujuan menempuh sidang proposal dari dosen pembimbing.
Ada pula bukti kartu bimbingan yang harus disertakan. Biasanya untuk menunjukkan bahwa memang mahasiswa sudah melakukan bimbingan selama penyusunan proposal skripsi.
Kemudian, persyaratan yang paling penting adalah naskah proposal skripsi dan berkas PowerPoint untuk presentasi nanti.
7. Hubungi dosen yang akan menjadi penguji saat sidang
Beberapa hari sebelum sidang dilaksanakan, jangan lupa untuk menghubungi dosen-dosen yang menjadi penguji kamu, ya.
Pastikan bahwa beliau dapat hadir di sidang sempro-mu. Jika berhalangan, segera laporkan pada pihak kampus untuk diproses pergantian dosen penguji.
Siapkan pula salinan naskah proposal kamu untuk nanti diserahkan pada para dosen penguji.
8. Usahakan jangan mengganti judul atau topik jika sudah lulus sempro
Jika kamu masih merasa ragu terhadap judul atau topik yang diambil, maka sebaiknya jangan mendaftar sempro dulu.
Kamu harus benar-benar yakin bahwa kamu mampu untuk menyusun judul yang sudah diambil sebelum mendaftar sempro.
Karena, jika kamu mengganti judul dan topik setelah lulus sempro maka kamu harus mengulang alur penulisan proposal skripsi dari awal lagi. Itu artinya, kamu harus mengikuti sempro lagi.
Struktur Dalam Naskah Proposal Skripsi
Setelah memahami apa itu sempro dan apa saja yang harus disiapkan untuk menghadapinya, sekarang mari bahas mengenai struktur dalam sebuah naskah proposal skripsi.
Naskah proposal skripsi biasanya terdiri dari tiga bab, yaitu:
- Bab 1 (Pendahuluan)
Di sini, kamu harus menjabarkan alasan mengapa kamu memilih topik dan judul skripsi tersebut.
Setelah itu, tuliskan pertanyaan ilmiah atau rumusan masalah yang hendak kamu jawab nantinya di bab pembahasan skripsi.
- Bab 2 (Tinjauan Pustaka)
Dalam bab ini, kamu harus menjabarkan teori dan konsep yang akan membantu pembahasan topik skripsi nanti.
Kemudian, ada pula kerangka pemikiran yang menjabarkan langkah-langkah pemikiran ilmiah kamu terkait topik dan judul yang sudah dipilih.
- Bab 3 (Metode Penelitian)
Bab ini berisi tentang metode penelitian yang akan kamu gunakan untuk membahas topik dan judul skripsi.
Kamu juga harus menjabarkan tentang cara-cara analisis data yang akan digunakan, serta sumber-sumber data untuk menunjang penulisan skripsi.
Ketentuan banyak halaman dan panjang sub-bab tergantung pada kebijakan kampus atau fakultas masing-masing.
Usahakan untuk tidak menulis proposal yang kurang atau terlalu lebih dari batas yang sudah ditentukan, ya!
Penutup
Bagaimana? Setelah memahami apa itu sempro dan semua hal yang harus diperhatikan, apakah kamu sudah siap untuk menghadapinya?
Hal yang benar-benar harus diperhatikan adalah ketekunan dan tekad dalam menyusun proposal skripsi.
Yang pasti, pilihlah judul atau topik yang menarik bagi kamu. Agar proses penyusunan dan penulisan proposal skripsi pun tidak terasa berat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: