Apa yang Dimaksud dengan Teks Eksplanasi? Fungsi, Struktur, Kebahasaan dan Contohnya
Apa yang Dimaksud dengan Teks Eksplanasi? Fungsi, Struktur, Kebahasaan dan Contohnya – Mata pelajaran Bahasa Indonesia selalu ada di setiap jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Teks eksplanasi adalah salah satu materi yang dipelajari dalam mata pelajaran ini. Lebih tepatnya dipelajari saat kelas 8 SMP dan 11 SMA. Apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi?
Apakah kamu sudah pernah mempelajari tentang teks eksplanasi tersebut? Jika belum, sebaiknya simak penjelasan yang akan disampaikan dalam artikel ini. Di sini, kamu akan mempelajari pengertian, struktur teks eksplanasi, hingga contoh dari teks eksplanasi.
Apa yang Dimaksud dengan Teks Eksplanasi?
Daftar Isi
Daftar Isi
Pembahasan yang pertama adalah pengertian dari teks eksplanasi. Secara umum, pengertian dari eksplanasi adalah suatu tindakan untuk menjelaskan atau menerangkan, memberikan fakta atau pernyataan yang sifatnya memberikan penjelasan.
Jadi, apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi bisa diartikan sebagai sebuah teks yang menjelaskan tentang mengapa atau bagaimana suatu fenomena bisa terjadi.
Pengertian dari teks eksplanasi secara lengkap adalah sebuah teks yang isinya menjelaskan tentang proses-proses terjadinya fenomena alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan sebagainya.
Teks eksplanasi akan memberikan pengetahuan baru kepada pembaca mengenai bagaimana sesuatu bekerja atau terjadi. Teks tersebut berisi penjelasan yang rinci dan masuk akal tentang penggambaran tahap demi tahap dalam suatu proses.
Beberapa ahli juga mengungkapkan pemikirannya mengenai teks eksplanasi. Berikut ini adalah pendapat dari beberapa ahli yang perlu kamu tahu.
- Anderson mendefinisikan teks eksplanasi sebagai salah satu bentuk teks yang menyajikan rangkaian peristiwa. Tujuannya yaitu memberitahukan kepada pembaca mengenai bagaimana setiap langkah/proses dan memberikan alasan mengapa berkaitan dengan terjadinya sesuatu.
- Priyatni mengungkapkan bahwa teks eksplanasi menjelaskan mengenai proses yang berhubungan dengan fenomena alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan sebagainya. Teks ini terbentuk atas dasar pertanyaan bagaimana dan mengapa.
- Farida dan Isnatun mengartikan teks eksplanasi sebagai teks yang memberikan penjelasan mengenai terbentuknya atau terjadinya fenomena sosial dan alam.
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
Dari penjelasan di atas, kamu tentu sudah bisa memahami apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi. Sekarang adalah waktunya untuk mengetahui ciri dari teks eksplanasi itu sendiri.
Kamu tentu harus bisa membedakan antara satu jenis teks dengan lainnya. Oleh sebab itu, mengetahui ciri khas dari teks eksplanasi juga penting. Berikut ini adalah beberapa ciri dari teks eksplanasi.
- Bertujuan untuk memberikan pengetahuan, pengertian, dan informasi kepada pembaca.
- Sifatnya adalah menjawab semua pertanyaan tentang apa, bagaimana, dan mengapa suatu fenomena dapat terjadi.
- Bahasa yang digunakan untuk menyampaikan teks ini adalah bahasa baku dan gaya penyampaian yang lugas.
- Disajikan menggunakan susunan teks yang logis atau masuk akal.
- Termasuk ke dalam jenis karya non fiksi karena di dalamnya terdapat fakta, data, serta pendapat atau opini yang logis.
- Sifatnya faktual, artinya informasi yang dimuat di dalam teks eksplanasi memiliki sifat ilmiah dan fakta.
Ciri-ciri di atas hanya bisa kamu temui pada teks eksplanasi. Jadi, sekarang sudah tidak perlu bingung lagi membedakan teks eksplanasi dengan jenis teks lainnya.
Fungsi Teks Eksplanasi
Fungsi atau tujuan dari penulisan teks eksplanasi adalah memberikan pengetahuan mengenai bagaimana suatu fenomena bisa terjadi melalui sebuah bacaan.
Teks eksplanasi dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah di Indonesia karena sangat penting untuk dipelajari. Dengan mempelajari jenis teks tersebut, diharapkan para pelajar dapat lebih mudah dalam membaca dan memahami isi dari teks eksplanasi.
Tak hanya sampai di situ, pembaca yang membaca teks eksplanasi juga bisa mendapatkan sebuah pengetahuan baru mengenai sebab dan akibat dari terjadinya suatu fenomena.
Struktur Teks Eksplanasi
Sebelumnya, kamu sudah mempelajari tentang apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi hingga ciri-ciri dari teks tersebut. Selain punya ciri khusus, teks eksplanasi juga memiliki struktur teks yang khas. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
1. Identifikasi Fenomena (Pernyataan Umum)
Teks eksplanasi dibuka dengan identifikasi fenomena atau pernyataan umum di bagian paragraf awal. bagian ini bisa berhubungan dengan fenomena alam, budaya, sosial, dan fenomena lainnya. Penjelasan di awal ini masih bersifat umum.
Ciri khas dari bagian identifikasi fenomena adalah penggunaan jenis kata kopula. Contohnya antara lain “ialah” dan “adalah”. Kedua kata tersebut sangat sering digunakan dalam teks eksplanasi, khususnya di bagian awal.
2. Rangkaian Kejadian (Penjelasan)
Setelah identifikasi fenomena, teks eksplanasi dilanjutkan dengan rangkaian kejadian atau penjelasan. Penjelasan ini jauh lebih rinci dan merupakan penjabaran lebih lanjut dari penjelasan umum yang sudah diberikan pada identifikasi fenomena.
Rangkaian kejadian ini merupakan jawaban dari pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana” terkait terjadinya suatu fenomena yang dibahas.
Khusus di bagian penjelasan atau rangkaian kejadian, penulis teks dapat menyampaikannya dalam banyak paragraf. Penjelasannya kurang lebih tentang sebab dan akibat dari suatu fenomena (jawaban pertanyaan “mengapa”).
Selain itu juga berisi penjelasan mengenai rangkaian peristiwa atau fenomena secara runut. Urutan kejadian harus disampaikan menurut urutan waktu. Ini merupakan jawaban dari pertanyaan “bagaimana”.
3. Interpretasi (Ulasan)
Di bagian paling akhir teks eksplanasi terdapat ulasan atau interpretasi dari seluruh pembahasan. Umumnya bagian ini berisi kesimpulan, konsekuensi dari terjadinya sebuah fenomena, maupun komentar atau penilaian dari penulis terhadap fenomena tersebut.
Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
Selain memiliki struktur yang khusus, teks eksplanasi juga harus memenuhi kaidah kebahasaan sebagai berikut:
- Memakai jenis kalimat pasif
- Memakai jenis konjungsi waktu dan kausal
- Sebisa mungkin menggunakan istilah yang baku dan ilmiah
- Menggunakan kata kerja jenis rasional dan material
- Isinya bersifat informatif, memberikan informasi dan pengetahuan baru bagi pembacanya.
Jenis-jenis Teks Eksplanasi
Artikel kali ini tidak hanya fokus membahas tentang apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi. Di sini juga ada informasi lengkap tentang teks eksplanasi, termasuk jenis-jenisnya. Berdasarkan isinya, teks eksplanasi dibedakan menjadi 4 jenis, berikut ini rinciannya.
1. Eksplanasi Sequential
Teks eksplanasi sequential adalah salah satu jenis eksplanasi yang menjelaskan tahapan suatu fenomena secara rinci. Salah satu contohnya adalah teks eksplanasi yang menjelaskan siklus rantai makanan di suatu ekosistem.
2. Eksplanasi Faktorial
Eksplanasi jenis faktorial menjelaskan tentang akibat, hasil, atau efek dari suatu proses yang sudah terjadi. Contohnya yaitu teks eksplanasi yang menjelaskan tentang efek terjadinya kolonialisme terhadap kehidupan masyarakat Indonesia.
3. Eksplanasi Teoretis
Berikutnya ada teks eksplanasi jenis teoretis. Teks ini berisi kemungkinan atau spekulasi yang mungkin terjadi setelah adanya fenomena alam. Misalnya letusan pada gunung berapi mungkin saja mengakibatkan rentetan fenomena alam lainnya yang mungkin lebih dahsyat.
4. Eksplanasi Kausal
Jenis teks eksplanasi yang terakhir disebut dengan eksplanasi kausal. Artinya, teks ini memberikan penjelasan mengenai penyebab atau asal muasal terjadinya sebuah fenomena perubahan terhadap suatu hal secara bertahap. Misalnya adalah teks eksplanasi tentang proses terjadinya tanah longsor.
Contoh Teks Eksplanasi
Supaya kamu lebih memahami tentang apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi, sebaiknya simak contoh yang akan diberikan di bawah ini.
Gempa Aceh
Pukul 17:58 WIB tanggal 26 Desember 2004, gempa bumi kuat melanda Aceh. Pusat gempa berada di barat Aceh, dengan kedalaman 10 kilometer. Bencana ini merupakan gempa terkuat dalam 40 tahun terakhir.
Wilayah yang terdampak gempa tersebut antara lain Aceh, Sumatera Utara, pantai barat Semenanjung Malaysia, Thailand, pantai timur India, Sri Lanka, bahkan pantai timur Afrika.
Gempa tersebut menyebabkan gelombang laut naik hingga setinggi 9 meter. Pada akhir tahun 2004, gempa berkekuatan 9,0 skala Richter tersebut mengakibatkan korban tewas mencapai 283.100 jiwa, 14.000 orang hilang, dan 1.226.900 orang kehilangan tempat tinggal.
Gempa yang disertai tsunami ini merupakan bencana yang menimbulkan korban tewas terbesar dalam sejarah. Di Indonesia, gempa tersebut merenggut lebih dari 126.000 jiwa. Puluhan bangunan hancur akibat gempa utama, terutama di kawasan Meulaboh dan Banda Aceh di puncak Sumatera. Di Banda Aceh, sekitar 50% bangunan rusak akibat tsunami.
Adapun korban tewas akibat tsunami kebanyakan berasal pantai barat Aceh dan Sumatera Utara. Di Sri Lanka, 45.000 kematian telah dikonfirmasi, dan lebih dari 1 juta orang di negara itu terkena dampak langsung gempa.
Di India, termasuk Kepulauan Andaman dan Nicobar, diperkirakan lebih dari 12.000 orang tewas. Di Thailand, banyak turis asing juga terkena dampak bencana, terutama di daerah Phuket, diperkirakan sekitar 4.500 orang terkena dampak bencana.
Cucu Raja Rama IX, Bhumi Jensen, atau yang lebih dikenal dengan Bhumibol Adulyadej, juga menjadi salah satu korbannya. Bhumi Jensen baru berusia 21 tahun.
Bahkan di Somalia, benua Afrika yang jaraknya ribuan kilometer dari Indonesia, lebih dari 100 orang dilaporkan tewas. Namun, kebanyakan dari mereka adalah nelayan.
Gempa dan tsunami Aceh juga melanda Thailand. Selain berada di lokasi gempa terbesar kedua setelah gempa Chili dengan kekuatan 9,5 skala Richter tahun 1960, gempa Aceh juga tercatat sebagai gempa dengan waktu patahan (durasi) terlama, sekitar 10 menit. Gempa itu cukup besar untuk mengguncang seluruh bumi.
Penjelasan struktur:
Teks eksplanasi Bencana Aceh di atas menjelaskan tentang fenomena alam dahsyat yang terjadi pada tahun 2004 secara rinci.
Paragraf pertama dan kedua adalah struktur Pernyataan Umum atau Identifikasi Fenomena yang menjelaskan tentang kapan peristiwa ini terjadi dan akibat yang dihasilkan oleh fenomena tersebut secara umum.
Pada paragraf 3 sampai 8, kamu dapat mengetahui uraian fakta mengenai kekuatan gempa, tinggi gelombang laut, jumlah korban, serta negara-negara yang terdampak oleh bencana alam tersebut.
Paragraf-paragraf yang memberikan penjelasan secara rinci tersebut termasuk ke dalam struktur Penjelasan atau Penggambaran Rangkaian Kejadian.
Di paragraf terakhir, kembali dijelaskan secara singkat tentang betapa dahsyatnya bencana alam gempa dan tsunami Aceh tersebut yang membuat planet bumi ikut bergetar. Bagian ini disebut dengan ulasan atau interpretasi.
Selain contoh yang sudah dijelaskan di atas, kamu juga bisa mendapatkan contoh teks eksplanasi yang lain melalui buku paket yang dipakai untuk sekolah maupun mencari di internet. Perbanyak membaca contoh-contoh teks eksplanasi supaya kamu lebih memahaminya.
Sampailah di penghujung pembahasan mengenai apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi. Tentu kamu sudah belajar banyak hal mulai dari pengertian, struktur, ciri-ciri, tujuan, hingga contoh teks eksplanasi.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: