Apa Arti Sebagian Besar Karya Historiografi Kolonial Bersifat Neerlandosentris? Ini Penjelasannya
Apa Arti Sebagian Besar Karya Historiografi Kolonial Bersifat Neerlandosentris? Ini Penjelasannya โ Historiografi merujuk pada penulisan mengenai sejarah, yang di dalam perkembangannya terdapat empat jenis.
Mulai dari historiografi tradisional, historiografi modern, historiografi nasional, hingga historiografi kolonial.
Namun, kali ini mari kita membahas lebih jauh mengenai historiografi kolonial.๐๐โ๏ธ
Mempelajari Tentang Historiografi Kolonial
Historiografi kolonial merupakan penulisan akan sejarah yang berkembang pada era kolonial Belanda, sekitar pada abad ke-17 hingga pada awal abad ke-20. Hal ini juga merupakan bagian dari penulisan sejarah yang membahas mengenai masalah penjajahan Belanda pada bangsa Indonesia.
Historiografi kolonial bersifat Neerlandosentris atau dikenal juga dengan Belandasentris, artinya sejarah Indonesia yang ditulis berdasarkan sudut pandang kepentingan orang Belanda yang pada saat itu berkuasa di Indonesia.
Neerlandosentris juga mengacu pada pusat kehidupan atau berbagai aktivitas penjajahan bangsa Belanda di Indonesia, sehingga memakai sudut pandang atau suatu pendekatan penulisan sejarah yang lebih cenderung bersifat objektif mengenai peranan bangsa Indonesia dalam sejarah.
Tujuan dari penulisan dari historiografi ini adalah sebagai bahan laporan pada pemerintah kerajaan Belanda, serta menjadi bahan evaluasi dalam menentukan kebijakan pada wilayah kolonial.
Biasanya penulisan akan membahas tentang pejabat-pejabat dan kolonial, terutama berbagai aktivitas pemerintah kolonial di bidang ekonomi, politik, serta institusi.
Mengutip dari laman Kompas dan Detik, dijelaskan terdapat beberapa karakteristik dari historiografi kolonial selain Neerlandosentris, yaitu:
1. Penulisannya dilakukan oleh orang-orang atau sejarawan barat
2. Bersifat Belandasentris atau Eropasentris yang hanya menonjolkan peranan kedua bangsa tersebut
3. Bersifat diskriminatif karena tidak memperhatikan aktivitas penduduk pribumi di mana bangsa pribumi diletakkan sebagai objek dan figuran saja
4. Tidak menonjolkan berbagai peran bangsa Indonesia di dalam pemerintah kolonial
5. Jauh menekankan pada peristiwa militer dan politik sekitar VOC
6. Terjadi jauh sebalum masa kemerdekaan
Contoh dari historiografi kolonial seperti History of Java oleh Raffles, lalu Geschiedenis van Indonesia (Sejarah Indonesia) oleh H.J. de Graaf, Geschiedenis van den Indischen Archipel (Sejarah Nusantara) oleh B.H.M Vlekke, dan sebagainya.
Penutup
Nah, itulah penjelasan mengenai historiografi kolonial yang memiliki sifat Neerlandosentris sebagai salah satu karakteristiknya.
Temukan, informasi serupa lainnya yang bisa kamu temukan di blog Mamikos, seperti artikel mengenai 4 Contoh Historiografi Tradisional dan Modern. Semoga membantu.๐โจ
Referensi:
Karakteristik Historiografi Kolonial [Daring]. Tautan: https://www.kompas.com/stori/read/2024/02/08/120000279/karakteristik-historiografi-kolonial
Historiografi Kolonial: Pengertian, Ciri-cici, dan Contohnya [Daring]. Tautan: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6413217/historiografi-kolonial-pengertian-ciri-ciri-dan-contohnya
Historiografi Kolonial [Daring]. Tautan: https://id.wikipedia.org/wiki/Historiografi_kolonial
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: