Bacaan Doa Iftitah Sesuai Sunnah Serta Artinya
Bacaan Doa Iftitah Sesuai Sunnah Serta Artinya – Bagi para umat muslim, menjalankan shalat wajib lima waktu merupakan sebuah kewajiban yang tidak dapat ditinggalkan. Ibadah shalat sendiri merupakan sebuah bentuk akan keimanan dan juga kecintaan yang dimiliki oleh umat muslim kepada Allah SWT. Dalam melaksanakan shalat sendiri, terdapat beberapa bacaan yang menjadi amalan dan perlu untuk dilafalkan. Salah satunya yaitu bacaan doa iftitah yang dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum Surah Al-Fatihah dan akan dibahas beserta arti yang dimiliki pada tiap doa tersebut.
Hukum dalam Membaca Doa Iftitah
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum membahas lebih lanjut terkait dengan bacaan dari doa iftitah, perlu untuk mengetahui bagaimana hukum dalam melafalkannya. Iftitah sendiri memiliki makna yang berarti sebagai pembuka. Jika dalam kajian fikih, iftitah ini memiliki sebutan yaitu tawajjuh yang berarti di awal. Bacaan doa iftitah dilafalkan saat menjalankan shalat rakaat pertama. Lebih tepatnya yaitu setelah mengucapkan takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah.
Membaca doa iftitah memiliki hukum sunnah untuk dilakukan saat menjalankan ibadah shalat. Artinya, jika dikerjakan maka akan dihitung sebagai sebuah amalan. Namun, jika doa iftitah tidak dikerjakan maka tidak memiliki pengaruh dalam hal sah atau tidaknya shalat tersebut karena bukanlah sebuah syarat wajib. Namun, bacaan doa iftitah ini merupakan sebuah sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW sehingga jika diamalkan maka akan menjadi pahala.
Sebenarnya tidak mengucapkan bacaan doa iftitah tidak apa-apa dan tidak akan menjadi dosa jika tidak melakukannya. Namun, terkadang melakukan shalat tanpa membaca doa iftitah terasa kurang sempurna sehingga banyak yang menganggap bahwa doa ini sifatnya wajib. Hal ini kembali ke pribadi masing-masing apakah memutuskan untuk membaca doa ini atau tidak.
Dalam pelaksanaan shalat secara berjamaah, imam disunnahkan untuk membaca doa iftitah pada semua sholat. Hal ini dilakukan pengecualian dalam pelaksanaan shalat jenazah dan Idul Fitri. Jika imam tidak membacanya, maka makmum tetap dianjurkan untuk membaca bacaan ini saat rakaat pertama.
Keutamaan dalam Membaca Doa Iftitah
Meskipun bacaan doa iftitah sendiri sifatnya sunnah untuk dilakukan, namun tidak ada salahnya jika hal ini diamalkan. Apalagi doa iftitah memiliki keutamaan yang luar biasa atas iman yang dimiliki kepada Allah SWT. Manusia sendiri pada dasarnya memang tidak akan pernah dapat luput dari yang namanya kesalahan dan juga dosa yang diperbuat. Maka dari itu, mengerjakan shalat bersamaan dengan menjalankan sunnah yang ada dapat menjadi cara untuk memohon ampun atas dosa dan kesalahan tersebut.
Doa iftitah sendiri dapat menjadi sebagai jalan untuk mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Doa ini dapat membantu untuk dibukanya pintu langit agar doa yang dipanjatkan untuk memohon ampun semakin mudah untuk tersampaikan. Keutamaan ini bahkan membuat Rasulullah SAW tidak pernah melewatkan untuk membaca doa ini dalam setiap mengerjakan shalat. Pahala yang didapatkan juga melimpah bersamaan dengan amalan sunnah yang dikerjakan.
Sunnah yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW memang lebih baik untuk juga diamalkan dalam setiap langkah yang ada. Pasalnya, pahala yang diberikan tidak dapat dijelaskan hanya dengan kata-kata dan juga keberkahan yang didapatkan saja. Selain itu, membaca doa iftitah juga membantu agar doa yang dipanjatkan dapat diangkat oleh malaikat. Hal ini membuat doa yang disampaikan menjadi lebih mudah dan cepat untuk didengar oleh Sang Pencipta.
Berbagai keutamaan yang dimiliki ini tentu saja membuat para muslim menjadi ingin untuk mengamalkannya. Apalagi doa iftitah ini dapat membantu untuk menambah pahala dan juga menjadi bentuk akan rasa terima kasih kepada Allah SWT. Tidak ada salahnya untuk menjalankan sunnah yang ada untuk menyempurnakan ibadah yang dilaksanakan.
Adab Bagi Muslim dalam Membaca Doa Iftitah
Mengamalkan bacaan doa iftitah dalam shalat yang dikerjakan memiliki beberapa adab yang perlu untuk diperhatikan. Adab yang ada ini dapat membantu untuk memperjelas terkait dengan cara pengamalan yang dilaksanakan dengan baik. Beberapa adab tersebut diantaranya:
- Doa iftitah dapat dibaca bersamaan dengan takbiratul ihram dan jika menguasai beberapa versi doa iftitah, maka dapat saling digabungkan.
- Doa iftitah dibaca dalam suara pelan untuk setiap shalat jamaah yang dilakukan, baik sebagai seorang imam atau makmum.
- Bagi para makmum, lebih baik untuk membaca doa iftitah dalam versi yang pendek. Hal ini karena dikhawatirkan nantinya dapat tertinggal bacaan surat Al-Fatihah yang dibaca oleh imam.
- Bagi yang menjalankan shalat secara sendirian, doa iftitah hukumnya merupakan sunnah untuk dibaca dengan suara yang lirih. Makruh hukumnya jika dilafazkan dengan suara yang keras.
- Jika makmum terlambat dalam mengikuti shalat berjamaah atau menjadi makmum masbuk, maka doa iftitah tidak harus dibaca. Hal ini dilakukan agar makmum tersebut dapat mengikuti untuk melakukan rakaat selanjutnya.
- Jika lupa untuk membaca doa iftitah pada saat rakaat pertama, maka diperbolehkan untuk membacanya saat rakaat kedua.
- Jika lupa untuk membaca bacaan doa iftitah sepanjang shalat yang dilakukan, maka tidak wajib untuk menggantinya dengan melakukan sujud sahwi. Hal ini dikarenakan doa iftitah tidak termasuk ke dalam syarat wajib melaksanakan shalat.
- Pada saat melaksanakan shalat jenazah, doa iftitah tidak perlu untuk diamalkan di dalamnya.
Macam Bacaan Doa Iftitah Beserta dengan Artinya
Secara umum, terdapat dua jenis doa iftitah yang biasa dibaca oleh umat muslim. Terdapat beberapa bacaan dari doa ini yang pernah pula dibaca oleh Rasulullah dan para sahabat.
1. Bacaan Doa Iftitah yang Biasa Diamalkan
Terdapat dua jenis doa iftitah yang biasa dibaca ketika melakukan shalat, baik untuk shalat wajib lima waktu maupun sunnah.
اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Allahu akbar kabiiraa wal hamdu lillahi katsiiraa wasub-haanallahi bukratan wa-ashillaa. Innii wajjaahtu wajhiya lilladzii fatharassamaawaati wal-ardha hafiifan musliman wamaa anaa minal musyrikiina. Innas-sholaatii wa nusukii wa mahyaayaa wamamaatii lillaahi rabbil ‘aalamiina. Laasyariikalahu wabidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.
Artinya: “Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim (Orang-orang yang berserah diri).”
اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ . اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ . اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Allaahumma baa’id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib. Allaahumma naqqinii minal khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadlu minad danas. Allaahummaghsil khathaayaaya bil maa-i wats tsalji wal barad.
Artinya: “Ya Allah, jauhkanlah aku dari kesalahan dan dosa-dosaku sebagaimana engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan dan dosa-dosaku sebagaimana bersihnya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah cucilah aku dari dosa-dosaku dengan air, salju dan embun.”
2. Bacaan Doa Iftitah Lainnya yang Dibaca oleh Rasulullah SAW
اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ أَنْتَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Allahumma rabba jibriilaa wa miikaaiila, wa israafiila faa thirassama waati wal ardhi, ‘aalimalghoibi wasyahaadati anta tahkumu baina ‘ibaadika fiimaa kaanuu fiihi yakhtalifuuna. Ihdinii limaakh tulifa fiihi minal haqqi bi idznika innaka tahdii mantasyaa‘u ilashiraathimmustaqiim.
Artinya: “Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, dan Israfil. Sebagai Pencipta langit dan bumi. Yang Maha Mengetahui yaitu Mengetahui yang gaib dan yang nampak. Ya Allah, yang memutuskan diantara hamba-Mu terhadap apa yang mereka pertengkarkan. Berilahlah petunjuk kepada kami untuk menggapai kebenaran yang diperselisihan dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Memberi petunjuk kepada siapa saja yang Engkau kehendaki menuju jalan yang lurus.”
3. Bacaan Doa Iftitah Ketika Shalat Tahajud
Ketika menjalankan ibadah shalat tahajud, Nabi Muhammad SAW sering mengamalkan dua jenis bacaan untuk doa iftitah ini.
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ،
اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
Allahumma lakal hamdu anta nuurus samaa waa ti wal ardhi wa man fiihini, walakalhamdu anta khaiyimus samaa waa ti wal ardhi wa man fiihini, walakal hamdu anta rabbussamaa wa ti wal ardhi wa man fiinhi, antal hakka, wawa’dukal hakka, wa khaulukal hakka, walikhaa’ukal hakka, wal jannati hakka, wannaru hakka wassa’attu hakka.
Allahumma laka aslamtu, wabika amantu, wa’alaika tawakaltu, wailaika anabtu, wabika khaatsamtu, wailaika khakamtu. Faagfirli lii maa khadamtu wamaa akhartu, wamaa asrartu wamaa aghlanthu, antalmukhadmu wa antal muuharu, anta ilaahii laa illaa anta.
Artinya: “Ya Allah, hanya kepada-Mu segala puji, Engkaulah cahaya langit dan bumi serta sapa saja yang ada di sana. Hanya kepada-Mu segala puji, Engkaulah yang mengatur langit dan bumi serta apa saja yang ada di sana. Hanya kepada-Mu segala puji, Engkaulah pencipta langit dan bumi serta apa saja yang ada di sana. Engkaulah yang Maha benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar. Surga itu benar, neraka itu benar, dan kiamat itu benar.”
4. Bacaan Doa Iftitah yang Pendek
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ
Alhamdulillaahi hamdan katsiiron thayyiban mubaarakan fiihi.
Artinya: “Segala puji untuk Allah dengan pujian yang banyak, baik dan penuh berkah.”
Demikian merupakan penjelasan terkait dengan doa iftitah secara lengkap, mulai dari hukum hingga juga bacaannya. Tidak ada salahnya jika doa ini dibaca setiap melakukan ibadah shalat di dalam keseharian yang ada. Setiap bacaan yang ada tetap sah saja jika digunakan sesuai dengan yang diyakini. Semoga penjelasan di atas dapat memberikan manfaat yang cukup banyak bagi kita semua.
Klik dan dapatkan info kost di dekat mu: