Bagaimana Reaksi Rakyat Indonesia Menyambut Proklamasi Kemerdekaan?
Bagaimana Reaksi Rakyat Indonesia Menyambut Proklamasi Kemerdekaan? — Proklamasi kemerdekaan membawa semangat nasionalisme yang sangat luar biasa hingga ke pelosok negeri.
Kabar kemerdekaan tersebut terus menyebar melalui siaran radio, dan membuat rakyat segera ingin mengusir semua bentuk penjejahan.
Semangat kemerdekaan tersebut kemudian memunculkan berbagai aksi heroik pengusiran penjajah di berbagai daerah.
Nah, Bagaimanakah reaksi rakyat Indonesia menyambut proklamasi kemerdekaan?
Aksi Heroik di Medan
Peristiwa ini dikenal dengan Pertempuran Medan Area yang terjadi pada 9 Oktober 1945. Pada saat itu tentara sekutu dan NICA (Belanda) turun di Medan untuk mengambil alih pemerintahan dengan dipimpin Westerling.
Reaksi masyarakat Indonesia setelah pembacaan teks proklamasi tidak menerima tindakan tersebut.
Para pejuang kemerdekaan kemudian membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) untuk melakukan perlawanan dan mempertahankan kedaulatan Indonesia.
Aksi Heroik di Bandung
Peristiwa ini terjadi karena pada 13 Oktober 1945 tentara sekutu dan NICA beralasan akan menawan para tentara Jepang.
Namun, sebulan kemudian mereka mengultimatum untuk mengosongkan Bandung Utara.
Akhirnya, pada 23 sampai 24 Maret 1946 para pejuang menyerbu pos-pos sekutu, dan membumihanguskan Bandung. Peristiwa ini dikenal dengan Bandung Lautan Api.
Aksi Heroik di Semarang
Peristiwa ini dikenal dengan Pertempuran Lima Hari di Semarang. Pertempuran ini dipicu oleh tentara Jepang yang membunuh dokter Kariadi.
Saat itu dia ditugaskan untuk mengecek sumber air minum warga Semarang yang diduga diracun Jepang.
Terjadilah pertempuran dari tanggal 15 sampai 19 Oktober 1945 antara rakyat Semarang dengan Jepang.
Aksi Heroik di Ambarawa
Peristiwa yang dikenal Pertempuran Ambarawa. Tentara sekutu pimpinan Brigjen Bethel melakukan kerusuhan di Ambarawa.
Para pejuang di bawah komando Kolonel Sudirman akhirnya melakukan perlawanan.
Pertempuran terjadi pada 12 sampai 15 Desember 1945, dengan kemenangan para pejuang Indonesia.
Aksi Heroik di Surabaya
Peristiwa ini dipicu oleh pengibaran bendera Belanda di Hotel Yamato, Tunjungan, Surabaya. Rakyat Surabaya yang melihat itu menurunkan bendera dan merobeknya. Aksi ini terjadi pada 19 September 1945.
Pada 28 Oktober 1945, tentara sekutu datang ke Surabaya. Terjadilah pertempuran selama tiga hari, hingga menewaskan Brigjen AWS Mallaby, dari tentara sekutu.
Kemudian pada 19 November 1945 tentara sekutu marah, dan mengultimatum rakyat Surabaya untuk menyerahkan diri sebelum pukul 18.00.
Namun, rakyat Surabaya tidak gentar, dan terjadilah pertempuran pada 10 November 1945. Hingga pada hari itu diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Jadi, penjelasan dari bagaimana reaksi rakyat indonesia menyambut proklamasi kemerdekaan adalah tentu saja ada banyak aksi heroik di berbagai daerah.
Selain di daerah yang Mamikos sebutkan, berbagai aksi heroik pun terjadi di Bali hingga Kalimantan.
Demikian penjelasan bagaimana reaksi rakyat Indonesia menyambut proklamasi kemerdekaan yang bisa Mamikos sampaikan.
Semangat juang mempertahankan kemerdekaan membuat setiap rakyat rela berkorban untuk Indonesia.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: