11+ Bentuk Perubahan Sosial Masyarakat, Siswa Kelas 12 Wajib Tahu

Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial, Siswa Kelas 12 Wajib Tahu – Perubahan sosial merupakan suatu bentuk peralihan yang mengubah tatanan hidup bermasyarakat dan berlangsung secara kontinyu (terus menerus) karena pada dasarnya sifat sosial itu dinamis.

Dari masa ke masa akan selalu ada bentuk perubahan sosial terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Ada orang yang bisa beradaptasi di sebuah lingkungan tanpa mengalami kesulitan, namun ada juga orang yang tidak mudah untuk menghadapi perubahan sosial sehingga menimbulkan rasa ketidaknyamanan.

Mengapa bisa terjadi demikian? Mari sama-sama kita bahas.

Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli

https://www.pexels.com/@creative-vix/

Semua yang ada dalam kehidupan bermasyarakat pada hakikatnya bersifat dinamis atau senantiasa mengalami dinamika (perubahan).

Dinamika atau perubahan sosial tersebut dapat terjadi secara cepat maupun lambat, direncanakan maupun tidak direncanakan, serta kecil maupun besar.

Masyarakat berperan penting terhadap dinamika sosial dalam jangka waktu tertentu.

Masyarakat pula-lah yang akan menghadapi faktor-faktor dinamika sosial serta perubahan sosial itu sendiri.

Menurut beberapa sosiolog, berikut adalah pengertian perubahan sosial yang mereka ajukan:

Hirschman

Menurut Hirschman, perubahan sosial merupakan fenomena sosial yang terjadi akibat pengaruh dari pola pikir dan cara komunikasi masyarakat. 

Hirschman juga berpendapat bahwa perubahan sosial tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor internal yang terjadi dari dalam masyarakat itu sendiri seperti konflik, perkembangan jumlah penduduk, revolusi dan penemuan baru serta karena faktor eksternal semisal bencana alam.

Max Iver

Sosiolog barat Max Iver mengartikan perubahan sosial sebagai suatu bentuk kesinambungan antara hubungan sosial dengan budaya dan sosial budaya yang akan selalu mengalami perubahan (dinamika).

Max Weber

Menurut Max Weber yang juga merupakan ahli sosiologi ternama mengungkapkan bahwasanya bentuk perubahan sosial merupakan sebuah kondisi dan situasi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat akibat adanya perbedaan dengan unsur-unsur sosial yang sudah ada.

Gilin

Menurut Gilin, perubahan sosial terpengaruh oleh beberapa kondisi di antaranya kondisi geografis, komposisi penduduk, kebudayaan material, ideologi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat serta penemuan-penemuan baru.

W. Kornblum

Faktor yang mengakibatkan terjadinya dinamika sosial menurut W. Kornblum adalah susunan kultur yang sifatnya bertahap maupun dalam jangka waktu yang lama.

Kingsley Davis

Dalam bukunya yang bertajuk Human Society, Kingsley Davis menerangkan bahwanya perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi di dalam struktur, susunan serta fungsi masyarakat itu sendiri.

Selo Sumardjan

Sosiolog Tanah Air, Selo Sumardjan juga memiliki pendapat yang hampir sama dengan Kingsley Davis bahwasanya bentuk perubahan sosial merupakan budaya yang terjadi karena adanya perubahan pada struktur dan fungsi sosial dalam masyarakat.

Sehingga dinamika atau perubahan sosial tersebut secara otomatis dapat berpengaruh terhadap budaya dan kebiasaan masyarakat.

William F. Ogburn

Perubahan sosial menurut Ogburn ialah sebuah penekanan dalam kondisi teknis yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada aspek tertentu dalam kehidupan sosial masyarakat atau semacam perubahan yang sifatnya terknis.

Perubahan sosial yang dimaksud Ogburn adalah terjadi akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan maupun teknologi sehingga dapat berpengaruh terhadap pola pikir serta budaya / kebiasaan masyarakat.

Proses Terjadinya Dinamika Sosial / Perubahan Sosial

Setelah mengetahui pengertian perubahan sosial dari para ahli sosial, maka perlu juga mengetahui bagaimana terjadinya bentuk perubahan sosial di tengah-tengah masyarakat dalam kondisi maupun jangka waktu tertentu:

Difusi

Difusi merupakan proses penyebaran unsur-unsur pembentuk sosial dan budaya, di antaranya adalah ideologi atau pola pikir, keyakinan atau agama dan lain-lain.

Penyebaran ini dapat dilakukan secara individual atau perseorangan maupun kelompok.

Proses difusi terbagi menjadi dua jenis; yang pertama ialah difusi intramasyarakat yaitu difusi unsur kebudayaan antar individu maupun golongan yang terpengaruh oleh beberapa faktor misalkan pengakuan bahwa sebuah unsur kebudayaan baru tersebut mempunyai banyak faedah.

Jenis difusi yang kedua adalah difusi antarmasyarakat, yaitu difusi unsur kebudayaan dari sebuah kelompok masyarakat ke kelompok masyarakat yang lainnya.

Difusi antar masyarakat ini terjadi karrea adanya kontak sosial di antara kelompok masyarakat yang berbeda tersebut.

Akulturasi

Akulturasi merupakan suatu bentuk perubahan sosial yang terjadi akibat masuknya kebudayaan asing ke dalam masyarakat tertentu kemudian diterima lalu terjadi percampuran antara budaya asing dengan kebudayaan asli dalam masyarakat tersebut.

Akulturasi banyak terlihat secara kasat mata seperti adanya produk teknologi asing, model berpakaian, gaya rambut, desain atau arsitektur pembangunan dan sebagainya.

Bisa juga yang berbentuk sesuatu yang tak kasat mata seperti agama, gaya berbicara, gaya pemerintahan dan lainnya.

Asimilasi

Asimilasi merupakan perubahan sosial yang muncul apabila ada dua individu atau kelompok masyarakat yang berbeda latar belakang budayanya berinteraksi secara intens dalam jangka waktu yang cukup lama.

Proses interaksi sosial budaya yang terjadi di antara dua individu atau kelompok yang berbeda tersebut kemudian bisa menimbulkan hilangnya budaya asli setempat atau hanya sekedar mengurangi perbedaan di antara keduanya guna mencapai tujuan bersama.

Contoh asimilasi sosial di antaranya seperti pernikahan campuran (antara dua suku atau dua ras berbeda), hari Minggu sebagai jatah libur, aksen linguistik yang unik pada masyarakat negara tertentu, kesenian musik, tradisi mudik dan lain-lain

Akomodasi

Akomodasi merupakan sebuah bentuk perubahan sosial yang memunculkan keseimbangan dalam hubungan sosial di antara dua golongan masyarakat yang berkaitan dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

Contoh dari akomodasi dalam interaksi sosial di antaranya seperti toleransi beragama, penyelesaian sengketa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat (mediasi), penyelesaian masalah PHK karyawan, pengadilan dan sebagainya.

Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial

Selain perubahan sosial yang terjadi akibat interaksi antar dua atau beberapa kelompok masyarakat yang berbeda seperti di atas, ada juga beberapa bentuk perubahan sosial yang terjadi akibat berbagai macam kondisi di antaranya sebagai berikut:

Evolusi

Evolusi merupakan perubahan sosial di dalam masyarakat yang muncul setelah waktu yang cukup lama dan tanpa adanya keinginan dari masyarakat itu sendiri.

Evolusi inilah yang kemudian terpengaruh pada dorongan masyarakat untuk beradaptasi terhadap perkembangan yang terjadi.

Sehingga bisa dibilang perubahan sosial ini adalah perubahan evolusioner karena masyarakat menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada untuk diterapkan pada kebutuhan mereka sehari-hari contohnya teknologi pada alat transportasi dan komunikasi.

Revolusi

Kebalikan dari evolusi, revolusi merupakan bentuk perubahan sosial yang terjadi dalam waktu yang singkat dan terjadi akibat adanya keinginan atau rencana dari suatu masyarakat. Perubahan ini biasa disebut perubahan revolusioner.

Contoh riil revolusi yang pernah terjadi biasanya akibat dari konflik atau kepentingan tertentu dalam masyarakat seperti revolusi Perancis, revolusi industri di Inggris, proklamasi atau pengakuan kemerdekaan Indonesia maupun negara lain dan sebagainya.

Perubahan sosial yang direncanakan

Perubahan sosial yang direncanakan adalah suatu perubahan atau dinamika sosial yang sudah direncanakan oleh pihak atau kelompok tertentu dalam struktur atau lembaga sosial yang biasa disebut agent of change.

Contoh dari bentuk perubahan sosial ini misalnya program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) untuk balita, program KB untuk menekan ledakan jumlah penduduk, program vaksinasi Covid-19 dalam masa pandemi, dan sebagainya.

Perubahan sosial yang tidak direncanakan

Sesuai dengan namanya, perubahan sosial ini tentu saja terjadi karena di luar pengawasan atau kehendak masyarakat.

Hal ini dapat terjadi karena adanya pengaruh faktor internal maupun eksternal dari suatu masyarakat.

Sebagai contohnya perubahan sosial akibat masa pandemi corona, perubahan sosial karena bencana alam, perubahan sosial karena reformasi orde baru, dan lain-lain.

Perubahan sosial besar

Perubahan sosial besar tentu saja merupakan bentuk perubahan sosial yang terjadi dalam skala yang cukup besar dan dapat merata ke seluruh lapisan dan struktur masyarakat serta lembaga-lembaga sosial yang ada.

Sebagai contoh perubahan sosial besar adalah stratifikasi masyarakat, sistem kerja, hubungan kekeluargaan, sistem komunikasi dan teknologi masyarakat, sistem transportasi hingga sistem pertanian.

Perubahan sosial kecil

Bentuk perubahan sosial kecil adalah perubahan sosial yang terjadi dalam skala kecil dan tidak selalu merata ke seluruh lapisan masyarakat.

Namun perubahan sosial kecil ini lama-lama juga bisa berkembang menjadi perubahan sosial besar.

Sebagai contohnya mode pakaian hijab atau jilbab. Dulu, hanya dikenakan oleh sekelompok orang saja misalkan di sekolah pesantren ataupun madrasah, kelompok relijius dan sebagainya.

Sekarang sudah banyak wanita terbiasa memakai jilbab dalam beragam mode meskipun tidak dari kelompok tersebut.

Perubahan sosial struktural

Proses perubahan struktural dilakukan untuk menghasilkan beberapa perubahan mendasar dalam struktur masyarakat.

Sebagai contoh ialah perubahan sistem pemerintahan dari monarki konstitusi menjadi demokrasi, atau perubahan sistem kekuasaan kolonial menuju nasional, dan lain-lain.

Perubahan proses

Perubahan proses merupakan perubahan sosial yang sifarnya tidak mendasar dan biasanya hanya untuk menyempurnakan atau mengembangkan perubahan yang sudah ada sebelumnya.

Misalkan saja perubahan proses dalam sistem seleksi penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Perubahan Sosial Ditinjau Dari Arah Perkembangannya

Berdasarkan arah perkembangannya, bentuk perubahan sosial terbagi menjadi dua yaitu perubahan sosial progres dan perubahan sosial regres.

Sesuai dengan namanya, perubahan progres membawa dampak positif dan kemajuan dalam masyarakat.

Contoh dari perubahan progres ialah terjadinya pengakuan kesamaan antara hak dan kewajiban pada laki-laki dan perempuan seperti bolehnya para wanita menjadi independen dan duduk di kursi pemerintahan.

Sedangkan perubahan regres adalah perubahan sosial yang membawa kemunduran terhadap masyarakat.

Misalkan saja mode pakaian yang semakin terbuka dan tidak sesuai dengan adat ketimuran maupun norma agama, kelumpuhan sistem pemerintahan akibat kudeta dan sebagainya.

Perubahan Sosial Ditinjau Dari Caranya

Sementara itu jika ditinjau dari caranya, bentuk perubahan sosial terbagi menjadi dua yaitu perubahan sosial dengan kekerasan dan juga tanpa adanya kekerasan.

Perubahan sosial dengan cara kekerasan tentu biasanya melibatkan konflik dan kekerasan baik secara fisik maupun psikis.

Sementara itu perubahan sosial tanpa kekerasan adalah perubahan sosial yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan cara-cara yang damai dan simpatik tanpa menggunakan kekerasaan, pemaksaan maupun konflik. Misalkan saja program pemberdayaan dan sosialisasi masyarakat.

Nah dari penjelasan mengenai berbagai macam perubahan sosial di atas, tentu sekarang kita sudah paham bahwasanya proses perubahan sosial itu mengakibatkan berbagai reaksi dan dampak bagi masyarakat.

Oleh sebab itu, kita bertanggungjawab penuh untuk tetap membawa segala bentuk perubahan sosial tersebut ke arah yang lebih baik demi kemajuan masyarakat dan tetap berpegang pada nilai serta norma-norma yang baik.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta