4 Cara Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT Sebelum Al-Quran, Catat Ya
4 Cara Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT Sebelum Al-Quran, Catat Ya – Keyakinan yang dimaksud adalah taqwa, yang meliputi keyakinan bahwa kitab-kitab Allah itu benar.
Kitab-kitab ini adalah kalimat-kalimat Allah ‘Azza wa jalla yang berisikan petunjuk dan cahaya bagi orang-orang yang taat kepada-Nya.
Diturunkannya kitab merupakan salah satu bentuk kecintaan Allah kepada hamba-Nya, karena hamba sangat membutuhkan kitab Allah.
Pikiran manusia itu terbatas, tidak bisa menampung detail hal-hal yang bisa menguntungkan atau merugikannya.
Allah SWT menurunkan Al Quran kepada Nabi terakhir, Nabi Muhammad SAW, tanpa ada keraguan sedikit pun.
Kitab-kitab Sebelum Al-Qur’an
Daftar Isi
Daftar Isi
Allah juga menurunkan kitab-kitab sebelum Al-Qur’an melalui nabi-nabi pilihan-Nya.
Kitab-kitab yang muncul sebelum Al-Qur’an juga menegaskan keberadaan Al-Qur’an melalui ayat dan pesannya sejak zaman dahulu.
Al-Qur’an juga menegaskan keberadaan kitab-kitab sebelumnya dan isi Al-Qur’an sesuai dengan apa yang ditransmisikan dalam kitab-kitab sebelumnya.
Ini berisi kabar baik yang luar biasa, yaitu bahwa Allah akan mengirimkan Nabi Muhammad dan Al-Quran yang agung sebagai mukjizat terbesarnya.
Pengertian Beriman kepada Kitab Allah SWT
Percaya dan beriman kepada kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada para nabinya merupakan salah satu rukun iman yang sangat penting bagi setiap mukmin.
Melalui kitab-kitab Allah, orang beriman bisa mengetahui dan memahami perkataan atau ajaran-Nya berupa perintah dan larangan-Nya.
Kitab-kitab Allah merupakan petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia untuk mencapai keamanan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Iman kepada Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa AS, Zabur kepada Nabi Daud AS, Injil kepada Nabi Isa AS dan Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Bagi umat Nabi Muhammad SAW, kitab-kitab tersebut merupakan wahyu dari Allah SWT dan diturunkan kepada Rasul-Nya.
Mereka mengandung dogma utama yang sama yaitu tauhid (pengakuan dan penyembahan hanya kepada Allah SWT) meskipun Syariah tidak sama tergantung situasi dan komuni tergantung kondisi.
Beriman kepada kitab-kitab Allah adalah fardhu ‘ain (wajib bagi setiap muslim).
Oleh karena itu, umat Islam yang mengingkari dan menolak Kitab-Nya dapat dianggap murtad (keluar ajaran Islam).
Menurut penafsiran Sayyid Quthub terhadap Fi Zhilal al-Qur’an, keimanan kepada Tuhan, malaikat, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir orang beriman adalah fitrah manusia.
Artinya, Allah menciptakan manusia dengan modal intelektual berupa kecenderungan fitrah untuk beriman kepada Allah SWT termasuk kitab-Nya.
Cara Beriman kepada Kitab-Kitab Allah SWT
1. Percaya akan keberadaan Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran
Iman kepada kitab-kitab sebelum Al-Qur’an merupakan rukun iman yang ketiga dalam ajaran Islam.
Oleh karena itu umat Islam harus mengimani kitab-kitab Allah SWT yang diturunkan kepada para Nabi sebelum Al Quran.
2. Mempelajari kandungan Al-Quran
Mempelajari kandungan Al Quran merupakan salah satu cara beriman kepada kitab-kitab Allah SWT. Memahami isi Al-Quran memperkuat iman.
Cara beriman kepada kitab-kitab sebelum Al-Qur’an berikutnya adalah dengan mengamalkan ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, termasuk menghormati sesama dan menjaga toleransi.
3. Mengamalkan ajaran Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari
Cara mengimani kitab-kitab terdahulu lainnya adalah dengan membaca Al-Qur’an secara baik dan benar hingga memahami makna serta mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mempelajari tajwid untuk mendapat bacaan Al-Qur’an yang benar
Dengan mempelajari ilmu tajwid. Mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah, namun membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar adalah fardhu ain bagi setiap muslim.
Karena ketika Al-Qur’an dibaca dengan baik maka pahala atau pahalanya sangat besar yaitu 10 kali per huruf.
Mengenal Kitab-Kitab Allah sebelum Al-Quran
1. Kitab Taurat
Kitab Allah SWT yang datang lebih dulu adalah Taurat. Kitab ini diberikan kepada Nabi Musa AS pada tanggal 6 Ramadhan, sekitar abad ke-12 SM (sebelum Kristus), terungkap.
Saat itu, Nabi Musa AS membawa ajaran yang terkandung dalam kitab Taurat kepada umat Israel.
Bahasa Taurat adalah bahasa Ibrani. Taurat berisi ajaran tentang sejumlah hukum hukum dan sistem kepercayaan yang dapat dibenarkan.
2. Kitab Zabur
Menurut Taurat, Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Daud AS pada tanggal 18 Ramadhan sekitar abad ke-10 Masehi di Yerusalem.Zabur sama seperti kitab Nabi Musa AS yang berisi ajaran kepada kaum Bani Israel.
Ajaran Kitab Zabur berupa doa, dzikir, nasehat dan hikmah. Namun, tidak ada hukum Syariah dalam Kitab Zabur, sehingga umat Nabi Daud AS diperintahkan untuk mengikuti hukum Syariah yang ditetapkan oleh Nabi Musa AS.
Selain itu, bahasa Kitab Zabur adalah Qibti. Bahasa ini adalah bahasa yang digunakan orang Mesir untuk komunikasi sehari-hari.
Ketika bangsa Arab datang ke Mesir, bahasa Qibti perlahan digantikan oleh bahasa Arab.
Namun, bahasa Arab yang muncul di Mesir masih dipengaruhi oleh bahasa asli orang Mesir.
3. Kitab Injil
Setelah Zabur, Allah SWT menurunkan Injil kepada Nabi Isa AS pada abad ke-1 Masehi di Yerusalem. Awalnya diyakini bahwa injil pertama kali ditulis dalam bahasa Syria.
Bahasa kitab Injil adalah Suryani yang merupakan bahasa yang dituturkan oleh mayoritas orang di Arab Timur dan wilayah Bulan Sabit Subur (Asia Barat, Cekungan Nil, dan Delta Nil).
Secara umum, bahasa Suryani adalah bahasa yang dituturkan oleh beberapa komunitas Kristen di Timur Tengah.
Kitab Injil adalah panduan hidup bagi orang Kristen. Ajaran Injil adalah tentang perintah untuk beriman kepada Allah SWT.
Juga, beberapa hukum Injil dihapus karena beberapa ajaran Injil tidak sesuai dengan zaman.
Manfaat Cara Beriman kepada Kitab Allah SWT
Beriman kepada kitab-kitab-Nya, keimanan kepada Allah bertambah, sehingga semangat mengikuti jalan kebenaran dan kebaikan (agama Islam) semakin kokoh untuk melihat kemaslahatan kehidupan pribadi dan sosial.
Berpegang pada kitab suci, orang beriman semakin terdorong untuk mendekati-Nya, baik melalui ibadah pribadi maupun sosial, agar mencapai derajat takwa yang paling tinggi di sisi Allah SWT.
Iman kepada kitab-kitab Allah khususnya Al-Qur’an merupakan jaminan kebenaran dan ketentraman, karena ajaran tauhid (aqidah), ibadah, muamalah, akhlak, dll. adalah selaras dengan sifat manusia.
Oleh karena itu, kita harus yakin bahwa mengimani kitab suci dengan sepenuh hati dapat menumbuhkan optimisme, suasana Fastabiqul Khairat dan semangat Jihad untuk membela agama Allah untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan hidup di dunia ini dan mencapainya di sana. Semoga!
Percaya kepada kitab Allah juga akan mendatangkan nikmat yang tak terhingga. Dengan mempelajarinya, manusia akan hidup damai dan tenteram karena berpegang pada hal yang benar.
Selain itu, buah dari mempercayai kitab-kitab Allah adalah penghiburan. Mengetahui bahwa Allah memenuhi semua kebutuhan dan mengatur urusan dunia dan akhirat.
Manfaat lain dari keyakinan pada Kitab-kitab Alah adalah memberikan rasa nyaman dan aman, mengetahui bahwa Allah telah mengungkapkan kepada semua orang apa yang sesuai dengan hal yang harus dilakukan saat menemui kesulitan dan cara memenuhi kebutuhan manusia dan membimbing manusia kepada apa yang baik untuk urusan di dunia ini dan di akhirat.
Demikian informasi tentang cara beriman kepada kitab Allah SWT. Semoga dengan mengetahuinya kita bisa menjadi semakin bertakwa kepada Allah SWT. Aamiin.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: