Bhineka Tunggal Ika: Pengertian, Fungsi, dan Sejarah
Bhineka Tunggal Ika: Pengertian, Fungsi, dan Sejarah -Indonesia adalah Negara yang memiliki suku bangsa yang beragam serta sejarah panjang yang perlu dilestarikan.
Pelajaran sejarah telah diberikan sejak duduk di bangku sekolah dasar, namun mungkin bagi sebagian orang sudah lupa tentang bhinneka tunggal ika yang merupakan semboyan dalam lambang Negara Indonesia.
Yuk, simak ulasan lengkapnya megenai Bhinneka Tunggal Ika di bawah ini!
Pengertian Bhinneka Tunggal Ika
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebagai warga Negara yang mencintai tanah air, sudah selayaknya kita untuk mengenal dan mempelajari sejarah dengan baik.
Semboyan Indonesia menjadi bukti kuat dari keanekaragaman nusantara yang perlu dibanggakan, dan sebagai landasan utama untuk saling menghargai perbedaan.
Berdasarkan etimologi atau asal usul bahasa, pengertian semboyan bhinneka tunggal ika berasal dari bahasa Jawa Kuno.
Apabila diartikan secara harfiah, kata “bhinneka” memiliki arti “beragam atau bermacam-macam”.
Kata “tunggal” memiliki arti “satu”, sedangkan kata “ika” memiliki arti “itu”. Secara keseluruhan menjadi “bermacam-macam satu itu”.
Jika disimpulkan berdasarkan arti harfiahnya, makna bhinneka tunggal ika yaitu “beraneka ragam, tetapi masih satu jua”.
Arti tersebut menggambarkan keanekaragaman suku, bahasa, dan budaya yang menjadi satu kesatuan yaitu Negara Republik Indonesia.
Tanah air Indonesia kaya akan budaya yang beraneka ragam, suku dengan ciri khas dan keunikannya masing-masing, serta bahasa daerah yang seluruhnya tergambarkan dalam semboyan bangga Indonesia.
Semboyan memiliki fungsi untuk mengajarkan pentingnya toleransi terhadap keanekaragaman Indonesia serta sikap saling menghormati.
Sehingga tidak terjadi perpecahan akibat adanya perbedaan, seluruh bangsa harus menjunjung persatuan yang adil dan beradab dalam kehidupan bermasyarakat.
Maka dari itu, pentingnya mempelajari sejarah sejak dini, untuk menghargai perjuangan para pahlawan yang telah gugur demi kemerdekaan Indonesia dan masa yang akan datang.
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
Arti dari semboyan bhinneka tunggal ika adalah “berbeda, namun tetap satu jua” yang diambil dari kutipan sebuah naskah kakawin Jawa Kuno, dikenal juga dengan nama Kitab Sutasoma.
Naskah tersebut merupakan naskah yang ditulis dan dikarang oleh Mpu Tantular pada abad ke 14 Masehi tepatnya pada masa kekuasaan kerajaan Majapahit.
Pada jaman dahulu, Indonesia masih berpegang teguh pada kepercayaan Hindu dan Budha sebelum Islam masuk. Sehingga bahasa sansekerta digunakan pada setiap pembuatan naskah maupun kitab terdahulu.
Meski demikian, bahasa sansekerta telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia agar mudah dipahami dan dilestarikan.
Berdasarkan kitab kakawin, semboyan Indonesia menggambarkan toleransi antar agama, khususnya agama Hindu-Siwa dan Buddha pada masa itu.
Kitab kakawin mengajarkan bahwa meskipun memiliki perbedaan agama dan perbedaan cara ibadah serta keyakinan, namun seluruh masyarakat harus tetap bersatu dalam hidup bermasyarakat.
Sejarah tersebut menjawab pertanyaan apa arti dari semboyan bhinneka tunggal ika, yaitu meskipun memiliki perbedaan yang beraneka ragam, tetapi tetap satu Negara satu bangsa, bangsa Indonesia.
Indonesia tetap satu kesatuan, meskipun memiliki beragam suku, budaya, dan bahasa di dalamnya.
Jika Anda bertanya dari mana asal kalimat bhinneka tunggal ika? Maka jawabannya adalah dari kutipan kitab Sutasoma tepatnya pada pupuh 139 dan bait 5.
Berikut ini bait kitab Sutasoma secara lengkap yang bisa menambah wawasan mengenai sejarah semboyan Indonesia:
Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wisma, (Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda)
Bhinneki rakwa ring apan kena parwanosen, (mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?)
Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, (sebab kebenaran Jina dan Siwa adalah tunggal)
Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa. (Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran)
Dr. Soewito Santoso telah menterjemahkan kitab Sutasoma tersebut, agar mudah dipahami dan dimengerti oleh bangsa Indonesia khususnya bagi para anak-anak yang mempelajari sejarah.
Fungsi Semboyan Negara Indonesia
Fungsi utama dari semboyan bangsa Indonesia bhinneka tunggal ika adalah sebagai pedoman untuk menjaga persatuan.
Sebab, bangsa Indonesia telah hidup dalam keanekaragaman sejak jaman dahulu, bahkan sebelum Negara Indonesia menyatakan kemerdekaannya.
Namun ada pula fungsi lain dari bhinneka tunggal ika yang dijadikan landasan dalam hidup bermasyarakat dan berdampingan satu sama lain. Berikut ini fungsi dari semboyan bangsa Indonesia yang perlu diketahui:
- Menciptakan keutuhan dan kesatuan dari Republik Indonesia
- Membangun toleransi dalam kehidupan berbangsa dan berbudaya Indonesia
- Menjadi kebijakan Negara dan rambu-rambu dasar peraturan Negara
- Mewujudkan cita-cita para leluhur bangsa
- Menjadi banteng bagi perdamaian Indonesia
Sebagai generasi selanjutnya yang akan menjaga dan mewarisi kekayaan leluhur, sudah sepatutnya untuk menjadikan semboyan sebagai landasan dalam bersikap toleransi.
Sebab, jika toleransi tidak ada lagi maka perpecahan tidak dapat dihindari.
Para leluhur mengajarkan sikap toleransi dan saling menghormati agar seluruh bangsa Indonesia senantiasa bersatu padu.
Bersatu dalam membangun negeri untuk kehidupan anak cucu dan keturunan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Makna Semboyan Negara Republik Indonesia
Prinsip bhinneka tunggal ika yaitu sebagai alat pemersatu, yang mempersatukan kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Meskipun banyak perbedaan, namun hal tersebut yang menjadi ciri khas dari Negara Indonesia yang patut untuk dibanggakan.
Banyak masyarakat di Negara lain yang bersikap rasis dan tidak menghargai perbedaan sesama, sebab tidak adanya landasan hukum yang mengajarkan tentang arti toleransi.
Sehingga, kita sebagai bangsa Indonesia perlu bangga dengan warisan yang telah diberikan oleh para leluhur.
Kita juga perlu menjaga dan melestarikan keanekaragaman bangsa Indonesia dengan menjunjung tinggi persatuan, itulah makna sesungguhnya dari semboyan Negara Indonesia.
Dalam kehidupan saat ini, saling menghargai pendapat juga termasuk ke dalam sikap toleransi.
Indonesia memiliki 1400 lebih pulau dengan suku, ras, agama dan bahasa daerah yang berbeda.
Terdapat lima agama yang secara hukum telah diakui yaitu Islam, Kristen protestan, Kristen katolik, Buddha, dan Hindu, kesemuanya hidup berdampingan dan saling menghargai.
Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Pedoman Hidup Bermasyarakat
Setelah mengenal sejarah, fungsi dan juga makna dari semboyan Negara Indonesia, maka arti bhinneka tunggal ika adalah persatuan.
Seperti halnya yang tertera dalam sila Pancasila ketiga yaitu persatuan yang adil dan beradab.
Maka, persatuan adalah sesuatu yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia, sehingga Indonesia dapat berkembang menjadi Negara yang maju.
Jika tidak ada lagi toleransi dan sikap saling menghormati, maka persatuan akan runtuh dan terjadi perpecahan.
Kita dapat mencegah perpecahan dengan menerapkan dan mengajarkan pentingnya sebuah persatuan di dalam kehidupan bermasyarakat.
Bhinneka tunggal ika memegang pengaruh yang sangat penting bagi landasan hukum di Indonesia.
Semboyan ini tertulis di dalam lambang Negara Indonesia yaitu burung Garuda terletak pada kaki burung garuda yang sedang memegang erat sebuah pita
Tidak hanya sebagai landasan hukum, tetapi juga sebagai gambaran jati diri Negara Indonesia.
Semboyan yang harus selalu diingat dan diterapkan untuk menjalani kehidupan bermasyarakat yang rukun dan sejahtera di Negara Indonesia ini.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: