Biografi Gus Dur Dr. K.H. Abdurrahman Wahid Singkat dan Jelas beserta Strukturnya Lengkap
Gus Dur adalah salah satu presiden yang sampai sekarang masih sangat dikagumi. Kenapa bisa begitu, ya? Yuk, simak biografi Gus Dur dari Mamikos berikut ini!
Biografi Gus Dur Dr. K.H. Abdurrahman Wahid Singkat dan Jelas beserta Strukturnya Lengkap – Gus Dur merupakan sosok yang sampai sekarang masih banyak diidolakan.
Kharismanya sebagai tokoh agama juga tokoh politik memberikan kombinasi yang unik dalam diri beliau.
Agar makin bisa meneladani nya, yuk simak biografi Gus Dur yang telah Mamikos siapkan khusus untukmu berikut ini!
Biografi Gus Dur secara Umum
Daftar Isi [hide]

K.H. Abdurrahman Wahid, atau yang lebih dikenal dengan nama Gus Dur, lahir pada 7 September 1940 di Jombang, Jawa Timur, Indonesia, dan meninggal pada 30 Desember 2009.
Beliau merupakan seorang tokoh Islam, intelektual, dan politisi yang memainkan peran kunci dalam perkembangan politik Indonesia serta menjadi Presiden Republik Indonesia ke-4.
Gus Dur berasal dari keluarga yang terkemuka di dunia Islam Indonesia. Ayahnya, K.H. Wahid Hasyim, adalah Menteri Agama Indonesia pertama dan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Abdurrahman Wahid tumbuh dalam lingkungan yang kaya akan nilai-nilai keislaman dan tradisi keagamaan.
Pada tahun 1984, ia terpilih sebagai Ketua Umum Nahdlatul Ulama, menggantikan ayahnya.

Advertisement
Selama kepemimpinannya di NU, Gus Dur mendorong organisasi tersebut untuk lebih terlibat dalam kegiatan sosial, pendidikan, dan dialog antar-agama.
Namun, peran politik Gus Dur semakin mencuat ketika ia menjadi Ketua MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) pada tahun 1999.
Pada periode yang sama, Presiden Soeharto mengundurkan diri, dan Gus Dur terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia yang keempat pada 20 Oktober 1999.
Ini menjadikannya sebagai presiden pertama Indonesia yang dipilih secara langsung oleh MPR.
Namun, masa kepemimpinan Gus Dur sebagai presiden tidak berlangsung lama. Pada tahun 2001, ia dihadapkan pada krisis ekonomi, konflik di berbagai daerah, dan tekanan politik internal.
Akibat ketidakstabilan politik dan tekanan dari beberapa pihak, Gus Dur akhirnya mengundurkan diri pada 23 Juli 2001.
Meskipun masa kepemimpinannya sebagai presiden relatif singkat dan diwarnai kontroversi, Gus Dur tetap dihormati sebagai tokoh yang memperjuangkan demokrasi, hak asasi manusia, dan toleransi antar-agama.