Biografi Moh Hatta Singkat dan Lengkap Sepanjang Perjalanan Hidupnya beserta Strukturnya
Biografi Moh Hatta Singkat dan Lengkap Sepanjang Perjalanan Hidupnya beserta Strukturnya – Ketika mempelajari bahasa Indonesia, kamu akan menemukan banyak jenis teks. Salah satunya saja adalah teks biografi.
Nah,
teks biografi ini berisikan kisah suatu tokoh dalam mengarungi kehidupannya
yang ditulis oleh seseorang agar tokoh tersebut dapat diteladani banyak orang.
Untuk memahami lebih jauh seputar teks biografi, yuk intip contoh biografi Moh Hatta lengkap dengan strukturnya berikut ini!
Berikut Biografi Moh Hatta Singkat dan Lengkap beserta Struktur
Daftar Isi
Daftar Isi
Teks
biografi merupakan materi bahasa Indonesia yang diajarkan di tingkat SMA. Nah, jenis
teks satu ini bertujuan menyampaikan dan memberikan keteladanan bagi pembaca
akan kisah tokoh yang diangkat.
Namun,
banyak pula biografi yang ditulis untuk mengisahkan tokoh terkenal dengan
keburukan dan kejahatannya. Penulisan ini dilakukan bertujuan agar kita dapat
terhindar dari keburukan tersebut.
Ada banyak sekali contoh teks biografi yang bisa diakses secara online. Salah satunya saja adalah teks biografi Moh Hatta yang akan dibahas di akhir artikel.
Pengertian Teks Biografi
Sebelum membahas lebih jauh seputar contoh teks biografi, tentunya kamu harus memahami pengertian teks biografi itu terlebih dahulu.
Nah,
jika dilihat secara harfiah, biografi diartikan sebagai karya sastra yang
berisikan riwayat hidup seorang tokoh, yang biasanya memuat prestasi atau
pencapaian istimewa tokoh tersebut.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa teks biografi termasuk cerita ulang atau rekon yang memiliki nilai sejarah dan pemberitaan tokoh.
Di mana cerita ulang biasanya disajikan secara kronologis atau mengikuti urutan waktu.
Struktur Teks Biografi
Sama
seperti jenis teks lainnya, teks biografi juga memiliki struktur penulisannya
tersendiri. Berikut adalah struktur teks biografi yang perlu kamu ketahui.
1.
Judul
Struktur awal dari teks biografi adalah judul teks biografi. Umumnya, judul teks biografi ini dapat berupa nama tokoh atau nama tokoh beserta jasa yang dihasilkan.
2.
Orientasi
Orientasi
merupakan bagian teks biografi yang berisikan pengenalan tokoh dan gambaran
awal dari tokoh yang diceritakan.
3.
Peristiwa atau Masalah
Struktur
teks biografi selanjutnya adalah peristiwa atau masalah. Nama lain dari bagian
ini adalah inti dari biografi.
Nah,
bagian ini berisikan tentang berbagai permasalahan yang dihadapi oleh tokoh,
dan berisi hal-hal menarik, mengesankan, mengagumkan, dan mengharukan dari
tokoh tersebut.
4.
Reorientasi
Bagian terakhir adalah reorientasi yang berisi tentang kata-kata mutiara atau motivasi dari tokoh tersebut.
Biografi Moh Hatta dan Strukturnya
Nah,
berikut adalah contoh teks biografi Moh Hatta dan strukturnya yang Mamikos
kutip dari laman tokopedia.com.
Judul
Biografi
Moh. Hatta, Tokoh Proklamator dan Bapak Koperasi Indonesia
Orientasi
Moh. Hatta yang lahir dengan nama Mohammad Athar merupakan putra dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti Saleha.
Ayahnya yang merupakan keturunan ulama Naqsyabandiyah di Batuhampar, Sumatera Barat, membuat Moh. Hatta dibesarkan dalam keluarga yang taat beragama.
Beliau pertama kali mengenyam pendidikan formal di sebuah sekolah swasta, tetapi setelah 6 bulan, Hatta pindah ke sekolah rakyat dan satu kelas dengan kakaknya, Rafiah.
Setelah menjalani 3 semester, Moh. Hatta pindah ke Europeesche Lagere School (ELS) di Padang.
Selanjutnya, Hatta melanjutkan pendidikan di Meer Uirgebreid Lagere School (MULO).
Pada saat inilah, Moh. Hatta mulai tertarik dengan perhimpunan pemuda dan bergabung dengan Jong Sumatranen Bond. Di organisasi tersebut, beliau berperan sebagai bendahara.
Peristiwa
atau Masalah
Moh. Hatta melanjutkan pendidikannya ke Handels Hogeschools di Rotterdam, Belanda, dari tahun 1921 sampai 1931.
Selama bersekolah di Belanda, Moh. Hatta bergabung dengan perkumpulan pelajar tanah air, yaitu Indische Vereeniging.
Perkumpulan ini mulai mencuat di bidang politik karena pengaruh dari Ki Hajar Dewantara, Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesoemo.
Organisasi ini kemudian berganti nama menjadi Perhimpunan Indonesia (PI) dan memiliki tujuan baru, yaitu untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Moh. Hatta ditunjuk sebagai pemimpin PI pada tahun 1925. Pada saat itu, Hatta pernah memimpin delegasi Kongres Demokrasi Internasional untuk perdamaian yang diadakan di Berville, Prancis.
Saat inilah, Moh. Hatta mulai memperkenalkan Indonesia ke berbagai kalangan internasional.
Dua tahun setelahnya, Moh. Hatta bergabung dengan Liga Menentang Imperialisme dan Kolonialisme di Belanda dan bertemu dengan seorang aktivis asal India, Jawaharhal Nehru.
Aktivitas politiknya tersebut membuat Kerajaan Belanda menangkapnya bersama Nazir St. Pamontjak, Ali Sastroamidjojo, dan Abdul madjid Djojodiningrat.
Baru dibebaskan setelah melakukan pidato pembelaan yang berjudul Indonesia Merdeka (Indonesie Vrij) pada tahun 1928.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Belanda, Moh. Hatta pulang ke Indonesia pada tahun 1932.
Hatta sibuk menulis artikel politik seperti “Soekarno Ditahan” (10 Agustus 1933), “Tragedi Soekarno” (30 Nopember 1933), dan “Sikap Pemimpin” (10 Desember 1933) yang merupakan reaksi keras atas pengasingan Soekarno oleh Belanda.
Aktivitas Hatta ini membuat Pemerintah Belanda memusatkan perhatian padanya dan Klub Pendidikan Nasional Indonesia, di mana Hatta menjadi salah satu pemimpinnya bersama Sutan Sjahrir.
Pergerakan Hatta membuat Belanda takut, sehingga ditangkap dan diasingkan ke Digul, Papua. Pada masa pengasingannya, Hatta aktif menulis di surat kabar dan mengajarkan teman-temannya.
Hatta dan Sjahrir sempat dipindahkan ke beberapa lokasi, seperti Banda Neira (1935), Sukabumi (1942), dan Jakarta saat pemerintah Belanda menyerah kepada Jepang.
Pada awal Agustus 1945, Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) berubah nama menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), di mana Soekarno dan Hatta menjadi ketua dan wakil ketua organisasi tersebut.
Sehari sebelum proklamasi kemerdekaan dilakukan, PPKI mengadakan rapat di rumah Laksamana Maeda.
Panitia yang hadir pada saat itu hanyalah Soekarno, Moh. Hatta, Ahmad Soebardjo, Soekarni, dan Sayuti Melik.
Mereka merumuskan teks proklamasi yang akan dibacakan oleh Soekarno dan ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas usulan Soekarni.
Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pagesangan Timur 56 pada pukul 10:00.
Kemerdekaan ini diproklamasikan oleh Soekarno dan Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno diangkat menjadi Presiden Republik Indonesia, dengan Moh. Hatta menjadi Wakil Presiden Indonesia.
Berita kemerdekaan itu terdengar hingga ke Belanda. Akibatnya, Belanda ingin kembali menjajah Indonesia. Untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia, ibukota pada saat itu dipindahkan sementara ke Yogyakarta.
Tidak hanya itu, Indonesia juga melakukan perundingan dengan Belanda yang menghasilkan Perjanjian Linggarjati dan Renville. Akan tetapi, perjanjian ini berakhir dengan kecurangan Belanda.
Reorientasi
Selama menjadi Wakil Presiden Indonesia, Moh. Hatta dengan gigih menyelamatkan Indonesia dengan mempertahankan naskah Linggarjati di Sidang Pleno KNIP di Malang yang diselenggarakan pada 25 Februari – 6 Maret 1947.
Hasilnya adalah Perjanjian Linggarjati diterima oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Akan tetapi, perjanjian ini sendiri dilanggar oleh Belanda.
Karena perjanjian yang gagal dilaksanakan, Hatta mencari bantuan ke India dengan menemui Jawaharlal Nehru dan Mahatma Gandhi.
Nehru mengatakan bahwa India akan membantu Indonesia dengan menyatakan protes terhadap Belanda. Permasalahan Indonesia kemudian diangkat ke meja PBB.
Perjuangan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan masih cukup keras. Hal ini menyebabkan terjadinya aksi pemberontakan PKI. Sementara itu, Soekarno dan Hatta ditangkap dan diasingkan ke Bangka.
Kepemimpinan Indonesia kemudian dilanjutkan oleh Jenderal Soedirman. Ratu Juliana dari Belanda baru mengakui kemerdekaan Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949.
Selain menjadi negarawan, Moh. Hatta juga turut ikut serta dalam memajukan koperasi di Indonesia.
Mengingat latar belakangnya yang masih berkaitan dengan ekonomi, Ia banyak memberikan ceramah serta menulis artikel dan buku ilmiah mengenai ekonomi dan koperasi.
Moh. Hatta sempat menyampaikan pidato di radio dalam rangka menyambut Hari Koperasi pada tahun 1951.
Salah satu pemikirannya tentang koperasi tertuang dalam buku “Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun” yang diterbitkan pada tahun 1971.
Gelar Bapak Koperasi Indonesia diterima oleh Moh Hatta dalam Kongres Koperasi Indonesia di Bandung pada tahun 1953.
Meskipun Moh. Hatta disebut sebagai Bapak Koperasi Indonesia, beliau bukanlah pelopor yang mendirikan koperasi di Indonesia.
Koperasi pertama di Indonesia dibentuk pada tahun 1886 oleh seorang patih Purwokerto bernama R. Aria Wiraatmadja. Koperasi ini merupakan koperasi simpan pinjam dengan nama Hulf Sparbank.
Moh. Hatta mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Presiden Indonesia pada tahun 1956.
Selanjutnya, Hatta menambah penghasilan dari menulis buku dan mengajar. Beliau kemudian jatuh sakit pada tahun 1963 dan dibawa ke Swedia untuk perawatan.
Setelah dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo selama 11 hari, Moh. Hatta menghembuskan napas terakhirnya pada 14 Maret 1980.
Beliau dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta, dengan upacara kenegaraan yang dipimpin oleh Wakil Presiden Indonesia pada saat itu, Adam Malik.
Berkat jasanya yang luar biasa dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia, Moh. Hatta ditetapkan sebagai Pahlawan Proklamator Indonesia oleh Presiden Soeharto di tahun 1986, serta ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2012.
Penutup
Nah,
itulah contoh teks biografi Moh Hatta singkat lengkap dengan strukturnya yang bisa
Mamikos rangkumkan untuk kamu.
Mamikos
ulangi kembali, teks biografi merupakan jenis teks berisi kisah atau cerita
suatu tokoh, baik kelebihan, kekurangan, maupun masalah dalam mengarungi
kehidupannya.
Semoga contoh teks biografi Moh Hatta di atas bisa membantu kamu dalam memahami lebih jauh materi teks biografi, ya.
Jika kamu ingin mengulik lebih banyak informasi seputar contoh teks biografi tokoh lainnya, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: