Biografi 10 Pahlawan Nasional Indonesia dan Asal Daerahnya
Biografi 10 Pahlawan Nasional Indonesia dan Asal Daerahnya – Pahlawan Nasional adalah gelar penghargaan tingkat tertinggi di Indonesia.
Gelar anumerta ini diberikan oleh Pemerintahan Indonesia atas tindakan yang dianggap heroik atau didefinisikan sebagai ‘perbuatan nyata yang dapat dikenang dan diteladani sepanjang masa bagi warga masyarakat lainnya’.
Demi mengenang jasa para pahlawan Indonesia, berikut adalah biografi 10 Pahlawan Nasional yang patut diteladani jasa-jasanya:
Biografi 10 Pahlawan Nasional Indonesia & Asal Daerahnya
Daftar Isi
- Biografi 10 Pahlawan Nasional Indonesia & Asal Daerahnya
- 1. Biografi Pahlawan Nasional Ahmad Yani
- 2. Biografi Pahlawan Nasional Haji Agus Salim
- 3. Biografi Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro
- 4. Biografi Pahlawan Nasional Ibu Fatmawati
- 5. Biografi Pahlawan Nasional Tuanku Imam Bonjol
- 6. Biografi Pahlawan Nasional Ki Hadjar Dewantara
- 7. Biografi Pahlawan Nasional Malahayati
- 8. Biografi Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai
- 9. Biografi Pahlawan Nasional Otto Iskandar Dinata
- 10. Biografi Pahlawan Nasional Pierre Tendean
Daftar Isi
- Biografi 10 Pahlawan Nasional Indonesia & Asal Daerahnya
- 1. Biografi Pahlawan Nasional Ahmad Yani
- 2. Biografi Pahlawan Nasional Haji Agus Salim
- 3. Biografi Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro
- 4. Biografi Pahlawan Nasional Ibu Fatmawati
- 5. Biografi Pahlawan Nasional Tuanku Imam Bonjol
- 6. Biografi Pahlawan Nasional Ki Hadjar Dewantara
- 7. Biografi Pahlawan Nasional Malahayati
- 8. Biografi Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai
- 9. Biografi Pahlawan Nasional Otto Iskandar Dinata
- 10. Biografi Pahlawan Nasional Pierre Tendean
Kalau dikalkulasi, jumlah pahlawan nasional di Indonesia itu ada banyak sekali. Jumlahnya bisa mencapai ratusan.
Tiap dari mereka adalah individu-individu dengan visi yang luar biasa serta memiliki rasa cinta pada tanah air yang tinggi.
Tentu setiap pahlawan punya peran masing-masing, di bidangnya yang memang dikuasai. Meski demikian, keberbedaan itulah yang memerdekakan Indonesia di berbagai aspek.
Supaya kamu tidak lupa pada jasa para pahlawan. Berikut nama serta biografi 10 pahlawan nasional yang patut kamu teladani.
1. Biografi Pahlawan Nasional Ahmad Yani
Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani lahir di Purworejo, Jawa Tengah, 19 Juni 1922 dan meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 43 tahun.
Ia adalah komandan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, dan dibunuh oleh anggota Gerakan 30 September saat mencoba untuk menculik dia dari rumahnya.
Setelah Kemerdekaan Yani bergabung dengan tentara republik yang masih muda dan berjuang melawan Belanda.
Selama bulan-bulan pertama setelah Deklarasi Kemerdekaan, Yani membentuk batalion dengan dirinya sebagai Komandan dan memimpin kepada kemenangan melawan Inggris di Magelang.
Yani kemudian berhasil mempertahankan Magelang melawan Belanda ketika ia mencoba untuk mengambil alih kota, mendapat julukan ‘Juru selamat Magelang’.
Sorot lain yang menonjol karier Yani selama periode ini adalah serangkaian serangan gerilya yang diluncurkan pada awal 1949 untuk mengalihkan perhatian Belanda.
Sementara itu, Letnan Kolonel Soeharto dipersiapkan untuk Serangan Umum 1 Maret yang diarahkan pada Yogyakarta.
2. Biografi Pahlawan Nasional Haji Agus Salim
Haji Agus Salim, lahir dengan nama Masyhudul Haq, lahir di Koto Gadang, Agam, Sumatra Barat, Hindia Belanda, 8 Oktober 1884 dan meninggal di Jakarta, Indonesia, 4 November 1954 pada umur 70 tahun.
Ia adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia. Haji Agus Salim ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 27 Desember 1961 melalui Keppres nomor 657 tahun 1961.
Pada tahun 1915, Salim bergabung dengan Sarekat Islam (SI), dan menjadi pemimpin kedua di SI setelah H.O.S. Tjokroaminoto.
Peran Agus Salim pada masa perjuangan kemerdekaan RI antara lain:
- Anggota Volksraad (1921-1924)
- Anggota panitia 9 BPUPKI yang mempersiapkan UUD 1945
- Menteri Muda Luar Negeri Kabinet Sjahrir II 1946 dan Kabinet III 1947
- Pembukaan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara Arab, terutama Mesir pada tahun 1947
- Menteri Luar Negeri Kabinet Amir Sjarifuddin 1947
- Menteri Luar Negeri Kabinet Hatta 1948-1949
Di antara tahun 1946-1950 ia laksana bintang cemerlang dalam pergolakan politik Indonesia, sehingga kerap kali digelari “Orang Tua Besar” (The Grand Old Man).
Ia pun pernah menjabat Menteri Luar Negeri RI pada kabinet Presidentil dan pada tahun 1950 sampai akhir hayatnya dipercaya sebagai Penasehat Menteri Luar Negeri.
3. Biografi Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro
Bendara Pangeran Harya Dipanegara (lebih dikenal dengan nama Diponegoro, lahir di Ngayogyakarta Hadiningrat, 11 November 1785 dan meninggal di Makassar, Hindia Belanda, 8 Januari 1855 pada umur 69 tahun).
Pangeran Diponegoro adalah salah seorang pahlawan nasional Republik Indonesia.
Pangeran Diponegoro terkenal karena memimpin Perang Diponegoro/Perang Jawa (1825-1830) melawan pemerintah Hindia Belanda.
Perang tersebut tercatat sebagai perang dengan korban paling besar dalam sejarah Indonesia dan menyebabkan VOC bangkrut.
4. Biografi Pahlawan Nasional Ibu Fatmawati
Fatmawati yang bernama asli Fatimah lahir di Bengkulu, 5 Februari 1923 dan meninggal di Kuala Lumpur, Malaysia, 14 Mei 1980 pada umur 57 tahun.
Ia adalah istri dari Presiden Indonesia pertama Soekarno. Ia menjadi Ibu Negara Indonesia pertama dari tahun 1945 hingga tahun 1967 dan merupakan istri ke-3 dari Presiden Pertama Indonesia, Soekarno.
Ia juga dikenal akan jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang turut dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.
5. Biografi Pahlawan Nasional Tuanku Imam Bonjol
Tuanku Imam Bonjol lahir di Bonjol, Pasaman, Sumatra Barat, Indonesia, 1772 dan wafat dalam pengasingan dan dimakamkan di Lotta, Pineleng, Minahasa, 6 November 1864.
Dia adalah salah seorang ulama, pemimpin dan pejuang yang berperang melawan Belanda dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Padri pada tahun 1803-1838.
Tuanku Imam Bonjol diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973.
Nama asli dari Tuanku Imam Bonjol adalah Muhammad Shahab, yang lahir di Bonjol pada 1 Januari 1772. Dia merupakan putra dari pasangan Bayanuddin Shahab (ayah) dan Hamatun (ibu).
Ayahnya, Khatib Bayanuddin Shahab, merupakan seorang alim ulama yang berasal dari Sungai Rimbang, Suliki, Lima Puluh Kota.
Sebagai ulama dan pemimpin masyarakat setempat, Muhammad Shahab memperoleh beberapa gelar, yaitu Peto Syarif, Malin Basa, dan Tuanku Imam.
Tuanku nan Renceh dari Kamang, Agam sebagai salah seorang pemimpin dari Harimau nan Salapan adalah yang menunjuknya sebagai Imam (pemimpin) bagi kaum Padri di Bonjol.
Ia akhirnya lebih dikenal dengan sebutan Tuanku Imam Bonjol.
6. Biografi Pahlawan Nasional Ki Hadjar Dewantara
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hadjar Dewantara atau Ki Hajar Dewantara.
Lahir di Pakualaman, 2 Mei 1889 dan meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun.
Dia dikenal sebagai ‘Soewardi’ atau ‘KHD’. Ia adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda.
Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.
7. Biografi Pahlawan Nasional Malahayati
Keumalahayati, adalah salah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh. Ayahnya bernama Laksamana Mahmud Syah.
Kakeknya dari garis ayahnya adalah Laksamana Muhammad Said Syah, putra dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah sekitar tahun 1530–1539 M.
Adapun Sultan Salahuddin Syah adalah putra dari Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah (1513–1530 M), yang merupakan pendiri Kerajaan Aceh Darussalam.
Pada tahun 1585–1604, dia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.
Malahayati memimpin 2.000 orang pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah syahid) berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda tanggal 11 September 1599 sekaligus membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal.
Dia mendapat gelar Laksamana untuk keberaniannya ini, sehingga ia kemudian lebih dikenal dengan nama Laksamana Malahayati.
Saat meninggal dunia, jasad Malahayati dikebumikan di bukit Krueng Raya, Lamreh, Aceh Besar.
8. Biografi Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai
Brigadir Jenderal TNI (Anumerta) I Gusti Ngurah Rai (lahir di Desa Carangsari, Petang, Kabupaten Badung, Bali, Hindia Belanda, 30 Januari 1917 dan meninggal di Marga, Tabanan, Bali, Indonesia, 20 November 1946 pada umur 29 tahun).
Ngurah Rai memiliki pasukan yang bernama pasukan ‘Ciung Wanara’ yang melakukan pertempuran terakhir yang dikenal dengan nama Puputan Margarana.
Puputan, dalam bahasa bali, berarti ‘habis-habisan’, sedangkan Margarana berarti ‘Pertempuran di Marga’, Marga adalah sebuah desa ibu kota kecamatan di pelosok Kabupaten Tabanan, Bali.
Di tempat puputan tersebut lalu didirikan Taman Pujaan Bangsa Margarana.
9. Biografi Pahlawan Nasional Otto Iskandar Dinata
Raden Otto Iskandardinata lahir di Bandung, Jawa Barat, 31 Maret 1897 dan meninggal di Mauk, Tangerang, Banten, 20 Desember 1945 pada umur 48 tahun. Ia adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
Ia mendapat nama julukan si Jalak Harupat.
Dalam kegiatan pergerakannya pada masa sebelum kemerdekaan, Otto pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Budi Utomo cabang Bandung pada periode 1921-1924.
Selain itu juga bertindak sebagai Wakil Ketua Budi Utomo cabang Pekalongan tahun 1924. Ketika itu, ia menjadi anggota Gemeenteraad (‘Dewan Kota’) Pekalongan mewakili Budi Utomo.
Oto juga aktif pada organisasi budaya Sunda bernama Paguyuban Pasundan.
Ia menjadi Sekretaris Pengurus Besar tahun 1928, dan menjadi ketuanya pada periode 1929-1942.
Organisasi tersebut bergerak dalam bidang pendidikan, sosial-budaya, politik, ekonomi, kepemudaan, dan pemberdayaan perempuan.
10. Biografi Pahlawan Nasional Pierre Tendean
Kapten Czi. (Anumerta) Pierre Andries Tendean lahir 21 Februari 1939 dan meninggal 1 Oktober 1965 pada umur 26 tahun.
Ia adalah seorang perwira militer Indonesia yang menjadi salah satu korban peristiwa Gerakan 30 September pada tahun 1965.
Mengawali karier militer dengan menjadi intelijen dan kemudian ditunjuk sebagai Ajudan Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution menggantikan Kapten Kav Adolf Gustaf Manullang ajudan Pak Nas, yang gugur dalam misi perdamaian di Kongo Afrika tahun 1963.
Dengan pangkat Letnan Satu Czi, ia dipromosikan menjadi Kapten Anumerta setelah kematiannya.
Tendean dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dan bersama enam perwira korban Gerakan 30 September lainnya, ia ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi Indonesia pada tanggal 5 Oktober 1965.
Itulah 10 biografi pahlawan nasional Indonesia. Masih banyak lagi pahlawan-pahlawan lainnya, namun di kesempatan ini hanya ada 10 yang dicantumkan. Semoga bermanfaat!
FAQ
Daftar 10 pahlawan revolusi nasional yang gugur dalam pertempuran G30S/PKI adalah sebagai berikut:
1. Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani.
2. Letjen (Anumerta) Suprapto.
3. Letjen (Anumerta) Siswondo Parman.
4. Letjen (Anumerta) M.T. Haryono.
Mayjen (Anumerta) D. I. Panjaitan.
6. Mayjen (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo.
7. Brigjen (Anumerta) Katamso.
Daftar tokoh biografi Indonesia diantaranya:
1. Ir. Soekarno.
2. Mohammad Hatta.
3. Bung Tomo.
4. Tan Malaka.
5. Sukarni Kartodiwirjo.
6. Ki Hajar Dewantara.
7. Pangeran Diponegoro.
8. R.A Kartini.
Tokoh pejuang Indonesia yang perlu diketahui adalah Soekarno, Mohammad Hatta, Sukarni Kartodiwirjo, Achmad Soebardjo, Sayuti Melik, Agus Salim, Raden Ajeng Kartini, Cut Nyak Dien.
Pahlawan yang paling berjasa di Indonesia adalah Ir. Soekarno yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Rasa cintanya terhadap Indonesia sangat besar.
Pahlawan wanita Indonesia diantaranya ada R.A Kartini, Cut Nyak Dien, Martha Christina Tiahahu, Dewi Sartika, Cut Meutia, Rasuna Sai, Laksamana Malahayati, Fatmawati.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: