9 Contoh Cara Berfikir Diakronik dan Sinkronik dalam Mempelajari Sejarah
9 Contoh Cara Berfikir Diakronik dan Sinkronik Dalam Mempelajari Sejarah – Beberapa orang sangat suka mempelajari sejarah.
Belajar sejarah memang banyak sekali manfaatnya dalam kehidupan. Selain dapat membuat seseorang menjadi lebih bijak dalam menyikapi keadaan.
Seorang pembelajar sejarah dapat menemukan kebaikan-kebaikan atau fakta-fakta dari masa lalu yang bisa diterapkan di kehidupan sekarang.
Selain itu seorang pembelajar sejarah dapat pula menemukan hal-hal kurang baik dari masa lalu yang harus ditinggalkan.
Hal ini dilakukan semata agar kehidupan yang terjaedi di masa sekaranmg dan masa yang akan datang dapat menjadi lebih baik dari masa silam.
Teknik Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik dalam Mempelajari Sejarah
Daftar Isi
Daftar Isi
Mempelajari sejarah ternyata ada tekniknya supaya kita dapat menemukan kebenaran yang terjadi dari masa silam.
Caranya adalah dengan menerapkan cara berpikir diakronik dan sinkronik. Melalui dua cara berpikir ini kita bisa mendudukkan sejarah sesuai dengan tempatnya.
Penjelasan mengenai apa itu cara berpikir diakronik dan sinkronik dapat kamu temukan dalam artikel berikut.
Jadi, selesaikan baca artikel ini sebelum baca artikel yang lain, ya!
Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik
Di bawah ini akan dijelaskan masing-masing cara berpikir dan contoh-contohnya
Cara Berpikir Diakronik
Secara sederhana cara berpikir diakronik merupakan langkah-langkah dalam memahami suatu peristiwa sejarah yang didasarkan pada urutan waktu kejadiannya.
Unsur waktu atau periodisasi dalam memahami sejarah dengan menggunakan cara berpikir diakronik sangat penting supaya tidak terjadi tumpang terhadap peristiwa yang telah terjadi.
Penggunaan cara berpikir ini akan membuat peneliti atau pelajar mampu menganalisis bagaimana suatu peristiwa, gagasan, atau aspek budaya yang telah mengalami perubahan dari masa lalu sampai dengan masa sekarang.
Fungsi Cara Berpikir Diakronik
1. Memahami Sebab-Akibat
Penggunaan cara berpikir diakronik memungkinkan kita untuk melihat sebab-akibat dari perubahan sejarah dari waktu ke waktu.
Hal ini tentu bermanfaat bagi pembelajar sejarah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memicu terjadinya perubahan, serta dampak-dampak yang dihasilkan dari perubahan tersebut.
2. Mengenali Pola dan Evolusi
Berfikir diakronik memberikan peluang bagi pembelajar sejarah supaya dapat mengenali pola dan evolusi suatu fenomena seiring berjalannya waktu.
Hal ini memudahkan kita untuk melakukan identifikasi terhadap tren, krisis, dan inovasi yang mungkin muncul dalam rentang waktu tertentu.
3. Memahami Konteks Peristiwa
Penggunaan cara berpikir ini dapat membantu pembelajar sejarah untuk memahami konteks sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang mempengaruhi perubahan suatu masyarakat dalam kurun waktu tertentu.
4. Mengaitkan Masa Lalu dengan Masa Sekarang
Berfikir diakronik memberikan peluang bagi seorang pembelajar sejarah untuk menghubungkan masa lalu dengan kondisi masa sekarang.
Hal ini dapat membantu mengidentifikasi pengaruh masa lalu terhadap nilai-nilai, kebiasaan, pemahaman dan kebijakan yang ada di masa sekarang.
Penerapan cara berpikir diakronik dalam memahami sejarah setidaknya bisa dibagi menjadi dua unsur yakni unsur periodisasi dan unsur kronologis
Unsur Periodesasi
Merupakan cara penganalisisan sebuah peristiwa sejarah yang terjadi di masa lalu dengan urutan kejadian yang telah terjadi
1. Periodesasi zaman pra sejarah
Pembelajaran sejarah pada tahapan ini adalah dimulai ketika bukti keberadaan manusia yang belum mengenal aksara.
2. Periodesasi zaman sejarah
Pembelajaran sejarah pada tahapan ini dimulai ketika manusia telah meninggalkan catatan sebagai bukti keberadaannya melalui sebuah aksara.
3. Periodesasi zaman klasik
Pembelajaran sejarah pada tahapan ini dimulai dengan kemunculan kerajaan tertua seperti Kerajaan Kutai di Kalimantan atau Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat sampai dengan masa keruntuhan Kerajaan Majapahit.
4. Periodesasi Masa Kolonial
Pembelajaran sejarah pada tahapan ini dimulai dengan kedatangan bangsa-bangsa asing yang semula ingin berdagang rempah-rempah sampai dengan penjajahan yang dilakukannya, serta upaya pengusiran bangsa-bangsa asing tadi dari nusantara yang dilakukan para pejuang tanah air.
Unsur Kronologis
Merupakan cara menganalisis peristiwa sejarah yang terjadi dengan teratur berdasarkan urutan waktu terjadinya peristiwa tersebut.
Berikut contoh unsur kronologisnya.
Kronologi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
- 6 Agustus 1945 – Bom atom dijatuhkan tentara sekutu di kota Hiroshima
- 9 Agustus 1945 – Bom atom dijatuhkan tentara sekutu di kota Nagasaki
- 10 Agustus 1945 – Sutan Sjahrir mendengar Jepang telah menyerah tanpa syarat kepada Sekutu
- 12 Agustus 1945 – Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan pada Indonesia tanggal 24 Agustus 1945
- 16 Agustus 1945 – Para pemuda menculik Ir. Soekarno saat dini hari. Para pemuda meminta agar Ir. Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
- 16 Agustus 1945 – Malam harinya Ir. Soekarno dan sejumlah tokoh menyusun teks proklamasi di kediaman Laksamana Maeda
- 17 Agustus 1945 – Teks proklamasi dibacakan dan Indonesia pun menjadi negara yang merdeka
- 18 Agustus 1945 – UUD 1945 ditetapkan sebagai dasar negara.
Cara Berpikir Sinkronik
Secara sederhanya cara ini merupakan suatu cara dalam mempelajari sejarah dengan melakukan pendekatan analitis yang fokus pada pemahaman suatu fenomena atau peristiwa pada titik waktu tertentu.
Saat melakukan pendekatan ini, perhatian diberikan pada kondisi, struktur, hubungan, dan aspek-aspek tertentu yang ada dalam rentang waktu tersebut, tanpa mempertimbangkan perubahan seiring berjalannya waktu.
Penerapan cara berpikir sinkronik memberikan peluang untuk melihat elemen-elemen dalam konteks yang lebih terbatas, menggali detail dan karakteristik khusus yang ada pada saat tersebut.
Pendekatan ini dapat membantu kita memahami kondisi dan dinamika tertentu pada suatu periode sejarah tanpa perlu melihat perubahan atau evolusi dari masa ke masa.
Fungsi Cara Berpikir Sinkronik
1. Pemahaman Detail
Pendekatan sinkronik memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap detail dan karakteristik khusus dari suatu periode waktu tertentu.
Hal ini membantu pembelajar sejarah menggali informasi yang lebih rinci tentang struktur sosial, kebiasaan budaya, sistem pemerintahan, ekonomi, dan aspek-aspek lainnya yang ada pada saat tersebut.
2. Konteks Spesifik
Cara berpikir sinkronik membantu seorang pembelajar sejarah untuk lebih memahami fenomena sejarah dalam konteks yang lebih spesifik.
3. Analisis Mendalam
Pendekatan ini memungkinkan pembelajar sejarah melakukan analisis lebih mendalam terhadap peristiwa atau fenomena yang terjadi pada periode tertentu.
Sehingga pembelajar sejarah mampu melakukan identifikasi penyebab, dampak, dan hubungan antara berbagai aspek yang terlibat dalam situasi atau kondisi yang ada pada masa lalu.
4. Memahami Perkembangan Kehidupan
Cara berpikir sinkronik membantu seorang pembelajar sejarah dapat mengetahui bagaimana masyarakat, budaya, dan peradaban telah berkembang dari waktu ke waktu.
5. Menghargai Keragaman Budaya
Fokus pada periode waktu tertentu membantu menghargai keragaman budaya dan sejarah, karena Anda dapat mempelajari aspek-aspek unik yang mungkin tidak ditemukan pada masa sekarang.
Contoh Cara Berpikir Sinkronik dalam Mempelajari Sejarah
1. Suasana Pembacaan Proklamasi 17 Agustus 1945
Peristiwa paling penting dalam sejarah bangsa Indonesia adalah pembacaan teks proklamasi oleh Ir. Soekarno pada hari jumat 17 Agustus 1945 di jl. Pegangsaan Timur No. %6.
Saat itu ratusan warga negara Indonesia hadir dalam momen bersejarah itu dengan membawa berbagai alat yang bisa dipakai sebagai senjata.
Walau Jepang sudah kalah seiring dijatuhkannya bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, tetapi kekuatan Jepang di Indonesia masih kuat.
Beruntung pembacaan teks proklamasi saat itu berlangsung lancar tanpa ada gangguan dari pihak Jepang.
Saat itu pembacaan teks proklamasi yang semula dilakukan di lapangan ikada dipindah ke rumah Ir. Soekarno untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.
2. Lepasnya Timor-timur
Timor-timur masuk menjadi provinsi ke-27 Indonesia pada tahun 1975. Sejak menjadi bagian dari wilayah Indonesia banyak konflik yang terjadi di Timor-timur.
Puncaknya pada tahun 1999 yakni pada masa kepemimpinan Presiden BJ Habibie rakyat Timor-timur menuntut referendum untuk menentukan nasibnya.
Dalam referendum yang dilakukan sebagian rakyat Timor-timur menyatakan ingin merdeka dan lepas dari Indonesia.
Hasil referendum ini kemudian menyebabkan terjadinya konflik di Timor-timur yang kemudian membuat pihak internasional turun tangan.
Pihak Internasional mendukung keputusan rakyat Timor-timur yang merdeka. Sehingga pada 20 Mei 2002, akhirnya Timor-timur berdiri sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
3. Pembangunan Orde Baru
Setelah masa kepemimpinan Ir. Soekarno berakhir, turut berakhir pula orde lama.
Pemimpin Indonesia yang baru adalah Soeharto. Naiknya Soeharto menjadi presiden merupakan awal mula Orde Baru.
Selama masa kepemimpinannya banyak pembangunan dan capaian-capaian Soeharto.
Salah satunya adalah di tahun 1984 Indonesia berhasil menjadi swasembada beras.
Padahal di tahun 1970, Indonesia menjadi negara yang mengimpor beras terbanyak di dunia.
Salah satu program unggulan di masa kepemimpinan presiden Soeharto adalah rencana pembangunan lima tahun )repelita)
4. Perjalanan Karir Joko Widodo
Di tahun 2005 Jokowi atau yang memiliki nama lengkap Joko Widodo terpilih sebagai wali kota Solo. Selama menjabat sebagai wali kota, banyak kemajuan yang dihasilkannya.
Kemudian di tahun 2012 Jokowi terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta. Belum selesai menjabat sebagai Gubernur DKI, Jokowi kemudian mencalonkan diri sebagai presiden RI.
Di tahun 2014 Jokowi terpilih sebagai presiden RI ke-7. Kemudian di tahun 2019, Jokowi kembali terpilih sebagai presiden RI.
Demikian contoh cara berfikir diakronik dan sinkronik dalam mempelajari sejarah. Semoga artikel ini bermanfaat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: