Cara Hitung Diskon dengan Mudah dan Praktis + Contoh Pembahasan

Cara Hitung Diskon dengan Mudah dan Praktis + Contoh Pembahasan – Berbelanja adalah hal yang mengasyikan bagi sebagian besar orang, apalagi kalau mendapat diskon, bukan begitu?

Selain dapat menghemat uang gaji bulanan, diskon juga memberi kesenangan tersendiri bagi orang-orang yang berbelanja. 

Yuk, langsung saja simak bagaimana cara hitung diskon dengan mudah dan praktis beserta pembahasannya di bawah ini!

Hitung Diskon dengan Mudah

Diskon bukanlah hal yang sulit didapatkan terutama pada musim-musim tertentu, contohnya momen Bulan Ramadhan menjelang Hari Raya Idul Fitri seperti sekarang ini.

Berbagai toko, baik di pusat perbelanjaan maupun toko online di marketplace juga menawarkan banyak diskon untuk produk-produk yang ditawarkan. 

Namun, ternyata ada orang yang skeptis dan tidak tergiur dengan diskon. Loh, kok bisa? Ya, menurut mereka tidak semua diskon benar-benar memberikan keuntungan bagi pembeli.

Diskon 50%, Diskon 70% terlihat sangat menarik, tapi bisa jadi kamu membayar dengan harga yang tidak jauh berbeda dengan harga normalnya. 

Nah, untuk itu jangan mudah tergiur dengan diskon-diskon besar. Ketika menginginkan suatu barang diskon, sebaiknya kamu hitung dulu agar benar-benar memberi keuntungan.

Bagaimana cara hitung diskon? Yuk, belajar bersama Mamikos. 

Apa itu Diskon?

Buat kamu yang masih belum memahami sebenarnya apa yang dimaksud atau disebut dengan diskon maka Mamikos akan coba mengulasnya di awal artikel kita.

Jadi, sederhananya diskon merupakan sebuah potongan harga yang diberikan penjual supaya pembeli semakin tertarik untuk melirik dan membeli produk mereka.

Untuk diskon yang diberikan para penjual pun bermacam-macam dan biasanya akan mengikuti situasi atau momen yang sedang berlangsung saat itu.

Diskon juga bisa diartikan sebagai pengurangan harga suatu produk atau layanan spesial dari harga umum.

Biasanya diskon akan diberikan dengan mengurangi harga asli dari suatu produk setelah sebelumnya penjual memotong dari harga kotornya atau total keseluruhan.

Hingga kemudian pembeli yang hanya akan membayar produk tersebut dengan harga bersih setelah pemotongan harga.