8 Cara Membuat Jurnal Ilmiah yang Baik dan Benar
8 Cara Membuat Jurnal Ilmiah yang Baik dan Benar – Mendengar kata jurnal ilmiah tentu sudah tidak asing lagi bagi mereka yang berkutat di bidang akademisi. Namun ternyata masih banyak kaum awam yang belum memahami apa itu jurnal ilmiah. Jika kamu salah satunya, baca informasi seputar pengertian hingga cara membuat jurnal ilmiah yang baik dan benar di bawah ini.
Berikut Cara Membuat Jurnal Ilmiah yang Tepat
Umumnya, jurnal ilmiah memiliki cakupan materi yang cukup luas. Ada banyak panduan yang bisa kamu jadikan sebagai acuan dalam menulis sebuah jurnal ilmiah. Jika kamu kebingungan, kamu mungkin bisa jadikan info di bawah ini sebagai referensi kamu dalam membuat jurnal ilmiah.
Apa yang Dimaksud dengan Jurnal Ilmiah?
Jurnal ilmiah adalah sebuah majalah publikasi ilmiah yang memuat berbagai artikel ilmiah yang sudah diaudit oleh seseorang atau sekelompok editor dan terbit secara berkala. Sebelum diterbitkan, biasanya artikel yang masuk dalam jurnal ilmiah akan direview dan dievaluasi oleh tim editor jurnal terlebih dahulu. Jika artikel tersebut lolos dalam proses evaluasi, maka artikel tersebut baru dapat diterbitkan di dalam suatu jurnal ilmiah. Proses evaluasi dilakukan agar kualitas artikel dapat tetap terjaga sebelum jurnal ilmiah diterbitkan.
Memiliki standar yang baku dan formal, jurnal ilmiah biasanya menggunakan bahasa yang berbeda dengan penulisan populer. Umumnya, bahasa yang digunakan di dalam jurnal ilmiah adalah jargon-jargon akademis yang mungkin tidak dipahami oleh khalayak umum. Hal ini dikarenakan jurnal ilmiah sebenarnya merujuk pada akademisi seperti dosen, peneliti, hingga mahasiswa di bidang tertentu. Meskipun begitu, jurnal ilmiah sebenarnya tetap dapat dibaca atau diakses oleh masyarakat umum.
Apa saja Jenis Jurnal Ilmiah?
Umumnya, jurnal ilmiah yang dapat kita akses terbagi menjadi dua jenis yakni jurnal nasional dan jurnal internasional. Adapun untuk info lebih jelasnya bisa kamu baca di bawah ini.
Jurnal Nasional
Jurnal nasional adalah publikasi jurnal ilmiah yang dikelola oleh instansi-instansi dalam negeri seperti LIPI. Meskipun tidak sepamor jurnal internasional, jurnal nasional memiliki seleksi yang lebih ketat sehingga lebih dianggap prestisius oleh para akademisi. Berbeda dengan jurnal berbahasa Inggris, pembaca jurnal berbahasa Indonesia umumnya lebih sedikit dikarenakan pembacanya sangat terbatas.
Jurnal Internasional
Jika jurnal nasional dikelola oleh instansi dalam negeri, maka jurnal internasional dikelola oleh instansi luar negeri. Instansi ini bisa berupa lembaga pendidikan seperti universitas atau lembaga riset. Kerap dianggap sebagai holy grail dari publikasi ilmiah seorang akademisi, pamor jurnal internasional jauh lebih tinggi dibandingkan jurnal nasional.
Bagaimana Cara Membuat Jurnal Ilmiah?
Ada banyak cara yang bisa kamu jadikan referensi dalam membuat jurnal ilmiah. Di bawah ini Mamikos coba rangkumkan secara singkat cara membuat jurnal ilmiah yang baik dan benar.
1. Membuat judul
Setiap tulisan termasuk jurnal ilmiah tentunya harus memiliki judul yang jelas. Dengan judul yang jelas, maka pembaca akan dipermudah untuk mengetahui inti jurnal tanpa harus membaca secara keseluruhan dari jurnal tersebut. Jika kamu ingin membuat jurnal ilmiah, pastikan kamu membuat judul yang tidak melebihi dari 12 kata.
2. Membuat abstrak
Setelah menemukan judul yang cocok, selanjutnya kamu juga harus membuat sebuah abstrak. Di mana abstrak ini berbeda dengan ringkasan. Perlu diketahui bahwa abstrak berfungsi untuk mencerna secara singkat isi jurnal yang kamu tulis. Bagian abstrak harus berisikan rangkuman tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan dari jurnal tersebut. Namun perlu diingat bahwa panjang abstrak yang kamu tulis usahakan tidak melebihi 250 kata.
Kamu juga dilarang menggunakan singkatan maupun kutipan dalam menulis abstrak. Tak hanya itu saja, abstrak juga harus berdiri sendiri tanpa menggunakan catatan kaki. Agar kamu tidak kesulitan dalam menulis abstrak, kamu mungkin dapat mengutip poin-poin penting yang ada di dalam bagian jurnal. Selanjutnya, kamu bisa menggunakan poin-poin tersebut dalam Menyusun sebuah deskripsi singkat tentang karya tulis kamu.
3. Membuat pendahuluan
Seperti yang kita ketahui, pendahuluan adalah pernyataan dari kasus yang sedang kamu selidiki. Di mana pendahuluan ini berfungsi untuk memberikan informasi kepada pembaca guna memahami secara tujuan spesifik kamu dalam kerangka teoritis yang lebih besar. Bagian pendahuluan juga mencakup informasi seperti latar belakang.
4. Menentukan bahan dan metode
Setelah menulis pendahuluan, selanjutnya kamu harus menentukan bahan dan metode. Informasi yang harus kamu jelaskan di bagian ini mencakup desain percobaan, peralatan yang dipergunakan, metode dalam pengumpulan data, gambaran lokasi, dan jenis pengendalian. Pastikan kamu sudah menuliskan bagian ini dengan rinci dan jelas agar pembaca dapat langsung memahami informasi yang kamu tuliskan.
5. Menyajikan hasil penelitian
Bagian yang satu ini cukup penting, kamu pun wajib menyajikan data ringkas dengan menggunakan teks naratif, tabel, ataupun gambar. Perlu diingat kembali bahwa pada bagian ini kamu hanya menyajikan hasil penelitian saja, bukan interpretasi data ataupun kesimpulan data. Kamu juga wajib untuk menyajikan data ringkas yang mudah dimengerti oleh pembaca. Perlu diingat bahwa kamu juga tidak diperkenankan untuk mengulangi secara panjang lebar data yang telah disajikan dalam tabel dan gambar.
6. Menulis pembahasan
Selanjutnya, kamu juga perlu menafsirkan data dengan pola yang diamati. Sebagai penulis, kamu harus menyertakan penjelasan yang berbeda dari hipotesis atau penelitian yang sudah dilakukan oleh penelit lain. Perlu diperhatikan bahwa setiap penelitian tidak harus selalu menunjukkan perbedaan yang besar. Kamu juga perlu menjelaskan hasil yang negatif dan mungkin merupakan sesuatu yang penting untuk diubah dalam penelitian kamu.
7. Menulis kesimpulan
Kamu juga wajib menuliskan kesimpulan di akhir tulisan jurnal ilmiah kamu. Di mana pada bagian ini kamu hanya perlu menyatakan bahwa kamu berpikir mengenai setiap data yang disajikan berhubungan kembali pada pertanyaan yang dinyatakan dalam pendahuluan. Dengan mengacu pada bagian pendahuluan dan kesimpulan, seorang pembaca harus memiliki ide yang baik dari penelitian ini, meski pun hanya rincian spesifik.
8. Mencantumkan daftar Pustaka
Terakhir, jangan lupa untuk selalu menuliskan daftar pustaka. Pada bagian ini, semua informasi berupa kutipan yang sudah digunakan harus ditulis sesuai abdjad. Hal tersebut berguna untuk pembaca yang ingin merujuk pada literatur asli. Perhatikan bahwa referensi yang dikutip benar-benar disebutkan pada jurnal ilmiah kamu.
Itu tadi informasi yang bisa Mamikos bagikan terkait cara membuat jurnal ilmiah yang baik dan benar. Mamikos ulangi kembali, jurnal ilmiah adalah sebuah publikasi periodik dalam bentuk artikel yang diterbitkan secara berkala. Jurnal ilmiah ditulis guna mengembangkan sebuah penelitian yang telah dituliskan, atau menjadi acuan untuk para peneliti lainnya sedang melakukan kegiatan penelitian yang sejenis. Jika kamu membutuhkan informasi menarik lainnya khususnya seputar kost-kostan, jangan lupa instal aplikasi Mamikos di ponsel kamu ya!
Klik dan dapatkan info kost di dekat mu: