Bagaimana Cara Mengganti Puasa Ramadhan yang Telah Ditinggalkan atau Dibatalkan?

Bagaimana Cara Mengganti Puasa Ramadhan yang Telah Ditinggalkan atau Dibatalkan? – Ada syarat sah, syarat wajib, dan juga rukun puasa Ramadhan yang perlu dipahami oleh setiap muslim untuk melaksanakan ibadah wajib satu ini. 

Karena hukumnya wajib, maka bagi siapapun yang meninggalkannya akan mendapatkan dosa. 

Lalu, bagaimana jika seseorang telah meninggalkan atau membatalkan puasanya dan ingin mengganti? Berikut, adalah penjelasannya.📚🔍✨

Cara Mengganti Puasa Ramadhan yang Ditinggalkan atau Dibatalkan 

Selama sebulan penuh umat muslim yang sudah memenuhi syarat akan melakukan puasa dengan menahan diri dari hawa nafsu dan juga menahan diri dari makan dan minum. 

Namun, dalam pelaksanaannya ada beberapa kondisi atau uzur (sebab) tertentu yang membuat seseorang tidak bisa melakukan puasa atau puasanya batal.

Misalnya, orang yang sakit, wanita yang haid, wanita hamil dan menyusui, hingga musafir yang sedang melakukan perjalanan yang sangat jauh. Maka orang-orang tersebut boleh tidak melakukan puasa. 

Meskipun begitu, mengingat hukum puasa Ramadhan adalah wajib, maka orang-orang yang meninggalkan atau membatalkan puasa di bulan Ramadhan harus menggantinya. 

Mengganti puasa tidak berbeda jauh dengan pelaksanaan puasa saat bulan Ramadhan. Karena, rukun dan juga syarat mengganti puasa yang ditinggalkan sama dengan puasa  Ramadhan.

Cara menggantinya dilakukan di luar waktu bulan Ramadhan dengan niat mengganti puasa yang ditinggalkan. Menggantinya pun sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan. 

Orang-orang yang ingin mengganti harus meniatkan puasa di malam hari sebelumnya, seperti menurut Mazhab Syafi’i. Adapun, lafal niatnya adalah nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’i fardhi syahri Ramadhana lillahi ta‘ala.

Mengutip dari laman Kementerian Agama Republik Indonesia, dijelaskan bahwa cara mengganti puasa ini ada dua pendapat. Pertama, adalah pendapat yang menyatakan jika puasa yang ditinggalkan berurutan, maka puasa pengganti juga harus secara berurutan. 

Kedua, adalah pelaksanaan mengganti puasa Ramadhan tidak harus berurutan. Pasalnya, tidak ada dalil yang menjelaskan mengenai urutan, sedangkan pada Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 184 hanya ditegaskan jika mengganti puasa wajib dilakukan sebanyak jumlah hari yang ditinggalkan. 

Lalu, bagaimana jika seseorang sengaja meninggalkannya? 

Melansir dari laman Kompas, Anwar Abbas yang merupakan Wakil Ketua MUI menerangkan jika orang-orang yang sengaja meninggalkan puasa Ramadhan tanpa uzur (sebab), maka mereka tidak dapat mengganti puasanya di kemudian hari. 

Di sisi lain, Miftahul Huda selaku Sekretaris Komisi Fatwa MUI menjelaskan jika orang-orang yang meninggalkan puasa Ramadhan tanpa sebab, maka mereka wajib mengganti puasa yang ditinggalkan. Namun, mengganti puasa itu tidak akan setara dengan satu hari pada puasa Ramadhan. 

Penutup 

Demikian, penjelasan mengenai cara mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan atau dibatalkan. 

Selain itu, simak juga pembahasan terkait hutang puasa yang ada di blog Mamikos, seperti penjelasan mengenai Jika Hutang Puasa Belum Lunas Apakah Boleh Puasa Ramadhan?. Semoga bermanfaat.🙂✨

Referensi:


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta