3 Cara Menghitung Alokasi Dana Darurat yang Ideal untuk Single ataupun Keluarga

3 Cara Menghitung Alokasi Dana Darurat yang Ideal untuk Single ataupun Keluarga Dana darurat adalah salah satu aspek penting dalam manajemen finansial.

Dengan dana darurat seseorang akan cenderung lebih aman dari masa-masa krisis yang menimpanya, lho.

Nah, untuk lebih dalam memahami tentang dana darurat, yuk simak pengertian hingga cara menghitung dana darurat yang tepat berikut ini.

Pengertian Dana Darurat

Pixabay/@pasja1000

Dana darurat adalah jumlah uang yang dialokasikan dan disimpan secara khusus untuk menghadapi situasi keuangan mendesak atau keadaan darurat yang tiba-tiba muncul tanpa peringatan. 

Fungsinya adalah untuk memberikan perlindungan finansial dan keamanan bagi individu atau keluarga dalam menghadapi berbagai insiden tak terduga.

Seperti kehilangan pekerjaan, biaya medis mendesak, atau kerusakan properti yang perlu segera diperbaiki. 

Dana darurat seharusnya dapat memberikan jaminan finansial selama beberapa bulan.

Yakni cukup untuk menutupi pengeluaran dasar sehari-hari tanpa harus mengandalkan pendapatan rutin atau berutang dalam situasi darurat. 

Rumus Dana Darurat

Sebenarnya tidak ada rumus yang tunggal dan baku untuk menghitung dana darurat, karena kebutuhan finansial setiap individu atau keluarga dapat berbeda. 

Salah satu pedoman yang umum digunakan adalah:

Dana Darurat = Biaya Hidup Bulanan × Jumlah Bulan yang Dicakup

Di mana:

  • Biaya Hidup Bulanan adalah total pengeluaran bulanan termasuk kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, tagihan, transportasi, asuransi, dll.
  • Jumlah Bulan yang Dicakup adalah berapa lama kamu ingin menutupi pengeluaran tersebut. Umumnya, disarankan untuk menutupi minimal tiga hingga dua belas bulan pengeluaran.

Misalnya, jika biaya hidup bulanan kamu adalah Rp5.000.000 dan kamu ingin menutupi enam bulan pengeluaran, maka rumusnya menjadi:

Dana Darurat = 5.000.000 ×6 = 30.000.000

Maka jumlah dana darurat yang harus dikumpulkan adalah 30 juta. Namun, rumus ini bersifat umum. 

Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan secara individu, seperti pekerjaan yang dimiliki, stabilitas pendapatan, jumlah tanggungan, dan kebutuhan khusus. 

Oleh karena itu, bijak untuk menyesuaikan rumus ini dengan keadaan finansial dan kebutuhan pribadi. 

Selain itu, perlu diingat untuk secara berkala meninjau dan menyesuaikan dana darurat sesuai dengan perubahan kehidupan dan keuangan.

Ada juga rumus lain yang harus kamu tahu sebagai salah satu cara menghitung dana darurat. Yakni, nominal dana darurat per orang setidaknya adalah 3 kali nominal pengeluaran rutin setiap bulannya.

Nah, jika kamu masih single, maka nominal uang yang harus disisihkan sebagai dana darurat adalah 3-4 kali lipat pengeluaran bulananmu.

Sedangkan jika kamu sudah memiliki pasangan, maka nominal dana darurat yang harus kamu sisihkan adalah adalah 6x jumlah pengeluaran bulanan.

Untuk kamu yang sudah memiliki 1 anak, maka dana darurat yang harus disiapkan paling sedikit adalah 9x pengeluaran rutin bulanan. 

Lalu, jika kamu sudah punya 2 anak, maka kamu harus menyiapkan dana darurat sejumlah 12 kali lipat pengeluaran rutin bulanan.

Jadi silahkan tambah 3 kali lipat untuk setiap kepala dalam anggota keluarga yang harus kamu tanggung, ya. 

Mengapa Harus Memiliki Dana Darurat?

Sebelum masuk pada penjelasan cara menghitung dana darurat, kamu harus tahu alasan mengapa harus memiliki dana darurat. Simak beberapa alasannya berikut ini, ya.

1. Perlindungan Finansial dalam Krisis

Dana darurat berperan penting dalam memberikan perlindungan finansial saat individu atau keluarga dihadapkan pada krisis ekonomi atau situasi darurat. 

Keberadaan dana darurat memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti kebutuhan makanan, tempat tinggal, dan perawatan kesehatan tanpa harus mengandalkan pendapatan rutin yang mungkin terganggu atau hilang selama krisis. 

Hal ini membantu mencegah terjadinya ketidakstabilan finansial yang dapat memicu masalah yang lebih serius, seperti kehilangan aset atau terlilit utang yang sulit diatasi.

2. Mencegah Hutang yang Tidak Terkendali

Salah satu risiko besar saat menghadapi situasi darurat adalah mengandalkan utang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Tanpa dana darurat, individu cenderung akan mengakses kartu kredit atau pinjaman pribadi yang dapat mengarah pada lilitan hutang yang sulit diatasi. 

Dengan adanya dana darurat, seseorang dapat menghindari terjebak dalam lingkaran hutang berkepanjangan karena mereka memiliki sumber keuangan yang independen dari kredit atau pinjaman.

Dana darurat membantu menciptakan pagar keuangan yang melindungi individu dari beban bunga tinggi dan tekanan finansial yang dapat terjadi ketika harus mengandalkan utang dalam keadaan darurat. 

3. Ketidakpastian Pekerjaan dan Pendapatan

Dana darurat menjadi sangat penting dalam menghadapi ketidakpastian pekerjaan dan fluktuasi pendapatan. 

Seiring dengan perubahan dinamika pasar kerja dan perkembangan ekonomi yang tidak terduga, seseorang mungkin mengalami perubahan status pekerjaan atau bahkan kehilangan pekerjaan secara mendadak. 

Dalam situasi ini, dana darurat berfungsi sebagai penopang keuangan yang memungkinkan individu atau keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus menjual aset-aset berharga dengan harga murah.

Selain itu, dana darurat memberikan waktu bagi seseorang untuk mencari pekerjaan baru atau mengambil langkah-langkah penyesuaian tanpa harus terburu-buru mengambil keputusan finansial yang mungkin tidak optimal. 

4. Penanggulangan Kebutuhan Medis Mendesak

Biaya medis yang mendesak dapat menjadi beban finansial yang mengerikan jika tanpa adanya persiapan keuangan. 

Dana darurat memainkan peran kunci dalam mengatasi kebutuhan medis mendesak dan memastikan bahwa individu atau keluarga memiliki sumber daya yang cukup untuk membayar biaya perawatan kesehatan yang diperlukan tanpa harus menunda atau mengorbankan kebutuhan lainnya. 

Keberadaan dana darurat sangat krusial untuk melindungi keuangan dari kemungkinan skenario tak terduga seperti kecelakaan atau penyakit serius yang memerlukan perawatan medis segera. 

5. Kebebasan untuk Mengambil Peluang atau Mengejar Impian

Dana darurat memberikan kebebasan kepada individu atau pasangan untuk mengambil peluang atau mengejar impian tanpa kekhawatiran finansial yang berlebihan. 

Misalnya, seseorang mungkin memiliki kesempatan untuk mengikuti pelatihan lanjutan, memulai bisnis kecil, atau mengejar proyek kreatif yang diimpikannya. 

Dengan dana darurat yang mencukupi, mereka dapat mengambil langkah-langkah ini tanpa harus khawatir kehilangan stabilitas finansial atau menempatkan diri mereka dalam situasi keuangan yang sulit. 

Dana darurat menciptakan landasan finansial yang kokoh, memberikan keberanian untuk mengeksplorasi peluang baru dan meraih impian tanpa beban finansial yang berat.

1. Cara Menghitung Dana Darurat untuk Single

Jika kamu adalah seorang single, maka ini adalah cara menghitung dana darurat yang Mamikos rekomendasikan untukmu.

1. Hitung Biaya Hidup Bulanan

Misalkan kamu memiliki biaya hidup bulanan sekitar Rp5.000.000. Ini mencakup sewa kos/apartemen, tagihan, makanan, transportasi, dan pengeluaran rutin lainnya.

2. Tentukan Jumlah Bulan Pengeluaran yang Dicakup

Katakan kamu ingin menutupi biaya hidup kamu selama tiga bulan sebagai langkah keamanan tambahan jika terjadi keadaan darurat atau kehilangan pekerjaan.

3. Kalikan Biaya Hidup Bulanan dengan Jumlah Bulan yang Dipilih

Hitung alokasi dana darurat dengan cara mengalikan biaya hidup bulanan (Rp5.000.000) dengan jumlah bulan yang kamu inginkan (3 bulan).

Rp5.000.000 × 3 = Rp15.000.000

4. Tambahkan Ekstra untuk Keadaan Darurat Tambahan

Untuk keamanan tambahan, kamu dapat menambahkan sejumlah dana ekstra, misalnya Rp5.000.000. Ini akan memberikan perlindungan tambahan untuk keadaan darurat yang mungkin lebih kompleks.

Jadi, alokasi dana darurat yang disarankan adalah sekitar Rp20.000.000.

Ini akan membantu kamu mengatasi keadaan darurat dan menjaga stabilitas keuangan selama enam bulan tanpa harus mengandalkan penghasilan rutin. 

Namun, kamu harus ingat ini hanya contoh dan angka sebenarnya dapat disesuaikan berdasarkan situasi finansial dan preferensi pribadi.

2. Cara Menghitung Darurat untuk Pasangan Tanpa Anak

Lalu, bagaimana jika sudah memiliki pasangan? Nah, berikut ini adalah cara menghitung dana darurat jika kamu memiliki pasangan.

1. Hitung Biaya Hidup Bulanan Bersama

Tentukan biaya hidup bulanan bersama pasangan, termasuk sewa atau cicilan rumah, biaya liburan bulanan, bahan makanan dapur, asuransi, kendaraan dan pengeluaran rutin lainnya.

2. Tentukan Jumlah Bulan Pengeluaran yang Dicakup

Putuskan berapa banyak bulan pengeluaran yang ingin kamu dan pasangan lindungi dengan dana darurat. 

Beberapa pasangan memilih untuk menutupi hingga enam bulan pengeluaran. Jadi, pastikan setidaknya kamu juga melakukan hal yang sama, ya.

3. Kalikan Biaya Hidup Bulanan Bersama dengan Jumlah Bulan yang Dipilih

Contohnya, jika biaya hidup bulanan bersama adalah Rp10.000.000 dan kamu ingin menutupi enam bulan pengeluaran, maka alokasi dana darurat yang disarankan adalah:

Rp10.000.000 × 6 = Rp60.000.000

4. Tambahkan Ekstra untuk Keadaan Darurat Tambahan

Jangan lupa untuk mencoba menambahkan sejumlah ekstra ke alokasi dana darurat sebagai langkah pencegahan tambahan, terutama jika pekerjaan kamu atau pasangan memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi.

5. Evaluasi dan Sesuaikan secara Berkala

Dana darurat perlu dievaluasi secara berkala, terutama saat terjadi perubahan signifikan dalam kehidupan kamu dan pasangan, seperti perubahan pekerjaan, kenaikan gaji, atau perubahan biaya hidup.

3. Cara Menghitung Dana Darurat untuk Keluarga

Jika kamu sudah memiliki anak, maka cara menghitung dana darurat juga akan berbeda. Yuk, simak caranya berikut ini!

1. Hitung Biaya Hidup Bulanan Keluarga

Tentukan biaya hidup bulanan keluarga, termasuk kebutuhan dasar seperti tempat tinggal, listrik, air, pendidikan anak, makanan bersama, transportasi, asuransi kesehatan, dan pengeluaran rutin lainnya.

2. Tentukan Jumlah Bulan Pengeluaran yang Dicakup

Sebenarnya rumus yang paling pasti adalah setiap orang harus memiliki dana darurat paling tidak sejumlah 3 kali pengeluaran rutin bulanannya.

Jadi, jika kamu memiliki 1 anak, maka tambahkan 3 kali pengeluaran rutin bulanan. Jika memiliki 2 anak, maka tambahkan 6 kali pengeluaran rutin bulanan, dan seterusnya.

3. Kalikan Biaya Hidup Bulanan Keluarga dengan Jumlah Bulan yang Dipilih

Kalikan biaya hidup bulanan keluarga dengan jumlah bulan yang ingin kamu lindungi. 

Sebagai contoh, jika biaya hidup bulanan keluarga adalah Rp15.000.000 dan kamu ingin menutupi dua belas bulan pengeluaran, karena kamu memiliki 1 istri dan 2 anak, maka alokasi dana darurat yang disarankan adalah:

Rp15.000.000 × 12 = Rp180.000.000

4. Tambahkan Ekstra untuk Keadaan Darurat Tambahan

Saat memiliki anak, maka penambahan ekstra menjadi sangat dianjurkan. Hal  ini karena kamu tidak tahu apa saja pengeluaran tak terduga karena memiliki seorang anak.

Penutup

Itulah penjelasan mengenai cara menghitung dana darurat yang telah Mamikos rangkum untukmu.

Tentu cara ini bukanlah cara yang baku, ya. Jadi, kamu tetap bisa berimprovisasi sesuai kebutuhan kamu.


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah