Cara Menghitung Biaya Marginal beserta Contoh Soal dan Jawabannya

Cara Menghitung Biaya Marginal beserta Contoh Soal dan Jawabannya – Memproduksi barang dalam sebuah perusahaan perlu untuk dilakukan dengan perencanaan dan sistem yang matang agar tidak menimbulkan kerugian.

Dalam pelaksanaan kegiatan bisnis sendiri, terdapat lima jenis biaya yang menentukan dan memberikan dampak terhadap proses produksi. Salah satunya yaitu terdapat biaya marginal yang memegang peran penting dan sebagai aspek kunci am proses produksi barang itu sendiri.

Maka dari itu, perlu untuk mengetahui cara menghitung biaya marginal agar dapat dilakukan perhitungan produksi barang dengan tepat.

Apa Itu Biaya Marginal

unsplash.com/@kellysikkema

Sebelum lebih jauh membahas mengenai cara menghitung biaya marginal, saatnya mengenali dulu apa jenis biaya yang satu ini.

Biaya marginal merupakan biaya tambahan yang digunakan agar dapat memproduksi satu unit output lebih banyak dibandingkan dengan jumlah produksi biasa.

Selain itu, biaya marginal juga dapat dilihat sebagai biaya yang memberikan gambaran atas perubahan dari biaya total sebuah produk.

Berkaitan dengan hal ini, jika produksi berubah maka juga akan memberikan pengaruh terhadap biaya ekonomi.

Di sisi lain, apabila biaya produksi tetap dan tidak ada perubahan dengan adanya tambahan biaya, maka biaya marginal akan dilihat sebagai perubahan atas biaya variabel.

Biaya marginal sendiri memegang peranan penting dalam proses produksi dan perjalanan perusahaan itu sendiri.

Melalui biaya marginal, pihak perusahaan bisa mengetahui keputusan bisnis apa yang tepat untuk diambil. Seperti misalnya berkaitan dengan alokasi sumber daya yang perlu dimasukkan ke dalam proses produksi.

Adanya biaya marginal bisa membantu perusahaan untuk berproduksi secara efisien dan efektif. Sistem operasi yang digunakan dalam proses produksi juga menjadi lebih optimal.

Biaya marginal bisa didapatkan dari biaya produksi tetap dan biaya variabel yang berubah. Perlu juga untuk dipahami bahwa biaya produksi variabel ini akan tetap masuk ke dalam biaya marginal.

Sementara itu, biaya tetap baru akan diperhitungkan saat perlu untuk melakukan produksi atas produk tambahan.

Rumus Menghitung Biaya Marginal

Bagian dari cara menghitung biaya marginal yang perlu untuk dipahami dengan baik yaitu berkaitan dengan rumus yang digunakan. Melalui rumus ini, kamu dapat melakukan perhitungan dengan lebih teat.

Banyak dari perusahaan menggunakan rumus ini untuk menghitung setiap biaya margin yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Berikut merupakan rumus untuk menghitung biaya marginal:

MC = ∆TC / ∆Q

Keterangan rumus:

  1. MC = Biaya marginal (Marginal cost)
  2. ∆TC = Perubahan terhadap biaya total (Total change in cost)
  3. ∆Q = Perubahan kualitas barang dan jasa (Total change in quantity)

Langkah Menghitung Biaya Marginal

Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan mengenai rumus cara menghitung biaya marginal.

Kali ini akan dibahas mengenai tahapan yang perlu dilakukan utuk menghitung biaya marginal tersebut.

Hal pertama yang perlu dipahami terlebih dahulu bahwa biaya marginal meliputi diantaranya biaya variabel dan biaya tetap.

Di sini, biaya variabel termasuk juga tenaga kerja dan bahan produksi akhir. Sementara biaya tetap yaitu pekerjaan administrasi dan juga overhead yang ada.

Biaya tetap tidak mengalami perubahan jika terjadi penambahan maupun pengurangan terhadap tingkat produksi. 

Untuk lebih jelasnya, berikut ini tahapan dalam menghitung biaya marginal yang bisa dilakukan.

1. Perubahan Kuantitas

Langkah pertama yang perlu kamu lakukan yaitu dengan menghitung terjadinya perubahan terhadap kuantitas yang ada.

Hitung keseluruhan dari biaya yang digunakan untuk menciptakan produk yang perlu diproduksi oleh perusahaan. Kamu perlu untuk memasukkan biaya tetap dan biaya variabel ke dalam hitungannya.

Perlu untuk diingat bahwa jumlah biaya tetap harus sama untuk seluruh analisis biaya yang dilakukan.

Oleh karena itu, kamu perlu untuk menentukan terlebih dahulu kapan perubahan akan terjadi terhadap biaya tetap tersebut.

2. Perubahan Biaya

Langkah yang kedua yaitu kamu perlu untuk melakukan perhitungan terhadap perubahan biaya yang terjadi.

Besar dari perubahan biaya ini bisa didapatkan dari melakukan pengurangan terhadap total biaya produksi lama dengan biaya produksi yang baru.

Nilai total dari biaya produksi ini bisa kamu dapatkan dengan menjumlahkan antara biaya tetap dan biaya variabel.

Ingat kembali bahwa biaya tetap merupakan biaya yang tidak mengalami perubahan terhadap nilainya selama periode evaluasi berjalan.

Beberapa yang termasuk ke dalam biaya tetap misalnya seperti sewa ruang, biaya untuk kebutuhan perkakas, dan lain sebagainya.

Sementara biaya variabel akan mengalami peningkatan seiring dengan berjalannya kenaikan dari biaya produksi tersebut.

Beberapa yang termasuk ke dalam biaya variabel diantaranya seperti gaji karyawan, biaya bahan, peralatan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Besar dari biaya variabel ini bisa didapatkan dari kisaran kuantitas produksi.

Biaya variabel dan biaya tetap telah ditentukan, maka selanjutnya kamu bisa menurunkan biaya produksi secara keseluruhan. Kamu juga akan mendapatkan nilai dari biaya variabel yang diinginkan.

Setelah kamu mendapatkan besar dari biaya produksi tetap dan biaya produksi variabel, maka bisa menentukan total dari biaya produksi. Variasi dari nilai biaya produksi ini juga akan terlihat.

3. Biaya Marginal

Langkah yang terakhir yaitu kamu tinggal melakukan perhitungan terhadap biaya marginal yang ada.

Biaya ini bisa digunakan untuk membantu mengetahui apakah terjadi peningkatan biaya yang diperlukan untuk setiap adanya tambahan output.

Besar dari biaya marginal bisa kamu dapatkan dengan membagi antara perubahan biaya produksi dan perubahan jumlah output.

Selain itu, kamu juga dapat menggunakan rumus seperti yang telah dibahas pada bagian artikel di atas.

Contoh Soal Menghitung Biaya Marginal dan Penyelesaiannya

Setelah mengetahui rumus dan cara menghitung biaya marginal, saatnya melihat bagaimana kedua hal tersebut diaplikasikan. Termasuk juga dengan melihat contoh soal dan penyelesaian yang ada.

Hal ini akan membantu kamu untuk bisa memahami lebih lanjut mengenai penjelasan yang diberikan sebelumnya.

Misalnya yaitu Dina memiliki usaha untuk membuat jaket wol dengan produksi sebanyak 300 buah untuk tiap tahunnya. Biaya yang biasa dikeluarkan untuk jumlah produksi tersebut yaitu Rp 150.000.000.

Seiring berjalannya waktu, kualitas jaket wol produksi Dina terkenal dan permintaan menjadi semakin meningkat. Terdapat penambahan produksi sebanyak 50 buah jaket wol. Setelah menghitung kebutuhan tambahan yang perlu digunakan, ada tambahan biaya produksi sebesar Rp 30.000.000.

Dari kasus tersebut, kamu bisa mendapatkan besar biaya marginal dari membagi antara biaya dan kuantitas tambahan. Besarnya yaitu 30.000.000/50 hasilnya 600.000. Agar DIna bisa mendapatkan untung, maka ia perlu membuat pelanggan membayar lebih dari Rp 600.000 untuk setiap jaket wol yang dijual.

Nah, itu tadi merupakan penjelasan mengenai cara menghitung biaya marginal yang bisa kamu lakukan dan disertai dengan rumus yang bisa digunakan.

Selain itu, pada artikel di atas juga sudah diberikan contoh mengenai soal cara menghitung biaya marginal dan dilengkapi jawaban benarnya.

Proses produksi tidak hanya menyinggung mengenai biaya marginal, tetapi juga dengan biaya lain yang memiliki fungsi serta cara perhitungan yang berbeda.

Kamu bisa membaca lebih lanjut mengenai biaya produksi ini melalui situs blog Mamikos.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta