Cara Menghitung Bunga Pinjaman Bank Beserta Contohnya, Hitung Secara Mudah dan Cepat

Cara Menghitung Bunga Pinjaman Bank Beserta Contohnya, Hitung Secara Mudah dan Cepat – Mengajukan kredit pinjaman kepada bank sangatlah riskan. Banyak resiko merugikan yang bisa muncul.

Untuk menghindari resiko terkait pinjaman kredit yang mungkin saja dapat terjadi di kemudian hari, alangkah lebih baiknya untuk mengetahui cara menghitung bunga pinjaman bank.

Dalam artikel ini, Mamikos akan berikan beberapa cara menghitung bunga pinjaman bank beserta contohnya. Simak ulasan selengkapnya berikut ini!

Apa Itu Bunga Pinjaman Bank?

https://www.pexels.com/@n-voitkevich/

Bagi nasabah bank, bunga pinjaman mungkin terdengar sangat familiar.

Secara sederhananya, bunga pinjaman bank merupakan sebuah bentuk tagihan yang harus dibayarkan oleh nasabah kepada kepada bank yang memberikan kredit pinjaman sebagai bentuk balas jasa.

Dari hal tersebut kita bisa melihat bahwa suku bunga pinjaman berbeda dengan suku bunga simpanan pada tabungan.

Dimana bunga simpanan pada tabungan akan diberikan oleh bank kepada nasabah, sedangkan bunga pinjaman sebaliknya, nasabah harus memberikannya kepada bank.

Biasanya, jumlah suku bank pinjaman yang harus dibayarkan oleh nasabah kepada bank jumlahnya lebih besar dari suku bunga simpanan yang diberikan kepada nasabah. 

Apa Saja Jenis-Jenis Bunga Pinjaman Bank?

Berdasarkan sifatnya, suku bunga pinjaman memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu fixed dan floating. Kedua jenis suku tersebut memiliki cara perhitungan yang berbeda-beda. 

Dengan mengetahui berbagai jenis suku bunga pinjaman tersebut, akan membantu memudahkan untuk menghitungnya.

Lalu, apa perbedaan dari kedua jenis suku bunga pinjaman tersebut? Berikut ini merupakan penjelasan mengenai jenis suku bunga pinjaman fixed dan floating yang dapat kamu ketahui!

1. Suku Bunga Pinjaman Tetap (Fixed)

Jenis yang pertama adalah suku bunga pinjaman tetap atau dapat disebut pula dengan istilah fixed. Ini merupakan sebuah suku bunga yang nilai persennya memiliki sifat yang tepat.

Dalam kata lain, persen bunga pinjaman yang ditetapkan oleh bank sampai kapanpun akan tetap sama selama masa pinjaman, bahkan jika pinjaman tersebut jatuh tempo.

Ketentuan mengenai suku bunga pinjaman tetap biasanya akan diberitahukan oleh pihak bank sejak awal melakukan perjanjian.

Ada banyak transaksi bank yang biasanya menerapkan suku bunga ini, contohnya seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Tanpa Agunan (KTA), dan tipe kredit yang memiliki jangka pendek lainnya.

Suku bunga pinjaman jenis ini terasa sangat ringan karena kamu hanya perlu membayarkan bunga dalam jumlah yang sama setiap transaksi angsuran atau cicilan.

Sehingga, kamu tidak perlu khawatir mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga pinjaman di kemudian hari.

Namun, walaupun terasa ringan, suku bunga pinjaman tetap juga memiliki sebuah kekurangan.

Salah satunya jika suatu hari suku bunga menurun di pasaran, kamu harus tetap melunasi pinjaman meskipun jumlahnya lebih tinggi.

2. Suku Bunga Pinjaman Mengambang (Floating)

Jenis yang kedua, yaitu suku bunga pinjaman mengambang atau dapat disebut juga dengan istilah floating.

Berbeda dengan  jenis suku bunga sebelumnya yang bersifat tetap, jenis suku bunga mengambang atau floating justru sebaliknya.

Pada jenis ini, jumlah persentase yang harus dibayarkan oleh nasabah akan berubah-ubah secara dinamis selama masa pinjaman.

Dimana perubahan tersebut disebabkan oleh naik turunnya suku bunga di pasaran. 

Jika suku bunga pinjaman mengalami kenaikan maka jumlah persentase yang harus kamu bayarkan menjadi lebih tinggi.

Begitupun sebaliknya, jika suku bunga mengalami penurunan di pasaran maka jumlah persentase yang harus kamu bayarkan akan menjadi lebih rendah.

Biasanya, suku bunga pinjaman jenis ini ditetapkan oleh bank ketika kamu melakukan beberapa transaksi kredit seperti produk KPR, kredit modal usaha, dan jenis-jenis kredit yang memiliki jangka panjang lainnya.

Selain beberapa dua jenis suku bunga pinjaman yang sudah disebutkan sebelumnya, sebenarnya masih terdapat beberapa suku pinjaman lainnya. Adapun beberapa jenis suku pinjaman tersebut dapat kamu simak melalui informasi di bawah.

Bagaimana Cara Menghitung Bunga Pinjaman Bank Beserta Contohnya?

Setelah mengetahui apa itu suku bunga pinjaman bank beserta jenis-jenis berdasarkan sifatnya, kamu mungkin sudah sangat penasaran bagaimana cara menghitung bunga pinjaman bank dengan tepat dan cepat.

Nah, adapun mekanisme cara menghitung bunga pinjaman bank beserta contohnya dapat kamu lihat di bawah ini.

3 Cara Menghitung Bunga Pinjaman Bank Beserta Contohnya

Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai cara menghitung bunga pinjaman bank beserta contohnya, kamu harus mengetahui terlebih dahulu bahwa sebenarnya, suku bunga pinjaman tidak hanya terbagi menjadi dua saja.

Setidaknya masih ada beberapa jenis suku bunga lain berdasarkan cara menghitungnya. Beberapa jenis suku pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:

1. Suku Bunga Pinjaman Flat

Berdasarkan cara menghitungnya, jenis suku bunga pinjaman yang pertama adalah flat. Jenis bunga pinjaman yang satu ini suku bunganya berpatokan pada besaran jumlah pokok awal sebuah pinjaman.

Biasanya, jenis suku bunga pinjaman ini diterapkan oleh pihak bank pada transaksi kredit yang bersifat konsumtif. Contohnya, seperti KTA, mobil, handphone, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Jika dibandingkan dengan suku bunga pinjaman lainnya, bunga flat memiliki cara hitung yang terbilang cukup mudah.

Hal ini dikarenakan besaran jumlah nilai bunga serta pokok dalam sebuah pinjaman bulanan tidak akan berubah atau tetap sama.

Adapun cara menghitung suku bunga pinjaman flat, yaitu:

Rumus:

Bunga per Bulan = (Pokok Pinjaman x Suku Bunga x Total Jangka Waktu Kredit) / Jumlah Bulan dalam Jangka Waktu Kredit

Contoh:

Jika kamu meminjam uang dengan nilai Rp50 juta selama 12 bulan dengan bunga sebesar 10% dalam setahun ke depan maka cara menghitungnya adalah sebagai berikut:

  • Pokok pinjaman setiap bulan = Rp50 juta / 12 = Rp4.166.666,67
  • Jumlah bunga per tahun = Rp50 juta x 10% = Rp5 juta
  • Jumlah bunga per bulan = Rp5 juta / 12 = Rp416.666,667

Jadi, angsuran yang harus kamu bayar setiap bulannya yaitu sebesar Rp4.166.666,67 + Rp416.666,667 = Rp4.583.333,34

2. Suku Bunga Pinjaman Efektif

Suku bunga pinjaman efektif adalah kebalikan dari suku bunga flat. Dimana pada suku bunga ini, angsuran yang harus dibayarkan nasabah kepada bank akan semakin mengecil setiap bulannya.

Hal tersebut dikarenakan jenis suku bunga yang satu ini hanya melakukan perhitungan untuk besaran bunga yang berdasarkan sisa pokok sebuah hutang atau jumlah yang belum dibayarkan oleh nasabah.

Rumus:

Sisa Pokok Pinjaman Bulan Sebelumnya x Suku Bunga per Tahun x ( 30 hari / 360 hari)

Contoh: 

Jika kamu mengajukan sebuah kredit yang bernilai Rp100 juta dengan bunga tahunan sebanyak 10% dalam 12 bulan maka cara menghitungnya adalah sebagai berikut:

  • Angsuran pokok bulanan = Rp240 juta / 12 = Rp20 juta setiap bulan.
  • Bunga bulan pertama = (Rp240 juta – (1-1) x Rp20 juta) x 10% / 12 = Rp2 juta.
  • Sehingga, total cicilan bulan pertama yaitu Rp20 juta + Rp2 juta = Rp22 juta.
  • Bunga bulan kedua = (Rp240 juta – (2-1) x Rp20 juta) x 10% /12 = Rp1.833.333
  • Sehingga, total cicilan bulan kedua yaitu Rp20 juta + Rp1.833.333 = Rp21.833.333

Jadi, suku bunga yang harus dibayarkan seterusnya hingga bulan kedua belas, yaitu (Rp240 juta – (12-1) x Rp20 juta) x 10% /12 = Rp166.666.

3. Suku Bunga Pinjaman Anuitas

Terakhir, adalah suku bunga anuitas. Ini merupakan sebuah modifikasi dari suku bunga pinjaman yang sebelumnya, yaitu suku bunga efektif.

Dalam suku bunga ini, jumlah cicilan yang harus dibayarkan oleh nasabah setiap bulannya akan tetap sama tetapi perhitungan bunga akan tetap pihak bank kalkulasikan dari saldo pokok pinjaman.

Adapun cara menghitung suku bunga pinjaman yang satu ini yaitu:

Rumus:

Sisa Pokok Pinjaman Bulan Sebelumnya x Suku Bunga Tahunan x (30 hari / 360 hari)

Contoh:

Jika kamu meminjam kredit sebanyak Rp100 juta dengan bunga 15% per tahun selama 12 bulan masa pinjaman, maka cara menghitungnya yaitu:

  • Cicilan pokok bulan pertama yaitu Rp7.775.831,23
  • Cicilan bunga bulan pertama yaitu Rp1.250.000,00
  • Maka, total cicilan bulan pertama yaitu Rp9.025.831,23
  • Cicilan pokok bulan kedua yaitu Rp7.873.029,12
  • Cicilan bunga bulan kedua yaitu Rp1.152.802,11
  • Lalu, total cicilan bulan kedua adalah sama, yakni sebanyak Rp9.025.831,23.

Penutup

Nah itulah dia informasi mengenai cara menghitung bunga pinjaman bank beserta contohnya yang mudah dan cepat. Bagaimana, apakah kamu sudah memahaminya?

Menghitung suku bunga pinjaman bank tentunya sangat penting untuk kamu lakukan karena dapat membantumu untuk terhindar dari beberapa risiko, seperti mengetahui jumlah angsuran yang harus dibayarkan ke depannya. 

Jika kamu tertarik untuk mengetahui informasi lainnya, jangan lupa untuk kunjungi blog kami Mamikos Info. Akan ada banyak sekali artikel-artikel menarik sekaligus bermanfaat yang bisa kamu baca.


Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah