Cara Menghitung Harga Pokok Produksi beserta Contohnya Lengkap dengan Rumusnya
Cara Menghitung Harga Pokok Produksi beserta Contohnya Lengkap dengan Rumusnya — Dalam dunia bisnis, pengelolaan keuangan yang efektif adalah kunci untuk mencapai keberhasilan dan keberlanjutan.
Bagian vital dalam manajemen keuangan salah satunya merupakan perhitungan Harga Pokok Produksi. HPP berperan penting dalam menentukan strategi penetapan harga dan analisis keuntungan.
Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang cara menghitung harga pokok produksi beserta contohnya dengan rumus yang akurat dan tepat. Simak, ya!
Pengertian Harga Pokok Produksi
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum kita membahas mengenai cara menghitung harga pokok produksi beserta contohnya maka kita harus memahami soal pengertian harga pokok produksi terlebih dahulu.
Harga Pokok Produksi (HPP) merupakan keseluruhan biaya yang diperlukan guna memproduksi barang atau jasa yang dijual oleh sebuah perusahaan.
HPP mencakup seluruh biaya yang langsung berkaitan dengan proses produksi. Terdapat tiga komponen utama yaitu anggaran bahan baku, anggaran tenaga kerja langsung, serta anggaran overhead pabrik.
Penghitungan HPP yang akurat sangat penting karena mempengaruhi penetapan harga jual, menghitung margin keuntungan, dan melakukan analisis keuangan yang efektif.
Perusahaan menggunakan data HPP untuk membuat keputusan strategis mengenai pricing, pengelolaan biaya, dan identifikasi area untuk efisiensi biaya.
Untuk itu, Mamikos akan membahas lebih jauh mengenai cara menghitung harga pokok produksi beserta contohnya di segmen selanjutnya.
Tujuan Menghitung Harga Pokok Produksi (HPP)
Menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) adalah proses penting bagi setiap perusahaan yang terlibat dalam produksi barang atau penyediaan jasa.
Agar paham cara menghitung harga pokok produksi beserta contohnya maka kita wajib mengerti tujuan harga pokok produksi bagi perusahaan.
Ada beberapa tujuan utama dari perhitungan HPP yang memberikan manfaat strategis bagi perusahaan:
1. Penetapan Harga Jual
Salah satu tujuan utama menghitung HPP adalah untuk menetapkan harga jual produk.
Dengan mengetahui biaya yang diperlukan untuk memproduksi sebuah barang, perusahaan dapat menetapkan harga jual yang tidak hanya menutup biaya tersebut tetapi juga menghasilkan keuntungan.
Hal ini membantu dalam mengatur strategi penetapan harga yang kompetitif namun profitabel.
2. Pengambilan Keputusan
Informasi tentang HPP memungkinkan manajemen untuk membuat keputusan yang berinformasi tentang berbagai aspek operasional dan strategis.
Misalnya, analisis HPP dapat menunjukkan apakah lebih ekonomis untuk memproduksi komponen tertentu secara in-house atau membelinya dari pemasok luar.
Selain itu, ini membantu dalam menilai efektivitas proses produksi saat ini dan mengidentifikasi peluang penghematan biaya.
3. Pengelolaan Laba
Menghitung HPP secara akurat sangat penting untuk mengelola keuntungan.
Pemahaman mengenai biaya produksi membuat perusahaan dapat mengevaluasi kinerja keuangan, menemukan produk dengan laba besar, serta distribusi sumber daya dengan efektif.
Keputusan tentang lanjutan atau penghentian lini produk tertentu seringkali bergantung pada analisis HPP ini.
4. Perencanaan dan Anggaran
HPP adalah komponen vital dalam perencanaan bisnis dan penyusunan anggaran.
Perusahaan menggunakan estimasi HPP untuk merencanakan kebutuhan produksi masa depan, menyiapkan anggaran biaya, dan mengatur arus kas.
Ketepatan dalam perhitungan HPP mempengaruhi keseluruhan efektivitas perencanaan bisnis.
5. Pelaporan Keuangan
Dalam pelaporan keuangan, HPP digunakan untuk menghitung nilai persediaan di neraca dan menentukan biaya barang yang terjual di laporan laba rugi.
Akurasi dalam menghitung HPP mempengaruhi kredibilitas dan kepatuhan laporan keuangan terhadap aturan akuntansi.
Unsur Penting dalam Menghitung Harga Pokok Produksi
Untuk memahami cara menghitung harga pokok produksi beserta contohnya terkadang menyelesaikan soal saja tidak cukup.
Untuk menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) juga memerlukan pemahaman mendalam tentang berbagai unsur yang berkontribusi pada biaya produksi.
Unsur-unsur ini membantu perusahaan dalam menentukan biaya yang secara langsung dan tidak langsung terkait dengan produksi barang. Berikut adalah unsur penting dalam menghitung HPP:
1. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku merupakan anggaran untuk semua bahan yang dipakai langsung pada produksi sebuah barang.
Bahan baku harus diukur dan dicatat dengan akurat untuk memastikan bahwa HPP mencerminkan biaya sebenarnya dari bahan yang digunakan dalam proses produksi.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya ini mencakup upah dan gaji yang dibayarkan kepada karyawan yang langsung terlibat dalam pembuatan produk.
Biaya tenaga kerja langsung penting untuk dihitung karena merupakan indikator langsung dari input tenaga kerja dalam proses produksi.
3. Biaya Overhead Pabrik
Overhead pabrik meliputi anggaran yang dikeluarkan dalam penyelenggaraan sistem produksi tetapi tidak bisa diatribusikan langsung pada item produksi khusus.
Hal ini termasuk utilitas, pemeliharaan peralatan, sewa pabrik, dan gaji manajemen pabrik. Perusahaan harus mengalokasikan biaya ini ke produk berdasarkan metode yang wajar dan konsisten.
4. Biaya Depresiasi
Depresiasi peralatan dan fasilitas produksi juga harus diperhitungkan dalam HPP. Ini mencerminkan pemakaian aset tetap yang digunakan dalam produksi dan harus dialokasikan sepanjang umur ekonomisnya.
5. Biaya Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan selama pembuatan produk, tetapi tidak termasuk dalam komposisi akhir produk tersebut.
Misalnya, pelumas untuk mesin dan bahan kimia untuk pemrosesan adalah beberapa contoh bahan penolong.
6. Biaya Lainnya
Beberapa biaya tambahan yang mungkin termasuk dalam HPP adalah biaya logistik internal, biaya kemasan, dan biaya kualitas seperti inspeksi dan pengujian yang diperlukan selama proses produksi.
Cara Menghitung Harga Pokok Produksi (HPP)
Menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) adalah proses yang penting dalam manajemen keuangan perusahaan, terutama bagi mereka yang beroperasi di sektor manufaktur.
Sebelum kita membahas mengenai cara menghitung harga pokok produksi beserta contohnya, Mamikos akan jabarkan dulu beberapa metode perhitungannya.
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menghitung HPP, masing-masing dengan pendekatan yang berbeda tergantung pada jenis produksi dan kebutuhan perusahaan.
Berikut adalah beberapa cara utama untuk menghitung HPP:
1. Metode Biaya Langsung (Direct Costing)
Metode ini hanya memasukkan biaya yang langsung dapat diatribusikan ke produksi produk, seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung.
Biaya overhead tidak dihitung dalam HPP menggunakan metode ini. Metode biaya langsung sering digunakan untuk pengambilan keputusan jangka pendek dan analisis kontribusi margin.
2. Metode Biaya Tidak Langsung (Absorption Costing)
Dikenal juga sebagai full costing, kaidah ini melibatkan seluruh anggaran yang terkait dengan produksi, termasuk anggaran overhead tetap serta variabel.
Absorption costing memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang biaya per unit dan sering digunakan untuk tujuan pelaporan keuangan eksternal karena memenuhi standar akuntansi yang berlaku.
3. Metode Pesanan Kerja (Job Order Costing)
Cocok untuk perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa yang berbeda-beda (custom). Biaya diakumulasikan untuk setiap pekerjaan secara terpisah.
Setiap pesanan kerja dilacak biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead yang digunakan, memungkinkan perusahaan untuk menghitung HPP untuk setiap item atau pekerjaan secara individu.
4. Metode Biaya Proses (Process Costing)
Digunakan oleh perusahaan yang memproduksi produk yang homogen dalam jumlah besar, seperti perusahaan kimia atau makanan.
Dalam metode ini, biaya produksi diakumulasikan untuk setiap departemen atau proses selama periode waktu tertentu, dan total biaya tersebut dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi untuk mendapatkan biaya per unit.
5. Metode Activity-Based Costing (ABC)
ABC merupakan metode yang lebih rinci dan akurat untuk mendistribusikan anggaran overhead pada produk.
Metode ini menggunakan aktivitas sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya, dan lebih efektif dalam menentukan biaya sebenarnya dari produk karena mempertimbangkan penyebab biaya yang lebih kompleks.
Rumus untuk Menghitung Biaya Pokok Produksi (HPP)
Menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) secara akurat memerlukan pemahaman tentang semua biaya yang terlibat dalam proses produksi.
Rumus dasar yang bisa dipakai dalam menghitung HPP yaitu:
HPP = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik
Di mana:
- Biaya Bahan Baku merupakan total anggaran dari seluruh bahan yang dipakai secara langsung pada pembuatan produk.
- Biaya Tenaga Kerja Langsung merupakan total anggaran upah dan gaji yang dibayarkan untuk tenaga kerja yang terkait langsung di dalam sistem produksi.
- Biaya Overhead Pabrik mencakup semua biaya yang diperlukan untuk menjalankan fasilitas produksi yang tidak dapat secara langsung diatribusikan ke produk tertentu, seperti biaya utilitas, pemeliharaan peralatan, dan gaji manajer pabrik.
Untuk perusahaan yang menggunakan sistem akuntansi yang lebih kompleks, rumus ini bisa diperluas dengan memasukkan biaya tambahan.
Selain itu, jika biaya overhead dibagi antara berbagai produk, metode alokasi yang tepat perlu digunakan untuk mengalokasikan biaya tersebut secara adil ke setiap produk.
Menggunakan rumus ini, perusahaan dapat menghitung HPP per unit dengan membagi total HPP dengan jumlah unit yang diproduksi dalam periode yang sama:
HPP per unit= Total HPP/ Jumlah Unit yang Diproduksi
Dengan rumus ini, perusahaan dapat mengontrol dan mengelola biaya produksi mereka dengan lebih efektif, serta menetapkan harga jual produk dengan lebih akurat.
Untuk memahami rumus perhitungan lebih jauh Mamikos akan membahas mengenai cara menghitung harga pokok produksi beserta contohnya, simak terus ya!
Cara Menghitung Harga Pokok Produksi beserta Contohnya
Menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) melibatkan akumulasi semua biaya yang berkaitan langsung dengan pembuatan produk.
Mamikos akan jelaskan cara menghitungnya dengan rumus, dan berikan contoh praktis untuk memahami konsep ini lebih baik.
Contoh Kasus dan Penyelesaian Bagian 1
Sebuah perusahaan pembuatan kue ingin menghitung HPP untuk produknya, yaitu kue cokelat, dalam satu bulan. Data biaya yang diberikan adalah sebagai berikut:
- Biaya Overhead Pabrik: Rp3.000.000
- Biaya Bahan Baku: Rp10.000.000
- Biaya Tenaga Kerja Langsung: Rp5.000.000
Perhitungan:
Diketahui:
- Bahan Baku: Rp10.000.000
- Tenaga Kerja Langsung: Rp5.000.000
- Overhead Pabrik: Rp3.000.000
Gunakan rumus HPP:
HPP = Rp10.000.000+Rp5.000.000+Rp3.000.000= Rp18.000.000
Hitung HPP per unit (jika diperlukan): Misalkan dalam satu bulan, perusahaan memproduksi 2000 kue cokelat.
HPP per unit = Rp18.000.000/2.000
HPP per unit = Rp9.000
Jadi, biaya pokok produksi per kue cokelat adalah Rp9.000.
Dengan memahami dan menerapkan rumus ini, perusahaan dapat menilai dan mengelola biaya produksi dengan lebih efektif, serta menetapkan harga jual yang mencerminkan biaya sebenarnya dari produksi mereka.
Contoh Kasus dan Penyelesaian Bagian 2
Perusahaan manufaktur sepatu ini memproduksi sepatu kulit. Informasi anggaran untuk satu bulan produksi yaitu:
- Biaya Bahan Baku: Rp120.000.000
- Biaya Overhead Pabrik: Rp50.000.000
- Biaya Tenaga Kerja Langsung: Rp80.000.000
Langkah-langkah Perhitungan:
Diketahui:
- Bahan Baku: Rp120.000.000
- Tenaga Kerja Langsung: Rp80.000.000
- Overhead Pabrik: Rp50.000.000
Gunakan rumus HPP untuk menentukan total biaya produksi:
HPP = Rp120.000.000+Rp80.000.000+Rp50.000.000 = Rp250.000.000
Hitung HPP per unit (jika diperlukan): Misalkan dalam satu bulan, perusahaan berhasil memproduksi 10,000 pasang sepatu.
HPP per unit = Rp250.000.000/10.000
HPP per unit = Rp25.000
Jadi, biaya pokok produksi per pasang sepatu adalah Rp25.000.
Penutup
Memahami cara menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) sangat penting bagi setiap pelaku bisnis dalam industri manufaktur untuk mengoptimalkan keputusan harga dan keuangan.
Melalui penjelasan cara menghitung harga pokok produksi beserta contohnya yang telah Mamikos sajikan, diharapkan agar kamu lebih memahami dan menerapkan konsep HPP secara efektif dalam bisnis.
Untuk pertanyaan lebih lanjut atau detail tambahan mengenai cara menghitung HPP, jangan ragu untuk menyimak bagian FAQ yang Mamikos sediakan berikut.
FAQ
Harga Pokok Produksi (HPP) dapat kita peroleh dengan menjumlahkan semua anggaran yang langsung terikat dengan sistem produksi.
Seluruh anggaran itu termasuk anggaran bahan baku, lalu anggaran tenaga kerja yang terlibat secara langsung, serta anggaran overhead pabrik. Rumus dasarnya adalah:
HPP = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik.
Penentuan Harga Pokok Produksi (HPP) perlu dilakukan dalam proses produksi karena memberikan dasar yang akurat untuk penetapan harga jual yang akan memastikan perusahaan mendapatkan keuntungan.
Untuk menghitung biaya produksi, total anggaran yang langsung berkaitan dengan pembuatan produk, termasuk anggaran bahan baku, tenaga kerja langsung, serta overhead pabrik.
HPP merupakan jumlah seluruh anggaran yang diperlukan untuk memproduksi suatu barang atau jasa yang siap dijual oleh sebuah perusahaan.
Metode penentuan harga pokok produksi di mana semua biaya produksi, termasuk biaya overhead tetap dan variabel, dihitung ke dalam harga produksi adalah metode Biaya Tidak Langsung (Absorption Costing) atau dikenal juga sebagai Full Costing.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: