Cara Menghitung RAB Rencana Anggaran Biaya untuk Bangun Rumah yang Benar

Cara Menghitung RAB Rencana Anggaran Biaya untuk Bangun Rumah yang Benar – Mengetahui cara menghitung RAB adalah sebuah kewajiban bagi siapa saja yang hendak melakukan pembangunan. Ini adalah dasar agar nantinya prediksi anggaran dapat dilakukan secara tepat.

Ada berbagai metode yang umum digunakan di masyarakat untuk melakukan perhitungan tersebut. Mulai dari cara tradisional menggunakan sistem dimensi hingga modern memakai metode satuan.

Keduanya tentu saja memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing ketika nantinya diimplementasikan. Oleh karena itu kamu perlu memahami agar nantinya proses kalkulasi dapat dilakukan.

Cara Menghitung RAB Rencana Anggaran Biaya untuk Bangun Rumah

unsplash.com/@towfiqu999999

Memang keakuratan ketika digunakan sebagai bentuk prediksi tidak selalu seratus persen benar. Namun setidaknya perspektif terhadap berapa biaya pengeluaran dapat diperkirakan oleh kontraktor.

Tentu saja dengan mengetahui besarnya anggaran perencanaan pembangunan maka nantinya pengembang dapat melakukan penyesuaian. Apakah estimasi biaya cukup digunakan untuk membangun atau tidak.

Memang hal seperti ini perlu diketahui sehingga nantinya hunian bisa selesai seperti keinginan pembuatnya. Selain itu cara menghitung RAB interior juga perlu diperhitungkan oleh calon penyelenggara proyek.

Mulai dari faktor kualitas material hingga jangka waktu pengerjaan dapat meleset dari target. Jika hal tersebut sudah terjadi tentu saja akan muncul pembengkakan dan membuat dana harus bertambah.

Untuk memitigasi terjadinya hal seperti ini maka kamu perlu melakukan perhitungan terlebih dahulu. Untuk hunian pribadi menggunakan sistem paling mudah juga tetap bisa dilakukan.

Namun apabila menginginkan data rinci maka perlu menggunakan sistem satuan. Kami sudah merangkum aspek penting untuk diperhatikan agar nanti ketika mengimplementasikan tidak terjadi kesalahan.

Cara Menghitung RAB dengan Sistem Dimensi

Ini adalah metode paling mudah dan umum digunakan oleh para pengembang perumahan pribadi. Biasanya metode seperti ini digunakan karena antara tukang dan kontraktor sebelumnya pernah bekerjasama.

Bisa juga karena alasan properti pribadi sehingga tidak membutuhkan rancangan terlalu detail dari proyek. Untuk melakukan perhitungan rumusnya juga sederhana yaitu luas area dikalikan dengan biaya pengerjaan.

Jadi misalnya biaya pengerjaan satu meter adalah tiga juta rupiah maka untuk luas rumah 200 meter persegi dibutuhkan dana 600 juta. Ini adalah cara menghitung RAB paling mudah dilakukan.

Tentu saja hanya dapat dilakukan ketika antara pengembang dan tukang sudah terdapat kesepakatan harga. Jadi estimasi biaya kasar dapat ditemukan dan nantinya bisa dijadikan sebagai acuan kerja.

Meskipun mudah, cepat, dan populer namun jarang digunakan dalam skala besar. Oleh karena itu kami hanya menyarankan untuk menggunakannya pada proyek skala kecil atau rumah pribadi saja.

Jadi nantinya properti tidak membutuhkan LPJ dan detail biaya terlalu akurat ketika proses pembangunannya. Penggunaan dari kalkulasi seperti ini akan cocok untuk estimasi awal jauh hari sebelum melakukan konstruksi.

Pengembang secara kasar mengetahui berapa anggarannya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah pembangunan. Tentu saja detail lain masih perlu dikalkulasi menggunakan cara menghitung RAB rumah lainnya.

Nantinya kamu bisa melihat bagaimana prospek dari sebuah proyek apakah layak dijalankan atau tidak. Berdasarkan sistem tersebut akan terlihat juga berapa lama kemungkinan pengerjaan dilaksanakan.

Ketika menjadikannya sebagai metode tunggal tentu terdapat kelemahan masif. Oleh karena itu perlu digunakan cross counting agar nantinya pengembang mengetahui detail secara akurat dari proyek.

Kelemahan Cara Menghitung RAB dengan Sistem Dimensi

Kelemahan utama yang perlu diketahui ketika menggunakan metode ini adalah tidak memiliki landasan hukum. Berdasarkan peraturan perundangan sistem pengerjaan satuan dimensi tidak masuk dalam RAB.

Jadi pengembang tidak dapat membuat LPJ hanya berdasarkan pada sistem dimensi saja. Ini adalah alasan mengapa proyek besar tidak pernah menggunakan pola perhitungan tersebut secara tunggal.

Ini hanya dijadikan sebagai perkiraan saja tentang bagaimana nantinya sebuah proyek membutuhkan dana. Sehingga perannya hanya sebagai short sight apakah proyek layak jalan atau tidak.

Ketika cara menghitung RAB sistem dimensi dijadikan aspek tunggal maka akan banyak kekurangan lain. Detail adalah kelemahan terbesar pada konsep ini karena tidak jelas apa pengerjaannya.

Sehingga dari segi pemantauan pengembang juga tidak mampu menganalisis bagaimana kinerjanya. Apakah kecepatan pengerjaan bisa sesuai target akhir atau masih membutuhkan evaluasi lanjutan.

Karena abstain dalam aspek ketelitian tentu saja akan buruk ketika pengembang membutuhkan detail. Pengerjaan seperti ini tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang karena reliabilitasnya rendah.

Oleh karena itu perlu menggunakan sistem lain yang lebih akurat dan kredibel ketika dijadikan sebagai fundamental. Tentu saja akan lebih kompleks nantinya pada saat melakukan kalkulasi.

Namun hal itu adalah sebuah kewajaran yang perlu dimaklumi oleh para calon pengembang. Ketika membutuhkan sesuatu transparan, detail, dan jelas tentu saja prosedurnya akan lebih sulit.

Dibalik kekurangan tersebut tentu saja masih ada kelebihan tersendiri sehingga sampai saat ini sistem masih digunakan. Ini bukanlah red flag sehingga sistem benar-benar tidak dapat digunakan sama sekali.

Kelebihan Cara Menghitung RAB Menggunakan Sistem Dimensi

Setelah sebelumnya kami singgung masalah kekurangan tentu tidak adil rasanya apabila tidak membahas kelebihan. Sistem dimensi merupakan salah satu metode perhitungan paling cepat di lapangan.

Jadi ketika melakukan perkiraan terhadap berapa persentase pengeluaran pembangunan ini dapat digunakan. Metode ini juga banyak diimplementasikan sebagai cara menghitung RAB renovasi rumah pribadi.

Hal seperti ini juga penting ketika digunakan untuk pengerjaan berskala kecil seperti rumah pribadi. Jadi kamu nanti dapat mengira sendiri berapa besar biaya pengerjaan dilakukan ketika proyek berjalan.

Apabila nantinya estimasi sudah diketahui maka untuk melakukan penghematan ada berbagai hal yang dapat dilakukan. Mulai dari substitusi material hingga pengurangan dimensi pengerjaan.

Oleh karena itu cara menghitung RAB menggunakan sistem dimensi sampai sekarang masih tetap dipakai. Namun perlu dicatat bahwa pemakaiannya tidak baku sehingga invalid ketika dijadikan acuan dalam LPJ.

Sistem ini akan sangat berguna ketika proyek pembangunan pribadi masih sebatas planning. Misalnya kamu akan mendirikan rumah dalam beberapa tahun lagi dan dapat menjadikannya sebagai sebuah acuan.

Tentu saja ini adalah pilihan tepat karena biasanya ketika dihitung ulang menggunakan metode standar akan ada banyak sisa biaya. Sehingga nantinya dapat dilakukan penyesuaian lebih lanjut terhadap proyek.

Aspek seperti ini memang menjadi dasar mengapa metode hitung dimensi menjadi solusi bagi calon kontraktor awam. Proses perhitungannya mudah dan dapat menjadi threshold terhadap berapa besar kebutuhan.

Ketika diimplementasikan secara tepat ini adalah trik peramalan sederhana dan memberikan hasil bagus. Setelah mengetahui metode ini akan lebih baik jika memahami sistem hitung baku yaitu satuan.

Aspek Utama Cara Menghitung RAB dengan Sistem Satuan

Sistem hitung satuan merupakan standar baku yang digunakan oleh proyek pembangunan besar. Tidak hanya pada skala besar saja namun perhitungan ini juga bagus ketika diimplementasikan pada pembangunan skala kecil.

Jadi untuk mendirikan rumah pribadi boleh dan bisa menggunakan sistem hitung satuan. Konsep dasar dari hitung satuan ini menggunakan beberapa aspek sebagai acuan utama dalam pelaksanaan.

Seluruh detail mulai dari pra pengerjaan, pemasangan pondasi, hingga finishing akan dicatat secara lengkap. Ini menjadikannya sebagai salah satu metode perhitungan yang memiliki dasar hukum ketika digunakan sebagai LPJ.

Memang cara menghitung RAB menggunakan sistem satuan jauh lebih rumit karena poin pengerjaannya cukup banyak. Jadi para kontraktor awam jarang melakukannya apalagi proyeknya kecil.

Untuk skala pengerjaan rumah pribadi ini sangat jarang digunakan karena memang perhitungannya membuat sulit. Antara pengguna jasa dan tukang akan sama-sama terlalu banyak mengatur anggaran.

Memang ketika diimplementasikan pada pembangunan skala besar akan sangat penting. Karena penghematan dalam sektor pekerjaan tertentu dapat menghasilkan pengurangan secara signifikan.

Namun apabila kamu masih ingin memahami secara utuh kami sudah mempersiapkan rangkuman. Jadi penerapannya nanti lebih mudah dimengerti dan aspek apa saja yang berpengaruh di dalamnya.

Karena ketika tidak mengetahui poin perhitungan maka nantinya akan banyak kehilangan dana. Kunci utama pada perhitungan sistem satuan berada pada poin pekerjaan setiap sektor proyek.

Cara Menghitung RAB dengan Sistem Satuan

Untuk menghitung RAB menggunakan sistem satuan dibutuhkan detail terkait apa saja pekerjaan dalam proyek. Jadi memang harus dibedakan apa dan berapa saja total biayanya misalnya contoh RAB kegiatan sebagai berikut.

  1. Pekerjaan pendahuluan 800.000
  2. Pekerjaan tanah dan pasir 2.400.000
  3. Pemasangan batu belah 6.500.000
  4. Pengerjaan struktur beton 11.400.000
  5. Pengerjaan plesteran 8.000.000
  6. Pengerjaan atap dan plafon 16.000.000
  7. Finishing 28.000.000
  8. Pembuatan saluran keliling air hujan 3.600.000
  9. Pintu, jendela, dan kanopi 15.000.000
  10. Mekanikal dan elektrikal 10.000.000

Tentu saja nominal harga dari contoh tersebut tidak dapat dijadikan acuan secara nyata. Namun secara garis besar pembuatan dan perhitungan RAB menggunakan sistem satuan digunakan seperti itu.

Contoh dari cara menghitung RAB seperti tadi adalah bentuk paling dasar dan dapat dikembangkan lagi. Dalam pembuatan laporan secara resmi masih dibutuhkan detail terkait pengerjaannya.

Misalnya pada poin pengerjaan struktur beton dapat dibagi pada segmen bertulang dan tidak bertulang. Kemudian mekanikal dan elektrikal dapat dibagi menjadi dua yang menjelaskan detail biaya keduanya.

Hal seperti itu akan sangat membantu dalam memprediksi berapa biaya paling mendekati yang dibutuhkan oleh proyek. Karena dengan detail seperti itu nantinya kalkulasi dan prediksi mudah dilakukan.

Dalam laporan pembukuan detailnya akan lebih jelas sehingga akan cukup sulit melakukan penggelembungan biaya. Ini adalah aspek krusial yang perlu diketahui oleh para calon kontraktor agar akurat dalam memperkirakan.

Mengapa Cara Menghitung RAB dengan Sistem Satuan Dijadikan Standar

Salah satu alasan mengapa perhitungan sistem satuan dijadikan standar di Indonesia adalah detailnya. Jadi dengan pengerjaan proyek secara detail seperti itu nantinya akan mudah dalam melacak jalannya uang.

Apabila proses pelacakan biaya mudah dilakukan tentu saja ketika terjadi kecurangan dalam manajemen mudah dipecahkan. Dengan nilai positif ini tentu saja nantinya akan membantu dalam jangka panjang.

Alasan cara menghitung RAB tersebut juga membuatnya dilindungi oleh perundangan dan memiliki kekuatan hukum. LPJ yang dibuat berdasarkan RAB menggunakan sistem satuan berpotensi memiliki kekuatan hukum sebagai barang bukti.

Bagi para pengembang sendiri dengan mengetahui detail secara spesifik tentu saja menjadi lebih mudah dalam manajemen biaya. Sektor mana saja yang dapat dihemat akan terlihat secara signifikan.

Oleh karena itu para pengembang yang ingin menyelesaikan proyek dengan dana minim mampu melakukannya. Tanpa perhitungan detail seperti ini maka akan sulit memastikan apakah bangunan nanti bisa berdiri atau tidak.

Dengan mengimplementasikan hal seperti ini tentu saja akan ada banyak keuntungan lain untuk diperoleh. Keamanan, kredibilitas, dan keakuratan menjadi tiga aspek penting dalam penggunaan sistem satuan.

Setelah memahami dua metode fundamental tadi tentunya kamu bisa lebih mengetahui secara detail. Nantinya akan menggunakan sistem mana yang tepat untuk dipakai dalam proses pembangunan rumah.

Jika dapat meramalkan berapa anggaran kebutuhan secara tepat tentu saja keinginan untuk membangun bisa dilaksanakan. Sehingga kedua cara menghitung RAB tadi dapat dijadikan sebagai fundamental.


Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah