Cara Menghitung Selamatan Orang Meninggal 7 Hari Hingga 1000 beserta Contohnya

Bingung dengan cara menghitung selamatan orang meninggal 7 hari hingga 1000 hari? Simak artikel berikut ini untuk mendapatkan penjelasannya

09 Januari 2025 Lailla

Cara Menghitung Selamatan Orang Meninggal 7 Hari Hingga 1000 beserta Contohnya – Selamatan orang meninggal adalah kegiatan tahlilan atau pembacaan doa untuk orang yang sudah meninggal.

Perhitungan tanggal penentuan selamatan orang meninggal tidak bisa dilakukan asal-asalan dan harus dilakukan mengikuti aturan tertentu.

Berikut ini Mamikos sajikan ulasan lengkap mengenai cara menghitung selamatan orang meninggal 7 hari hingga 1000 beserta contohnya. Yuk, simak!📅🙏

Cara Menghitung Selamatan Orang Meninggal 7 Hari hingga 1000 dan Contohnya

Cara Menghitung Selamatan Orang Meninggal dan Contohnya
unsplash.com/@hudsoncrafted

Kasus terkait kebingungan saat menghitung selamatan orang meninggal seringkali dijumpai di masyarakat, apalagi saat ada peristiwa kematian yang terjadi.

Saat selamatan orang meninggal, terdapat doa-doa yang dipanjatkan. Oleh karena itu perhitungannya perlu dilakukan secara tepat.

Agar kamu bisa menghitung waktu selamatan orang meninggal 7 hari hingga 1000 beserta contohnya, pada artikel berikut Mamikos akan memberikan informasinya dengan tambahan kalender Jawa.

Apa Itu Selamatan Orang Meninggal?

Selamatan orang meninggal bukanlah acara untuk memberikan ucapan selamat pada orang yang sudah tiada. Sebab, istilah tersebut merujuk pada kegiatan tahlilan untuk membaca ayat-ayat Al Quran dan berdzikir.

Sebagian umat Islam di Indonesia menjalankan selamatan sebagai bentuk doa pada orang yang sudah meninggal dan untuk memperingati momen tersebut.

Pada acara tahlilan, orang-orang berkumpul untuk membacakan doa pada orang yang sudah meninggal.

Di akhir acara, biasanya terdapat acara makan-makan dan adanya hidangan dari penyelenggara acara untuk dibawa pulang.

Waktu Selamatan Orang Meninggal

Selamatan dilaksanakan mulai dari hari pertama kematian sampai hari ketujuh dan berlanjut pada periode yang ditentukan, seperti selamatan hari ke-40, selamatan hari ke-100, selamatan kesatu tahun pertama, selamatan tahun kedua, selamatan tahun ketiga, bahkan selamatan hari ke-1000.

Berbagai Macam Istilah Selamatan dalam Budaya Jawa

Istilah-istilah terkait selamatan dalam budaya Jawa cukup beragam, seperti:

  1. Geblak: merupakan selamatan yang dilakukan setelah prosesi penguburan hari pertama, sehingga dilaksanakan hari itu juga dan pelaksanaannya tidak boleh ditunda. Nama lain geblak adalah ngesur atau nyaur
  2. Nelung dina: merupakan selamatan tiga hari kematian yang dilaksanakan pada hari ketiga serta pasaran yang ketiga. Biasanya, nelung dina dilakukan menjelang malam. Tujuan nelung dina adalah untuk menyempurnakan nafsu pada jasad manusia yang asalnya dari air, angin, api, dan bumi.
  3. Mitung dina: merupakan selamatan tujuh hari kematian yang dilaksanakan pada hari ketujuh. Misalnya seseorang meninggal pada hari Jumat Kliwon, maka mitung dina akan dilaksanakan pada Kamis Legi. Tujuan mitung dina adalah untuk menyempurnakan kulit serta rambut.
  4. Matangpuluh dina: merupakan selamatan yang dilaksanakan pada hari ke-40 dengan rumus perhitungan hari kelima bulan masehi dan pasaran hari kelima (masarma). Tujuan matangpuluh dina adalah untuk menyempurnakan anggota badan yang merupakan titipan kedua orang tua.
  5. Nyetatus dina: merupakan selamatan seratus hari orang yang sudah meninggal yang dilaksanakan pada hari ke-100 setelah kematian. Cara menghitung selamatan nyetatus dina adalah hari kedua pasaran kelima (rosarma). Tujuan nyetatus dina adalah untuk menyempurnakan jasad.
  6. Pendhak 1: merupakan selamatan mendhak sepisan yang dilaksanakan 1 tahun setelah kematian. Pada tahun Jawa, periode satu tahun adalah 354 – 355 hari. Tujuan pendhak 1 adalah sebagai peringatan bahwa kulit daging dan semua isti perut sudah sempurna.
  7. Pendhak 2: merupakan selamatan mendhak pindho yang dilaksanakan 2 tahun setelah kematian. Pada tahun Jawa, periode dua tahun adalah 708 hari. Tujuan pendhak 2 adalah sebagai peringatan bahwa seluruh anggota badan selain tulang sudah sempurna.
  8. Nyewu: merupakan selamatan yang dilaksanakan pada hari ke-1000 setelah kematian. Untuk menghitung nyewu, digunakan hari keenam pasaran serta pasaran kelima setelah kematian (nemsarm). Tujuan nyewu adalah untuk menyempurnakan jasad manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa jasad sudah menyatu dengan tanah sebagai asal muasal manusia.

Perhitungan di atas masih dilestarikan sebagian orang di Jawa sebagai bentuk menjaga budaya dan adat untuk keselamatan orang meninggal.

Close