Mudah! Cara Menghitung Tingkat Inflasi Bulanan hingga Tahunan Dilengkapi Contoh

Mudah! Cara Menghitung Tingkat Inflasi Bulanan hingga Tahunan Dilengkapi Contoh – Dalam pemberitaan seputar perekonomian, biasanya akan diberitakan seberapa besar laju inflasi pada kurun waktu tertentu.

Menghitung tingkat inflasi sangat penting untuk mengetahui seberapa cepat inflasi terjadi. Dengan mengetahui tingkatnya, pemerintah dapat melakukan upaya-upaya agar inflasi tetap terkendali.

Lantas, apa yang dimaksud dengan inflasi? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Memahami Mengenai Definisi dari Inflasi

Canva/TanyakamLPN’S Images

Sebelum mengetahui cara menghitung tingkat inflasi bulanan hingga tahunan, tentunya kamu harus memahami apa pengertian inflasi itu sendiri. 

Pengertian inflasi yaitu fenomena ekonomi di mana terjadi kenaikan harga barang serta jasa secara berkelanjutan dalam periode waktu tertentu.

Harga bahan-bahan pokok hari ini tentunya berbeda dengan harga bahan pokok 5 atau 10 tahun yang lalu. 

Begitu pula dengan biaya transportasi yang saat ini lebih tinggi dibanding biaya transportasi pada 5 tahun sebelumnya.

Kenaikan yang tidak hanya terjadi pada harga barang tetapi juga pada upah kerja menunjukkan inflasi yang positif. 

Yaitu, negara mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Namun apabila inflasi terjadi secara tidak terkendali, maka bisa berbahaya bagi perekonomian nasional. 

Itulah mengapa pemerintah perlu memantau laju inflasi dengan cara menghitung tingkat inflasi bulanan hingga tahunan dan melaporkannya secara transparan.

Sedangkan kebalikan dari inflasi adalah deflasi, yaitu harga barang maupun jasa yang turun secara terus-menerus. 

Adapun penyebab terjadinya inflasi dikarenakan oleh beberapa faktor, seperti naiknya permintaan barang yang tidak diimbangi oleh ketersediaan stok sehingga harga barang baik. 

Kemudian banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat juga bisa menyebabkan inflasi. Penyebab lainnya yaitu adanya peningkatan biaya produksi yang membuat perusahaan menaikkan produknya. 

Mengenal Jenis-Jenis dari Inflasi

Melalui cara menghitung tingkat inflasi bulanan hingga tahunan, kamu bisa menentukan inflasi yang terjadi termasuk jenis apa.

Berikut ini adalah jenis-jenis inflasi yang terbagi menurut tingkat keparahannya, sifatnya, dan asal atau sumbernya. 

1. Jenis Inflasi Menurut Tingkat Keparahannya

Menurut tingkat keparahannya, jenis-jenis inflasi antara lain sebagai berikut:

  1. Inflasi ringan, adalah inflasi yang masih berada di bawah 10% per tahun dan tidak mengganggu perekonomian suatu negara. 
  2. Inflasi sedang, adalah inflasi yang berkisar antara 10% sampai 30% per tahun.
  3. Inflasi berat, yaitu inflasi yang berkisar antara 30% sampai 100% per tahun. Ini ditandai oleh keengganan masyarakat menabung di bank karena bunga bank sangat kecil dibanding laju inflasi. 
  4. Inflasi sangat berat, yaitu inflasi yang mencapai di atas 100% per tahun dan sangat sulit dikendalikan.

2. Jenis Inflasi Menurut Sifatnya

Dengan mengetahui cara menghitung tingkat inflasi bulanan hingga tahunan, kamu dapat membedakan inflasi berdasarkan sifatnya. Adapun jenis-jenisnya yaitu:

  1. Inflasi merayap, adalah inflasi dengan laju yang rendah. Pada kondisi ini kenaikan barang terjadi secara lambat pada jangka waktu relatif lama. 
  2. Inflasi menengah, yaitu inflasi di mana kenaikan harga cukup tinggi dengan akselerasi yang terjadi dalam waktu relatif singkat. 
  3. Inflasi tinggi, yaitu kondisi di mana laju inflasi sangat tinggi dan begitu parah.

3. Jenis Inflasi Menurut Asalnya

Selain cara menghitung tingkat inflasi bulanan hingga tahunan yang menentukan jenis sesuai besar persentasenya, jenis inflasi juga bisa dibedakan menurut asal atau sumbernya:

  1. Domestic inflation, adalah inflasi yang sumbernya berasal dari dalam negeri (domestik). Misalnya jika terjadi gagal panen, defisit anggaran belanja secara berkelanjutan, dan sebagainya. 
  2. Imported inflation, yaitu inflasi yang sumbernya berasal dari luar negeri. Imported inflation menimbulkan kenaikan harga barang impor sehingga mempengaruhi perekonomian negara berkembang yang banyak mengonsumsi barang impor. 

Cara Menghitung Tingkat Inflasi Bulanan hingga Tahunan

Dalam ilmu ekonomi, ada beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk menghitung inflasi.

Yakni menggunakan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB), serta Produk Domestik Bruto (PDB), dan Indeks Harga Konsumen (IHK). 

Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) disebut juga Indeks Harga Produsen. Ini merupakan indeks untuk mengukur tingkat harga barang atau jasa yang dibeli konsumen. 

Sedangkan PDB yaitu semua barang maupun jasa yang diproduksi dalam periode waktu tertentu, umumnya per tahun. 

Adapun Indeks Harga Konsumen (IHK) yaitu indeks yang dipakai untuk mengkalkulasi rata-rata harga barang maupun harga jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat umum.

Indeks inilah yang digunakan untuk cara menghitung tingkat inflasi bulanan hingga tahunan. 

Angka IHK diperoleh dengan cara mengumpulkan harga barang-barang dan jasa tertentu.

Perhitungan IHK dilakukan dalam periode waktu tertentu, biasanya per bulan. Komponen yang dihitung dalam IHK mencakup tujuh kelompok jenis barang dan jasa, antara lain:

  1. Makanan jadi, minuman, bahan makanan, tembakau, dan rokok
  2. Perumahan
  3. Sandang
  4. Kesehatan 
  5. Pendidikan
  6. Rekreasi dan olahraga
  7. Transportasi dan komunikasi 

Adapun rumus menghitung tingkat atau laju inflasi yaitu:

Laju Inflasi = {(IHK periode ini – IHK periode sebelumnya) / (IHK periode sebelumnya)} x 100%

Periode IHK perlu disesuaikan berdasarkan konteks pertanyaannya. Jika yang diminta adalah menghitung laju inflasi bulanan, maka gunakan periode IHK per bulan.

Sedangkan, jika pertanyaannya adalah laju inflasi tahunan, maka gunakan data IHK per tahun. 

Contoh Soal Menghitung Inflasi Bulanan dan Tahunan

Setelah mengetahui rumus cara menghitung tingkat inflasi bulanan hingga tahunan yang benar, kamu bisa mengaplikasikannya dalam mengerjakan soal. Pelajari contoh perhitungan tingkat inflasi di bawah ini!

1. Menghitung Inflasi Bulanan

Berdasarkan data yang dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS), diketahui bahwa Indeks Harga Konsumen pada bulan November 2021 sebesar 140,25.

Sedangkan, Indeks Harga Konsumen pada bulan Oktober 2021 sebesar 130,50. Berapa laju inflasi bulan November 2021?

Diketahui:

IHK bulan ini = 140,25

IHK bulan sebelumnya = 130,50

Laju Inflasi = {(IHK bulan ini – IHK bulan sebelumnya) / (IHK bulan sebelumnya)} x 100%

Laju Inflasi = {(140,25 – 130,50) / (130,50)} x 100%

Laju Inflasi = 7,47%

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari cara menghitung tingkat inflasi bulanan hingga tahunan di atas, maka tingkat inflasi bulan November 2021 adalah 7,47%. 

2. Menghitung Inflasi Tahunan

Negara A melaporkan bahwa angka Indeks Harga Konsumen pada bulan Februari 2021 adalah sebesar 160,20. Sedangkan angka Indeks Harga Konsumen pada bulan Februari 2020 yaitu sebesar 155,55. 

Berdasarkan data di atas, temukan persentase laju inflasinya dengan cara menghitung tingkat inflasi bulanan hingga tahunan yang benar!

Kemudian, tentukan termasuk jenis inflasi apakah yang terjadi di negara A jika dilihat dari tingkat keparahannya?

Diketahui:

IHK tahun ini = 160,20

IHK tahun sebelumnya = 155,55

Laju Inflasi = {(IHK tahun ini – IHK tahun sebelumnya) / (IHK tahun sebelumnya)} x 100%

Laju Inflasi = {(160,20 – 155,55) / (155,55)} x 100%

Laju Inflasi = 2,98%

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari rumus cara menghitung tingkat inflasi bulanan hingga tahunan, maka laju inflasi tahunan yang terjadi di negara A yaitu 2,98%. 

Dengan demikian, inflasi yang terjadi di negara A tahun 2021 termasuk jenis inflasi ringan karena masih di bawah 10%. Tingkat inflasi ini tidak mengganggu perekonomian dalam negeri negara bersangkutan. 

Contoh Inflasi dalam Kehidupan Sehari-Hari

Untuk mengenal inflasi secara nyata, kami akan memberikan beberapa contoh akibat dari inflasi dalam kehidupan sehari-hari. 

1. Harga Bahan Pokok Semakin Mahal

Harga bahan-bahan pokok yang semakin mahal adalah contoh inflasi yang paling mudah dan dapat dirasakan oleh masyarakat secara umum.

Kenaikan harga ini terjadi secara berkelanjutan dan dalam jangka waktu yang panjang. 

Jika kamu melakukan cara menghitung tingkat inflasi bulanan hingga tahunan dengan benar, ini akan selaras dengan berubahnya harga barang-barang. 

Dalam kehidupan sehari-hari, kamu tentu tidak asing dengan budaya ngopi di kafe.

Jika pada tahun 2019 kamu perlu mengeluarkan uang Rp30.000 untuk menikmati secangkir kopi, maka harganya tidak akan sama pada 3 tahun mendatang. 

Dengan asumsi tingkat inflasi kopi konstan di angka 10%, maka pada tahun 2030 mendatang kamu perlu mengeluarkan uang sebesar Rp86.000 untuk menikmati secangkir kopi. 

2. Ketersediaan Barang di Pasar Terbatas

Contoh inflasi berikutnya yaitu jumlah stok barang di pasar semakin terbatas. Misalnya terjadi kelangkaan minyak goreng atau bahan pokok lainnya.

Ini bisa terjadi karena banyaknya uang beredar memicu masyarakat belanja lebih banyak, aksi penimbunan, hingga panic buying.

Cara menghitung tingkat inflasi bulanan hingga tahunan dapat digunakan untuk merancang kebijakan guna mengantisipasi kelangkaan barang di pasar. Dengan begitu, tingkat inflasi yang lebih tinggi dapat dihindari. 

3. Kredit Mulai Dipersulit

Salah satu penyebab inflasi yaitu jumlah uang beredar yang berlebih. Sehingga langkah yang diambil yaitu membatasi jumlah uang beredar dengan cara melakukan kredit selektif.

Melalui upaya kredit selektif, jumlah uang beredar tidak bertambah banyak dalam waktu singkat. 

Pemerintah biasanya melakukan kredit selektif sebagai bagian dari kebijakan moneter untuk meredam inflasi.

Melalui kredit selektif dan disertai solusi terkait kebijakan moneter lainnya, kondisi perekonomian tidak semakin parah. 

4. Nilai Tukar Rupiah Semakin Rendah

Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing selalu berubah-ubah. Ketika terjadi inflasi, nilai tukar mata uang domestik menurun. Sebagai akibatnya, harga barang-barang impor semakin mahal. 

Ketahui Melawan Inflasi dengan Investasi

Tidak hanya cara menghitung tingkat inflasi bulanan hingga tahunan, kamu juga perlu mengetahui langkah apa yang dilakukan untuk merespon inflasi.

Investasi adalah salah satu cara efektif yang dapat dilakukan untuk melawan inflasi. 

Ini karena instrumen-instrumen investasi menawarkan imbal hasil dengan persentase menarik yang berpeluang lebih tinggi dibanding laju inflasi.

Lain halnya jika kamu hanya menyimpan uang tanpa menginvestasikannya. 

Seiring berjalannya waktu, nilai mata uang yang kamu miliki terkikis oleh inflasi sehingga akan terus menurun di masa yang akan datang.

Dalam jangka panjang, investasi yang aman akan menyelamatkan dana dari gerusan inflasi. 

Terdapat beberapa instrumen investasi yang bisa dipertimbangkan. Emas adalah pilihan menarik dan masih menjadi aset terpercaya untuk melawan inflasi.

Selain emas, kamu juga bisa menginvestasikan dana di instrumen reksadana, obligasi, atau saham. 

Untuk menjaga stabilitas perekonomian, pemerintah harus mengupayakan agar inflasi berada di jalur yang terkendali. Maka dari itu, penting sekali melakukan cara menghitung tingkat inflasi bulanan hingga tahunan. 


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta