Cara Menghitung Total Biaya Produksi Beserta Contohnya yang Benar

Cara menghitung biaya produksi merupakan pengetahuan penting bagi kamu, terutama jika berniat bekerja di bagian akuntansi maupun ingin menjadi pebisnis.

Sebab perhitungan tersebut akan sangat memengaruhi pengeluaran perusahaan maupun harga produk yang dijual.

Dalam mempelajari bagaimana menghitung pengeluaran untuk pembuatan produk, perlu memahami dahulu apa pengertiannya, tujuan, jenis, komponen, maupun faktor yang memengaruhinya. Untuk lebih jelasnya simak paparan berikut ini.

Apa Itu Biaya Produksi?

https://www.pexels.com/@olly/

Sebelum mulai mempelajari cara menghitung biaya produksi, kamu harus tahu dahulu apa artinya.

Secara sederhana (dikutip dari Investopedia) pengertiannya yaitu segala biaya-biaya yang timbul dari kegiatan proses pembuatan produk.

Jika pada usaha dagang, merupakan semua jenis pembiayaan yang dikeluarkan perusahaan untuk menyediakan layanan kepada konsumen.

Jadi, semua dana yang dikeluarkan untuk menyediakan layanan maupun produk akan masuk dalam daftar pengeluaran.

Sebagai contoh untuk membuat sebuah celana denim, dibutuhkan kain denim, benang, kancing, dan berbagai bahan lainnya.

Kemudian diperlukan juga tenaga karyawan yang membuatnya. Ada juga beban transportasi untuk mengangku bahan-bahan.

Kemudian ada beban yang dibayar atas perawatan peralatan serta perlengkapan. Ditambah lagi beban listrik, dan berbagai pengeluaran lainnya.

Cara menghitung biaya produksi akan memasukkan semua beban tersebut dalam perhitungannya.

Intinya, bukan hanya memperhitungkan bahan atau tenaga kerja saja, tapi juga memerhatikan berbagai beban lainnya yang harus dikeluarkan dalam kegiatan pembuatan produk tersebut dilakukan. 

Apa Tujuan Membuat Perhitungan Biaya Produksi?

Tujuan dari perhitungan pengeluaran untuk kebutuhan pembuatan produk ini terutama untuk mengetahui besarnya dana pada sektor produksi.

Sebab akan memengaruhi arus pengeluaran serta pemasukan di perusahaan tersebut. 

Bukan hanya usaha besar yang perlu menerapkan cara menghitung biaya produksi, bahkan usaha-usaha kecil seperti UMKM juga membutuhkannya. Tujuan dari melakukan perhitungan ini di antarnya adalah:

1. Membantu dalam Penentuan Harga Jual

Proses pembuatan produk dari bahan baku menjadi bahan jadi yang bisa dijual mengharuskan adanya biaya-biaya dikeluarkan.

Semua beban ini harus diperhitungkan agar bisa menentukan berapa harga jual dari produk.

Kuncinya adalah menghitung semua pengeluaran, kemudian menambahkan keuntungan ingin didapatkan.

Setelah itu akan didapatkan berapa harga jual terbaik yang dapat menutupi segala pengeluaran dan memberi keuntungan penjualan.

2. Penyempurnaan Kualitas Bahan Baku

Cara menghitung biaya produksi juga akan membantu seorang pengusaha untuk menentukan kualitas bahan baku yang digunakan.

Perhitungan pengeluaran dari sector bahan baku akan memudahkan dalam menentukan pemilihan kualitasnya.

Tentu saja, semakin bagus kualitas bahan baku digunakan akan meningkatkan angka beban pengeluaran untuk pembuatan produk sehingga harga jual juga harus dinaikkan. Istilahnya ada harga ada kualitas.

3. Mendapatkan Sumber Bahan Baku yang Baik

Karena beban untuk pembelian bahan baku merupakan aspek utama yang diperhitungkan.

Maka, sebagai pengusaha dapat memanfaatkannya agar lebih memahami berapa jumlah pengeluaran bahan baku.

Tentu saja, pemahaman ini akan memudahkan perusahaan atau industri dalam menentukan dan memilih produsen yang berkualitas, tapi tetap bisa mendapatkan harga beli sesuai dengan budget.

4. Proses Produksi Efektif dan Efisien

cara menghitung biaya produksi juga akan sangat membantu perusahaan maupun industri dalam melakukan kegiatan produksi yang lebih efektif serta efisien. Bukan hanya dari segi bahan baku, tapi juga sumber daya manusia dan teknologi.

Dengan demikian dapat ditentukan mana sumber daya yang akan digunakan, teknologi apa akan dipakai, dan lain sebagainya. Jadi, seluruh proses produksi dapat berjalan dengan efektif serta efisien.

5. Salah Satu Faktor dalam Pengambilan Keputusan

Fungsi lainnya yaitu dapat menjadi salah satu faktor penentu pengambilan keputusan penting dalam perusahaan. Terutama berkaitan dengan penjualan, keuntungan, serta harga jual.

Selain itu, juga pengambilan keputusan dalam pembelian bahan baku, peralatan dan perlengkapan, pemilihan sumber daya manusia, penentuan harga jual, pembelian atau penggunaan teknologi, dan berbagai keputusan penting lainnya.

Jenis-jenis Beban Pengeluaran untuk Pembuatan Produk

Untuk menerapkan cara menghitung biaya produksi, kamu harus tahu bahwa terdapat beberapa jenis pengeluaran yang dipergunakan dalam pembuatan sebuah produk.

Mulai dari biaya bahan baku hingga promosi. Biaya-biaya tersebut dikategorikan sebagai berikut:

1. Beban Tetap

Yaitu pengeluaran rutin yang dikeluarkan untuk mendanai beberapa hal dengan jumlah tetap.

Artinya beban tidak akan berubah begitupula dengan hasil yang didapatkan. Sebagai contoh beban sewa ruko setiap bulan dengan jumlah flat.

2. Beban Variabel

Dalam cara menghitung biaya produksi terdapat biaya variable yaitu pengeluaran yang bisa naik maupun turun sesuai dengan tingkat produksi. Apabila produksi naik, maka pengeluaran juga akan naik, begitupula sebaliknya.

Ketika tidak ada produksi yang dilakukan, maka pengeluaran untuk sektor ini akan menjadi nol atau tidak ada biaya sama sekali.

3. Total Biaya

Yaitu gabungan antara biaya tetap dan variabel sehingga didapatkan keseluruhan pengeluaran untuk proses produksi maupun penawaran layanan.

Keseluruhan dari kedua jenis pengeluaran menghasilkan total biaya, tapi ini bukan keseluruhan beban produk.

4. Beban Rata-rata

Selanjutnya, dalam cara menghitung biaya produksi terdapat jenis biaya untuk per satuan unit atau layanan.

Disebut sebagai biaya rata-rata yang dihitung dengan cara membagi total pengeluaran dengan jumlah unit produksi.

Sebagai contoh total produksi 2000 unit dengan biaya Rp20 juta, maka hasilnya adalah Rp20 ribu per unit.

Biasanya hasil pembagian ini akan menjadi acuan dalam menentukan harga jual sesuai besarnya keuntungan ingin didapatkan.

5. Beban Marjinal

Berikutnya adalah biaya marjinal yaitu beban produksi pada satu unit tambahan output.

Fungsinya menunjukkan peningkatan keseluruhan pengeluaran dari kegiatan pembuatan sebuah produk. Jumlahnya dipengaruhi oleh perubahan biaya variabel. 

Biasanya digunakan untuk pengambilan keputusan dalam hal alokasi sumber daya, baik bahan baku, tenaga kerja, maupun teknologi, agar dapat digunakan dengan cara paling efektif serta efisien.

3 Komponen Utama yang Berpengaruh pada Beban Produksi

Terdapat 3 komponen utama yang perlu diperhatikan dalam cara menghitung biaya produksi, yaitu:

1. Bahan Baku

Yaitu semua komponen yang diperlukan dalam penyediaan bahan baku, baik pada proses produksi pertama, maupun proses kedua (tambahan bahan baku), hingga pengeluaran untuk membayar upah angkut bahan baku tersebut.

Sebagai contoh perusahaan pengalengan ikan, bahan bakunya adalah ikan, garam, berbagai bumbu, hingga kaleng untuk pengemasannya.

Selain itu, juga upah angkut ikan dari dermaga ke pabrik, maupun upah angkut bahan baku lainnya.

2. Tenaga Kerja

Yaitu sumber daya manusia yang dipergunakan dan diberi upah selama produksi berlangsung, baik terlibat secara langsung untuk pengolahan produk maupun tidak langsung terlibat.

3. Biaya Overhead

Cara menghitung biaya produksi juga memerhatikan adanya kemungkinan overhead dalam pengeluaran.

Yaitu kondisi di mana pengeluaran untuk proses pembuatan dan pengolahan produk lebih tinggi dibandingkan biasanya.

Sebagai contoh pengeluaran produksi 1000 unit pakaian di periode sebelumnya adalah Rp2 juta, tapi di periode saat ini naik menjadi Rp2,5 juta.

Terdapat kenaikan sebesar Rp500 ribu yang bisa terjadi karena komponen berikut:

  1. Material tidak langsung.
  2. Tenaga kerja tidak langsung.
  3. Biaya overhead lainnya.

Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Beban Produksi

Ada beberapa faktor yang berpengaruh langsung terhadap besarnya dana pembuatan suatu barang maupun jasa sebuah perusahaan, yaitu:

1. Permintaan

Yaitu tinggi rendahnya permintaan konsumen terhadap suatu barang maupun layanan.

Ini bisa naik dan turun tergantung dari minat pasar terhadap sebuah produk. Ketika keinginan pasar naik, makan peningkatan produksi dilakukan.

Jika produksi ditingkatkan otomatis bahan baku akan meningkat, begitupula kebutuhan akan tenaga kerja, dan berbagai elemen lain yang berhubungan dengan pembuatan barang maupun jasa.

2. Teknologi

Saat ini, teknologi menjadi salah satu faktor penting dan memengaruhi bagaimana hasil dari cara menghitung biaya produksi yang kamu pergunakan.

Sebab teknologi merupakan salah satu cara untuk menghemat pengeluaran dalam proses pembuatan barang.

Teknologi dapat mengefisienkan waktu juga tenaga sehingga produksi menjadi lebih cepat dengan tenaga kerja lebih sedikit. Artinya, banyak penghematan dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi tepat guna.

3. Kurs Mata Uang

Faktor berikutnya adalah nilai tukar mata uang, ini sangat berpengaruh terutama bagi perusahaan yang melakukan bisnis atau perdagangan ke luar negeri.

Nilai tukar uang akan sangat memengaruhi besarnya pengeluaran sehingga memengaruhi total pengeluaran.

4. Beban Bahan

Cara menghitung biaya produksi juga dipengaruhi oleh besarnya pengeluaran untuk bahan.

Terutama ketersediaan bahan baku di lapangan serta bahan bakar untuk pengangkutan.

Oleh sebab itu, kenaikan harga bahan baku maupun bahan bakar akan sangat menentukan tingginya pengeluaran untuk pembuatan barang.

Imbasnya adalah kenaikan harga jual dan akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.

5. Pajak

Besarnya pajak yang harus dibayar perusahaan juga akan memengaruhi biaya overhead setiap tahunnya.

Meskipun sifatnya tidak langsung, tapi keberadaannya akan sangat berpengaruh.

Besar kecilnya pajak tergantung dari tinggi rendahnya pendapatan. Selain itu, juga dipengaruhi oleh kebijakan sebuah negara atau daerah dan juga seberapa banyak karyawan dipekerjakan oleh sebuah perusahaan.

6. Suku Bunga

Tingkat suku bunga juga akan sangat berpengaruh dalam pendanaan untuk membiayai kegiatan pembuatan barang.

Terutama apabila perusahaan memiliki pinjaman di bank dengan suku bunga yang naik turun sehingga memengaruhi biaya overhead produksi.

Contoh Cara Menghitung Biaya Produksi

Agar bisa menghitung dengan benar keseluruhan pengeluaran untuk memproduksi barang maupun jasa, sangat penting untuk melakukan pencatatan semua pengeluaran dengan baik dan benar.

Sebagai contoh melakukan perhitungan tepat dalam menentukan berapa keseluruhan pengeluaran untuk pembuatan sebuah produk, kamu bisa lihat contoh berikut ini:

Perusahaan Katering makanan sehat harian “Anna” setiap hari menjual 100 paket makanan sehat. Cara menghitung biaya produksi yang dikeluarkan oleh catering Anna adalah seperti di bawah ini:

Biaya-biaya yang dikeluarkan:

  1. Bahan baku (nasi, lauk, sayuran, dan kemasan) sebesar Rp8.000.000
  2. Upah 5 orang karyawan untuk memasak dan packing Rp60.000 per orang setiap hari, total Rp300.000.
  3. Upah kurir 2 orang sebesar Rp50.000 per hari dengan tambahan biaya bensin Rp20.000 per orang, total Rp140.000.
  4. Biaya sewa toko per bulan Rp600.000, untuk sewa sehari Rp20.000.
  5. Perhitungan beban peralatan yang digunakan Rp50.000 per hari.

Untuk menghitung biaya produksi seluruh pengeluaran ditambahkan: Rp8.000.000 + Rp300.000,- + Rp140.000 + Rp20.000 + Rp50.000 = Rp8.710.000.

Jadi, beban per paket makanan adalah sebesar Rp87.100.

Cara menghitung biaya produksi ditambah keuntungan sehingga menghasilkan harga jual adalah nilai pengeluaran per paket makanan ditambah laba diinginkan.

Misalnya laba diinginkan sebesar Rp20.000, maka harga jualnya adalah Rp87.100 + Rp20.000 = Rp107.100 per porsi.

Apabila ada biaya-biaya lain seperti tambahan sewa kendaraan, sewa perlengkapan dan sebagainya, maka juga harus ditambahkan.

Kemudian barulah didapatkan total biaya produksi yang benar-benar tepat sehingga bisa memperhitungkan harga jual.

Kesimpulannya, untuk menghitung besarnya pengeluaran produksi sebuah barang, maka harus memerhatikan setiap pengeluaran berkaitan proses pembuatan tersebut.

Kemudian hitung menggunakan cara menghitung biaya produksi dan tambahkan keuntungan diinginkan.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta