Cara Mengkonstruksi Kritik Sastra dan Esai yang Baik dan Benar
Cara Mengkonstruksi Kritik Sastra dan Esai yang Baik dan Benar – Kritik sastra dan esai merupakan sebuah bentuk tulisan yang berisikan argumen seseorang terhadap hal-hal tertentu.
Beda antara keduanya, kritik sastra objek yang dikritiknya adalah novel, prosa lama, prosa baru, cerpen, dan sejenisnya.
Sedangkan esai, berisikan kritik terhadap permasalahan yang ada di sekitar lingkungan penulis atau tentang sebuah kasus. Dalam membuat keduanya, kerap kali seseorang kebingungan harus memulai dari mana dan menuliskan hal-hal apa saja di dalamnya.
Maka dari itu, perlu untuk tahu bagaimana cara membuat kritik sastra dan esai mulai dari awal hingga akhir.
Pengertian Kritik Sastra
Daftar Isi
Daftar Isi
Kritik sastra adalah penilaian terhadap sebuah karya sastra apakah baik atau tidak. Sebuah karya sastra tidak sepenuhnya mendatangkan pujian karena kelebihan yang ada di dalamnya namun kadang kritik yang disebabkan masih ada kesalahan atau kekeliruan dalam pembuatannya.
Menurut H.B Jassin, kritik sastra merupakan sebuah pertimbangan baik buruknya sebuah hasil kesusastraan.
Maksudnya adalah suatu kritik sastra harus disertai alasan serta berisikan tentang isi dan berbagai bentuk dalam karya sastra.
Sedangkan menurut Widyamartaya dan Sudiati, kritik sastra adalah proses pengamatan yang perlu ketelitian, perbandingan yang tepat dalam sebuah karya sastra, dan pertimbangan yang adil terhadap kualitas karya, nilai, dan kebenaran suatu karya sastra.
Kritik sastra mengandung beberapa hal yakni sifatnya objektif, memiliki tujuan yang bisa membangun atau memperbaiki karya sastra yang dikritik.
Serta menjadi acuan dalam meningkatkan keahlian pembuat karya untuk bisa membuat karya-karya yang lebih hebat lagi.
Jenis-jenis Kritik Karya Sastra
Terdapat beberapa jenis kritik karya sastra antara lain sebagai berikut:
- Kritik sastra mimetik atau kritik yang bertolak dengan pandangan bahwa sebuah karya sastra selalu menggambarkan atau merupakan rekaan dari lingkungan kehidupan manusia.
- Kritik sastra pragmatik atau kritik yang melihat kegunaan sebuah karya sastra yang kemudian diteliti dari bidang hiburan, pendidikan, keindahan, dan lainnya.
- Kritik sastra objektif atau kritik yang bertujuan untuk melihat karya sastra sebagai karya yang berdiri sendirian serta memiliki kehidupannya sendiri.
- Karya sastra ekspresif atau kritik yang menekankan analisis pada kemampuan pengarang dalam mengekspresikan atau menuangkan ide ke dalam sebuah karya sastra.
Hal Penting Ketika Mengkonstruksi Kritik Sastra dan Esai
- Memilih karya sastra sebelum menulis sebuah kritik sastra, terlebih dahulu kita harus memutuskan karya mana yang akan diulas.
- Sebutkan penulisnya, jenis karya sastra (puisi, prosa atau drama), subjek dan pilih nama.
- Pilih sebanyak mungkin karya yang dekat dengan kehidupan pribadi kita. Ini berfungsi untuk membuat tanggapan kita terhadap kritik sastra lebih valid.
- Interpretasi makna dapat dilihat menurut unsur-unsur yang membentuk sebuah karya sastra. Mulai dari elemen internal hingga eksternal. Menurut Dina Gasong, Bahan Ajar Mata Kuliah Kritik Sastra (2018), interpretasi adalah upaya menjelaskan karya sastra melalui analisis, parafrase, dan komentar.
- Menganalisis bagian-bagian atau standar karya sastra. Analisis pekerjaan didasarkan pada kelemahan dan kekuatan. Analisis harus dilakukan berdasarkan informasi yang terkandung dalam karya sastra yang kita baca.
Pengertian Esai
Esai merupakan salah satu bentuk karya sastra yang berupa beberapa paragraf yang berisi sebuah topik atau permasalahan serta didalamnya mengandung pendapat dari penulisnya.
Adapun pandangan dari penulis harus bisa dipahami oleh pembaca dan poin yang disampaikan jelas.
Namun tidak hanya pendapat saja sebuah esai juga harus berisikan beberapa fakta sehingga tulisan tersebut tidak menjadi karangan semata atau tulisan fiksi.
Bagaimanapun, sebuah esai harus mengandung informasi yang akurat atau permasalahan yang memang ada di masyarakat untuk kemudian diberikan solusi terhadapnya.
Esa ini biasanya ditulis sebagai tugas sekolah ataupun syarat dalam pendaftaran beasiswa atau kegiatan-kegiatan tertentu.
Oleh karena itu esai sangat dibutuhkan untuk keperluan mahasiswa yang hendak mengajukan beasiswa kepada lembaga-lembaga tertentu ataupun mengajukan beasiswa melanjutkan studi ke luar negeri.
Tahapan Cara Mengkonstruksi Kritik Sastra dan Esai
Berikut adalah langkah-langkah cara mengkonstruksi kritik sastra dan esai yang bisa kamu terapkan secara perlahan:
1. Menentukan Topik
Cara mengkonstruksi kritik sastra dan esai yang pertama adalah tentukan topik apa yang hendak ditulis.
Agar esai berisikan informasi yang runut dan sesuai dengan apa yang ingin disampaikan sebelum menulis alangkah baiknya dibuat beberapa pertanyaan atau kata kunci yang sesuai dengan topik yang akan dibahas.
Dalam menentukan kata kunci ini bisa dilakukan dengan cara pencarian di internet ataupun melihat permasalahan di beberapa berita yang tengah banyak diperbincangkan.
Agar membuat pembaca dari esai yang kita buat ingin terus membacanya dan tertarik terhadap pembahasan yang ditulis.
Jika bisa hindari hal-hal biasa yang sudah banyak diperbincangkan oleh orang lain karena semakin unik biasanya sebuah esai semakin menarik perhatian pembaca.
2. Membuat Argumen
Cara mengkonstruksi kritik sastra dan esai di tahap selanjutnya adalah membuat argumen.
Buatlah argumen yang dapat memperkuat pandangan penulis terhadap masalah yang diangkat.
Penentuan argumen ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pengkajian terhadap masalah yang hendak diceritakan atau dijabarkan.
Argumen ini tidak boleh sesuai dengan pikiran penulis saja melainkan harus berdasarkan pada isu atau fenomena yang telah terjadi karena nantinya argumen ini akan diperkuat oleh beberapa data yang ada.
3. Melakukan Riset
Riset ini adalah salah satu bagian penting dalam cara mengkonstruksi kritik sastra dan esai.
Alasannya, karena dari proses riset ini akan di temukan beberapa data yang penting untuk dibahas. Riset dilakukan dengan mencari bukti-bukti untuk membantu penyusunan argumen.
Sumber dari riset ini bisa berbagai macam baik dari beberapa buku jurnal ilmiah berita ataupun narasumber yang kredibel.
Namun biasanya dalam pembuatan esai sumber yang diperlukan untuk proses riset berasal dari pemberitaan ataupun karya tulisan lainnya.
Penelusuran sederhana yang dapat dilakukan penulis dalam riset ini contohnya adalah dengan melakukan browsing di Google
Akan tetapi, perlu diperhatikan kembali bahwa tidak semua informasi di Google terpercaya dan memiliki akurasi yang tepat.
Pastikan untuk mengambil data-data dari beberapa situs yang sudah diakui oleh lembaga ataupun masyarakat pada umumnya.
4. Mencatat Sumber Riset
Hal ini cukup penting juga mengingat pada bagian referensi dalam sebuah esai akan dituliskan sumber rujukan dalam esai yang dibuat.
Referensi nantinya akan memperkuat data yang kita tuliskan dalam esai dan menunjukkan bahwa tulisan kita tidak hanya sebatas karangan saja. Hal ini juga menjadi cara untuk menghindari tindakan plagiarisme.
5. Membuat Kerangka Tulisan
Tahapan terakhir cara mengkonstruksi kritik sastra dan esai ialah membuat kerangka tulisan.
Buatlah kerangka tulisan untuk membuat penulisan terstruktur dan rapi. Adanya kerangka tulisan ini pun dapat membuat tulisan menjadi runut.
Poin-poin yang ingin dituliskan nantinya dibuat kerangka dengan tujuan membantu penulis untuk dapat membuat alur penulisan sehingga pembaca dapat menikmati tulisan secara rinci dan tidak sistematis.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: