Cara Menulis Laporan Hasil Wawancara dan Strukturnya

Cara Menulis Laporan Hasil Wawancara dan Strukturnya – Wawancara sering dijadikan bagian dari sebuah tugas maupun penelitian, sebagai data utama maupun data pendukung.

Ada cara menulis laporan hasil wawancara yang tepat, agar data yang didapat bisa digunakan sesuai kebutuhan dan bisa dipertanggung jawabkan.

Kegiatan tanya jawab tersebut banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan, baik itu untuk kebutuhan tugas hingga penelitian. Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Cara Menulis Laporan Hasil Wawancara

Canva/@tapanakorn

Untuk menulis sebuah laporan tentang hasil wawancara, dibutuhkan langkah-langkah tertentu yang secara garis besar berbeda dengan laporan pada umumnya.

Salah satu alasannya karena laporan ini menyangkut informasi dari orang lain.

Setidaknya ada enam cara yang bisa diterapkan, sehingga nantinya laporan yang dibuat akan berisi informasi lengkap sesuai tujuan dari wawancara.

1. Pastikan Format Laporan Sudah diketahui

Anda perlu tahu terlebih dahulu seperti apa format dari laporan wawancara yang benar, sehingga saat menulis hasil wawancara tidak kebingungan.

Dengan format yang jelas, alur pembuatan laporan juga akan lebih jelas dan terstruktur.

Untuk format yang benar, meliputi beberapa informasi penting, mulai dari latar belakang dilakukan wawancara sampai nantinya saran dari Anda sebagai penulis. 

2. Daftar Pertanyaan Terjawab

Sebelum melakukan wawancara, perlu dibuat sebuah daftar pertanyaan yang akan menjadi acuan saat tanya jawab dilakukan.

Jadi, ketika akan menulis sebuah laporan hasil wawancara pastikan semua pertanyaan tersebut sudah dijawab.

Agar dalam proses pembuatan laporan, tidak terganggu dengan informasi yang tidak cukup atau salah menggali informasi terhadap narasumber.

3. Cek Data yang Didapat

Dalam sebuah sesi wawancara, tentunya tujuan utama adalah untuk mendapatkan informasi penting dari narasumber.

Jadi, ketika akan membuat laporannya maka Anda harus melakukan pengecekan apakah data yang diperoleh sudah lengkap atau belum.

Ketika terdapat data yang kurang, maka sebaiknya Anda lengkapi dulu sehingga hasil laporan bisa benar-benar lengkap nantinya.

4. Persiapan Perlengkapan Pendukung

Untuk menulis laporan, tentu dibutuhkan sarana pendukung baik itu komputer atau laptop. Anda harus memastikan perangkat tersebut siap digunakan untuk pembuatan laporan. 

Baik dari segi baterainya, hingga kondisi keyboard yang akan jadi bagian utama pembuatan laporan.

Perlengkapan lainnya tentu recorder untuk menyimpan hasil wawancara, kertas dan pulpen jika dibutuhkan, serta semua perangkat pendukung lainnya.

5. Gunakan Kalimat yang Mudah Dimengerti

Dalam menulis sebuah laporan hasil wawancara, perlu diperhatikan kalimat-kalimat yang digunakan. 

Pastikan untuk menggunakan kalimat yang bisa dipahami siapa saja, apalagi jika narasumber berasal dari latar belakang profesi tertentu dan banyak menggunakan istilah terkait profesinya.

Bila perlu, Anda bisa membekali diri dengan kamus bahasa Indonesia dan lainnya untuk mendukung pembuatan laporan yang sederhana namun memiliki nilai informasi tinggi.

Kamus tersebut akan berguna untuk mencari kata-kata yang sama dengan istilah-istilah rumit yang disampaikan narasumber. Alhasil, Anda bisa mengganti kata yang sulit dengan persamaan katanya yang lebih familiar dipakai.

6. Lakukan Pengecekan Ulang

Jika Anda sudah selesai menulis laporan. Pastikan untuk melakukan pengecekan ulang laporan yang dibutuhkan.

Terutama untuk informasi-informasi krusial dan penting, yang terdapat pada hasil wawancara tersebut.

Pengecekan juga meliputi penulisan kata dan kalimat, serta format laporan yang dipakai. Apakah sudah sesuai dengan standar cara menulis laporan hasil wawancara  atau masih butuh perbaikan.

Bagi ahli di bidang wawancara, jurnalistik, dan sejenisnya tentu akan sangat paham bagaimana tata cara pembuatan laporan ini. 

Sedikit saja kesalahan terjadi, maka Anda akan mendapatkan kritik. Makanya, pengecekan ulang wajib dilakukan bahkan bila perlu lakukan berulang kali.

7. Kroscek Data pada Narasumber Bila Diperlukan

Ketika ditemukan adanya data yang kurang, maka Anda perlu menyempurnakan data tersebut.

Bisa saja dengan menghubungi kembali narasumber, lalu tanyakan hal yang perlu dijadikan data pelengkap tersebut.

Jika sudah, maka tinggal melakukan revisi laporan agar tidak ada data yang kurang. Ingat! Laporan hasil wawancara merupakan laporan real, dari sebuah percakapan jadi harus bisa dipertanggung jawabkan.

8. Evaluasi Akhir

Jika semua cara di atas sudah dilakukan, maka langkah terakhirnya adalah melakukan evaluasi akhir dari laporan sebelum dipublikasikan atau diperbanyak.

Biasanya, pada tahapan ini sudah tidak ada kesalahan signifikan sehingga laporan bisa dianggap selesai.

Struktur Format Laporan Hasil Wawancara

Sebuah laporan hasil wawancara yang baik, adalah yang memiliki format sesuai dengan ketentuan.

Ada beberapa struktur utama, yang wajib ada di dalam laporan tersebut. Anda wajib paham masing-masing struktur tersebut:

1. Latar Belakang Wawancara

Anda harus menjelaskan dalam laporan tersebut, apa latar belakang kenapa wawancara itu dilakukan.

Mulai dari latar belakang pengambilan topik wawancara, pemilihan narasumber, hingga deskripsi bagaimana keadaan saat dilakukan tanya jawab.

Contohnya: “Latar belakang wawancara ini adalah adanya masalah tentang kesetaraan gender di kawasan Desa A, sehingga perlu dicari penyebab kenapa hal itu bisa terjadi”.

2. Tujuan Dilakukan Sesi Wawancara

Jelaskan juga pada halaman berikutnya, apa tujuan Anda melakukan sesi wawancara tersebut. Sehingga siapapun yang membaca laporan tersebut, akan lebih mudah untuk paham arah dari sebuah sesi wawancara.

Tujuan ini, harus menggambarkan apa target yang akan dicapai dari sebuah wawancara, baik itu wawancara untuk kegiatan sekolah hingga tujuan pekerjaan maupun bisnis.

3. Topik Pembahasan dalam Wawancara

Pada bagian topik, Anda juga harus menuliskan apa tema yang dibahas pada sebuah wawancara.

Berdasarkan penjelasan tersebut, akan bisa dilihat sejauh mana sebuah wawancara bisa dilakukan tanpa melenceng dari topik.

Melalui penjelasan topik ini, juga bisa dipertegas apa saja poin-poin pertanyaan yang diajukan kepada narasumber sehingga Anda bisa mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan.

4. Waktu dan Lokasi Wawancara Dilakukan

Jangan lupa untuk memberikan informasi terkait kapan wawancara tersebut dilakukan, lengkap dengan lokasinya dan durasi dari tanya jawab.

Informasi terkait waktu dan lokasi, akan sangat berhubungan dengan fakta dan valid atau tidaknya sebuah sesi wawancara. 

Ketika informasi ini lengkap, maka tentunya siapapun yang membaca laporan hasil wawancara bisa lebih yakin dan percaya bahwa sesi tanya jawab itu benar-benar pernah dilakukan.

5. Hasil Dari Wawancara

Bagian hasil berisi semua rekaman wawancara yang sudah dilakukan, dengan informasi terkait siapa saja nama narasumber hingga rincian tanya jawab dalam bentuk transkrip.

Dokumen tersebut, akan menjadi bukti dan data penting dalam sebuah karya tulis atau lainnya.

Jadi, pastikan untuk menuliskan detail wawancara semaksimal mungkin. Sehingga, ketika suatu saat dibutuhkan maka Anda tinggal melihat laporan ini dan semua kebutuhan akan data hasil wawancara sudah tersedia.

6. Kesimpulan Wawancara

Berikutnya adalah poin tentang kesimpulan wawancara, yang isinya adalah kesimpulan garis besar dari kegiatan tanya jawab yang sudah dilakukan.

Tentunya yang sesuai dengan topik wawancara yang sudah ditentukan sebelumnya.

Kesimpulan wawancara, bisa dibuat berdasarkan beberapa hal, seperti rata-rata jawaban dari narasumber. Kemudian hal-hal pendukung lainnya sesuai dengan topik wawancara. 

7. Saran Atas Hasil Wawancara

Isinya adalah saran penulis tentang apa yang didapat dari wawancara tersebut, bisa ditujukan kepada narasumber yang menjadi objek wawancara maupun si pewawancara itu sendiri.

Saran adalah poin yang sangat dibutuhkan, untuk menjadi referensi banyak orang terutama yang akan melakukan wawancara topik yang sama. 

Dimana Anda bisa menggunakan saran, sebagai langkah menyempurnakan proses wawancara dari yang sudah dilakukan oleh penulis sebelumnya.

Bagaimana Ciri Laporan Wawancara?

Sebuah laporan wawancara yang baik, memiliki beberapa ciri-ciri penting yang memudahkan orang untuk memahami isinya. Jika Anda ingin punya laporan yang bagus dan sempurna, pastikan memiliki ciri berikut:

1. Menggunakan Bahasa yang Formal

Dalam sebuah laporan hasil wawancara, bahasa yang digunakan adalah bahasa formal. Sesuai dengan ejaan yang disempurnakan, jelas dan mudah dimengerti.

Tampilan paragraf, kalimat, kata-kata sampai pada tanda baca yang dipakai benar-benar tepat sehingga enak dibaca.

Satu yang paling dihindari adalah, tidak menggunakan kata ganti karena memaksimalkan percakapan yang jelas antara pewawancara dengan narasumber. Begitu juga dengan penjelasan laporan dari awal hingga akhir.

2. Objektif

Laporan ini berisikan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan, bukan hasil karangan penulis. 

Melibatkan narasumber yang terpercaya, sehingga informasi yang tersedia mengalir apa adanya sesuai apa yang diungkapkan narasumber dan tidak dikurang atau ditambah.

Objektivitas yang diusung dalam pembuatan laporan ini, juga tidak mengandung tendensi atau keberpihakan apapun dari penulis.

3. Sistematis

Alur penjelasan dalam laporan dibuat sistematis, sesuai dengan format dan cara menulis laporan hasil wawancara yang benar. Mulai dari latar belakang, sampai saran yang disampaikan.

Gunanya adalah, supaya siapapun yang membacanya bisa memahami dengan mudah tanpa harus berpikir keras karena alur penjelasan yang bertele-tele.

4. Pembaca Berasal dari Kalangan Tertentu

Biasanya pembaca atau audiens dari laporan ini adalah kalangan tertentu, yang membutuhkan informasi seputar topik wawancara.

Misalnya, wawancara untuk tugas sekolah maka pembacanya tentu guru dan rekan satu kelas.

Begitu juga ketika laporan wawancara dibuat untuk tujuan bisnis, maka kalangan yang membacanya tentu yang memiliki kaitannya dengan bisnis tersebut.

5. Dibuat untuk Tujuan Tertentu

Ada tujuan tertentu yang akan dicapai dari pembuatan laporan tersebut, itulah yang menjadi acuan saat melakukan wawancara dan membuat laporan.

Contohnya adalah, laporan yang berhubungan pencapaian sebuah perusahaan di mata konsumen.

Bisa juga, laporan untuk mengetahui sejauh mana orang memahami sebuah produk yang dijual.

Trik Mudah Membuat Laporan Hasil Wawancara

Untuk membuat sebuah laporan hasil wawancara, memang susah-susah gampang apalagi jika Anda baru pertama kali melakukannya.

Perlu beberapa trik supaya laporan bisa diselesaikan tepat waktu dengan hasil terbaik.

1. Buat Jadwal Wawancara yang Jelas

Anda perlu membuat jadwal wawancara untuk semua target narasumber dengan jelas, sehingga semua informasi yang dibutuhkan dari semua narasumber bisa didapatkan sesuai target.

Akan lebih baik, jika persiapan dilakukan jauh hari sebelum target laporan hasil wawancara harus diselesaikan. Agar nantinya proses wawancara hingga pembuatan laporan tidak tergesa-gesa.

2. Simpan Hasil Wawancara 

Pastikan untuk menyimpan hasil wawancara di tempat yang aman, jadi ketika dibutuhkan untuk membuat laporan maka Anda tidak kesulitan menemukannya dan menggunakannya.

3. Selalu Berpedoman pada Format dan Ciri Laporan

Sejak awal mempersiapkan wawancara hingga laporan, jangan lupa selalu merujuk kepada tujuan dan berpedoman pada format laporan yang tepat.

Dengan mengetahui semua seluk beluk cara menulis laporan hasil wawancara hingga triknya, Anda akan lebih mudah untuk mengimplementasikannya.

Bahkan, ketika dikejar deadline pembuatan laporan yang mepet.


Klik dan dapatkan info kost di dekat mu:

Kost Jogja Murah

Kost Jakarta Murah

Kost Bandung Murah

Kost Denpasar Bali Murah

Kost Surabaya Murah

Kost Semarang Murah

Kost Malang Murah

Kost Solo Murah

Kost Bekasi Murah

Kost Medan Murah