Cara Menyampaikan Pikiran dan Perasaan Beserta Contoh dalam Kalimat Bahasa Indonesia
Cara Menyampaikan Pikiran dan Perasaan Beserta Contoh dalam Kalimat Bahasa Indonesia – Saat seseorang dapat menyampaikan pikiran dan perasaannya dengan tepat maka ia bisa menjalin komunikasi secara tepat dan pesan yang hendak disampaikan jelas.
Mengekspresikan perasaan pada setiap orang berbeda-beda, ada yang dengan kata-kata dan ada yang dengan tindakan berbeda pula. Bagaimanapun, keberanian dan kemauan adalah kunci terpenting untuk sukses berkomunikasi dengan seseorang.
Ekstrovert mungkin merasa paling mudah untuk berbicara dan mengungkapkan pendapat. Namun tidak untuk para introvert yang biasanya memiliki kecanggungan dan kebingungan dalam merangkai kata secara lisan.
Dengan begitu, mengkomunikasikan ide adalah keterampilan yang dibutuhkan dalam banyak hal, seperti di tempat kerja dan dalam hubungan. Berikut ini adalah tips cara menyampaikan pikiran dan perasaan dengan baik.
Cara Menyampaikan Pikiran dan Perasaan dengan Baik
Daftar Isi
- Cara Menyampaikan Pikiran dan Perasaan dengan Baik
- 1. Pahami Gagasan yang Ingin Disampaikan
- 2. Berpikir Sebelum Berbicara
- 3. Bicara dengan Santai
- 4. Aktif Berbicara di Grup
- 5. Menulis Pikiran yang Sulit Diungkapkan
- 6. Aturlah Pernafasan Sebelum Bicara
- 7. Berhenti Berpikir Negatif
- 8. Latihan Mengungkapkan Perasaan
- 9. Pilih Waktu yang Tepat
- 10. Perhatikan Hal Kecil pada Lawan Bicara
- 11. Dengarkan Pendapat Lawan Bicara
Daftar Isi
- Cara Menyampaikan Pikiran dan Perasaan dengan Baik
- 1. Pahami Gagasan yang Ingin Disampaikan
- 2. Berpikir Sebelum Berbicara
- 3. Bicara dengan Santai
- 4. Aktif Berbicara di Grup
- 5. Menulis Pikiran yang Sulit Diungkapkan
- 6. Aturlah Pernafasan Sebelum Bicara
- 7. Berhenti Berpikir Negatif
- 8. Latihan Mengungkapkan Perasaan
- 9. Pilih Waktu yang Tepat
- 10. Perhatikan Hal Kecil pada Lawan Bicara
- 11. Dengarkan Pendapat Lawan Bicara
1. Pahami Gagasan yang Ingin Disampaikan
Bagi orang yang tidak terbiasa berbicara dan mengemukakan pendapatnya – apalagi di tengah keramaian – upaya ini bisa “dicoba”.
Apalagi ketika kamu diminta untuk memberikan pendapat tentang sesuatu yang besar yang membutuhkan eksposur yang lama.
Kamu tidak perlu marah tentang hal-hal yang menarik perhatian kamu atau marah tentang hal-hal yang mengganggu teman kamu.
Kamu bisa melatih percakapan dengan membiasakan diri membicarakan hal-hal yang mudah.
Agar lebih mudah berbicara, pisahkan gagasan utama menjadi bagian-bagian kecil dan sampaikan hanya sebagian kecil terlebih dahulu. Kamu tidak perlu memaksakan diri untuk menjadi master speaker dalam waktu singkat.
Kamu bisa mulai dengan membicarakan hal-hal kecil seperti memutuskan film apa yang akan ditonton atau makan malam di restoran mana.
Mengatakan apa yang kamu inginkan dan berpartisipasi dalam percakapan terkecil sekalipun melatih kita untuk terbiasa dan sangat berguna dalam situasi kritis di mana kita ingin mendengar pikiran dan pendapat kita.
Contoh kalimat:
“Aku berniat mengajakmu untuk nonton bioskop karena ada film yang sesuai dengan kesukaanmu. Apakah kamu mau?”
2. Berpikir Sebelum Berbicara
Dunia selalu seimbang ditunjukan dengan ada orang yang sangat sulit mengatakan apa pun dan tidak pernah bisa mengungkapkan pikirannya.
Ada juga kelompok orang lain yang dapat dengan mudah mengatakan apa saja, meskipun itu tidak masuk akal.
Jika kamu termasuk kelompok pertama, ada baiknya kamu tidak menjadi seperti kelompok kedua ketika kamu mulai berlatih berbicara. Tidak perlu sarkastik, agresif dan kasar saat mengutarakan pendapat.
Menyalahkan dan kalimat kasar sama sekali tidak perlu dan tidak membantu menyelesaikan masalah. Sebaliknya, coba pikirkan kalimat apa yang ingin kita pilih sebelum kamu mengucapkannya.
Berpikir sebelum berbicara membantu kita menjaga hubungan dan membuat orang menghormati kita. Dengan memilih kata-kata yang kita ucapkan, mereka bisa benar-benar percaya.
Contoh kalimat:
“Sebelumnya aku sudah mempertimbangkan. Sebaiknya kita tidak jadi pergi saja karena hujannya lebat dan dapat berpotensi badai. Tidak apa-apa kan?”
3. Bicara dengan Santai
Berbicaralah kepada orang atau kelompok baru dengan intonasi yang natural. Karena meninggikan suara saat waktu yang seharusnya biasa saja, membuat orang malas bereaksi.
Bicaralah dengan tenang dan jelas dengan suara tenang. Ini sebenarnya membantu kita mengungkapkan pendapat dengan lebih mudah daripada saat kita berbicara dengan antusias dan bersemangat.
Contoh kalimat:
“Tadi pagi aku terlambat masuk sekolah. Kamu tahu tidak alasannya? Kucingku telah membuat kaos kakiku robek. Jadi aku memarahinya haha”
4. Aktif Berbicara di Grup
Berapa banyak grup WhatsApp yang kamu ikuti? Pilih satu atau dua yang kamu rasa paling nyaman dan jadikan grup ini tempat untuk berlatih berbicara dan mengungkapkan pendapat kamu .
Tidak perlu bermusuhan ketika ada pendapat yang bertentangan dalam kelompok. Namun jangan takut untuk mengungkapkan pendapat atau keinginan kamu saat membahas topik hangat bersama atau merencanakan pertemuan.
Akan lebih baik lagi jika kamu bergabung dengan satu atau dua grup diskusi di kehidupan nyata juga, karena pertemuan dan obrolan tatap muka memberikan hasil yang lebih baik daripada percakapan virtual.
Contoh kalimat:
“Guys, kalau kita keluar Minggu sore gimana? Katanya di kafe Wood’n ada Sal Priadi perform loh”
5. Menulis Pikiran yang Sulit Diungkapkan
Jika keempat cara-cara sebelumnya tidak membantu kamu mengatasi kesulitan berekspresi, kamu bisa mencoba yakni dengan menulis.
Menulis memungkinkan kamu untuk menyampaikan ide-ide sentral kita secara langsung, sederhana dan jelas, tanpa menggunakan basa-basi yang mungkin terlalu malas untuk kita gunakan.
Terkadang menulis bisa lebih efektif sebagai “bahasa” bagi pikiran kita, bukan?
6. Aturlah Pernafasan Sebelum Bicara
Kegugupan terkadang menyebabkan begitu banyak stres sehingga kamu lupa kata-kata yang ingin kamu ucapkan.
Saat kegugupan melanda, ada baiknya mengatur napas sejenak. Ambil napas dalam-dalam dan berjalan pergi. Itulah salah satu cara menyampaikan pikiran dan perasaan dengan baik.
Mengatur pernapasan dapat membantu tubuh mengurangi jantung berdebar dan menurunkan tekanan darah sehingga membuat tubuh lebih tenang dan rileks.
Selain itu, pernapasan teratur akan membantu kamu mengingat kata-kata yang telah disiapkan.
Contoh kalimat:
“Mari tarik pernafasan terlebih dahulu. Setelahnya aku akan ungkapnya yang sebenarnya. Aku harus bisa”
7. Berhenti Berpikir Negatif
Coba dengarkan baik-baik setiap pikiran negatif yang mengganggu kamu, seperti “dia sepertinya tidak menyukai aku”, “aku bukan tipenya” atau “aku terlalu jelek untuk bersamanya.”
Hal-hal negatif ini secara tidak sadar dapat menghalangi Anda untuk mengungkapkan perasaan kamu. Ini juga termasuk cara menyampaikan pikiran dan perasaan dengan baik.
Kamu perlu mengenali pikiran negatif tersebut agar tidak terjebak pada pikiran negatif.
Dengan cara ini kamu dapat berhenti melihat pikiran-pikiran itu sebagai nyata karena itu hanyalah fantasi negatif.
Jika pikiran negatif muncul saat kamu mencoba mengungkapkan perasaanmu kepadanya, kamu dapat menyangkalnya dan mengalihkan perhatian kamu dengan pikiran yang lebih positif.
Contoh kalimat:
“Sepertinya kamu tidak ingin ikut bersepeda denganku karena mataharinya sedak terik ya? Tidak apa-apa, kita bisa bersepeda lain waktu”
8. Latihan Mengungkapkan Perasaan
Cara menyampaikan pikiran dan perasaan dengan baik selanjutnya. Tidak semua orang bisa mengungkapkan perasaannya dengan mudah, ada yang perlu pelatihan khusus sebelum bisa mengungkapkan perasaannya.
Misalnya, dalam wawancara kerja pertama, kamu dapat mengalami hal baru yang terasa tidak nyaman dan memicu kecemasan.
Hal yang sama berlaku ketika kamu mengungkapkan perasaanmu kepada seseorang yang kamu sayangi.
Pada awalnya mungkin akan sulit untuk membuka topik pembicaraan, tetapi seiring berjalannya waktu percakapan akan mengalir lebih lancar dan inilah saatnya untuk mengungkapkan perasaan kamu.
9. Pilih Waktu yang Tepat
Jika kamu berkencan dengannya, pastikan untuk membaca suasana hatinya sebelum kamu mengungkapkan perasaan kamu kepadanya.
Jika dia senang atau tidak ada yang mengganggu suasana hatinya, kamu bisa mencoba memulai percakapan yang lebih dalam tentang hubungan kamu. Namun, jika suasana hatinya sedang buruk, sebaiknya tunda niat kamu.
Hal ini dikarenakan jika pasangan kamu tidak fokus, maka pesan yang ingin kamu sampaikan tidak akan tersampaikan dengan baik.
Ketakutannya adalah ini akan merusak rencana kamu untuk mengungkapkan perasaan dan pengalaman buruk kepada kamu dan dia.
10. Perhatikan Hal Kecil pada Lawan Bicara
Cara menyampaikan pikiran dan perasaan dengan baik berikutnya. Selain kata-kata, gestur tubuh kerap menjadi penilaian asmara kamu .Memperhatikan hal-hal kecil sekalipun bisa menjadi cara untuk mengungkapkan perasaan kamu kepadanya.
Jadilah pendengar yang baik dan ingat aturan 80/20 untuk mendengarkan lebih banyak dan berbicara lebih sedikit saat bercerita. Ucapkan terima kasih dan terima kasih Kata terima kasih dan terima kasih bisa membuatnya merasa dihargai.
Selain itu, tawarkan bantuan, misalnya membuka botol yang sulit dibuka dan membawa benda berat
11. Dengarkan Pendapat Lawan Bicara
Cara menyampaikan pikiran dan perasaan dengan baik terakhir. Setelah kamu mengakui perasaan padanya, saatnya untuk mendengar dan melihat reaksinya. Bersiaplah untuk memberikan jawaban, baik diterima atau ditolak.
Saat reaksinya adalah penolakan, kamu harus tetap tenang dan mendengarkan alasannya. Ingatlah bahwa tidak ada salahnya mengungkapkan perasaan Anda dan bersikap jujur kepada seseorang.
Nah, itulah beberapa cara menyampaikan pikiran dan perasaan dengan baik. Semoga bermanfaat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: