Cara Survive Sebagai Anak Rantauan, Begini Caranya
Cara survive sebagai anak rantauan, begini caranya – Tantangan hidup bagi anak rantau yang jauh dari orang tua bisa dikatakan berat. Apalagi bagi anak rantau yang baru pertama kali merasakan pengalaman jauh dari rumah. Selain harus berusaha keras beradaptasi, anak rantau juga wajib belajar bertahan hidup dan mewujudkan tujuannya ketika merantau.
Cara Bertahan Hidup Anak Rantau
Jika kamu membayangkan cara survive anak rantau hanya bisa dilakukan dengan banyak uang, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Uang tidak akan menjamin anak rantau tetap bertahan ketika mendapatkan masalah. Terlebih lagi jika masalah tersebut menyangkut hubungan dengan orang lain atau masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan uang. Lalu, bagaimana cara agar anak rantau dapat bertahan hidup? Berikut tipsnya.
1.Percaya Diri
Ketika kamu sudah memutuskan akan menjadi anak rantau, hilangkan sikap pemalu yang kamu miliki. Sebab, di tempat yang baru nanti kamu perlu berkomunikasi dengan banyak orang. Jika tidak percaya diri, kamu akan kesepian dan tidak bisa berbaur dengan lingkungan. Ditambah lagi apabila teman di perantauan adalah orang yang senang bergaul dan nongkrong.
Sikap percaya diri dapat kamu tunjukkan ketika berkenalan dengan orang baru dan ketika berbicara. Kamu memang tidak perlu menyebutkan seluruh kemampuan yang dikuasai, tetapi ada kalanya kamu bisa menceritakan pengalaman mengesankan. Sikap percaya diri juga berperan penting untuk membuatmu sukse menempuh studi dan bekerja di tanah rantau. Percayalah bahwa kamu memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan berkompetisi dengan orang lain.
2.Tidak Malu Bertanya
Jangan pernah malu bertanya jika kamu ingin mendapatkan informasi penting yang dibutuhkan. Terkadang, anak rantau merasa sungkan atau malu ketika harus bertanya pada orang baru. Padahal, anak rantau belum banyak mengetahui seluk beluk lokasi tempatnya tinggal.
Ketika kamu mendapati kesulitan untuk mencari tempat membeli barang dengan harga terjangkau, bertanyalah pada pemilik kost atau orang di sekitarmu. Mereka akan dengan senang hati memberikan informasi untuk bisa membantumu. Bertanya arah jalan atau lokasi tempat yang kamu cari pun bisa dilakukan. Sebab, tidak semua lokasi di sekitar bisa ditemukan dengan peta online dan internet. Terkadang informasi yang diberikan warga lokal justru lebih lengkap dan membantu. Catat informasi yang mereka berikan pada kertas atau pada catatan di ponsel. Hal ini sangat penting untuk dilakukan, terlebih lagi jika kamu adalah orang yang pelupa.
3.Mau Belajar
Berada di tanah rantau berarti siap untuk belajar hal baru. Pelajari cara berbaur dengan masyarakat lokal karena ‘di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung’. Kamu dapat berjalan-jalan di sekitar lokasi tempat tinggal dan mencatat tempat-tempat penting. Pelajari adat kebiasaan masyarakat sekitar, seperti harus menunduk jika melewati orang yang lebih tua, mengucapkan salam, dan sebagainya. Kamu akan dihargai di tanah rantau jika kamu bisa menghargai orang lain pula.
4.Menjalin Komunikasi dengan Baik
Selektif dalam memilih teman memang penting. Namun, kamu tetap harus menjalin komunikasi dengan siapa pun agar tidak memiliki musuh. Sebagai perantau, jalin komunikasi dengan pemilik tempat tinggal dan tetangga sekitar. Hal ini sangat penting karena suatu hari nanti kamu akan membutuhkan mereka. Menjalin komunikasi yang baik dengan teman kost dan teman kuliah atau rekan kerja pun wajib kamu lakukan. Hindari berbicara dengan kata kasar atau kalimat yang kurang pantas sekalipun kamu sudah akrab. Selain itu, kamu juga perlu menjaga diri agar tidak membicarakan keburukan orang lain.
5.Mengelola Keuangan
Masalah keuangan yang dialami anak rantau sudah bukan hal yang aneh lagi. Ketika mendapatkan kiriman dari orang tua, anak rantau yang tidak bisa mengelola keuangan akan langsung membelanjakannya. Tidak jarang anak rantau akan membeli barang-barang yang tidak diperlukan dan tidak bisa menghasilkan pemasukan.
Cara mengelola keuangan untuk anak rantau bervariasi tergantung aktivitas utama yang dijalani. Saran Mamikos, mulailah dengan mengalokasikan dana untuk membayar biaya sewa tempat tinggal. Bisa dibayangkan jika anak rantau tidak memiliki tempat berteduh dan tempat tinggal, pasti akan kesulitan. Selanjutnya, alokasikan uang untuk membayar biaya studi dan biaya makan. Sesekali anak rantau bisa mencicipi makanan enak atau makan di luar. Namun, untuk menghemat pengeluaran, makan di kost atau memasak sendiri bisa menjadi solusi.
Jangan lupa menyisihkan sebagian uang kiriman untuk ditabung. Kamu perlu menyiapkan dana darurat untuk mengantisipasi adanya keperluan mendadak. Waktu sakit, kehilangan barang, ujian mendadak, dan masalah mendadak lainnya tentu perlu ditangani dengan cepat menggunakan dana darurat. Jika kamu boros, kamu akan mengalami kesulitan apabila harus terus mengandalkan orang tua.
6.Manajemen Waktu
Manajemen waktu yang baik perlu dimiliki anak rantau. Ketika hidup jauh dari orang tua, tidak ada yang bisa mengatur waktu dan hidupmu selain diri sendiri. Jadi, bisa dikatakan bahwa sukses tidaknya kamu di perantauan akan ditentukan dirimu sendiri. Selagi belum terlambat, belajarlah membagi waktu dengan baik.
Mulailah dengan bangun pagi dan tidak berlama-lama bersantai di atas kasur. Ada banyak kegiatan yang bisa kamu kerjakan, mulai dari membersihkan kamar, mencuci, atau belajar materi sebelum kuliah. Jika kamu hanya membuang-buang waktu dengan banyak mengurus media sosial, kamu akan menyesal ketika ada banyak target yang tidak tercapai. Ingatlah bahwa kamu perlu menyelesaikan kewajiban utama sebelum memberikan ‘hadiah’ pada diri sendiri berupa waktu santai.
7.Belajar Memasak
Pengeluaran terbesar anak rantau dalam hal makanan bisa diatasi dengan memasak makanan sendiri. Jika tempat tinggal di perantauan sudah dibekali fasilitas dapur, kamu hanya perlu mencoba bereksperimen. Beli bahan masakan dan kebutuhan lainnya di pasar dibandingkan supermarket karena harganya jauh lebih murah. Selain itu, kamu masih bisa menawarnya.
Memasak bersama teman atau penghuni kost pun bisa menjadi solusi bagi kamu yang ingin lebih hemat. Kamu dapat memasak porsi besar dan memakan makanan tersebut lebih dari satu kali dalam sehari. Cara ini sangat efektif menekan pengeluaran biaya makan meskipun kamu membutuhkan waktu untuk memasak makanan.
8.Rajin Berolahraga
Selama berada di tanah rantau, jaga kesehatan dengan rajin berolahraga. Tidak perlu mencari olahraga berat yang membuat lelah. Mulailah dengan berjalan santai atau lari pagi di sekitar lokasi tempat tinggal. Selain bisa membuat tubuh lebih segar, kamu dapat bertemu banyak orang dan bertegur sapa agar lebih akrab. Usahakan untuk berolahraga secara rutin meskipun hanya sebentar.
9.Tidak Mengeluh
Cara bertahan hidup yang seringkali diabaikan anak rantau adalah mengurangi keluhan. Hidup di tanah rantau memang tidak mudah. Namun, jika kamu terus mengeluh dan meratapi nasib, hidup akan terasa semakin berat. Tekankan pada diri sendiri bahwa kamu boleh mengeluh sekali dua kali, tetapi harus langsung bergerak. Jangan sampai kamu menghabiskan waktu untuk menyesali kenyataan dan justru tidak melakukan apa pun. Hidup di tanah rantau yang berat bisa kamu atasi dengan terus berjuang.
10. Memilih Barang Secondhand
Sebagai anak rantau, belajarlah untuk memilih barang-barang bekas atau secondhand. Ketika kamum menginginkan barang mermerk, jangan langsung membelinya. Carilah barang bekas dengan merk sama dengan kualitas bagus. Jika kamu memiliki kemampuan memilih barang bekas tersebut, akan ada banyak biaya yang bisa dihemat. Sebab, harga jual barang bermerk yang sudah dipakai sangat jauh berbeda dengan barang yang baru. Selain itu, orang lain juga tidak akan menduga bahwa barang tersebut bekas pemakaian orang lain.
Barang secondhand yang bisa dibeli anak rantau agar bisa berhemat diantaranya adalah kipas angin, tempat tidur, meja belajar, kursi belajar, almari pakaian, hingga baju dan celana. Dapatkan barang secondhand berkualitas dengan membelinya secara langsung atau melalui aplikasi online.
11. Tinggal di Kost
Anak rantau sangat identik dengan tempat tinggal kost karena lebih hemat dibandingkan tinggal di apartemen. Dengan mengandalkan pemasukan dari orang tua, anak kost dituntut untuk hidup prihatin dan tidak berfoya-foya. Fasilitas kost yang dipilih pun terkadang sangat sederhana asalkan sudah bisa digunakan menginap. Namun, bagi kamu yang berencana untuk menjadi anak rantau, tidak perlu khawatir pada masalah hunian. Aplikasi pencari kost Mamikos akan membantu menemukan kost paling sesuai kebutuhanmu. Berbagai informasi terkait harga sewa kost dan fasilitasnya bisa langsung kamu pertimbangkan. Cukup download aplikasi Mamikos pada ponsel kesayanganmu dan akses semua fiturnya.
Demikian informasi mengenai cara bertahan hidup anak rantau yang bisa kamu terapkan. Cobaan yang akan kamu hadapi sebagai anak rantau akan terus ada. Namun, kamu tidak boleh menyerah dan perlu terus berusaha demi mencapai kesuksesan. Ingatlah bahwa tujuanmu merantau adalah mencapai sebuah target hingga membanggakan orang tua. Tetap semangat dan jangan menyerah, ya!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:
- Kost dekat kampus UI Depok
- Kost dekat kampus UNINDRA Jakarta Selatan
- Kost dekat kampus UNDIP Semarang
- Kost dekat kampus UGM Yogyakarta
- Kost dekat kampus UNY Yogyakarta
- Kost dekat kampus UMY Yogyakarta
- Kost dekat kampus ITB Bandung
- Kost dekat kampus ITS Surabaya
- Kost dekat kampus Atma Jaya Jakarta
- Kost dekat kampus UNJ Jakarta
- Kost dekat kampus UBAYA Surabaya
- Kost dekat kampus UNPAD Dipatiukur
- Kost dekat kampus STAN Jakarta
- Kost dekat kampus IPB Bogor
- Kost dekat kampus UPI Bandung
- Kost dekat kampus UIN Jakarta
- Kost dekat kampus UIN Yogyakarta
- Kost dekat kampus UNAIR Surabaya
- Kost dekat kampus ITS Surabaya
- Kost dekat kampus UNESA Surabaya
- Kost dekat kampus UIN Surabaya
- Kost dekat kampus UNHAS Makassar
- Kost dekat kampus UKI Paulus Makassar
- Kost dekat kampus Universitas Muhammadiyah Makassar
- Kost dekat kampus Universitas Fajar Makassar
- Kost dekat kampus STMIK Dipanegara Makassar
- Kost dekat kampus lainnya…