7 Ceramah Singkat beserta Hadisnya Berbagai Tema yang Menarik dan Inspiratif

7 Ceramah Singkat beserta Hadisnya Berbagai Tema yang Menarik dan Inspiratif — Membuat teks ceramah merupakan salah satu kompetensi yang patut kamu kuasai saat mempelajari Bahasa Indonesia.

Pada kurikulum merdeka, materi teks ceramah akan dipelajari siswa di kelas 11 SMA.

Supaya kamu bisa membuat teks ceramahmu sendiri, simak contoh teks ceramah singkat beserta hadisnya berikut, yuk!

Pengertian Ceramah

canva.com/@Oduaimages

Ceramah menurut KBBI ialah pidato berisi pengetahuan yang disampaikan oleh seseorang kepada audiensnya.

Ceramah memiliki banyak fungsi di antaranya merupakan ceramah keagamaan seperti khotbah Jumat yang biasa disampaikan saat salat Jumat maupun saat perayaan hari besar Islam seperti Idul Fitri.

Supaya ceramah kamu lebih mengena, kamu bisa menambahkan hadis-hadis sahih ke dalam teks ceramahmu.

Selain kutipan ayat Al-Qur’an, pengutipan hadis biasanya akan membuat sanubari pendengarnya lebih tergerak dan menganggap ceramah yang kamu sampaikan penting.

Supaya kamu bisa membuat ceramah singkat beserta hadis yang baik, coba perhatikan beberapa contoh ceramah berbagai tema berikut, yuk!

Ceramah Singkat beserta Hadisnya tentang Anak Yatim

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil aalamiin wabihi nastainu ala umuriddunya waadin waala alihi wasohbihi ajmain. Ama ba’du.

Selamat siang hadirin sekalian. Di hari yang cerah ini izinkan saya menyampaikan sedikit renungan untuk kita semua mengenai keutamaan memelihara anak yatim.

Belakangan banyak sekali kabar yang tidak menyenangkan terkait anak yatim di sekitar kita. Anak yatim yang di-bully hingga panti asuhan yang menganiaya anak yatim.

Miris sekali kalau kita ingat seberapa sayang Baginda Rasulullah pada anak yatim dan bagaimana anak yatim diperlakukan akhir-akhir ini.

Sebagai umat Rasulullah SAW yang menunggu syafaat beliau kelak, kita harus menyayangi anak yatim sebab keutamaan memelihara anak yatim sangat besar sebagaimana hadis:
قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَنَاوَكَافِلُ الْيَتِيْمِ فِى الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأَشَارَبِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا

Artinya: “Rasulullah SAW bersabda: “Aku dan orang yang memelihara anak yatim itu akan masuk surga seperti ini,”. Nabi memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggang keduanya.” (HR. Bukhari).

Ada berbagai pintu kebaikan yang membawa kita ke surga, salah satunya lewat menyayangi anak yatim.

Ceramah Singkat beserta Hadisnya tentang Marah

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Marah merupakan hal yang sangat manusiawi yang kita rasakan apabila ada hal yang menyinggung atau membuat batin kita terluka.

Namun, sebagai umat muslim kita harus memiliki kontrol atas kemarahan yang kita rasakan.

Allah membenci umatnya yang suka berbuat keji termasuk yang melampiaskan marah dengan melakukan pengrusakan, mengumpat, dan hal buruk lainnya.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda seperti diriwayatkan oleh Abu Dawud:

 إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ

Artinya: “Sesungguhnya marah itu dari setan dan sesungguhnya setan itu diciptakan dari api, sementara api bisa dipadamkan oleh air. Karena itu, jika salah seorang di antara kalian sedang marah, hendaklah dia berwudhu.”

Dalam hadis ini Rasulullah sudah memberikan kita tuntunan yang benar saat merasa marah, ambillah wudhu untuk menurunkan tensi yang tinggi.

Ingat, umat islam haruslah memberikan kesejukan bagi orang-orang di sekitarnya. Dengan mengendalikan kemarahan insyaAllah suasana muamalah di masyarakat dan keluarga tetap terjaga.

Ceramah Singkat beserta Hadisnya tentang Mendidik Anak

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Betapa mirisnya jika kita cermati berita yang terjadi akhir-akhir ini. Banyak anak yang terlibat tawuran, tergabung dalam geng, menjadi begal, bahkan punya perilaku menyimpang. Naudzubillah min zalik.

Mirisnya, anak-anak dengan perilaku negatif banyak muncul akibat kehilangan pengawasan orang tua. Entah karena orang tuanya sudah bercerai, sibuk bekerja, hingga memang berniat menelantarkan anak.

Sebagai orang tua maupun calon orang tua kelak, kita harus ingat bahwa mendidik anak adalah kewajiban orang tua sejak anak itu lahir.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «‌كُلُّ ‌مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ، أَوْ يُنَصِّرَانِهِ، أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

Artinya: “Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW Bersabda: Setiap yang lahir itu menetapi kefitrahan sedang kedua orang tuanyalah yang menjadikannya yahudi, nasrani atau majusi”. (HR. Bukhari)

Kita harus memperhatikan pendidikan anak-anak kita dengan baik. Bukan hanya pendidikan formal, bukan hanya pendidikan dunia tapi juga akhiratnya.

Mari, kita tuntun anak-anak kita menjadi muslim dan muslimah yang berakhlak mulia.

Sebab kelalaian kita dalam mendidik anak bisa menyebabkan kita masuk neraka. Sementara doa anak yang saleh bisa menghindarkan kita dari api neraka.

Ceramah Singkat beserta Hadisnya tentang Bekerja

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saudara-saudari sekalian, salah satu hal yang perlu kita perhatikan sebagai seorang Muslim adalah sumber penghasilan kita.

Seseorang bisa saja rajin dalam beribadah, seperti salat, puasa, dan berzikir, tetapi jika sumber penghasilannya berasal dari pekerjaan yang tidak baik atau haram, maka keberkahan dari ibadahnya bisa terkurangi.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah itu baik, dan tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin apa yang telah diperintahkan-Nya kepada para Rasul, yaitu firman-Nya,

‘Wahai para Rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang shalih’.”
(HR. Muslim)

Dari hadits ini kita dapat memahami bahwa amal ibadah kita tidak hanya dilihat dari ibadah yang sifatnya ritual saja, tetapi juga bagaimana kita mendapatkan penghasilan.

Jika seseorang bekerja di tempat yang tidak baik atau melibatkan perkara haram seperti riba, penipuan, atau hal-hal yang dilarang dalam Islam, maka ini bisa menjadi penghalang keberkahan dari ibadahnya.

Marilah kita selalu mencari rezeki yang halal dan diberkahi, agar ibadah kita diterima oleh Allah dan hidup kita dipenuhi dengan kebaikan.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh Ceramah Singkat beserta Hadisnya tentang Mitos

Saudara-saudari sekalian, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kita kerap mendengar tentang mitos-mitos yang beredar di masyarakat.

Contohnya larangan menikah dengan orang kelahiran tertentu atau mempercayai hari tertentu membawa sial.

Sebagai umat Muslim, kita tidak boleh terhanyut dalam kepercayaan-kepercayaan yang tidak berlandaskan syariat Islam seperti itu.

Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal lalu menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh hari.”
(HR. Muslim)

Dari hadis ini, kita diajarkan untuk tidak memercayai hal-hal yang bersifat takhayul, termasuk mitos-mitos yang tidak ada dasarnya dalam agama.

Kepercayaan kepada hal-hal yang irasional dan bertentangan dengan ajaran Islam dapat mengikis keimanan kita kepada Allah SWT.

Islam mengajarkan kita untuk menaruh keyakinan sepenuhnya hanya kepada Allah dan aturan-aturan yang telah ditetapkan-Nya.

Mitos-mitos tersebut adalah bentuk dari perbuatan syirik kecil, dan kita harus menjauhkan diri dari segala bentuk takhayul yang dapat merusak aqidah kita.

Marilah kita lebih mendekatkan diri kepada Al-Qur’an dan Hadits serta menjauhi kepercayaan yang tidak ada dasar Islaminya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh Ceramah Singkat beserta Hadisnya tentang Riya’

Saudara-saudari sekalian yang dirahmati Allah, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saya yakin hampir semua yang hadir merupakan pengguna media sosial.

Sayangnya, seringkali kita melihat banyak orang menggunakan media sosial untuk memamerkan kekayaan, prestasi, atau hal-hal yang tidak seharusnya dikonsumsi publik dibanding ilmu yang bermanfaat.

Budaya pamer ini sering disebut riya’ dan bisa menjadi godaan besar bagi keimanan kita.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan dari apa yang aku khawatirkan menimpa kalian adalah syirik kecil (riya’).” (HR. Ahmad)

Media sosial sering kali menjadi tempat untuk menampilkan diri dan mencari pengakuan, sehingga tanpa sadar, kita jatuh ke dalam perbuatan riya’.

Perbuatan riya’ bisa membuat keberkahan dan pahala dari amalan kita yang lakukan jadi berkurang.

Marilah kita introspeksi diri dan menggunakan media sosial dengan bijak. Hindari pamer yang berlebihan dan pastikan niat kita selalu lurus untuk mencari ridha Allah, bukan pengakuan dari sesama manusia.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh Ceramah Singkat beserta Hadisnya tentang Pinjaman Online

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saudara-saudari sekalian, di zaman sekarang ini, kita sering mendengar tentang pinjaman online yang semakin marak di masyarakat.

Banyak orang tergiur oleh kemudahan yang ditawarkan, tetapi kita sebagai umat Muslim harus bisa menahan diri.

Dalam Islam, prinsip utama dalam muamalah adalah menghindari riba dan menjaga prinsip keadilan.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat keberuntungan.”
(QS. Ali Imran: 130)

Banyak pinjaman online yang menerapkan bunga yang sangat tinggi, yang termasuk dalam kategori riba.

Padahal, riba merupakan dosa besar yang sangat dilarang oleh Allah sebab bisa merugikan peminjam.

Selain itu, budaya pinjaman online juga bisa mendorong orang untuk hidup konsumtif dan tergantung pada utang.

Padahal, Allah selalu memerintahkan kita untuk hidup dengan sederhana dan penuh syukur seperti yang pernah Rasulullah sampaikan:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «‌كُلُّ ‌مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ، أَوْ يُنَصِّرَانِهِ، أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

Artinya: “Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: setiap yang lahir itu menetapi kefitrahan sedang kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi”. (HR. Bukhari)

Sebagai Muslim, kita harus berhati-hati dalam bertransaksi dan berusaha menjauhi segala bentuk riba.

Marilah kita selalu menjaga diri dari praktik riba dan memohon pertolongan Allah agar diberikan rezeki yang berkah dan mencukupi. Aamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Penutup

Itu dia beberapa ceramah singkat beserta hadisnya berbagai tema yang menarik dan inspiratif.

Apabila kamu sedang mencari contoh teks berita, kamu juga bisa menemukannya di blog Mamikos, ya!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta